Disusun oleh:
Ponco wahyudi 14040704064
Ahmad Hafidz JP 14040704066
Satria Wirayudha 14040704110
Kelas : B (2014)
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul makalah tentang hukum
lingkungan yang kami beri judul “pengolahan limbah plastic/avallan menjadi bijih plastic
bernilai ekonomis sebagai solusi alternatif untuk pengurangan sampah plastik”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Bimbingan dan arahan dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Hukum Lingkungan, dan rekan-rekan
mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada
khusunya.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Penutup 8
Daftar Pustaka 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Daur ulang adalah salah satu strategi pengolahan sampah non organik yang secara
garis besar meliput kegiatan pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan
pemrosesan material baru untuk proses produksi. Dengan daur ulang, sampah yang
1
tadinya tak berguna disulap menjadi produk baru yang bernilai guna sama maupun
produk baru yang punya fungsi berbeda. Dalam pengertian sempit, tak jarang proses atau
kegiatan daur ulang dinilai sebagai proses yang (lebih) mahal dibanding membuat produk
baru. Namun secara kompleks, tujuan dari kegiatan daur ulang memiliki cakupan yang
luas, yaitu mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi kerusakan lahan, dan mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca,
ketimbang proses pembuatan barang baru. Penghematan energi dan polusi yang cukup
besar bisa didapatkan dari daur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik. Sehinga, pada
akhirnya volume plastik yang beredar di masyarakat akan lebih berkurang dan lebih
baiknya lagi, sampah plastik yang sebelumnya dianggap tidak bernilai oleh masyarakat
awam menjadi bernilai ekonomis yang cukup menguntungkan bagi pelaku usaha tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sampah plastik merupakan bagian penting dalam sistem daur ulang plastik.
Proses itu menjadi jembatan agar sampah plastik bisa bermanfaat. Para
penggiling sampah mengumpulkan plastik berupa botol, gelas atau lembaran
plastik dari pemulung atau mencarinya sendiri. Sampah plastik digiling
menjadi cacahan plastik. Kemudian, hasilnya dijual ke pabrik plastik.
Di pabrik, cacahan itu diolah menjadi plastik baru. Biasanya, ada dua
proses dalam pengolahan sampah plastik, yaitu penggilingan kering dan
basah. Jika penggilingan kering, pencucian dilakukan setelah proses giling.
Adapun penggilingan basah caranya mencampur plastik dengan air dingin
atau panas. Karena tingkat kebersihan dan kejernihan berbeda dan menurut
beberapa sumber, lebih baik menggunakan air digin agar menghasilkan olahan
yang lebih bersih. Dan biasanya, selain dijual ke pabrik-pabrik pengolahan
plastik dalam negeri, ada juga yang menjual hasil cacahan plastik tersebut ke
pasar luar negeri dan omzetnya bisa sekitar Rp 200 juta-an.
Aliran kas di bisnis penggilingan plastik dipercaya tergolong cepat.
Karena biasanya pengusaha pengolahan plastik bekas harus membayar
langsung secara tunai para pengepul sampah plastik. Untuk menghindari
kemacetan pembayaran, disarankan agar Anda meminta bayaran tunai ke
pabrik-pabrik yang membeli plastik olahannya. Dengan peluang tersebut,
tertarik-kah Anda untuk berbisnis pengolahan sampah plastik? Selain Anda
mengelola keuangan sendiri sebagai bos, Anda juga bisa membuka lapangan
pekerjaan bagi banyak orang lain dan orang lain tersebut tidak membutuhkan
modal khusus untuk mengikuti bisnis Anda tersebut. Mereka hanya tinggal
memungut sampah plastik sebagai pemungut, hingga mungkin berkembang ke
pengepul hingga sampailah ke tangan Anda sebagai pendaur ulang sampah.
4
masih banyak lagi untuk disebutkan satu per satu. Dan kita sering
membuangnya begitu saja tanpa sadar nilai keekonomiannya. Memang
sampah merupakan persoalan tersendiri yang tak pernah selesai dibahas
apalagi di tengah isu global warming. Sampah non-organik menjadi salah satu
tersangka utama atas “dosa abadinya” yaitu tidak mau diurai oleh alam secara
alami.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengolahan sampah non-organik
yang secara garis besar meliputi kegiatanpengumpulan sampah, pernyotiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Dengan
daur ulang, sampah yang tadinya tak berguna disulap menjadi produk baru
yang punya fungsi berbeda. Dalam pengertian sempit, tak jarang proses atau
kegatan daur ulang dinilai sebagai proses yang (lebih) mahal disbanding
membuat produk baru. Namun secara kompleks, tujuan dari kegiatan daur
ulang memiliki cakupan yang luas, yaitu mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru, mengurangi penggunaan energy, mengurangi kerusakan lahan, dan
mengurangi polusi serta emisi gas rumah kaca, ketimbang proses pembuatan
bahan baku baru. Penghematan energy dan polusi yang cukupbesar bisa di
dapatkan dari daur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.
5
Potongan-potongan plastik yang sudah diwarnai ini dimasukkan ke
dalam mesin cetak (moulding machine) untuk dilelehkan dan dicetak
sesuai keinginan. Misalnya, ember, gayung, tas plastik, jerigen, dan lain-
lain. Nah, produk semacam inilah yang sering kita jumpai di pasaran.
6
permohonan penerbitan SIUP dan TDP secara simultan di pelayanan terpadu satu
pintu dibawah arahan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.1
1
Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 77/M-DAG/PER/12/2013
2
Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 77/M-DAG/PER/12/2013 Pasal 4 huruf d
3
Peraturan Presiden RI Nomor 98 tahun 2014 pasal 2 ayat (1) dan (2)
4
Peraturan Presiden RI Nomor 98 tahun 2014 pasal 4
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) pengolahan biji limbah plastik skala kecil, yang biasanya produk yang
di hasilkan adalah botol minuman, gelas plastik, pipa (PVC) dsb.
b) pengolahan biji limbah plastik skala besar, yang biasanya produk yang
di hasilkan adalah ember, tas plastik, gayung dsb.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA