Disusun oleh :
Unit Laboratorium
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
dengan rahmat Nya, Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium Rumah Sakit Sakina
Idaman ini dapat selesai.
Buku Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium ini akan digunakan dalam menjalankan
kegiatan pelayanan bagi petugas laboratorium yang ada di Rumah Sakit Sakina
Idaman. Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini dapat meningkatkan
pelayanan yang ada di laboratorium Rumah Sakit Sakina Idaman.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan buku pedoman ini. Kami sangat menyadari
banyak terdapat kekurangan dalam buku ini, sehingga sangat kami butuhkan saran
dan masukkan guna menyempurnakan buku pedoman ini.
TENTANG
KEBIJAKAN PEDOMAN PELAYANAN UNIT LABORATORIUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN,
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Biaya Rumah Sakit Sakina Idaman;
Pasal 3
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapanya, akan dilakukan perbaikan
kembali sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 1 Juli 2018
Direktur
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
yang menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan
yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan,
kesehatan penunjang untuk kepentingan pendidikan, pelatihan, penelitian serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan.
Dari tahun ke tahun, rumah sakit mengalami peningkatan pelayanan
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien yang berobat di
rumah sakit dan juga adanya kebijakan pemerintah yang memberikan jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi keluarga miskin sehingga masyarakat miskin
tidak takut lagi berkunjung untuk memperoleh pelayanan di rumah sakit.
Pesatnya peningkatan kunjungan pasien keluarga miskin tersebut dijumpai
sampai melebihi kapasitas fasilitas pelayanan yang tersedia di rumah sakit.
Peran rumah sakit sangat menentukkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan memuaskan kepada masyarakat. Salah satu
upaya rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan memuaskan kepada masyarakat dengan pelayanan
laboratorium 24 jam. Sehingga untuk itu, perlu disusun Panduan Pelayanan
Unit Laboratorium sebagai acuan dalam pemberian pelayanan laboratorium
diRumah sakit sakina idaman.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laboratorium Rumah Sakit Sakina Idaman meliputi
laboratorium klinik dengan pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik,
Imunoserologi, Mikrobiologi dan Urin Feses
C. Landasan hukum
1. Kepmenkes RI No. 370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan
2. Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Permenkes No. 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
6. Permenkes No. 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
D. Batasan Operasional
1. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental maupun spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi
2. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan per orangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
3. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit
4. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kehususan lainnya
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung di rumah sakit
6. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
7. Fasilitas kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventtif, kuratif maupun rehabilitasi
8. Teknologi kesehatan adalah bentuk alat dan atau metode yang ditunjukan
untuk membantu menegakan diagnosa, pencegahan, dan penanganan
permasalahan kesehatan manusia
9. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan, pengobatan penyakit dan
pemulihan kesehatan
10. Pelayanan laboratorium adalah sebuah pelayanan pemeriksaan yang
diberikan dari laboratorium selama 24 jam kepada masyarakat untuk
membantu dokter dalam menegakan diagnosa
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
M DIII Analis
Pelaksana STR 4
) 2. Kesehatan
Laboratorium
B. Distribusi Ketenagaan
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) yang ada di Rumah Sakit
Sakina Idaman ada 5 orang dengan standar minimal pendidikan DIII Analis
Kesehatan.
C. Pengaturan Jaga
Pelayanan laboratorium berlangsung selama 24 jam. Adapun untuk tata
tertib jam kerja sebagai berikut:
Batas toleransi keterlambatan 15 menit.
Izin meninggalkan jam kerja wajib mendapatkan persetujuan atasan
langsung dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.
Pengaturan shift untuk tenaga Analis Kesehatan :
Shift pagi : 07.15 – 14.15
Shift siang : 14.15 – 21.15
Shift malam : 21.15 – 07.15
BAB III
STANDAR FASILITAS
Keterangan :
1. Kursi
2. Almari plastik
3. Meja
4. Blood Bank Refigerator
5. Refigerator Reagen
6. Meja BDRS
7. Rak jas laboratorium
8. Meja spesimen
9. Meja Hematologi + Elektrolit + Mikroskop
10. Meja Kimia Klinik
11. Meja Mikrobiologi + Urin + Feses
12. Wastafel
13. Kotak Blanko
14. Almari besi
15. Rak Reagen
16. Pintu
B. Standar Fasilitas
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan laboratorium di Rumah sakit
sakina idaman dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana,
peralatan dan perlengkapan yang memadai sebagai berikut :
2 Mikropipet 5 mk 1
3 Mikropipet 10 mk 2
4 Mikropipet 25 mk 1
5 Mikropipet 20 mk 1
6 Mikropipet 50 mk 2
7 Mikropipet 100 mk 1
8 Mikropipet 500 mk 2
9 Mikropipet 1000 mk 1
10 Mikropipet Adujst 1
11 Mikroskop Binokuler Olympus 2
13 Sentrifuge Urin 1
14 Sentrifuge Mikropipet 1
15 Refigerator Panasonic 1
16 Blood Bank 1
17 Warm Incubator 1
18 Sentrifuge Matrix 1
19 Meja Poreslin 4
20 Meja Kayu 4
21 Kursi Merah 5
22 Kursi Putar 1
23 AC 3
24 Rak Kayu 1
25 Wastafel 2
26 Lampu 4
27 Komputer 1
28 Printer 1
29 Mouse 1
30 Telpon 3
31 CPU 1
32 Kyboard 1
33 Rak Plastik 3
34 Almari besi 1
35 Almari kayu 2
36 Almari plastik 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pelayanan Laboratorium
B. Penanganan Sampel
1. Petugas laboratorium melakukan identifikasi sampel
2. Petugas laboratorium melakukan penanganan sampel meliputi:
a. Sampel darah EDTA dilakukan homogenisasi dengan cara membolak-
balikkan tabung EDTA secara perlahan beberapa kali atau meletakkan
tabung EDTA di roller mixer
b. Sampel darah Sitrat, NaF dan serum dilakukan sentrifugasi menggunakan
sentrifus, hasil sentrifugasi dipisahkan antara sel darah dengan serum yang
kemudian akan dilakukan analisis
c. Sampel urin dapat dilakukan sentrifugasi menggunakan sentrifus atau
langsung dilakukan pemeriksaan, sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta
d. Sampel yang diperiksa berupa preparat segera dilakukan pengecatan /
pewarnaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta
3. Petugas laboratorium mendistribusikan sampel ke ruang analisis sampel sesuai
dengan jenis pemeriksaan laboratorium yang diminta
4. Petugas laboratorium menghubungi laboratorium klinik rujukan untuk
mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan laboratorium yang belum
dapat dikerjakan secara mandiri atau untuk konfirmasi
C. Pemeriksaan Laboratorium
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Imunoserologi
4. Urin dan Feses
5. Lain-lain
D. Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk memberikan
informasi hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien, perawat dan dokter
pengirim. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan menggunakan
sistem print out. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan
pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Petugas laboratorium melakukan input dan verifikasi hasil pemeriksaan
laboratorium dari alat atau pemeriksaan
2. Dokter Spesialis Patologi Klinik melakukan verifikasi dan interpretasi hasil
pemeriksaan laboratorium jika diperlukan
3. Petugas laboratorium mencetak hasil pemeriksaan laboratorium dan
menyerahkannya pada pasien langsung atau diserahkan pada perawat yang
sedang jaga di unit rawat jalan, unit gawat darurat atau unit rawat inap
4. Hasil pemeriksaan laboratorium yang masuk ke dalam kriteria nilai kritis akan
dikonsultasikan kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik dan kemudian segera
diinformasikan oleh petugas laboratorium melalui telepon ke Unit tempat pasien
di rawat
G. Penyimpanan Dokumen
Penyimpanan dokumen di laboratorium dilakukan selama 5 (lima) tahun.
Dokumen-dokumen yang perlu disimpan di laboratorium meliputi:
1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium rujukan
4. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan
5. Surat keluar dan surat masuk
H. Pemusnahan Dokumen
Pemusnahan dokumen di laboratorium dilakukan setelah melewati 5 (lima)
tahun masa simpan dokumen. Proses pemusnahan dokumen dilakukan dengan
bekerjasama dengan Unit terkait.
LABORATORIUM
Registrasi pasien
PASIEN LANGSUNG Pasien mendapat No.RM KASIR
Sampling
Pemeriksaan dan
Hasil
SELESAI
Keterangan :
K. Pemeriksaan Laboratorium
1. Jenis pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium Rumah Sakit Sakina Idaman
adalah sebagai berikut :
a. Hematologi Klinik
a) Hematologi lengkap
b) KED
c) Jumlah Trombosit Manual
d) Hematokrit
e) Retikulosit
f) Morfologi Darah Tepi
g) Golongan Darah ABO
h) Golongan Darah Rhesus
i) CT dan BT
b. Imunoserologi
a) HbsAg (Rapid)
b) IgM / IgG Anti Dengue
c) NS – 1
d) Tubex Tf
e) Anti HIV (Rapid)
c. Kimia Klinik
a) SGOT
b) SGPT
c) Bilirubin Total
d) Bilirubin Direk
e) Ureum
f) Kreatinin
g) Asam Urat
h) Glukosa Darah Sewaktu
i) Glukosa Darah Puasa
j) Glukosa Darah 2 jam PP
k) Kolesterol Total
l) Trigliserida
d. Urin dan Feses
a) Urin Rutin
b) Glukosa Urin
c) Protein Urin
d) Eritrosit Dismorfik Urin
e) Tes Kehamilan (Rapid)
f) Feses Rutin
2. Pemeriksaan Rujukan Patologi Anatomi
a. Identitas spesimen
Formulir permintaan pemeriksaan Patologi-Anatomi berisi identitas
penderita yaitu nama, kelamin, umur, diagnosa, identitas jaringan serta
alamat. Lokasi jaringan dan cara jaringan diambil misalnya biopsi,operasi,
kerokan, insisi, oleh karena lokasi yang berbeda akan membuat
interpretasi yang berbeda pula. Kesimpulan dan saran dan Patologi juga
akan berbeda apabila bahan tersebut diambil secara biopsi dengan suatu
operasi radikal, misalnya mastektomi, atau pengangkatan uterus beserta
adnexanya. Keterangan klinik pemeriksaan penunjang laboratorium, foto,
USG, dan diagnosis sementara sangat diperlukan untuk melengkapi data
yang akurat sehingga membantu diagnosis patologinya. Misalnya kelainan
tulang hendaknya disertai dengan foto rontgen dari tulang tersebut. Untuk
menentukan apakah batas sayatan operasi telah bebas dan tumor,
hendaknya klinisi membuat tanda-tanda mana bagian atas, bawah, kiri,
kanan permukaan atau dasar dari tumor dengan menggunakan sutra, cat
gut atau tinta cina. Terutama untuk lambung, usus, mana yang bagian anal
dan mana bagian kaudal; ovarium kanan atau kiri.
b. Pengiriman Spesimen
Bahan operasi dan biopsi sebaiknya seluruhnya dikirim ke laboratorium
Patologi atau dipilih bagian yang paling representatif. Beberapa cara
pengiriman :
a) Bahan operasi dari usus, sebaiknya kotorannya dicuci dahulu dan
ikatannya dibuka, juga kalau jaringannya banyak mengandung darah
oleh karena akan menghalangi bahan fiksasi ke jaringan sehingga
jaringan akan cepat lisis.
b) Apabila bahan terlalu besar maka jaringan tersebut harus dipotong
lameller dengan jarak 4 -- 5 mm tapi bagian bawahnya tidak sampai
lepas agar dapat direkonstruksi kembali.
c) Bila uterus yang dikirim maka pemotongan lameller harus sesuai
dengan porosnya.
d) Apabila yang dikirim berupa kista misalnya dari thyroid atau testis,
dapat dikeluarkan dahulu isinya dan dicatat cairan yang dibuang
mengenai warna, banyak dan konsistensinya.
e) Jaringan yang banyak dan besar sebaiknya bagian bawahnya diganjal
dengan kain kasa supaya jaringan tidak melekat dengan dasar botol
sehingga fiksasi tidak dapat masuk ke dalam jaringan. Namun apabila
tidak mungkin dikirim maka dapat dilakukan beberapa pemotongan
sample yang dapat mewakili organ tersebut.
f) Setelah bahan operasi dimasukkan ke dalam botol (stoples) kaca, atau
plastik sebaiknya tutup botol dilak atau ditutup dengan plaster supaya
bahan fiksatif tidak tumpah di jalan. Jangan lupa memberikan label
yang ditulisi identitas pasien dan nama bahan yang dikirim agar tidak
tertukar dengan bahan lain.
c. Fiksasi
Maksud dan tujuan fiksasi adalah mempertahankan morfologi jaringan atau
scl tubuh seperti dalam keadaan hidup. Jaringan harus dimasukkan ke
dalam larutan fiksasi secepat mungkin setelah diambil dari tubuh, apalagi
bila organ tersebut mudah membusuk misalnya otak, hati, paru, usus dan
organ dalam lainnya; jangan ditunggu sampai operasi selesai. Daya
penetrasi larutan fiksasi juga terbatas. Formalin akan menembus jaringan
sedalam 2--2,5 cm dalam waktu 24 jam. Sedang jaringan lunak lebih cepat
dan lebih dalam penetrasinya. Oleh karena itu bila jaringan cukup besar
maka jaringan ini harus dipotong lameller dengan jarak 4--5 cm, tapi bagian
bawahnya tidak sampai dipotong lepas agar dapat direkonstruksi kembali.
Banyaknya larutan fiksasi minimal jaringan dapat berenang di dalamnya
dan yang ideal jumlah larutan 10 x besar jaringan, salah satunya adalah
Formaldehid. Formaldehid adalah suatu gas yang larut dalam air. Larutan
ini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin,
namun dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena
terlalu cepat mengeraskan jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus
dicampurkan dalam air biasa atau larutan garam fisiologis, dengan
perbandingan 1 bagian formalin dengan 9 bagian pelarut menjadi formal
saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%. Untuk penyimpanan
dalam jumlah besar dan waktu yang lama maka formal saline 10% harus
diberi garam buffer atau magnesium atau kalsium karbonat supaya tidak
terjadi pembentukan endapan asam formik. Formalin mempunyai bau yang
tidak enak dan dapat mengiritasim kulit, selaput lendir dan mata. Oleh
karena itu dianjurkan memakai sarung tangan dengan udara terbuka waktu
kita sedang mengelola materi berformalin.
3. Pemeriksaan Rujukan
Pemeriksaan rujukan yang dilakukan di Rumah Sakit Sakina Idaman adalah
pemeriksaan yang belum mampu dilaksanakan oleh laboratorium Rumah Sakit
Sakina Idaman
a) Spesimen Rujukan
Rujukan pemeriksaan dapat berupa rujukan spesimen pasien (serum,
preparat atau jaringan PA) dilengkapi identitas pasien pada wadah sampel
data rujukan.
b) Persiapan Sampel Rujukan
Mempersiapkan sampel darah EDTA atau darah sitrat untuk pemeriksaan
hematologi, parasitologi, sampel jaringan dalam wadah berformalin untuk
pemeriksaan patologi anatomi atau mengolah sampel dalam bentuk serum
untuk pemeriksaan kimia klinik, sampel preparat untuk pemeriksaan
mikrobiologi.
c) Transport Sampel
Pengiriman sampel menuju laboratorium rujukan menggunakan wadah
khusus yang representatif untuk sampel, yaitu wadah berpenutup rapat,
tidak tembus cahaya agar sampel tetap layak untuk dilakukan pemeriksaan
d) Administrasi sampel rujukan
Sampel yang akan dirujuk diberi label yang berisi identitas pasien, tanggal
pengiriman dan jam pengambilan.
e) Pengiriman dilakukan oleh petugas laboratorium rujukan yang bersedia
untuk melakukan pengambilan sampel pasien langsung di Rumah Sakit
Sakina Idaman setelah dihubungi oleh petugas laboratorium
4. Administrasi rujukan
a) Sampel yang akan dikirim harus disertai dengan form permintaan
pemeriksaan yang akan dirujuk berisi identitas pasien, jenis pemeriksaan
yang akan dirujuk, jam pengambilan sampel dan tanda tangan dokter /
petugas pengirim .
b) Semua pemeriksaan yang dirujuk dicatat dalam buku register khusus
rujukan
c) Petugas laboratorium klinik rujukan datang mengambil sampel dengan
mengisi buku ekspedisi dan memberikan perkiraan waktu selesainya
pemeriksaan tersebut
d) Hasil yang telah selesai akan dikirim oleh petugas laboratorium rujukan
disertai dengan rincian tagihan biayanya
e) Semua hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan disimpan dalam file
f) Setiap akhir bulan, laboratorium rujukan akan mengirimkan tagihan
pemeriksaan yang kemudian akan diverifikasi oleh bagian keuangan dan
dibayarkan ke laboratorium rujukan
d. Pemeliharaan Dan Kalibrasi Alat
Dalam kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi alat medis di Pelayanan
Laboratorium mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
bekerjasama dan diketahui oleh Direktur Rumah Sakit Sakina Idaman.
1. Pemeliharaan Alat
Pemeliharaan alat-alat laboratorium sangat diperlukan agar alat dapat
bekerja dengan baik dan tidak terjadi kerusakan yang dapat mengganggu
pelayanan pemeriksaan. Kegiatan pemeliharaan dilakukan secara rutin untuk
semua jenis alat sehingga diperoleh peningkatan kualitas produksi, keamanan
kerja serta penurunan biaya perbaikan.
Setiap pemeliharaan alat selalu dicatat dalam kartu pemeliharaan alat
yang diletakkan pada atau di dekat alat yang mencatat setiap tindakan
pemeliharaan yang dilakukan dan kelainan-kelainan yang ditemukan. Bila
ditemukan kelainan maka hal tersebut dilaporkan kepada penanggungjawab
alat untuk dilakukan perbaikan.
Setiap jenis alat mempunyai operasional dan pemeliharaan yang berbeda
satu dengan lainnya dan biasanya digunakan oleh lebih dari satu orang. Oleh
karena itu ada petugas khusus yang bertanggungjawab atas kegiatan
pemeliharaan alat dan operasional alat.
2. Kalibrasi Alat
Tujuan kalibrasi ini dilakukan untuk menjamin keakuratan dan ketelitian
hasil pemeriksaan yang dapat dipercaya. Untuk melakukan kalibrasi alat-alat
laboratorium, Rumah Sakit Sakina Idaman menggunkan jasa kalibrasi
eksternal artinya jasa kalibrasi dari laboratorium yang mempunyai kompetensi,
kemampuan pengukuran dan ketelusuran sistem Internasional. Kallibrasi alat
laboratorium dilakukan secara rutin setiap 1 (satu) tahun sekali atau jika
terdapat kesalahan sistematik saat evaluasi kualitas kontrol.
Peralatan yang telah dikalibrasi dengan baik oleh petugas kalibrasi diberi
label kalibrasi yang menyatakan status kalibrasi, tanggal kalibrasi dan tanggal
kalibrasi ulang atau lembaga yang melakukan kalibrasi. Untuk alat yang
mempunyai status KSO/ kerjasama dengan pihak ketiga kalibrasi dilakukan
oleh pemilik alat dan laboratorium Rumah Sakit Sakina Idaman berhak
mendapat salinannya.
1. Limbah Medis
a. Limbah Medis Padat
Adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, dan
limbah benda tajam.
BAB V
LOGISTIK
A. Unit Farmasi
Perbekalan farmasi yang ada di laboratorium terdiri dari reagen dan alat medis
habis pakai. Pengelolaan perbekalan farmasi di Unit Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Sakina Idaman bekerjasama dengan Unit Farmasi dalam hal
pengadaan, penyimpanan dan monitoring.Distribusi perbekalan farmasi untuk
Laboratorium diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem floor
stock(persediaan di ruangan).
1. Pengadaan
Permintaan perbekalan farmasi yang ada di laboratorium ke Unit farmasi
dilakukan setiap bulannya menggunakan lembar permintaan yang berisikan
kebutuhan apa saja yang dipakai di Unit Pelayanan Laboratorium setiap
bulannya dan apabila dalam perjalanan terdapat kekurangan bahan maka dari
Unit laboratorium dapat mengajukan permintaan tambahan ke Unit Farmasi
yang kemudian dicatat di lembar permintaan tersebut disertai tanggal
penerimaan.
Untuk reagen yang dipakai terutama alat medis menggunakan sistem
Kerja Sama Operasional (KSO) permintaan dan pembelian reagen juga melalui
Unit Farmasi kecuali sistem KSO yang sudah mencakup pemakaian reagen di
dalamnya sehingga permintaan langsung kepada penyedia alat.
2. Penyimpanan
Reagen yang dipakai di Unit Pelayanan Laboratorium terdiri dari :
Stabilitas
No Nama Reagen
Penyimpanan
1 Ureum 2 – 8ºC
2 Creatinin 2 – 8ºC
3 Glukosa darah 2 – 8ºC
4 SGOT 2 – 8ºC
5 SGPT 2 – 8ºC
6 Bilirubin Direk 20 - 30ºC
7 Bilirubin Total 20 - 30ºC
8 Albumin 2 – 8ºC
9 Cholesterol 2 – 8ºC
10 Kontrol Serum kering 2 – 8ºC
11 Kontrol Serum cair Freezer
12 Strip Urine 20 - 30ºC
Pengontrolan suhu penyimpanan dilakukan setiap hari dan di catat dalam lembar
kontrol suhu oleh petugas laboratorium.
3. Monitoring
Koordinasi dalam kegiatan monitoring reagen dan alkes habis pakai dilakukan
bersama Unit Farmasi mencakup keadaan reagen saat diterima, batas
kadaluarsa.
B. Laundry
Setiap selesai pelayanan di laboratorium jas laboratoriumyang kotor dimasukkan
dalam plastik berwarna kuning kemudian dibawa ke bagianLaundry untuk dicuci
dan disetrika.
BAB VI
Unit Laboratorium yang merupakan bagian dari Rumah Sakit adalah lingkungan
yang komplek dimana di dalamnya memiliki resiko bahaya/ keselamatan pasien.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pelaksanann
keselamatan pasien laboratorium terhadap potensi bahaya yang terjadi agar tidak
terjadi insiden terhadap pasien adalah :
2. Tahap Analitik
Merupakan tahap pemeriksaan sampel pasien dimana hasil pemeriksaan
tergantung pada :
a. Peralatan laboratorium yang dipakai
b. Metode pemeriksaan yang dipakai
c. Pemeliharaan reagensia
d. Sumber Daya Manusia yang ada
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja melalui program
K3 di Unit Pelayanan Laboratorium adalah :
A. Mengikuti standar persyaratan bangunan dan kesehatan lingkungan Rumah
Sakit
B. Pemeriksaan kesehatan petugas secara berkala.
C. Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja
a. Apron yang digunakan petugas laboratorium untuk melakukan pencucian
alat gelas
b. Pemakaian APD seperti sarung tangan, jas laboratorium, masker
c. Penyediaan masker untuk pasien yang menderita penyakit infeksi yang
menular melalui udara dan untuk petugas yang menderita sakit batuk.
d. Semua peralatan penunjang medis dan computer dipasang stavolt untuk
melindungi dari terjadinya kebakaran dan konsleting listrik.
e. Kabel – kabel alat dirapikan dan dilindungi supaya tidak menyebabkan
kabel terkelupas.
f. Melakukan hand hygiene seperti petunjuk dari WHO dengan 6 langkah 5
saat
g. Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
h. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan
i. Pengobatan pekerja yang menderita sakit
j. Untuk pencegahan terhadap faktor kimia perlu adanya Material safety data
sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada serta diketahui oleh
seluruh petugas laboratorium dan menggunakan karet isap (rubber
bulb)/alat vakum/pipet untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan
terhirupnya aerosol dalam pengambilan bahan kimia.
k. Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur, melalui
monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada
l. Melaksanakan biological monitoring
m. Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP
Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi pengguna pelayanan di Unit
Pelayanan Laboratorium pada khususnya dan Rumah Sakit Sakina Idaman pada
umumnya.