Konsep Menua Sae
Konsep Menua Sae
1 Konsep Penuaan
Beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan antara lain teori
1 Teori Biologis
1) Teori genetik
2008)
2) Teori Nongenetik
2008).
2008).
atas teori oksidasi stres, dan teori dipakai-aus (wear and tear
(Nugroho 2008).
2 Teori Sosiologis
Teori sosiologis tentang proses menua yang dianut selama ini antara lain:
tujuannya masing-masing.
mengeluarkan biaya.
secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses
sosial.
lanjut usia.
(4) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan
individu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia.
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang lanjut
usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya. Teori ini
Hal ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku dan harapan sesorang ternyata
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
1. Perubahan Fisik
1) Perubahan sel
tampilan dan fungsi fisik. Lansia menjadi lebih pendek akibat adanya
pengurangan lebar bahu dan pelebaran lingkar dada dan perut, dan diameter
pelvis. Kulit menjadi tipis dan keriput, massa tubuh berkurang dan massa
lemak bertambah.
2) Perubahan kardiovaskular
menjadi lebih tebal dan kaku, jantung serta arteri kehilangan elastisitasnya.
menjadi berkelok-kelok.
dan penurunan kapasitas vital paru dan penurunan luas permukaan alveoli.
Penurunan efisiensi batuk, berkurangnya aktivitas silia dan peningkatan
ruang rugi pernapasan membuat lanjut usia lebih rentan terhadap infeksi
pernapasan.
4) Perubahan kulit
dimana epidermis dan dermis menjadi lebih tipis, jumlah serat elastik
kulit tidak rata dan tidak beraturan terutama pada bagian yang selalu terpajan
sinar matahari. Kulit menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi karena
toleransi terhadap suhu dan pajanan sinar matahari yang ekstrim menurun.
2. Perubahan Mental
apatis.
kondisi fisik, penurunan fungsi dan potensi seksual, perubahan aspek psikososial,
perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan, dan perubahan dalam peran sosial di
masyarakat.
1) Penurunan kondisi fisik seperti yang telah dijelaskan diatas
2) Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lansia sering kali berhubungan
dan vaginitis, baru selesai operasi, kekurangan gizi, penggunaan obat-obat tertentu,
faktor psikologis yang menyertai lansia seperti rasa tabu atau malu bila
menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya, kelelahan atau kebosanan
karena kurang variasi dalam kehidupannya, pasangan hidup telah meninggal, dan
disfungsi seksual.
psikososial.
diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia
dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering
bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena
jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang
lain dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis,
Pada lansia yang dulunya bekerja dan mengalami pensiun akan mengalami
kehilangan finansial, status, teman dan kegiatan. Seorang lansia juga merasakan
atau sadar akan kematian, mengalami panyakit kronis dan ketidakmampuan, terjadi
rangakaian dari kehilangan, serta hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (Nugroho
2008).
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, 2010. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Jakarta:
Nugroho, W., 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik 1st ed., Jakarta:
EGC.