Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki
potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan
senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah,
atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman.
Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui
pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan
hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau
implusif (seperti berzina, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau
menggunakan narkoba dan main judi).Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam
arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus
dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-
nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu
mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu
karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self control) dari pemuasan
hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Dalam pandangan islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf,
mukaram, mukhayar, dan mukjizat. Selain itu, manusia juga diciptakan untuk
mengaplikasikan beban-beban ilahilah yang mengandung mashalat dalam
kehidupannya. Manusia merupakan ciptaan yang membawa amanah ilahilah yang
harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keberadaannya di alam maya
pada memiliki arti yang hakiki, yaitu menegakkan khilafah. Keberadaannya
tidaklah untuk hura-hura dan tanpa hadaf ‘tujuan’ yang berarti.
Manusia adalah makhluk pilihan dan makhluk yang dimuliakan oleh Swt dari
makhluk-makhluk yang lainnya, yaitu dengan keistimewaan yang dimilikinya,
seperti akal yang mampu menangkap sinyal-sinyal kebenaran, merenungkannay,
dan kemudian memilihnya. Allah Swt telah menciptakan manusia dengan ahsanu
taqwim, dan telah menundukan seluruh alam baginya agar mampu memelihara
dan memakmurkan serta melestarikan kelangsungan hidup yang ada di alam ini.
Dengan akal yang dimilikinya, manusia diharapkan mampu memilah dan memilih

1
nilai-nilai kebenaran ,kebaikan, dan keindahan yang tertuang dalam isalah para
rasul. Dengan hatinya, ia mampu memutuskan sesuatu yang sesuai dengan iradah
robbnya dan dengan raganya, ia diharapkan pro-aktif untuk melahirkan karya-
karya besar dan tindakan-tindakan yang benar, sehingga ia tetap mempertahankan
gelar kemuliaan yang telah diberikan oleh Allah Swrt kepadanya seperti ahsanu
taqwim,ulul albab,rabbaniun dan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian hakIkat janin?
2. Proses terjadinya dan pembentukan janin menurut pandangan al-Qur’an dan
sains?
C. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui hakIkat janin dalam pandangan islam.
D. Manfaat
Dapat memberikan dan menambah pengetahuan akan HAKIKAT JANIN
kepada mahasiswa.

2
BAB II
HAKEKAT JANIN
A. Hakikat
Hakekat adalah kata benda yang berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “Al-
Haaq”, dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “Hak” yang berati
milik (ke-punyaan), kebenaran, atau yang benar-benar ada, sedangkan secara
etimologi Hakekat berarti inti sesuatu, puncak atau dari sumber segala sesuatu.
B. Janin
Janin adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum
kelahiran. Dalam bahasa latin, fetus secara harfiah dapat diartikan “berisi bibit
muda, mengandung”.
C. Manusia
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia merupakan makhluk yang paling
mulia di sisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya
berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah,
gaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk
lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan
sebagainya.
D. Tahap-Tahap Perkembangan Masa Pranatal
1. Perspektif Islam
Para ahli psikologo islam membagi periode prenatal atas beberapa tahap.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Mukminun ayat 12-14
berikut:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang\ kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami

3
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik”.
Tahap-tahap perkembangan masa prenatal berdasarkan al-qur’an seperti
yang dijelaskan pada ayat diatas dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut:
1. Tahap Sulalatin Min Thin (Saripati Tanah)
Pada tahap inin manusia makan dari hasil bumi dan ketika saripati tanah
masuk ke dalam tubuh manusia, saripati itu lantas dipakai tubuh sebagai
starting materials dalam proses metabolisme perbentukan nutfah di dalam
sel-sel reproduksi.
2. Tahap Nuthfah
Kata nutfah sering kali diterjemahkan dengan air mani atau setetes mani.
Kata yang biasa digunakan adalah hampir serupa dengan nutfah adalah
nutfatin amsyaaj, atau setetes mani yang bercampur. Ini berarti
pencampuran dua nutfah atau benih yaitu dari laki-laki (sperma) dan dari
perempuan (sel telur, ovarium).
Nutfah juga disebut sebagi air yang hina (maa’in mahiin, surat al-
mursalat:20) atau air yang terpancar (maa’in daafiq, surat at-thaariq:6).
Menurut hitungan para ahli, sperma yang kuat dalam satu kali ejakulasi
berjumlah jutaan ekor. Akan tetapi dari jumlah sebanyak itu, hanya satu
yang dapat melakukan pembuahan. Setelah pembuahan berlangsung,
terjadilah perubahan yang cepat pada indung telur. Dengan segera, indung
telur menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut
melakukan pembuahan.
3. Tahap ‘Alaqah
Setelah lima jam dalam bentuk zigot, kemudian zigot tersebut membelah
diri tanpa merubah ukuran dan bergerak melalui tabung yang
menghubungkan indung telur dan rahim. Zigot selanjutnya menempelkan
diri di dinding rahim.

4
Proses pembuahan dan perjalanan zigot hingga akhirnya menempel di
dinding rahim yang memelukan waktu hingga enam hari. Zigot tetap
menempel pada dinding rahim dan tumbuh hingga hari ke-15 ketika
bentukan ‘alaqah dimulai.
‘Alaqah merupakan bentuk praembrionik yang terjadi setelah pencampuran
sperma dan ovarium. ‘Alaqah oleh para ilmuwan disamakan dengan lintah
karena hidupnya tergantun pada darah ibunya. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-
25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan praembrionik ini digugurkan maka
ia akan tampak seperti segumpal darah.
4. Tahap Mudhghah
Embrio berubah bentuk dari tahapan ‘alaqah ke permulaan tahapan
mudhghah pada hari ke 24 atau 26. Waktunya relatif lebih cepat ketimbang
perubahan dari tahap nutfah ke ‘alaqah. Tahapan mudhghah ditandai dengan
bermulanya pertumbuhan dan pembiakan sel yang luar biasa. Segumpal
daging ini terdiri dari sel-sel atau jaringan-jaringan yang sudah maupun
yang belum mengalami diferensiasi. Pada minggu ke-5, jantung mulai
berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta, suatu bentuk tabung
yang masuk kedalam dinding rahim dan mengalirkan oksigen serta makanan
dari darah ibu ke tubuh janin. Tahapan mudhghah berakhir pada munggu ke-
6, kurang lebih pada hari ke-40.
5. Tahap ‘Idzaman
Tahap pembentukan tulang ini jelas sangat penting, dimulai dengan bentuk
seperti daging atau permen karet dengan lekukan dan tonjolan seperti
digigit-masa mudhghah, dengan cepat berubah menjadi sesuatu dengan
bakal orang yang mulai tampak, walaupun tentuk manusia belum kelihatan
secara jelas. Kemudian dalam waktu singkat –beberapa hari pada akhir
minggu ke-6, terbentuk tulang-tulang yang merubah penampakan secara
drastis menjadi mirip manusia. Pada minggu ke-7, bentuk manusia semakin
nyata dengan bermulanya pembentukan kerangka. Masa ini –sekitar hari ke-
40 hingga 45- adalah garis batas yang membedakan masa mudhghah dan
bentuk manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa antara hari
ke-40 hingga 45 adalah hari-hari yang sangat penting bagi perkembangan

5
embrio. Pada waktu itulah embrio berubah bentuk menjadi bentuk manusia.
Pembentukan tulang ini akan semakin berbentuk mirip manusia setelah pada
tahap berikutnya tulang itu diselimuti otot dan daging.
6. Tahap Lahman
Dengan selesainya masa pembulatan tulang dengan lahm (otot dan daging),
bentuk semakin jelas. Otot mengambil posisi di sekeliling tulang di sekujur
tubuh. Dengan demikian kata “memberi pakaian” kepada tulang yang
digunakan dalam Al-Qur’an adalah tepat adanya. Bagian-bagian tubuh
embrio yang semula terpisah-pisah telah saling terhubung. Seiring dengan
selesainya fase pembentukan otot, embrio manusia pun mulai dapat
digerakkan.
Pembungkusan tulang oleh otot dan daging merupakan babak baru dalam
perkembangan anak manusia. Seiring usianya proses membentukan otot,
embrio mulai dapat bergerak. Masa ini, dimulai pada akhir minggu ke-7 dan
berakhir pada akhir minggu ke-8, dianggap sebagai babak akhir
pembentukan embrio, atau dalam bahasa Arab disebut takhalluq. Akhir fase
embriologi ini segera diikuti dengan fase dimulainya perkembangan janin,
yang dalam Al-Qur’an dibahasakan dengan nasy’ah alias perkembangan.
7. Tahap Takhalluq (perkembangan)
Pada akhir minggu ke-8, satu fase penting dimulai. Perubahan fase ini jauh
lebih cepat ketimbang tahap-tahap sebelumnya. Embrio berubah menjadi
makhluk lain saat ukuran kepala, tubuh, kaki dan tangan mulai mencapai
ukuran proporsional. Ini terjadi antara minggu ke-9 dan 12. Pada minggu
ke-10, organ kelamin bagian luar sudah terbentuk. Tulang yang
semulaterdiri atas unsur-unsur lunak berubah menjadi bahan kapur yang
keras pada minggu ke-12. Jari kaki dan jari tangan juga sudah dapat
dibedakan pada minggu ini.
Berat janin meningkat signfikan pada mingg-minggu ini seiring
perkembangan otot dan dagingnya. Pada saat ini janin sudah secara sadar
menggunakan tangannya untuk menangkap sesuatu, menendang dengan
kakinya atau bahkan melakukan salto. Pada saat ini pula janin sudah dapat
melakukan apa yang di ingiinkannya. Pada tahap ini, semua organ sudah

6
berfungsi. Janin siap untuk hidup di luar rahim sejak berumur sekitar 22-26
minggu, yakni kurang lebih 6 bulan pasca pembuahan. Namun tentunya ini
terjadi bila sistem pernafasan dan syarafnya berfungsi normal.
2. Perspektif Barat
Pada umumnya ahli psikologi Barat membagi periode prenatal atas tiga
tahapan yaitu tahap germinal atau zigot, embrionik, dan janin. Untuk lebih
jelasnya ketiga tahap perkembangan periode prenatal ini, berikut akan
diuraikan masing-masing.
1. Tahap Germinal (Germinal Stage)
Tahap germinal, Yang sering juga disebut periode zigot. Ovum atau
periode nutfah. Adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini
biasanya berlansung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan. Yakni sejak
terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (Ovum)
wanita yang dinamakan dengan pembuahan (Fertilization) periode dari
ovum, berjalan sejak konsepsi sampai akhir minggu ke 2.
Ovum yang telah dibuahi namanya zigotezigut ini membagi-bagi diri
sehingga terdiri dari banyak sel-sel. Ada yang menjadi lapisan luar nanti
akan berkembang menjadi jaringan-jaringan yang melindungi dan memberi
makanan pada individu selama dalam masa pranatal. Dan bagian dalam dari
sel menjadi embriyo. Periode ini berarti karena 3 hal.
1. Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna
kurang mendapat makanan.
2. Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan
mensturasi.
3. Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-
bulatan yang disebut Blas Tukis.
Blastokis yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah
perubahan. Dalam waktu singkat sel-sel blastokis akan terbentuk plasenta,
tali pusat, sistem pencernaan dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira
seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim. Blastokis
yang tertanam di dinding rahim inilah yang disebut embrio. Dan peristiwa

7
ini sekaligus manundukkan akhir dari tahap germinal dan permulaan tahap
embrio.
2. Tahap Embrio (Embriyonic stage)
Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio. Yang
dalam psikologi islam disebut Alaqoh, Yaitu segumpalan darah yang
semakin membeku. Tahap embrio ini dimulai dari 2 – 8 minggu setelah
pembuahan, yang di tandai dengan tejadinya banyak perubahan pada semua
organ utama dan sistem fisiologis. Tetapi karena ukuran panjangnya hanya
sekitar 1 inci, Maka bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk
tubuh orang dewasa. Meskipun demikian ia sudah terlihat jelas dan dapat di
kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil. Selama periode embrio ini
pertumbuhan terjadi dalam dua pola, Yaitu Cephalocaudal dan Proxi
modistal. Di Samping itu, Dalam periode embrio ini terdapat tiga sarana
penting yang memantu perkembangan struktur anak. Yaitu kantong
Amniatik, Plasenta, Tali pusar. Periode embriode ini juga ditandai dengan
suatu perkembangan yang cepat pada sistem sarap. Hal ini terlihat bahwa
umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai manusia. Umur 8-9
Minggu perubahan janin semakin terlihat dengan jelas. Arti dari pada
pariode ini :
1) Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena
semua alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.
2) Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat
di sebabkan oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang
makan, Kurang baik bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang
menyebabkan embrio terlepas dari dinding rahim.
3. Tahap Janin (fetus stage)
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut periode
fetus atau periode janin, Yang dalam fsikologi Islam disebut periode
Mudghoh periode ini di mulai dari 9 minggu sampai lahir. Setelah 8
minggu kehamilan, Embrio berkembang menjadi sel-sel tulang dalam hal
ini embrio memperoleh suatu nama baru yaitu janin (Fetus). Dalam
periode ini cirri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai

8
terlhat. Menurut psikologi islam setelah jain dalam kandungan genap
berusia 4 bulan, Yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusa maka
di tiupkan ruh ke dalam jann tersebut juga ditentukan hukum
perkembagan seperti masalah yang berhubungan dengan tingkah laku
(Sifat, karakter, dan bakat), Kekayaan batas usia. Riset baru
menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendegarkan atau
responsive terhadap stimulasi dari lingkungan eksternal. Terutama sekali
terhadap pola-pola suara. Jadi bayi yang baru lahir menunjukkan suatu
pilihan yang jelas berdasarkan pada pengalamannya selama masa
prenatal (Docasper dan Spence, 1986)
Tahap-tahap dalam perkembangan pranatal secara terperinci sebagai
berikut:
 Minggu ke-1 Ovum yang telah dibuahi akan turun melalui tuba fallopi
menuju ke uterus .
 Minggu ke-2 Embrio melekatkan dirinya pada dinding uterus dan
berkembang dengan cepat.
 Minggu ke-3 Embrio mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat
dibedakan dan jantung sederhana mulai berdenyut.
 Minggu ke-4 Permulaan pembentukan daerah mulut, saluran
pencernaan dan hati. Jantung mulai berkembang dengan pesat serta
daerah kepala dan otak mulai dapat dibedakan.
 Minggu ke-6 Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun lengan masih
terlalu pendek dan tumpul untuk saling bertemu, hati mulai
membentuk sel darah merah.
 Minggu ke-8 Panjang embrio sekitar 1 inci. Wajah, mulut, mata dan
telinga mulai mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan otot dan
tulang dimulai.
 Minggu ke-12 Panjang janin sekitar 3 inci. Ia mulai membentuk
seorang manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu besar. Wajah
mempunyai profil seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai
terbentuk, dan jenis kelamin dapat dibedakan dengan mudah. Susunan
saraf masih sangat sederhana.

9
 Minggu ke-16 Panjang janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang dilakukan
janin sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ dalam
tubuh berkembang dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian tubuh
mulai menyerupai bayi.
 5 Bulan Kehamilan hampir sempurna. Panjang janin sekitar 6 inci dan
mampu mendengar serta bergerak lebih bebas. Tangan dan kaki sudah
lengkap.
 6 Bulan Panjang janin sekitar 10 inci. Masa sudah terbentuk dengan
lengkap dan bintik-bintik pengecap timbul pada lidah. Janin mampu
bernafas dan menangis lemah, seandainya kelahiran berlangsung
prematur.
 7 Bulan Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu
hidup“, (bila lahir prematur). Secara fisiologis janin mampu
membedakan macam-macam rasa dan bau. Rasa sakit relatif belum
ada. Kemampuan bernafas dangkal dan tak teratur. kemampuan
menghisap dan menelan masih lemah.
 7 Bulan sampai masa kelahiran
Janin lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan
otot bertambah, gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi
jelas, kunyahan, hisapan, dan tangisan lapar menjadi lebih kuat.
Setelah minggu ke 38 (9 bulan). Bayi siap lahir biasanya ia berputar
sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis. Pada awal proses
kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya mengalami kontraksi
otot yang kuat dan lentur. Ujung bawah uterus (cervix), perlahan-
lahan membuka, makin lama makin lebar. Setelah 12 jam (lamanya
bisa berubah-ubah), diameter cervix kira-kira mencapai 10 cm. Tahap
kedua berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat
mendorong bayi turun melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya
keluar dari tubuh itu yang dimulai dengan pecahnya membran di
sekitar bayi, kemudian keluar Cairan atau amnion atau air tuban,
terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa kehamilan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Janin adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum
kelahiran. Dalam bahasa latin, fetus secara harfiah dapat diartikan “berisi bibit
muda, mengandung”.
Hakikat janin adalah kebenaran adanya pertumbuhan di dalam sebuah rahim
seorang perempuan yang terbentuk karena pertemuan antara sel telur dan sel
sperma yang membentuk segumpal darah, membetuk lagi segumpal daging,
kemudian membentuk tulang, dan tulang dibungkus oleh daging.
B. Saran
Sebaiknya, bagi seorang perempuan yang sedang mengandung perlu menjaga
janin yang ada dalam rahimnya tersebut. Bagi seorang perempuan yang sedang
mengandung juga perlu memprehatikan apa-apa yang ia makan, katakan, dan apa-
apa yang ia kerjakan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Anggi M. 2012. Hakikat Manusia. STIE Pembangunan Tanjung Pinang: Tanjung
Pinang.
Umam F. 2014. Hakikat Konsepsi Dan Tahap Perkembangan Masa Pranatal.
Sekolah Tinggi Ilmu Kejuruan Dan Ilmu Pendidikan Islalm Bumiayu:
Bumiayu.

12

Anda mungkin juga menyukai