09 Sari PDF
09 Sari PDF
SKRIPSI
Disusun oleh :
DITA NOVITA SARI
NIM 12010111140252
i
ii
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dita Novita Sari, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 – 2013), adalah
hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhya
bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikran dari
penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau
tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti
bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-
olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan
oleh universitas batal saya terima.
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAK
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
bekerja keras (untuk urusan yang lain), (8) dan hanya kepada
Persembahan:
vii
KATA PENGANTAR
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 – 2013). Skripsi ini disusun
Diponegoro Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang
penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan
Semarang.
viii
4. Bapak Drs. H. Mustofa Kamal, M.M. selaku dosen wali yang telah
lebih baik.
6. Orang tua tercinta, Bapak Mugiyono dan Ibu Sujiyati, terima kasih untuk
7. Adikku tersayang Osila Rama Sagita, keluarga besar, dan Angga Wahyu
semangat dan motivasi kepada penulis. Terima kasih telah menjadi teman,
9. Teman kos Alfianti, terima kasih telah menjadi teman yang selalu
mendukung.
10. Semua pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta doa
kepada penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima
kasih banyak.
skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan
ix
kritik yang dapat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata,
Penulis
x
DAFTAR ISI
ABSTRACT .................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
xi
2.1.1. Kebijakan Hutang ............................................................................... 15
xii
1.1.2.1. Kebijakan Hutang (DER) ............................................................. 46
xiii
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 61
xiv
DAFTAR TABEL
Hutang ........................................................................................ 10
Tabel 3.3. Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ...... 53
xv
Tabel 4.8. F-test .......................................................................................... 73
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
dua macam sumber pendanaan, yaitu hutang dan modal sendiri. Keputusan yang
dibuat oleh manajer harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan, yaitu
order, hierarki dari sumber pendanaan adalah laba ditahan, kemudian hutang, dan
meminimalkan risiko dan biaya agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus memiliki struktur modal
perusahaan yang diukur dalam likuiditas (Siti Ridloah, 2010; Rabiah Abdul et al,
2012; Khalid Alkhatib, 2012; Mahvish & Malik, 2013; dan Zulfia Andina, 2013).
Apabila kemampuan perusahaan dalam membayar hutang cukup tinggi, maka hal
ini mempunyai dua efek yang berlainan. Di satu sisi perusahaan semakin likuid,
1
tambahan laba, sehingga untuk mendanai operasional perusahaan menggunakan
hutang.
(Ganesha Purnomo, 2013; Gata Niztiar, 2013; Nunky & Abdullah, 2013; dan
Zulfia Andina, 2013). Bila perusahaan mempunyai tingkat penjualan yang relatif
stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, sehingga dapat
2012; Mahvish & Malik, 2012; Byan Adrianto, 2013; Mazila Md-Yusuf et al,
2013; dan Maryam & Abiha, 2014). Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar
& Rachmawati, 2012; Rabiah Abdul et al, 2012; Nunky & Abdullah, 2013; dan I
Putu Andre & I Made Karya, 2014). Perusahaan yang memiliki profitabilitas
manajerial (Yeniatie & Nicken, 2010; Andhika Ivona, 2012; Dennys & Deasy,
akan risiko gagal bayar hingga risiko kebankrutan. Namun kenyataannya, para
2
keagenan yang besar, untuk itu perlu dilakukan adanya monitoring oleh pihak
ini berarti kepemilikan manajerial yang semakin meningkat akan membuat pihak
pada rata-rata DER perusahaan manufaktur tahun 2009 menunjukkan 2,06 kali;
tahun 2010 menunjukkan 1,34 kali; tahun 2011 menunjukkan 1,45 kali; dan tahun
2013 menunjukkan 1,79 kali yang berarti perusahaan memiliki rasio cukup tinggi,
yaitu lebih dari satu atau hutang perusahaan lebih tinggi dibandingkan modal
sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengkaji variabel-variabel
dan kepemilikan manajerial dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
3
Tabel 1.1
Rata-rata Kebijakan Hutang (DER), Profitabilitas (ROA), Likuiditas
(CR), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan Pertumbuhan Penjualan (SG),
Kepemilikan Institusional (INST), dan Kepemilikan Manajerial (MOWN)
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 – 2013
pendanaan secara internal daripada eksternal. Untuk itu, ROA berpengaruh secara
negatif terhadap DER. Apabila ROA mengalami kenaikan, maka DER mengalami
ketidakkonsistenan yang terjadi antara ROA terhadap DER. Fluktuasi pada ROA
sama halnya yang terjadi pada DER. ROA mengalami penurunan pada tahun
2009-2010 sebesar 10,95%, di mana tahun 2009 sebesar 16,68% menjadi 5,91%
di tahun 2010 dan tahun 2011-2012 turun sebesar 0,7%, di mana tahun 2011
sebesar 6,74% menjadi 6,04% pada tahun 2012. Penurunan pada ROA diikuti pula
penurunan oleh DER, tahun 2009-2010 turun sebesar 0,72 kali, di mana tahun
2009 sebesar 2,06 kali menjadi 1,34 kali di tahun 2010 dan tahun 2011-2012 turun
4
0,52 kali, di mana tahun 2011 sebesar 1,45 kali menjadi 0,93 kali di tahun 2012.
tahun 2010 sebesar 5,91% menjadi 6,74% di tahun 2011. Hal ini juga diikuti oleh
DER yang mengalami kenaikan sebesar 0,11 kali, di mana tahun 2010 sebesar
1,34 kali menjadi 1,45 kali di tahun 2011. Hal ini tidak sesuai dengan teori
pecking order yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai laba yang
berarti likuiditas perusahaan semakin baik, namun di sisi lain perusahaan akan
eksternal, yaitu hutang. Hal ini berarti CR memiliki pengaruh positif terhadap
DER. Semakin tinggi CR, maka semakin tinggi pula nilai DER. Tabel 1.1
kenaikan pada tahun 2009-2010 sebesar 0,03 kali, di mana tahun 2009 sebesar
3,01 kali menjadi 3,04 kali di tahun 2010 dan tahun 2011-2012 naik sebesar 6,18
kali, di mana tahun 2011 sebesar 2,48 kali menjadi 8,66 kali. Seiring peningkatan
pada CR, DER mengalami penurunan sebesar 0,72 kali, di mana tahun 2009
sebesar 2,06 kali menjadi 1,34 kali di tahun 2010 dan turun 0,52 kali, di mana
tahun 2011 sebesar 1,45 kali menjadi 0,93 kali di tahun 2012. Sementara tahun
5
sebesar 3,04 kali menjadi 2,48 kali di tahun 2011. Penurunan pada CR diikuti
kenaikan pada DER. Tahun 2010-2011 DER naik sebesar 0,11 kali, di mana tahun
dimiliki oleh perusahaan. Dengan sumber daya yang besar, perusahaan dapat
yang besar biasanya beroperasi pada tingkat hutang yang tinggi. Hal ini berarti
kenaikan yang terjadi pada SIZE, DER mengalami penurunan pada tahun 2009-
2010 sebesar 0,72 kali, di mana tahun 2009 sebesar 2,06 kali menjadi 1,34 kali di
tahun 2010 dan pada tahun 2011-2012 turun sebesar 0,52 kali, di mana tahun
2011 sebesar 1,45 kali menjadi 0,93 kali di tahun 2012. Sedangkan, pada tahun
di tahun 2013. Penurunan pada SIZE diikuti peningkatan oleh DER, yaitu sebesar
0,86 kali, di mana tahun 2012 sebesar 0,93 kali menjadi 1,79 kali di tahun 2013.
6
meningkat harus lebih banyak mengandalkan dana eksternal. Semakin tinggi
2009 sebesar -6% menjadi 15,29% di tahun 2010. Seiring kenaikan yang dialami
oleh SG, DER mengalami penurunan sebesar 0,72 kali, di mana tahun 2009
mengakibatkan penggunan hutang lebih rendah, karena investor takut akan risiko
0,82%, di mana tahun 2011 sebesar 71,83% menjadi 71,01% di tahun 2012.
Penurunan pada INST diikuti oleh penurunan nilai DER, yaitu sebesar 0,52 kali,
di mana tahun 2011 sebesar 1,45 kali menjadi 0,93 kali di tahun 2012.
manajer secara tidak langsung berkaitan erat dengan kekayaan perusahaan. Hal ini
7
turun sebesar 0,42%, di mana tahun 2009 sebesar 2,34% menjadi 1,92% di tahun
2010. Penurunan yang dialami oleh MOWN diikuti pula penurunan oleh DER,
yaitu sebesar 0,72 kali, di mana tahun 2009 sebesar 2,06 kali menjadi 1,34 kali di
tahun 2010. Sedangkan, tahun 2010-2011 MOWN naik sebesar 0,72%, di mana
tahun 2010 sebesar 1,92% menjadi 2,64% di tahun 2011 dan pada tahun 2012-
2013 MOWN mengalami kenaikan sebesar 0,03%, di mana tahun 2012 sebesar
3,01% menjadi 3,04% di tahun 2013. Seiring kenaikan MOWN, DER juga
mengalami kenaikan tahun 2010-2011 sebesar 0,11 kali, di mana tahun 2010
sebesar 1,34 kali menjadi 1,45 kali di tahun 2011 dan tahun 2012-2013 naik
sebesar 0,86 kali, di mana tahun 2012 sebesar 0,93 kali menjadi 1,79 kali di tahun
2013.
dikemukakan oleh Khalid Alkhatib (2012) dan Zulfia Andina (2013). Sedangkan,
hasil positif dikemukakan oleh Siti Rodloah (2010), Mahvish Sabir & Qaisar
Endinc Karadeniz et al (2009), Fx Agus Joko (2011), dan Nunky Rizka Mahapsari
& Abdullah Taman (2013). Sedangkan, Pancawati & Rachmawati (2012), Rabiah
8
Abdul Wahab et al (2012), serta I Putu Andre & I Made Karya Utama (2014)
ditemui hasil yang berbeda. Hasil positif dikemukakan oleh Mahvish Sabir &
Qaisar Malik (2012), Byan Adrianto (2013), serta Mazila Md-Yusuf et al (2013).
Sedangkan, hasil negatif dikemukakan oleh Khalid Alkhatib (2012) dan Maryam
terhadap kebijakan hutang juga berbeda hasil. Pengaruh negatif dikemukakan oleh
Zulfia Andina (2013) dan Gata Niztiar (2013). Sedangkan, pengaruh positif
dikemukakan oleh Ganesha Purnomo (2013) dan Nunky Rizka & Abdullah
Taman (2013).
hutang juga ditemui hasil yang tidak konsisten. Pengaruh negatif ditemukan oleh
Yeniatie & Nicken (2010) dan Dennys & Deasy (2012). Sedangkan, pengaruh
positif dikemukakan oleh Andhika Ivona (2012) dan Ida Maftukhah (2013).
menghasilkan temuan penelitian berbeda. Andhika Ivona (2012) dan Dennys &
Deasy (2012) memiliki hasil yang positif. Namun, pengaruh negatif dikemukakan
terdahulu. Berikut ini adalah Tabel 1.2 yang meringkas research gap penelitian:
9
Tabel 1.2
Pengaruh Variabel Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Penjualan, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan
Manajerial terhadap Kebijakan Hutang
Variabel
Hasil Peneliti
Independen
- Khalid Alkhatib (2012)
Negatif (-)
- Zulfia Andina (2013)
Likuiditas - Siti Ridloah (2010)
Positif (+) - Mahvish Sabir & Qaisar Ali Malik (2012)
- Rabiah Abdul Wahab et al (2012)
- Erdinc Karadeniz et al (2009)
- Fx Agus Joko (2011)
Negatif (-)
- Nunky Rizka Mahapsari & Abdullah
Taman (2013)
Profitabilitas - Pancawati Hardiningsih & Rachmawati
Meita Oktaviani (2012)
Positif (+) - Rabiah Abdul Wahab et al (2012)
- I Putu Andre Sucita Wijaya & I Made
Karya Utama (2014)
- Khalid Alkhatib (2012)
Negatif (-)
- Maryam Masnoon & Abiha Saeed (2014)
Ukuran
- Mahvish Sabir & Qaisar Ali Malik (2012)
Perusahaan
Positif (+) - Byan Adrianto (2013)
- Mazila Md-Yusuf et al (2013)
- Gata Niztiar (2013)
Negatif (-)
- Zulfia Andina (2013)
Pertumbuhan
- Ganesha Purnomo Raharjo (2013)
Penjualan
Positif (+) - Nunky Rizka Mahapsari & Abdullah
Taman (2013)
- Yeniatie & Nicken Destriana (2010)
Negatif (-) - Dennys Surya & Deasy Ariyanti
Kepemilikan
Rahayuningsih (2012)
Institusional
- Andhika Ivona Murtiningtyas (2012)
Positif (+)
- Ida Maftukhah (2013)
- Yeniatie & Nicken Destriana (2010)
Negatif (-)
- Ida Maftukhah (2013)
Kepemilikan
- Andhika Ivona Murtiningtyas (2012)
Manajerial
Positif (+) - Dennys Surya & Deasy Ariyanti
Rahayuningsih (2012)
Sumber: Jurnal penelitian terdahulu
10
Dengan masih adanya fenomena gap dan research gap, maka penelitian ini
Atas dasar research gap dan fenomena gap yang terjadi, maka penelitian ini
11
5) Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang
2013.
2009-2013.
2009-2013.
12
1.3.2. Kegunaan Penelitian
1) Manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi
kebijakan hutang.
2) Manfaat praktisi
Secara praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi
dalam pendanaan secara eksternal. Bagi investor, calon investor, dan pihak
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab telaah pustaka berisi landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka
13
BAB III METODE PENELITIAN
variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
Bab ini berisi paparan mengenai hasil dari penelitian yang terdiri dari
BAB V PENUTUP
14
BAB II
TELAAH PUSTAKA
lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan
dapat dibedakan ke dalam hutang lancar dan hutang jangka panjang. Hutang
lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang jangka panjang adalah kewajiban
keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang atau lebih
tertentu dan peminjam bersedia untuk membayar secara periodik yang mencakup
bunga dan pokok pinjaman. Hutang jangka panjang memiliki tiga karakteristik,
yaitu cepat, fleksibel, dan biaya rendah. Biaya administrasi menjadi relatif kecil,
dan tidak diperlukan adanya persetujuan dengan pengawas pasar modal seperti
15
digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Apabila pendanaan
yang mencerminkan rasio antara total hutang dengan total ekuitas. Semakin nilai
DER rendah berarti tingkat hutang yang dimiliki perusahaan juga rendah. Apabila
nilai DER semakin tinggi, ini berarti semakin besar kewajiban yang harus
membiayai investasi pada aktiva. Semakin besar hutang, maka akan berpengaruh
pada pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang saham termasuk dividen
yang akan dibagikan dan semakin meningkatnya risiko keuangan perusahaan. Ini
Dalam teori pecking order, para manajer konsisten dengan tujuan utama
16
dikemukakan dalam teori ini adalah laba ditahan, hutang, dan saham preferen
serta yang terakhir adalah saham biasa. Urutan pendanaan ini menunjukkan bahwa
pendanaan ini berdasarkan tingkat risiko atas keputusan dan biaya atas sumber
pendanaan dari mulai yang termurah hingga yang paling mahal. (Agus Sartono,
2001).
mengapa dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri
(saham). Pertama, pertimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi akan lebih
murah daripada biaya emisi saham baru. Kedua, manajer mengkhawatirkan kalau
penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal
dan membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan
adanya asimetri informasi antara pihak manajer dengan para pemodal. (Agus
Sartono, 2001).
secara drastis;
17
4. Apabila pendanaan dari luar diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan
sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dari penerbitan
profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan
disebabkan karena mereka ingin mempunyai target DER yang rendah, tetapi
yang kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang yang besar karena dua
alasan, yaitu dana internal tidak cukup dan hutang merupakan sumber eksternal
kontrak antara pemilik perusahaan yang menggunakan jasa orang lain atau agen
antara kedua belah pihak yang mempunyai tujuan berbeda. Pemegang saham
Konflik yang terjadi akan memperbesar biaya keagenen, untuk itu konflik
18
pengawasan terhadap kinerja para manajer. Atau dapat pula menyejajarkan
kepemilikan manajerial. Hal ini dilakukan agar para manajer berhati-hati dalam
2.1.4. Profitabilitas
yang ditunjukkan melalui laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi.
(Weston dan Brigham, 1988). Jadi, profitabilitas adalah suatu alat untuk
laba yang diperoleh melalui penjualan dan investasi selama periode tertentu
19
dalam operasi. (S Munawir, 1995). Cara untuk mengukur profitabilitas, yaitu
aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi
perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar rasio ini,
2.1.5. Likuiditas
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau pada saat
dalam memenuhi kewajiban finansial atau melunasi hutang jangka pendek tepat
perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek yang jatuh tempo. (Weston
jangka pendek yang jatuh tempo tepat pada waktunya atau pada saat ditagih.
aktiva lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio ini berarti semakin likuid suatu
20
komponen aktiva lancar memiliki tingkat likuiditas yang sama. (I Made Sudana,
2011). Rasio ini yang paling umum digunakan untuk menganalisis posisi modal
suatu perusahaan, yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan
perusahaan yang mempunyai current ratio tinggi belum tentu menjamin dapat
membayar hutang yang sudah jatuh tempo. Ini dikarenakan proporsi atau
distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Misal, adanya saldo
piutang yang besar mungkin sulit untuk ditagih. Current ratio yang terlalu tinggi
menunjukkan kelebihan uang kas atau aktiva lancar. (Agus Sabardi, 1994).
dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva
dari suatu perusahaan. Perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah
besar. Perusahaan yang memiliki asset dalam jumlah besar dapat menggunakan
hutang dalam jumlah yang besar pula. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar
kecil. Kemudian, asset yang dimiliki dapat digunakan sebagai jaminan. (Agus
Sartono, 2001).
21
Perusahaan dengan total aktiva yang besar dapat melakukan investasi untuk
memperluas pangsa pasar. Pangsa pasar yang luas dapat meningkatkan penjualan
dari tahun ke tahun. Semakin meningkat penjualan suatu perusahaan, maka laba
yang diperoleh juga meningkat. Perusahaan yang memiliki penjualan relatif stabil
memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan utang lebih
besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil. (Agus Sartono,
2001).
penjualan pada tahun sebelumnya. Hasil yang positif menunjukkan bahwa terjadi
kenaikan penjualan dari tahun sebelumnya, begitu pula sebaliknya hasil negatif
perusahaan.
22
2.1.8. Kepemilikan Institusional
yang berbentuk institusi. Institusi dapat memiliki saham mayoritas karena institusi
mempunyai sumber daya yang lebih besar jika dibandingkan dengan pemegang
sesuai dengan teori keagenan bahwa ketika banyak investor dari institusi maka
akan ada suatu kontrol yang banyak dan kuat dari pihak institusional. Pengawasan
yang dilakukan untuk menilai kinerja dari manajer. Apabila pemegang saham
tidak puas dengan hasil kinerja manajer, maka mereka dapat menjual saham yang
mempunyai risiko rendah. Untuk itu, para manajer harus memikirkan baik-baik
dalam keputusan pendanaan agar pemegang saham tidak berniat untuk menjual
23
2.1.9. Kepemilikan Manajerial
Pihak manajerial adalah pihak yang secara aktif berperan dalam mengambil
pengambilan keputusan.
Kekayaan pribadi para manajer secara tidak langsung berkaitan erat dengan
Deasy, 2012).
diantaranya:
24
penelitian adalah tahun 1994-2006 dengan menggunakan analisis data panel
Efek Istanbul. Hasil dari penelitian ini adalah tarif pajak, tangibility asset, dan
25
Sedangkan, struktur aset dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif
signifikan.
digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini, yaitu
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI tahun
26
Hutang Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar Dalam Bursa Efek
kebijakan hutang. Struktur aset, ukuran perusahaan, dan set peluang investasi
yang listing pada Bersa Efek Yordania. Teknik analisis yang digunakan
adalah analisis regresi. Hasil dari penelitian tersebut adalah pada perusahaan
signifikan.
27
8. Mahvish Sabir dan Qaisar Ali Malik (2012) melakukan penelitian dengan
Pakistan. Periode penelitian ini adalah pada tahun 2005 – 2010. Sampel yang
Theory dan Pecking Order Theory). Sampel dalam penelitian ini adalah
2011 dengan jumlah sampel 135 perusahaan. Metode yang digunakan adalah
analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas dan
10. Rabiah Abdul Wahab, Mohd Sabri, Mohd Amin, dan Khairuddin Yusop
28
penelitian ini menemukan bahwa pada Top-5 Developers profitabilitas,
tax shield dan growth opportunity memiliki pengaruh negatif. Untuk Bottom-
struktur modal.
11. Byan Adrianto dan Harjum Muharam (2013) melakukan penelitian dengan
12. Gata Niztiar dan Harjum Muharam (2013) melakukan penelitian dengan judul
29
13. Ganesha Purnomo Rahardjo dan Irine Rini Demi Pengestuti (2013)
Growth, Struktur Aktiva, Non Debt Tax Shield, dan Likuiditas terhadap
Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Wholesale & Retail yang Terdaftar di
dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini yaitu,
fixed asset ratio, dan corporate tax rate berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap DER.
30
15. Mazila Md-Yusuf, Fauziah Mohamad Yunus, dan Nur Zahraatul Lail Md
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil yang ditemukan
16. Nunky Rizka Mahapsari dan Abdullah Taman (2013) melakukan penelitian
17. Zulfia Andina dan A Mulyo Haryanto (2013) melakukan penelitian dengan
31
Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan
18. I Putu Andre Sucita Wijaya dan I Made Karya Utama (2014) melakukan
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
19. Maryam Masnoon dan Abiha Saeed (2014) melakukan penelitian dengan
selama 2008-2012. Hasil dari penelitian ini yaitu, profitabilitas dan likuiditas
32
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Tangibility
Tabel 2.1:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Mengenai Pengaruh Faktor – Faktor Terhadap
Kebijakan Hutang
33
- Likuiditas operating leverage,
- Struktur dan pertumbuhan
Aktiva penjualan tidak ada
- Operating pengaruh signifikan.
Leverage - Profitabilitas
- Pertumbuhan memiliki pengaruh
Penjualan negatif signifikan.
- Profitabilitas
3. Yeniatie dan Dependen: Analisis - Kepemilikan
Nicken Kebijakan Regresi manajerial, dividen
Destriana Hutang Linier payout ratio, dan
(2010) Independen: Berganda risiko bisnis
- Kepemilikan berpengaruh negatif
Manajerial tidak signifikan.
- Kepemilikan - Kepemilikan
Institusional institusional dan
- Kebijakan profitabilitas
Dividen berpengaruh negatif
- Struktur Aset signifikan.
- Profitabilitas - Struktur aset dan
- Pertumbuhan pertumbuhan
Perusahaan perusahaan
- Risiko Bisnis berpengaruh positif
signifikan.
4. Fx Agus Joko Dependen: Analisis - Kebijakan dividen,
(2011) Kebijakan Regresi net organizations
Hutang Linier capital, dan
Independen: Berganda pertumbuhan
- Kebijakan berpengaruh positif
dividen signifikan.
- Net - Earning volatility
Organization dan profitabilitas
s Capital berpengaruh negatif
- Pertumbuhan signifikan.
- Profitabilitas
- Earning
Volatility
5. Andhika Ivona Dependen: Analisis - Kebijakan dividen
Murtiningtyas Kebijakan Regresi dan kepemilikan
(2012) Hutang Linier manajerial
Independen: Berganda berpengaruh positif
- Kebijakan tidak signifikan.
Dividen - Kepemilikan
- Kepemilikan institusional
Manajerial berpengaruh positif
- Kepemilikan signifikan.
34
Institusional - Profitabilitas dan
- Profitabilitas risiko bisnis
- Risiko Bisnis berpengaruh negatif
signifikan.
6. Dennys Surya Dependen: Analisis - Kepemilikan
dan Deasy Kebijakan Regresi institusional,
Ariyanti Hutang Linier kebijakan dividen,
Rahayuningsih Independen: Berganda dan pertumbuhan
(2012) - Kepemilikan perusahaan
Manajerial berpengaruh negatif
- Kepemilikan tidak signifikan.
Institusional - Profitabilitas
- Kebijakan berpengaruh negatif
Dividen signifikan.
- Struktur Aset - Struktur aset, ukuran
- Profitabilitas perusahaan, dan set
- Pertumbuhan peluang investasi
Perusahaan berpengaruh positif
- Risiko Bisnis signifikan.
- Ukuran - Risiko bisnis
Perusahaan berpengaruh positif
- Set Peluang tidak signifikan.
Investasi
7. Khalid Dependen: Analisis - Pada perusahaan
Alkhatib Leverage Regresi sektor industri
(2012) Independen: Linier profitabilitas,
- Profitabilitas Berganda pertumbuhan
- Likuiditas perusahaan, dan
- Pertumbuhan ukuran perusahaan
Perusahaan berpengaruh negatif
- Ukuran tidak signifikan.
Perusahaan - Likuiditas
- Tangibility berpengaruh negatif
signifikan.
- Tangibility
mempunyai
pengaruh positif
signifikan.
- Pada perusahan
sektor jasa,
profitabilitas dan
ukuran perusahaan
berpengaruh positif
tidak signifikan.
- Pertumbuhan
perusahaan
35
berpengaruh positif
signifikan.
- Likuiditas
berpengaruh negatif
tidak signifikan.
- Tangibility
berpengaruh negatif
signifikan.
8. Mahvish Sabir Dependen: Analisis - Profitabilitas
dan Qaisar Ali Struktur Modal Regresi berpengaruh negatif
Malik (2012) Independen: Linier signifikan.
- Likuiditas Berganda - Likuiditas dan
- Ukuran ukuran perusahaan
Perusahaan berpegaruh positif
- Profitabilitas signifikan.
- Tangibility - Tangibility
berpengaruh positif
tidak signifikan.
9. Pancawati Dependen: Analisis - Profitabilitas dan
Hardiningsih Kebijakan Linier struktur aktiva
dan Hutang Berganda berpengaruh positif
Rachmawati Independen: signifikan.
Meita - Free cash - Pertumbuhan
Oktaviani flow perusahaan dan saldo
(2012) - Profitabilitas laba di tahan
- Pertumbuhan berpengaruh negatif
Perusahaan signifikan.
- Struktur - Free cash flow dan
Aktiva kepemilikan
- Laba Ditahan manajerial tidak
- Kepemilikan perpengaruh
Manajerial signifikan.
10. Rabiah Abdul Depeden: Analisis - Pada Top-5
Wahab, Mohd Struktur Modal Regresi Developers
Sabri, Mohd Independen: Linier profitabilitas,
Amin, dan - Profitabilitas Berganda tangibility, dan
Khairuddin - Tangibility likuiditas
Yusop (2012) - Likuiditas berpengaruh positif,
- Non-debt Tax sedangkan non-debt
Shield tax shield dan
- Pertumbuhan growth opportunity
berpengaruh negatif.
- Untuk Bottom-5
Developers
profitabilitas,
tangibility, growth
36
opportunity, dan
likuiditas
berpengaruh positif,
tetapi non-debt tax
shield berpengaruh
negatif.
11. Byan Adrianto Dependen: Analisis - Kepemilikan
dan Harjum Kebijakan Regresi institusional dan
Muharam Hutang Linier pertumbuhan
(2013) Independen: Berganda perusahaan
- Kepemilikan berpengaruh negatif
Institusional tidak signifikan.
- Ukuran - Ukuran perusahaan
Perusahaan memiliki pengaruh
- Pertumbuhan positif signifikan.
Perusahaan - Profitabilitas
- Profitabilitas mempunyai
pengaruh negatif
signifikan.
12. Gata Niztiar Dependen: Analisis - Profitabilitas dan
dan Harjum Struktur Modal Regresi likuiditas
Muharam Independen: Linier berpengaruh negatif
(2013) - Profitabilitas Berganda signifikan.
- Struktur - Struktur asset dan
Aktiva pertumbuhan
- Pertumbuhan penjualan
Penjualan berpengaruh negatif
- Likuiditas tidak signifikan.
- Operating - Operating leverege
Leverage berpengaruh positif
dan tidak signifikan.
13. Ganesha Dependen: Analisis - Profitabilitas dan
Purnomo Struktur Modal Regresi ukuran perusahaan
Rahardjo dan Independen: Linier berpengaruh negatif
Irine Rini Demi - Profitabilitas Berganda tidak signifikan.
Pengestuti - Ukuran - Likuiditas dan non-
(2013) Perusahaan debt tax shield
- Sales Growth, berpengaruh negatif
- Struktur signifikan.
Aktiva - Pertumbuhan
- Non Debt Tax penjualan
Shield berpengaruh positif
- Likuiditas signifikan
- Struktur aktiva
berpengaruh positif
tidak signifikan.
37
14. Ida Maftukhah Dependen: Analisis - Kepemilikan
(2013) Struktur Modal Regresi manajerial dan
Independen: Linier profitabilitas
- Kepemilikan Berganda berpengaruh negatif
Manajerial signifikan.
- Kepemilikan - Kepemilikan
Institusional institusional,
- Pertumbuhan pertumbuhan aset,
Aset dan DPR
- Profitabilitas berpengaruh positif
- Kebijakan signifikan.
Dividen - Pertumbuhan
- Pertumbuhan penjualan, fixed
Penjualan asset ratio, dan
- Fixes Asset corporate tax rate
Ratio berpengaruh positif
- Tingkat Pajak tidak signifikan.
15. Mazila Md- Dependen: Analisis - Ukuran perusahaan
Yusuf, Fauziah Struktur Modal Regresi dan asset tangibility
Mohamad Independen: Linier berpengaruh positif
Yunus, dan Nur - Ukuran Berganda signifikan.
Zahraatul Lail Perusahaan - Profitabilitas dan
Md Supaat - Asset pertumbuhan
(2013) Tangibility memiliki pengaruh
- Profitabilitas positif tidak
- Pertumbuhan signifikan.
- Likuiditas - Likuiditas
berpengaruh negatif
signifikan.
16. Nunky Rizka Dependen: Analisis - Profitabilitas
Mahapsari dan Struktur Modal Regresi berpengaruh negatif
Abdullah dan Harga Linier tidak signifikan,
Taman (2013) Saham Berganda struktur aktiva
Independen: berpengaruh positif
- Profitabilitas tidak signifikan, dan
- Struktur pertumbuhan
Aktiva penjualan memiliki
- Pertumbuhan pengaruh positif
Penjualan signifikan terhadap
struktur modal.
- Profitabilitas
berpengaruh positif
signifikan,
pertumbuhan
penjualan
berpengaruh positif
38
tidak signifikan, dan
struktur aktiva
berpengaruh negatif
tidak signifikan
terhadap harga
saham.
17. Zulfia Andina Dependen: Analisis - Profitabilitas dan
dan A Mulyo Kebijakan Regresi likuiditas
Haryanto Hutang Berganda berpengaruh negatif
(2013) Independen: signifikan.
- Profitabilitas - Pertumbuhan
- Likuiditas penjualan
- Pertumbuhan berpengaruh negatif
Penjualan tidak signifikan.
- Pertumbuhan - Pertumbuhan
Perusahaan perusahaan
- Ukuran berpengaruh positif
Perusahaan tidak signifikan.
- Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
signifikan.
18. I Putu Andre Dependen: Analisis - Profitabilitas
Sucita Wijaya Struktur Modal Regresi berpengaruh positif
dan I Made dan Harga Linier signifikan terhadap
Karya Utama Saham Berganda struktur modal.
(2014) Independen: - Struktur aset
- Profitabilitas memiliki pengaruh
- Struktur Aset negatif signifikan
- Pertumbuhan terhadap struktur
Penjualan modal.
- Pertumbuhan
penjualan tidak
memiliki pengaruh
terhadap struktur
modal.
- Profitabilitas dan
pertumbuhan
penjualan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
harga saham.
- Struktur aset tidak
memiliki pengaruh
terhadap harga
saham.
19. Maryam Dependen: Analisis - Profitabilitas dan
39
Masnoon dan Struktur Modal Regresi likuiditas
Abiha Saeed Independen: Linier mempunyai
(2014) - Profitabilitas pengaruh negatif
- Likuiditas signifikan.
- Tangibility - Tangibility dan
- Ukuran ukuran perusahaan
Perusahan mempunyai
- Earning pengaruh negatif
Variability tidak signifikan.
- Earning variability
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Sumber: Jurnal penelitian terdahulu
utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Perusahaan yang
tersebut tidak dapat sepenuhnya didapat dari modal sendiri. Oleh karena itu,
Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek yang
berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun, di sisi lain,
40
sebagai cadangan untuk memenuhi likuiditas. Sehingga untuk memenuhi
menggunakan hutang. Hal ini serupa dengan hasil penelitian dari Siti Ridloah
(2010), Mahvish Sabir & Qaisar Mlik (2012), serta Rabiah Abdul et al (2012).
perusahaan dapat melakukan investasi untuk aktiva lancar maupun aktiva tetap.
dana untuk pembiayaan ekspansi. Perusahaan yang besar akan lebih mudah
yang cukup besar. (Agus Sartono, 2001). Pengaruh positif sesuai dengan hasil
penelitian dari Mahvish Sabir & Qaisar Malik (2012), Byan Adrianto (2013),
hipeotesis berikut:
41
2.2.1.3. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukakan oleh Ganesha Purnomo
Raharjo (2013) dan Nunky Rizka Mahapsari & Abdullah Taman (2013). Dari
digunakan oleh perusahaan adalah laba ditahan, hutang, dan penerbitan saham
sebagai pilihan terakhir. Perusahaan yang memiliki laba (profit) tinggi berarti
Sartono, 2001).
perusahaan dapat menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
dari Erdinc Karadeniz et al (2009), Fx Agus Joko (2011), dan Nunky Rizka
42
Mahapsari & Abdullah Taman (2013). Untuk itu, dapat disimpulkan hipotesis
sebagai berikut:
karena institusi memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan
Para pemegang saham institusi takut akan risiko gagal bayar hingga
besar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Yenieatie & Nicken (2010) dan
Dennys & Deasy (2012) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kepemilikan
hutang
keputusan pendanaan yang dibuat oleh pihak manajemen. Beberapa cara untuk
43
menyejajarkan kepentingan pemegang saham dan pihak manajemen, salah satu
kekayaan pribadi manajer secara tidak langsung berkaitan erat dengan kekayaan
menjadi lebih kecil. Pernyataan ini serupa dengan hasil penelitian dari Yeniatie
& Nicken Destriana (2010) dan Ida Maftukhah (2013). Maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
44
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Likuiditas
(+)
(CR)
Ukuran
Perusahaan (+)
(SIZE)
Pertumbuhan
Penjualan (+)
(SG) Kebijakan
Hutang
Profitabilitas (DER)
(-)
(ROA)
Kepemilikan
Institusional (-)
(INST)
Kepemilikan
Manajerial (-)
(MOWN)
2.3. Hipotesis
45
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam
Hutang (DER).
2. Variabel Independen
lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau
46
modal perusahaan yang berasal dari kreditur. (S Munawir, 1995). Sedangkan,
kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam
dalam rumus DER, yaitu perbandingan antara total hutang dengan total
ekuitas/total modal sendiri. Rumus DER menggunakan skala rasio. (Weston dan
Brigham, 1988).
kewajiban atau melunasi hutang jangka pendek yang jatuh tempo tepat pada
likuiditas perusahaan ke dalam rumus CR, yaitu perbandingan antara aktiva lancar
dengan hutang lancar. Rumus ini menggunakan skala rasio. (I Made Sudana,
2011).
CR = Aktiva lancar
Hutang Lancar
dapat dilihat dari nilai ekuitas, nilai perusahaan, atau nilai total aktiva dan dapat
47
diukur melalui skala rasio. Ukuran perusahaan diproksikan ke dalam rumus Log
sebelumnya. Skala yang digunakan dalam rumus ini adalah skala rasio. (Zulfia
Andina, 2013).
Asset, yaitu perbandingan antara laba operasional setelah pajak (Earning After
Tax) dengan total aktiva perusahaan. Rumus ini menggunakan skala rasio. (I
48
3.1.2.6. Kepemilikan Institusional (INST)
perbandingan antara jumlah saham institusional dengan total saham yang beredar.
Skala yang digunakan dalam rumus ini adalah skala rasio. (Andhika Ivona, 2012).
dengan jumlah saham yang beredar. Rumus ini menggunakan skala rasio.
49
Tabel 3.1
Definisi Variabel Operasional
50
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
untuk mendapatkan sampel yang tepat bagi penelitian ini. Metode purposive
beberapa kriteria tertentu. Sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
2009-2013, yaitu sejumlah 116 perusahaan. Kriteria ini dipilih karena untuk
tersedia pada periode 2009-2013, yaitu sejumlah 114 perusahaan. Kriteria ini
melaporkan data keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi secara
c. Perusahaan yang data laporan keuangannya dalam mata uang rupiah, yaitu
51
tahun. Perusahaan yang melaporkan data keuangan menggunakan mata uang
perubahan.
meningkat. Penjualan yang tinggi, maka laba juga semakin tinggi sehingga
kebijakan hutang.
Berdasarkan kriteria di atas, berikut adalah Tabel 3.2 yang membahas mengenai
52
Tabel 3.2
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Jumlah populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 166
pada tahun 2009-2013
Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar berturut-turut di (50)
BEI selama periode 2009-2013
Perusahaan dengan data laporan keuangan yang diperlukan (2)
untuk penelitian tidak tersedia pada periode 2009-2013
Perusahaan dengan data laporan keuangan dalam mata uang (24)
asing
Perusahaan yang mempunyai laba negatif selama periode (31)
penelitian
Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan penjualan negatif (33)
selama periode penelitian
Perusahaan yang tidak mempunyai kepemilikan institusional (18)
maupun kepemilikan manajerial
Sampel penelitian 8
Sumber: ICMD dan IDX
yang memenuhi syarat dengan periode penelitian selama 5 tahun, sehingga data
Tabel 3.3
Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
53
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data rasio. Sumber data
yang digunakan adalah berasal dari laporan keuangan sampel yang terdapat pada
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) untuk tahun 2009 sampai 2012
sampai 2013, jurnal-jurnal baik dalam maupun luar negeri serta referensi
pendukung lainnya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atas perubahan dari
54
Keterangan:
Y1 = Kebijakan Hutang (DER)
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Likuiditas (CR)
X2 = Ukuran Perusahaan (SIZE)
X3 = Pertumbuhan Penjualan (SG)
X4 = Profitabilitas (ROA)
X5 = Kepemilikan Institusional (INST)
X6 = Kepemilikan Manajerial (MOWN)
e = error
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam
model regresi berdistribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara dalam
mendeteksi hal tersebut, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis
grafik dilakukan dengan cara melihat histogram yang membandingkan antara data
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Uji normalitas dengan grafik
dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati dalam membaca grafik, untuk itu
diperlukan uji statistik. Uji statistik dapat dilakukan melalui uji Kolmogorov-
Ghozali, 2011).
55
Apabila nilai K-S untuk variabel independen dengan probabilitas signifikan,
nilainya jauh di bawah α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol ditolak. Dengan kata
Ghozali, 2011).
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
1. Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Model regresi yang
bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai angka tolerance di atas (>) 0,1
cukup tinggi, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. (Imam
Ghozali, 2011).
56
3.5.1.3. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi.
satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
dengan uji Durbin-Watson (DW test). Tidak terjadi autokorelasi (positif maupun
negatif), apabila angka DW test berkisar antara du < d < 4-du. (Imam Ghozali,
2011).
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau
grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
57
3.5.2. Uji Hipotesis
Untuk menguji apakah model yang digunakan baik, maka dapat dilihat dari
dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis, dengan cara:
a. Merumuskan hipotesis
Kebijakan Hutang.
Kebijakan Hutang.
b. Kesimpulan
58
3.5.2.2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
a. Merumuskan hipotesis
Kebijakan Hutang.
Hutang.
b. Kesimpulan
59
3.5.3. Uji Koefisiensi Determinasi (R²)
variasi variabel dependen. Nilai determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
Ghozali, 2011).
Kelemahan dari uji ini adalah terjadi bias terhadap jumlah variabel
bebas, maka nilai R² akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
model regresi terbaik. Adjusted R² dapat naik maupun turun apabila satu variabel
60