Skizofrenia YTT
Skizofrenia YTT
NIM : 1710221075
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan laporan
kasus saya yang berjudul :
Skizofrenia YTT
Apabila suatu saat saya terbukti melakukan plagiat, maka saya akan menerima
sanksi yang telah ditetapkan.
Nama : Tn.F
Usia : 30 tahun
Pendidikan : SMA
A. Keluhan Utama
1
tidak minum obat cemas maka dirinya akan merasa gelisah,sulit tidur,
kesulitan napas, sesak, pikiran terganggu, dan berdebar-debar. Pasien
mengatakan perasaan cemasnya bertambah apabila penyakit asam
lambungnya sedang kumat. Pasien mengaku memiliki penyakit cemas
mulai di rasakan ketika pasien harus melakukan operasi empedu pada
akhir tahun 2016 lalu. Sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016
pasien diberikan obat nyeri setelah pasien diketahui memiliki penyakit
empedu. Pasien mengaku memiliki penyakit asam lambung, hipertensi,
dan hiperkolesterolemia. Pasien juga mengatakan bahawa dirinya
pernah memiliki penyakit saraf kejepit. Beberapa bulan yang lalu pasien
mengatakan sempat masuk IGD karena sakit asam lambung. Kemudian
pasien mengatakan ia kemudian dilakukan endoskopi dan dari hasil
endoskopi ditemukan erosi pada lambung pasien.
Pasien ditanyakan apakah mendengar suara-suara bisikan kemudian
pasien menjawab bahwa tidak merasa adanya bisikan-bisikan. Hal ini
menunjukan bahwa tidak ada halusinasi auditorik. Lalu pasien ditanya
apakah pasien pernah melihat sosok bayangan yang tidak bisa dilihat
oleh orang lain tapi bias dilihat oleh dirinya, kemudian pasien
mengatakan dapat melihat setan. atau apakah pasien pernah melihat
sosok bayangan yang tidak bisa dilihat oleh orang lain namun dapat
dilihat oleh pasien, hal ini untuk menilai apakah ada gangguan
halusinasi visual atau tidak pada pasien. Berdasarkan pernyataan pasien
menunjukan adanya halusinasi visual. Kemudian pasien ditanyakan
apakah pernah mencium bau yang orang lain tidak bias menciumnya.
Kemudian pasien mengatakan bahwa dirinya bisa dan sering mencium
bau-bau mawar. Berdasarkan pernyataan pasien hal ini menunjukan
adanya halusinasi olfaktorius. Setelah itu pasien ditanyakan apakah
pernah merasa adanya sentuhan pada tubuhnya walau tidak ada benda
atau seseorang disekitarnya. Kemudian pasien mengatakan bisa
merasakan kehadiran makhluk halus dengan merasakan bahwa tangan
pasien seperti ada yang menyentuh. Hal ini menunjukan adanya
halusinasi taktil pada pasien.
2
Pasien mengatakan tidak merasa adanya pikiran yang tiba-tiba
kosong dan terlepas. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada waham
withdrawl pada pasien ini. Pasien juga menngatakan tidak merasa kalau
orang-orang sekitar tahu isi pikirannya. Hal ini menunjukan bahwa tidak
ada delusion of reference pada pasien. Pasien mengatakan tidak merasa
bahwa pembawa acara membicarakannya atau meledek dirinya. Hal ini
menunjukan bahwa tidak ada thought of broadcasting pada pasien ini.
Pasien juga mengatakan tidak ada perasaan bahwa pasien bukan atau
tidak mengenali dirinya. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada
depersonalisasi. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya tidak merasa
asing dengan lingkungan sekitarnya saat ini. Hal ini menunjukan bahwa
tidak ada derealisasi pada pasien.
Kemudian untuk mengukur daya nilai kognitif pasien yaitu dengan
cara pemeriksa menanyakan hasil hitung matematika dasar 100-7
kemudan pasien dapat menjawab spontan 93 kemudian ditanyakan lagi
93 dikurangi 7 kemudian pasien dapat menjawab dengan spontan 86.
Hal ini menunjukan bahwa daya nilai kognitif pasien baik. Kemudian
untuk menilai pengetahuan umumnya pasien ditanyakan presiden
Indonesia yang menjabat sebelum Jokowi. Kemudian pasien menjawab
SBY. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan umum pasien baik.
Kemudian untuk menilai apakah ada gangguan mental akibat
penyalahgunaan NAPZA dan alcohol, pasien mengatakan tidak pernah
mengkonsumsi NAPZA dan alkohol. Setelah itu pasien ditanyaakan
mengenai status sekolah pasien. Pasien dapat menyebutkan alamat
dimana dirinya bersekolah dulu dari SD,SMP hingga tamat SMA.
Pasien mengatakan bahwa dirinya pernah tidak naik kelas saat SD
karena kecelakaan. Pasien mengaku bahwa masa kecilnya memiliki
banyak teman dan dapat bersosialisasi dengan baik. Hal ini menunjukan
bahwa daya ingat jangka panjang pasien baik. Pasien dapat
menceritakan dengan siapa dan naik apa pasien ke rumah sakit
persahabatan. Setelah itu saat pasien diminta mengulangi 3 kata benda
3
yang telah disebutkan pemeriksa sebelumnya dan pasien dapat
mengulangi 3 kata benda tersebut dengan lancar.
Setelah itu pasien ditanyakan perasaannya saat ini, apakah ada
perasaan sedih, kehilangan minat beraktifitas, tampak lelah dan tidak
segar. Kemudian pasien mengatakan saat ini pasien merasa sedih karena
ibu pasien tidak bisa tertidur dengan nyenyak dan ibu pasien
ketergantungan obat tidur. Pasien merasakan sedih karena ibu pasien
seperti sedang ada masalah sehingga pasien akhir-akhir ini merasakan
cemas memikirkan ibunya. Pasien ditanyakan juga apakah ada rasa
bahagia berlebihan atau sedang sangat bersemangat beraktifitas dan
muncul banyak ide. Kemudian pasien mengatakan tidak merasa adanya
perasaan tersebut. Kemudian pasien ditanyakan apa arti dari panjang
tangan. Kemudian pasien menjawab suka mencuri. Lalu pasien
ditanyakan apa yang akan dilakukan jika melihat anak ingin
menyebrang. Lalu apsien menjawab bahwa pasien akan membantu
menyebrangkan anak tersebut apabila penyakit asam lambung pasien
sedang tidak kambuh. Namun bila penyakit asam lambung pasien
kambuh, pasien tidak mau menyebrangkan anak tersebut.
Pasien saat ini belum menikah, dan tinggal bersama orang tua.
Pasien belum memiliki rumah pribadi. Pasien mengatakan pekerjaan
nya adalah penjual galon. Namun saat ini pasien tidak bekerja karena
tempat pasien bekerja sedang diadakan sweeping oleh satpol PP
sehingga pasien sudah tidak bekerja selama 2 bulan terakhir ini.
Penghasilan sehari-hari kebanyakan didapatkan dari saudara-
saudaranya. Pasien berobat menggunakan BPJS.
Saat ditanyakan 3 harapan yang diinginkan pasien:
1. Pasien ingin menyenangkan Tuhan
2. Menyenangkan Ibu
3. Bermanfaat bagi semua orang
4
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatri
Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini
2. Riwayat gangguan medik
Pasien mengaku memiliki penyakit asam lambung, hipertensi, saraf
kejepit (HNP), dan pernah sakit batu empedu.
3. Riwayat pengguanaan NAPZA dan alcohol
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi NAPZA maupun
minum alcohol
5
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 30 tahun, Pasien saat ini
belum menikah, dan tinggal bersama orang tua. Pasien belum memiliki
rumah pribadi. Pasien mengatakan pekerjaan nya adalah penjual galon.
Namun saat ini pasien tidak bekerja karena tempat pasien bekerja
sedang diadakan sweeping oleh satpol PP sehingga pasien sudah tidak
bekerja selama 2 bulan terakhir ini. Penghasilan sehari-hari kebanyakan
didapatkan dari saudara-saudaranya. Pasien berobat menggunakan
BPJS.
Kesadaran
a.) Kesadaran Umum : Compos Mentis.
b.) Kontak Psikis : Kontak psikis baik, komunikasi
baik dan kooperatif
6
kurang baik, namun dapat
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh pemeriksa, dan
tidak terdapat gerakan-
gerakan involunter.
Pembicaraan
B. Keadaan Afektif
1. Mood : biasa
2. Afek : luas
7
C. Fungsi intelektual/kognitif
Taraf Pendidikan, Pengetahuan umum dan Kecerdasan
a.) Taraf Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah tamat SMA,
pengetahuan umum, serta kemampuan berhitung baik.
Daya Konsentrasi
Pasien dapat mengingat 3 kata benda yang ditanyakan oleh
pemeriksa. Hal ini menunjukan daya konsentrasi pasien baik.
Orientasi
a) Waktu : Baik, pasien dapat mengetahui waktu
pemeriksaan yaitu pada siang hari.
b) Tempat : Baik,pasien dapat mengetahui berada dimana,
yaitu di RSUP Persahabatan.
c) Orang : Pasien dapat mengetahui sedang berbicara
dengan koas
d) Situasi : Pasien dapat mengetahui sedang melakukan
apa, yaitu sedang melakukan wawancara dengan
koas.
Daya Ingat
a) Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat menceritakan masa kecilnya masa
dimana dirinya bersekolah dulu dari SD di mts 17, SMP
di komplek kehakiman, dan SMA di percetakan Negara.
8
b) Daya ingat jangka menengah
Pasien dapat mengingat dan menceritakan tinggal
dimana dan bersama siapa.
Pikiran abstrak
Pasien dapat menjawab Pertanyaan arti dari pribahasa
“panjang tangan” dengan baik.
Bakat kreatif
Tidak ditanyakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi dan Ilusi
a. Halusinasi auditorik : tidak ada
b. Halusinasi Visual : ada
c. Halusinasi Taktil : ada
d. Halusinasi Olfaktorik : ada
e. Halusinasi Gustatorik : Tidak ada
9
2. Depersonalisasi dan Derealisasi
E. Proses Pikir
Arus Pikir
Isi Pikiran
a.) Preokupasi : Tidak ada
b.) Gangguan Pikiran :
- Delusion of grandiosity : tidak ada
- Delusion of reference : tdak ada
- Delusion of control : tidak ada
- Thought of withdrawal : tidak ada
- Thought of broadcasting : tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik, pasien dapat mengendalikan impuls, pasien tidak mengalami
perubahan mood secara mendadak dari awal hingga akhir proses
wawancara berlangsung.
G. Daya Nilai
Nilai Sosial
Baik, pasien dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar.
Uji daya Nilai
Uji daya nilai cukup, pasien mampu mengerti akibat dari
perbuatannya.
10
Penilaian Realita
Terdapat gangguan halusinasi visual,halusinasi taktil dan
halusinasi olfaktorik
I. Tilikan
Tilikan 3, pasien sadar bahwa dirinya sakit namun menyalahkan
faktor lain sebagai penyebab penyakitnya.
11
g) Sistem Muskuloskletal : saraf kejepit
h) Sistem Urogenital : Tidak ada kelainan
i) Gangguan Khusus : Tidak ada kelainan
B. Status Neurologis
a) Saraf cranial : Tidak ada kelainan
b) Saraf motorik : Tidak ada kelainan
c) Saraf sensorik : Tidak ada kelainan
d) Fungsi luhur : Tidak ada kelainan
e) Gangguan khusus : Tidak ada kelainan
12
K. Pasien memiliki riwayat saraf kejepit (HNP), hipertensi, sakit asam
lambung (gastritis), dan pernah operasi batu empedu.
L. Status pernikahan belum menikah
M. Saat ini tinggal bersama orang tua. Pasien belum memiliki rumah
pribadi. Pasien sudah tidak bekerja selama 2 bulan terakhir ini.
Penghasilan sehari-hari kebanyakan didapatkan dari saudara-
saudaranya. Pasien berobat menggunakan BPJS.
N. Pasien ini memiliki gejala sedang yaitu terdapat halusinasi, pasien
dapat menjalani aktivitasnya tanpa bantuan orang lain. Pasien dapat
mengkonsumsi obat dengan kesadaran sendiri tanpa bantuan orang
lain.
a. Diagnosis Aksis I
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tidak
terdapat penyakit yang menyebabkan disfungsi otak. Hal ini dapat dinilai
dari tingkat kesadaran, fungsi kognitif, daya ingat atau daya konsentrasi, dan
orientasi pasien yang masih baik, sehingga pasien ini bukan penderita
Gangguan Mental Organik (F0).
Dari anamnesis tidak didapatkan riwayat mengkonsumsi alcohol, Pasien
tidak mengkonsumsi narkotika, zat psikotropik dan atau zat adiktif lainnya.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pasien ini bukan penderita
Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif atau Alkohol
(F10).
Pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan dalam menilai realita
berupa waham namun pada pasien ini terdapat gangguan halusinasi yaitu
13
gangguan halusinasi visual, halusinasi olfaktorik, dan halusinasi taktil.
Sehingga pasien ini dapat digolongkan ke dalam penderita Gangguan
Psikotik namun, karena pada pasien terdapat halusinasi yang tidak dapat
digolongkan ke dalam paranoid, katatonik, hebrefenik, residual maupun
depresi pasca skizofrenia maka pasien digolongkan kedalam Skizofrenia
YTT (Yang Tak Tergolongkan) (F20.9).
b. Diagnosis Aksis II
Pada masa kanak-kanak hingga dewasa pasien tumbuh dengan baik, dapat
bersosialisasi dengan lingkungan. Pada pasien tidak ditemukan adanya
perilaku tidak fleksibel maupun mal-adaptif, sehingga pasien tidak
menderita gangguan kepribadian. Pendidikan terakhir pasien adalah tamat
SMA, fungsi kognitif pasien baik, pengetahuan umum pasien baik, maka
pasien tidak terdapat gangguan retardasi mental. Karena tidak terdapat
gangguan kepribadian dan tidak terdapat gangguan retardasi mental, maka
diagnosis pada Aksis II adalah tidak ada diagnosis.
d. Diagnosis Aksis IV
Pasien seorang laki-laki berusia 30 tahun status pernikahan belum menikah,
saat ini tinggal bersama orang tua. Pasien belum memiliki rumah pribadi.
Pasien mengatakan pekerjaan nya adalah penjual galon. Namun saat ini
pasien tidak bekerja karena tempat pasien bekerja telah di sweeping oleh
satpol PP sehingga pasien sudah tidak bekerja selama 2 bulan terakhir ini.
Penghasilan sehari-hari kebanyakan didapatkan dari saudara-saudaranya.
Pasien berobat menggunakan BPJS. Masalah ekonomi.
14
e. Diagnosis Aksis V
Pada pasien ini gejala sedang (moderate), disabilitas sedang. Sehingga, pada
aksis V didapatkan GAF scale 60-51
IX. Prognosis
A. Prognosis ke arah baik
- Pasien masih rutin control
- Pasien datang untuk berobat atas keinginan sendiri
15
- Pasien mau mendengarkan dan menerima saran dokter
- Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
B. Psikoterapi
a) Edukasi kepada pasien mengenai kondisi kesehatan
jiwanya dan penyebabnya.
b) Edukasi kepada pasien tentang pentingnya minum
obat secara teratur
c) Edukasi pasien untuk kontrol rutin untuk mengetahui
kondisi pasien.
d) Memperbanyak beribadah dan lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan.
e) Melakukan aktivitas yang membuat pasien senang,
Tenang
f.) Bercerita pada orang terdekat jika ada masalah
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Elvira, Sylvia d, dkk, 2015, Buku Ajar Psikiatri, Badan Penerbit FK UI, Jakarta
2. Maslim Rusdi, 2013, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Cetakan Kedua, PT.
Nuh Jaya, Jakarta
3. Maslim, Rusdi, 2007, Penggunaan Klinis Obat Pskotropik, Edisi Ketiga, PT. Nuh
Jaya, Jakarta
17
LAPORAN KASUS PSIKIATRI
SKIZOFRENIA YTT
Disusun oleh :
1710221075
Pembimbing :
18