Anda di halaman 1dari 16

Peningkatan Produksi Minyak Melalui Hydraulic Fracturing di Struktur

Cemara, Pertamina DOH - JBB


Oleh :
Rachmat Hidayat, Jassa Maulana, Ganda Asnanda, Kuncoro Kukuh Pertamina DOH – JBB
Pande Gede, PT. Dowell Schlumberger

Abstrak Analysis fracture ini akan memberikan


Struktur Cemara dikembangkan harga skin rata-rata - 4.
sejak tahun 1976 dengan total sumur yang Tulisan ini dimaksudkan untuk
telah di bor sampai saat ini sebanyak 56 mendiskusikan secara umum mengenai
sumur. Jumlah sumur yang aktif produksi aspek-aspek dari aplikasi perekahan
sebanyak 17 sumur minyak dan 8 sumur hydraulic dan hasilnya di stuktur Cemara.
gas. Sumur-sumur tersebut Keuntungan dari metode ini menunjukkan
memproduksikan hidrokarbon dari manfaat yang tidak kecil, diharapkan pada
beberapa lapisan yang berbeda dengan tipe akhirnya metode ini bisa diterapkan untuk
batuan limestone maupun sandstone. struktur-struktur lainnya di WK Pertamina
Permeabilty berkisar dari 2 md hingga 70 DOH - JBB
md dan porosity berkisar dari 18% hingga
25%. Withdrawal Rate Minyak struktur I. PENDAHULUAN
ini pada tahun 2002 tercatat sekitar 6.8 % Struktur Cemara terletak di bagian
sementara kumulatif minyak yang telah baratlaut Jawa, sekitar 150 km sebelah
diproduksikan berkisar 10% dari cadangan timur Jakarta atau 70 km sebelah barat
awal minyak. Cirebon. Merupakan wilayah operasi dan
Untuk meningkatkan produksi produksi Area Timur DOH Jawa Bagian
minyak dari struktur ini , salah satu upaya Barat. Struktur Cemara dibagi dalam
yang dilakukan adalah Perekahan beberapa area yaitu Cemara Barat (CMB),
Hydraulic. Tujuannya untuk menghasilkan Cemara Timur (CMT), Cemara Selatan
saluran yang konduktif ke dalam formasi (CMS) . Kondisi permukaannya
sehingga diperoleh kondisi yang lebih baik merupakan daerah persawahan dan
dari sebelumnya. Perekahan hydraulic perkampungan penduduk.
pertama kali dilakukan di struktur Cemara Struktur Cemara terletak di sub
pada Juni 2003 di sumur CMT-08 pada cekungan Jatibarang dimana sebelah
lapisan H. Hingga tulisan ini dibuat, 4 Barat dibatasi oleh Tinggian
hydraulic fracturing telah di lakukan Kandanghaur-Gantar dan sebelah
dengan tingkat keberhasilan 100% dan Timurnya dibatasi oleh Tinggian
rata-rata penambahan produksi minyak 4 Arjawinangun. Sub cekungan ini termasuk
kali lipat. dalam wilayah cekungan Jawa Barat
Dengan menimbang harga Bagian Utara. Struktur yang berkembang
permeability yang relatif kecil, secara merupakan suatu struktur antiklin dengan
umum perekahan hydraulic didesain untuk sumbu berarah baratlaut - tenggara yang
menghasikan demensionless fracture dipotong oleh beberapa patahan normal
conductivity (FCD) berkisar 1 hingga 10, utama yang berarah Utara – Selatan.
dan rata-rata fracture efective coductivity (Gambar 1 )
4000 - 5000 md.ft. Dari hasil Nodal Stratigrafi lapangan Cemara, mulai dari
yang tertua adalah sebagai berikut : Sisa cadangan pasti (remaining reserves)
1. Batuan dasar, tersusun atas batuan status 1 Januari 2003 di struktur Cemara
metasedimen yang berumur Pratersier, dan sebesar 9,466 Mstb dengan produksi
tidak didapat kemungkinan akumulasi minyak harian saat ini sebesar 4,016 bopd.
hidrokarbon. Kumulatif produksi sampai Agustus 2003
2. Formasi Jatibarang, diendapkan tidak sebanyak 10,162,378 bbls.
selaras di atas batuan dasar, terdiri atas Pengembangan Struktur Cemara
lapisan tufa vulkanik yang berselingan selama ini dilakukan dengan cara yang
dengan batuan ekstrusif, andesit dan basalt umum . Yaitu setelah pemboran selesai,
dengan umur Eosen Tengah – Oligosen. sumur langsung diproduksikan sesuai
3. Formasi Talang Akar, diendapkan dengan kemampuannya. Jika sumur
secara tidak selaras di atas Fm. Jatibarang. tersebut mampu mengalir secara alamiah (
Secara umum litologi yang berkembang natural flow ) maka diproduksikan secara
terdiri dari perselingan batubara, batupasir alamiah, kemudian jika sumur tersebut
dan serpih pada bagian bawahnya. Pada sudah tidak mampu mengalir sendiri maka
bagian atas berubah menjadi perselingan langsung dibantu dengan injeksi gas lift
batupasir, batugamping dan serpih. (GL). Hampir semua sumur minyak
Lingkungan pengendapan adalah Fluvial- berproduksi dibantu dengan gas lift kecuali
Neritik. sumur CMT-11 dan CMT-13.
4. Formasi Baturaja, terdiri atas Mengingat angka WDR yang kecil
batugamping berfosil dan pada beberapa serta sisa cadangan pasti yang relatif masih
sumur terbukti menghasilkan minyak dan besar , menuntut agar upaya-upaya
gas. perbaikan dilakukan terus menerus untuk
5. Formasi Cibulakan, terdiri atas meningkatkan produksi migas di Struktur
perselingan batupasir, batugamping dan ini. Salah satu upaya yang telah dilakukan
serpih. Pada bagian bawah formasi ini adalah melakukan Hydraulic Fracturing di
didominasi oleh batugamping dan bagian empat sumur yang sekaligus merupakan
atasnya berkembang batupasir dengan projek Hydraulic fracturing pertama dengan
resistivitas rendah. Minyak dan gas oil based di Pertamina DOH – JBB.
dijumpai pada kedua litologi ini.
6. Formasi Parigi, Terdiri batugamping II. PENGUMPULAN DATA
dengan ketebalan berkisar 2-10 m. Formasi 2.1. Pemilihan Kandidat
ini telah terbukti sebagai reservoir gas, Struktur Cemara terpilih untuk
7. Formasi Cisubuh, Terdiri atas serpih dilakukan pekerjaan hydraulic fracturing
dan batupasir tipis pada bagian bawahnya. dengan pertimbangan antara lain: Struktur
Pada struktur ini, formasi Cisubuh belum ini termasuk besar dari segi remaining
ditemukan hidrokarbon. reserves, mempunyai lapisan prospek
Korelasi dan Log struktur Cemara dapat sandstone serta merupakan salah satu
dilihat ( Gambar 2 dan 3 ) struktur andalan Pertamina DOH – JBB.
Dari 17 sumur minyak yang ada di struktur
Tekanan reservoir pada struktur Cemara, dilakukan pemilihan berdasarkan
cemara telah menurun dan saat ini tercatat parameter-parameter sebagai berikut :
dalam kisaran 1400 psia s/d 2920 psia Water Cut < 50 % (untuk WC > 50 %,
dengan kedalaman perforasi antara 1600 m dipertimbangkan jika produksi Gross
s/d 2500 m sedangkan temperatur masih kecil )
reservoir berkisar antara 232 0F – 275 0F.
Net Height, dipilih / di susun mulai dari chemical di dalamnya dapat tercampur
tertinggi ke rendah dengan merata dan bereaksi membentuk
Lithology. satu kesatuan fracturing fluida. Proses
Current Production / Net height, selanjutnya dinamakan PAD fluida. PAD
susunan prioritas dari tertinggi ke adalah fracturing fluida yang telah
terendah mengental tanpa proppant didalamnya.
Skin, di susun sumur-sumur dari angka PAD berfungsi untuk membuka area
positif tertinggi fracturing yang lebih luas lagi agar
Permeability, di bagi dua katagori, high proppant dapat ditempatkan didalamnya.
dan low permebility. Setelah semua PAD yang didesain
Drainage Radius, dari yang nilainya terpompakan maka urutan selanjutnya
kecil dalah pempompaan proppant yang
Production @ skin -4, dipilih dari gain dicampur dengan fracturing fluid tersebut.
produksi terbesar Proppant yang dipompakan dimulai dengan
Bounding cement, dipilih sumur-sumur konsentrasi (PPA) yang kecil dan
yang mempunyai semen untuk penyekat ditingkatkan sesuai dengan desain frac.
dengan nilai CBL < 20 mV Setelah semua proppant yang didesain
Shale Barrier thicknes, dipilih yang terpompakan maka wellbore akan
mempunyai ketebalan min 7.5 m dibersihkan dengan flush yang biasanya
linear gel atau KCl water.
Berdasarkan screening kriteria yang
dilakukan, terpilih 4 sumur prioritas yaitu Pemilihan Fluida
CMT-08, CMB-18, CMT-09 dan CMB-05, Fluida yang digunakan saat
dengan parameter-parameternya dapat di fracturing harus melalui seleksi yang ketat
lihat pada tabel 1. untuk menghindari kegagalan operasi
(screen out) ataupun kerusakan setelah
2.2. Design Program Hydraulic operasi frac selesai (gel damage).
Fracturing Beberapa kriteria yang ditetapkan antara
Setelah diperoleh 4 kandidat sumur lain :
Hydraulic fracturing maka disusunlah 1. Viscositas, kemampuan merekahkan
treatment designnya berdasarkan urutan batuan dan membawa proppant
sebagai berikut : kedalam area frac didalam batuan.
Fluida fracturing. Sebagai acuan viskositas yang biasanya
Fluida fracturing adalah komponen dipakai adalah minimum 100 cp.
yang sangat penting untuk menentukan 2. Efisiensi dari fluida, kemampuan fluida
kesuksesan sebuah operasi fracturing. untuk membuka area frac selama
Fluida dalam fracturing digunakan untuk pemompaan dan mempertahankan area
membuka dan merekahkan batuan dan juga tersebut selama proppant mengalir ke
untuk membawa material pasir (proppant) dalam area tersebut. Efisiensi dari
ke dalam area yang sudah terbuka tersebut. fluida biasanya dianalisa melalui
Urutan jenis fluida yang dipompa DataFRAC* service dengan
selama operasi fracturing terdiri dari Pre menggunakan Schlumberger software
PAD, PAD, Slurry dan diakhiri dengan FracCADE atau Mini Fall-Off. Konsep
Flush. Pre PAD biasanya dilakukan untuk penentuan efisiensi fluida dengan
melakukan perekahan awah dan memberi analisa tekanan (BHP) menggunakan
kesempatan kepada fluida agar semua
rumus G-Function yang diperkenalkan agar setelah operasi fracturing selesai,
oleh Ken Nolte. sumur dapat dibersihkan dengan cepat.
3. Kompatibilitas, Fluida fracturing harus 7. Ekonomis, dari semua fluida yang
kompatibel dengan fluida formasi. memenuhi kriteria diatas, pemilihan
Gangguan yang dapat terjadi jika terakhir adalah keekonomisan dari
fracturing fluida tidak kompatibel fluida tersebut. Keekonomisan tidak
dengan fluida formasi antara lain hanya dihitung dari harga fluida
kemungkinan terjadinya clay swelling, tersebut tetapi yang paling penting
emulsi, fines migration dll yang pada adalah kemampuan fluida tersebut
akhirnya akan mengurangi tingkat untuk meningkatkan produksi. Hal ini
keberhasilan produksi setelah operasi disebabkan karena tiap fluida akan
fracturing. Pada Fracturing ini dipilih mempunyai tingkat kerusakan gel
YFGOIV (Schlumberger fluida) karena tersendiri. Fluida yang mahal tetapi
terbukti selama test laboratorium tidak mempunyai kemampuan untuk
menimbulkan masalah dengan kondisi mengurangi kerusakan akibat gel
fluida didalam sumur. mungkin lebih ekonomis dibanding
4. Stabilitas, Fluida fracturing juga harus fluida lain yang lebih murah karena
stabil selama pemompaan walaupun produksi yang dihasilkannya lebih baik.
bertemu dengan kondisi batuan yang Untuk aplikasi operasi fracturing di sumur
relatif panas. Untuk menjamin Cemara, hasil dari pengalaman terdahulu
kestabilan tersebut biasanya dan juga tes laboraturium membuktikan
ditambahkan additive yang dinamakan bahwa Oil Based Fluid (YFGOIV) adalah
High Temperature Stabilizer fluida yang paling direkomendasikan.
5. Low Friction Pressure, Friction
Pressure adalah tekanan yang terjadi Pasir Fracturing (Proppant Agent)
karena fluida dipompakan melalui area Proppant digunakan dalam operasi
yang sempit. Karenanya friction fracturing untuk mengisi fracturing area
pressure biasanya fungsi dari viskositas yang terbentuk selama pemompaan dan
fluida, ukuran tubing/casing, kedalaman pada akhir pemompaan membentuk
tubing/casing dan jenis aliran geometry frac. Geometry yang dibentuk
(turbulence atau laminar). Friction oleh proppant tersebut dinyatakan dalam
pressure yang besar sangat tidak bentuk Propped Half Length (Panjang
diinginkan kerena peralatan di dalam Frac), Propped Frac Widht (Lebar Frac)
sumur (tubing) dan di surface (wellhead dan Frac Height (tinggi frac). Parameter
dan rangakain pipa frac) mempunyai geometry frac inilah yang digunakan untuk
keterbatasan tekanan. Salah satu cara menganalisa perkiraan produksi dan
untuk mengurangi friction pressure kesuksesan dari suatu operasi fracturing.
diantaranya dengan mengurangi Parameter tersebut didefinisikan sebagai
viskositas fluida fracturing, mengganti konduktivitas dan FCD (Dimensionless
ukuran tubing dengan size yang lebih Fracture Conductivity), dimana :
besar atau menambahkan additive
Friction Fluid Reducer. Conductivity = FracWidthxPermeability
6. Pengontrolan Break dan Clean Up, hal
ini penting karena fluida fracturing Pr oppantPermeabilityxFracWidth
FCD =
harus kembali ke viskositas seperti air FormationPermeabilityxFracHalfLength
Persamaan Pratts, Cinco Ley atau dengan kriteria tekanan dari sumur yang di
Samaniego biasa digunakan untuk frac sedangkan ukuran 20/40 mesh size
menghitung negative skin yang bisa dicapai terbukti ekonomis untuk range
untuk setiap FCD yang terbentuk oleh permeabilitas yang ada di cemara.
operasi fracturing.
Faktor yang menentukan Analisa Produksi
keberhasilan suatu operasi frac dengan Produksi adalah tujuan akhir dari
hubungannya terhadap proppant adalah operasi fracturing. Produksi juga digunakan
jumlah proppant yang dipompakan dan sebagai salah satu kriteria dalam pemilihan
jenis dari proppant itu sendiri. Semakin kandidates untuk fracturing. Sumur-sumur
banyak proppant yang dipompakan maka yang akan difrac biasanya mempunyai
secara teori akan semakin besar area frac positive skin yang besar. Salah satu cara
yang terbentuk yang akan meningkatkan untuk mengetahui tingkat kerusakan
hasil produksi setelah fracturing formasi biasanya melalui Well Testing
berlangsung. (PBU atau Drawdown). Biasanya sumur
Kajian yang lebih mendalam dengan tingkat produksi yang tinggi di awal
terhadap jumlah proppant dalam kaitannya hidupnya mempunyai kemampuan untuk
terhadap produksi terhadap sumur yang berproduksi lebih baik, dengan asumsi skin
telah difrac di Cemara sedang dianalisa saat itu 0. Hal ini juga berhubungan dengan
oleh Team Schlumberger–Pertamina untuk permeabilitas dari formasi tersebut.
meningkatkan keuntungan bagi Pertamina Permeabilitas sangat penting dalam
di masa mendatang. pendesainan suatu operasi fracturing.
Faktor yang harus dilihat dari suatu Desain fracturing dikategorikan dalam 2
proppant agent adalah kekuatan terhadap jenis yaitu desain frac untuk permeabilitas
tekanan yang akan diterimanya setelah frac formasi yang kecil (hydraulic fracturing)
area menutup, ukuran fisiknya, tingkat atau desain frac untuk permeabilitas
kekotorannya terhadap partikel lain, formasi yang besar (TSO, Tip Screen Out).
kebulatan dan densitasnya. Selain well testing, salah satu cara
Seleksi proppant yang akan untuk mendapatkan harga permeabilitas
digunakan dalam operasi frac biasanya adalah dengan metode Post Closure
dimulai dengan penentuan tekanan yang Analysis. Analisa ini dilakukan dengan
akan diterima oleh proppant tersebut. Tiap melakukan pemompaan fluida sebelum
tipe proppant mempunyai range tersendiri fracturing dan kelakuan tekanan selama dan
untuk tiap tekanan yang bisa diterima. pada saat setelah pemompaan dianalisa
Setelah itu seleksi akan dilanjutkan dengan untuk mendapatkan harga permeabilitas
penentuan ukuran (Mesh Size). Semakin dan tekanan reservoir. Metode ini
besar ukuran mesh size maka semakin diperkenalkan oleh Ken Nolte
besar pula permeabilitas dari proppant Schlumberger. Analisa dilakukan dengan
tersebut. Ukuran mesh size ini tergantung menggunakan Mini Fall-Off software.
dengan ukuran lubang perforasi dan Setelah data skin dan permeabilitas
permebilitas dari formasi yang akan di frac. didapat/diperkirakan maka analisa produksi
Semakin kecil permeabilitas formasi maka dilakukan untuk memperkirakan produksi
untuk mencapai FCD yang besar tidak yang bisa dicapai dengan melakukan
diperlukan proppant dengan ukuran besar. operasi fracturing. Analisa produksi
Untuk aplikasi di Cemara simulasi biasanya dilakukan dengan menggunakan
membuktikan bahwa type Carbolite sesuai Nodal analyis Perform Software.
III. PEMBAHASAN dengan proppant. Pemompaan dimulai
3.1. Analisa Datafrac dan Mainfrac dengan PAD yaitu fluida fracturing
Pengerjaan eksekusi fracturing tanpa proppant yang bertujuan untuk
dimulai dengan urutan langkah langkah membuka frac area itu sendiri, yang
pemompaan sebagai berikut : kemudian dilanjutkan dengan
1. Breakdown Test atau Mini Fall Off masuknya pasir ke dalam fluida
Test, pemompaan awal ini biasanya fracturing tersebut dimulai dengan
dilakukan dengan menggunakan air konsentrasi pasir yang rendah sampai
atau diesel. Tujuan dari pemompaan ini yang tinggi dan diakhiri dengan flush
adalah untuk membuka perforasi, untuk membersihkan wellbore dari
mendapatkan nilai transmissibility dan fluida dan proppant dari stage terakhir.
tekanan reservoir dari formasi. Dengan (Gambar 6).
mendapatkan nilai transmissibility
maka permeability dapat dihitung 3.2. Breakdown Test / Mini Fall Off
dengan memasukkan harga net height Test Di Struktur Cemara
(dari simulasi atau log) dan viskositas Analisa terhadap pemompaan tes
dari fluida formasi. (Gambar 4). breakdown atau mini fall off akan
2. Tes Kalibrasi atau DataFRAC*, adalah mengambil contoh dari sumur CMB-18
memompakan fluida utama fracturing lapisan I. Pemompaan dilakukan pada
dengan laju pemompaan (slurry rate) tanggal 1 Agustus 2003. Sebanyak 15 bbl
yang sama dengan laju yang diesel dipompakan sebesar 9.5 bpm (barrel
direncanakan untuk fracturing itu per minute). Pemompaan selama 2 menit
sendiri. Perbedaan dengan fracturing ini dilanjutkan dengan penurunan tekanan
adalah pada proses ini tidak digunakan selama 30 minutes. Analisa yang dilakukan
proppant dan volumenya relatif kecil. terhadap masa pemompaan dan selama
Tujuan dari pemompaan ini adalah penurunan tekanan dilakukan dengan
untuk mendapatkan parameter penting menggunakan FracCADE* dan Mini Fall
seperti Closure pressure yang akan Off software dari Schlumberger.
digunakan untuk mengkalibrasi stress Analisa tekanan terhadap fungsi
profile, mendapatkan efisiensi fluida waktu G-Function seperti gambar 7
untuk pendesainan penempatan dilakukan untuk mendapatkan Tekanan
proppant saat fracturing, Closure. Tekanan Closure sangat penting
transmissibility dan tekanan reservoir. untuk mengkalibrasi stress profile dari
Setelah dilakukan analisa terhadap rangkaian batuan di formasi yang akan
parameter-parameter tersebut maka direkahkan. Analisa lain yang didapatkan
main frac schedule kemudian dari pengerjaan pemompaan awal ini
disimulasikan dan penggantian yang adalah transmissibilitas (kh/mu).
dirasakan perlu dilakukan untuk Permeabilitas bisa dihitung menggunakan
mencapai tujuan yang telah di tentukan harga transmissibilitas dengan mengetahui
sebelumnya. Metode Penganalisaan tes net height (melalui log) dan viskositas dari
kalibrasi adalah dengan melakukan fluida formasi.
‘Pressure Matching’. (Gambar 5). Analisa yang dilakukan terhadap
3. Fracturing, proses ini adalah proses sumur CMB-18 lapisan I. Tekanan closure
utama dalam pelaksanaan keseluruhan didapatkan sebesar 3,000 psi yang
operasi fracturing. Dalam proses ini menghasilkan gradien perekahan sebesar
dipompakan fluida frac bersama sama 0.55 psi/ft. Sedangkan transmissibilitas
adalah 407 md.ft/cp. Karena formasi ini formasi dari area fracturing yang
mempunyai perekahan net height sebesar terbentuk).
21 ft, dan viskositas minyak 1.5 cp maka Acuan yang dijadikan target pada
permeabilitas dihitung sebesar 29 mD. proses simulasi penyamaan tekanan ini
Rangkuman hasil dari analisa Mini adalah net pressure dan efisiensi. Dalam
Fall Off dari sumur sumur yang telah contoh dari sumur CMB-18 ini didapat ISIP
dilakukan pekerjaan fracturing disajikan 3416 psi sedangkan tekanan closure adalah
dalam tabel 2.. 3000 psi, maka Net pressure adalah (3416-
3000) x 1 psi = 416 psi. Analisa efisiensi
3.3. Tes Kalibrasi/DataFRAC* di dengan menggunakan G-Function didapat
Cemara efisiensi fluida sebesar 26% (gambar 8) .
Setelah analisa pada Mini Fall Off Selanjutnya proses simulasi penyamaan
selesai dilakukan maka langkah selanjutnya tekanan dilakukan sehingga tercapai hasil
adalah pemompaan tes kalibrasi. Pada net pressure sebesar 416 psi dan efisiensi
sumur CMB-18 ini, pemompaan dilakukan 26% dengan mengubah parameter batuan
dengan menggunakan YFGOIV oil based dan fluida. Hasil dari proses penyamaan
fluid sebanyak 100 bbl. Laju pemompaan tekanan disajikan dalam gambar 9.
sebesar 15 bpm selama 7 menit dan Setelah proses simulasi penyamaan
dilanjutkan dengan analisa penurunan tekanan selesai maka dengan menggunakan
tekanan. Pada tahap ini kembali dilakukan hasil tersebut dibentuklah model yang
analisa seperti pada langkah sebelumnya di dipakai untuk mensimulasikan rencana
Mini Fall Off. Hasil penting yang schedule dari pekerjaan fracturing yang
membedakannya dengan analisa terdahulu akan dilakukan. Hal ini penting
adalah penentuan effisiensi fluida. dilakukan untuk menjamin bahwa tujuan
Efficiency adalah salah satu parameter dari desain semula bisa tercapai dan
yang akan dijadikan acuan dalam simulasi menghindarkan dari kemungkinan
penyamaan tekanan (pressure matching). terjadinya kegagalan selama pemompaan
Parameter lain yang juga dianalisa adalah (screen out).
net pressure. Net pressure didefinisikan Rangkuman hasil dari analisa Tes
sebagai ISIP (harga tekanan pada saat Kalibrasi (DataFRAC*) dari sumur-sumur
pemompaan berhenti) – Tekanan Closure. yang telah dilakukan pekerjaan fracturing
Net pressure digunakan sebagai acuan disajikan dalam tabel 3.
untuk melakukan proses simulasi
penyamaan tekanan (pressure matching). 3.4 Pekerjaan Fracturing
Matching tekanan adalah simulasi Setelah analisa tes kalibrasi selesai
yang dilakukan dengan menggunakan dilakukan dan rencana schedule
FracCADE software. Dalam proses ini disimulasikan maka pekerjaan selanjutnya
simulasi dilakukan yang akan adalah pemompaan utama yaitu fracturing
menghasilkan tekanan simulasi. Tekanan itu sendiri dengan menggunakan fluida frac
simulasi ini dibandingkan dengan tekanan dan proppant. Analisa yang dilakukan pada
aktual dari pekerjaan yang telah dilakukan. pekerjaan fracturing adalah simulasi
Untuk mencapai matching maka parameter penyamaan tekanan antara simulator
parameter dari batuan harus dikalibrasi dengan menggunakan FracCADE terhadap
seperti (stress profile, young modulus, tekanan actual selama pemompaan. Proses
poisson ratio, dll) dan juga karakteristik yang dilakukan serupa dengan analisa Tes
fluida (kecepatan fluida untuk leak off ke Kalibrasi yaitu penghitungan net pressure
dan efisiensi sebagai acuan akhir simulasi. 3. Untuk sumur yang dalam dan high
Dalam contoh dari sumur CMB-18 ini temperatur perlu kajian yang lebih
didapat ISIP 4330 psi setelah pekerjaan mendalam disebabkan tingkat
fracturing, dengan mengacu pada tekanan resiko yang lebih tinggi
closure sebesar 3000 psi, maka Net 4. Dari hasil pekerjaan hydraulic
pressure adalah (4330-3000) x 1 psi = 1330 fracturing di Struktur Cemara dapat
psi. Analisa efisiensi dengan menggunakan buat model pemilihan kandidat
PAD Rasio didapat efisiensi fluida sebesar hydraulic fracturing untuk bisa
25%. Gambar 10 menggambarkan hasil diterapkan di struktur-struktur
simulasi penyamaan tekanan sedangkan lainnya di masa mendatang.
hasil dari simulasi sendiri dipresentasikan
oleh gambar 11. Bentuk geometri setelah V. DAFTAR PUSTAKA
berakhirnya pekerjaan fracturing terlihat 1. Gidley, J.L, Holditch, S.A, Nierode,
pada gambar 12. Hasil Evaluasi sumur- D.E and Veath, R.W. : “Recent
sumur lain di rangkum dalam tabel 4, 5 dan Advances in Hydraulic
gambar 13. Fracturing”,SPE Monograph Volume
12, 1989.
3.5 Evaluasi Eknonomis 2. Meng,H.Z and Brown, K.E :
Pekerjaan Hydraulic fracturing “Coupling of Production Forecasting,
terhadap 4 sumur ini menghasilkan Fracture Geometry Requirements, and
keuntungan finansial yang menjanjikan. Treatment Scheduling in the
Dengan asumsi harga minyak 25 $/bbl, Optimum Hydraulic Fractur Design”,
Operating Cost di struktur cemara ini 5 Paper SPE 16435, 1987.
$/bbl, maka s.d tgl 16 September 2003 3. Warembourg, P.A, Klingensmith,
NPV @ 12% yang telah dihasilkan dari E.A. Hodges, J.E, and Erdle, J.E :
proyek ini sebesar $ 126,326.11. dengan “Fracture Stimulation Design and
lamanya POT 2.2 bulan. Ringkasan Evaluation”, Paper SPE 14379, 1985
keekonomian tersaji pada tabel 6.

3.6 Hambatan Operasional Fracturing


Selama pelaksanaan fracturing ini
terjadi hambatan-hambatan operasional.
Rangkuman hambatan yang ada disajikan
dalam tabel 7.

IV KESIMPULAN DAN SARAN


1. Penambahan Produksi Minyak hasil
hydrauluc fracturing di empat
sumur Struktur Cemara sebesar 940
bopd.
2. Pekerjaan hydarulic fracturing di
Struktur Cemara berhasil meraih
keuntungan (NPV @ 12%) s.d tgl
16 September 2003 sebesar
$112,791.20 dengan POT 2.2 bulan
Lok. Cemara

Gambar 1. Lokasi Struktur Cemara

Gambar 2. Korelasi Lapisan Struktur Cemara


Gambar 2. Korelasi Struktur Cemara

Gambar 3. Type Log Kandidat Sumur Hydraulic Fracturing

Tabel 1. Karakterisasi Sumur-Sumur Hasil Screening Kriteria

Properties CMT-08 CMT-09 CMB-05 CMB-18


Layer H Uo H1 I
Perforation, m 1699 – 1703 2362 - 2367 1671 – 1675 1842 – 1844
1704 - 1705 1680 - 1684 1836 - 1841
Drainage Rad,m 115 173 205 126
WC, % 3 4 48 9
Net Height, m 11 8 7.5 10
Geologi Lithology Shaly Sandstone Sandstone Shaly Sandstone Shaly Sandstone
Current Prod/Net 8.45 2.63 8.6 10.2
Heigh bopd/m
Skin 4.65 3.75 5.42 1.94
Permeability, mD 5.5 18 11 5
Production @ Skin 390 425 270 370
-4, bopd
CBL. MV 0 - 10 10 – 40* 10 – 15 0 – 10
Shale Barrier 7. 5 –20 10 – 15 10 – 20 7.5 – 20
Thick, m
Res, Pressure, 1405 1848 1598 2126
Psia
Res, Temp,F 244.3 275 232.3 232.3
Oil Gravity, API 35.05 37.8 30.8 33.4
Porosity, % 18 15 12 15
Own GOR, scf/stb 3441 8522 214 2594
CM B-18 W ellIFormation CM B-18 W ellIForm ation
M iniFalloffTest(Diesel)Plot Calibration Test(YFGOIV)Plot
4000 20 5000 20.0
Treating_Pressure [psi] Annulus_Pressure [psi] Slurry_Rate [bbl/min] Treating_Pressure [psi] Annulus_Pressure [psi] Slurry_Rate [bbl/min]

Date ofTreatment 01August2003

Slurry Rate (bpm), Proppant Concent


Date ofTreatm ent 01 August2003

Slurry Rate (bpm), Proppant Concen


Surface Treating Pressure TotalDieselPumped 15bbl 4000 Surface Treating Pressure TotalYFGO IV 125 bbl
3000 Pump rate 10bpm 15 15.0
Pressure (p

Pressure (p
3000

2000 10 10.0

2000

Annulus Pressure
1000 5 5.0
1000
AnnulusPressure

SlurryRate Slurry Rate

0 0 0 0.0
265 270 275 280 285 290 290 295 300 305 310 315 320 325 330 335 340 345 350 355 360
TreatmentTime (min) Date ofTreatment 01Agust 2003 Treatm entTim e (m in) Date ofTreatm ent 01 August 2003
TotalFluid Pumped 15 bbl TotalFluid Pum ped 125 bbl

Gambar 4. Mini Fall Off Test CMB-18 Gambar 5. DataFRAC/Test Kalibrasi CMB-18

Gambar 6. Fracturing CMB - 18

<<Press diff <<Press deriv


<<Pressure G slope>>
<<Press diff(T C) <<Press deriv(T C)
psi Press deriv>> psi
Slope(T C) >> Slope >>
3600
Spurt %= Tp =0.0559
psi P Deriv
P*=2000 1400
M atch der =1305psi
3400 m3/4=0 1.2
P Cl =3044psi
mGc=1078;fc=1.84
1200 P res =1848psi
3200 mGc.fc=1979
kh/m u =407.50m d.ft/cp 1.1
Efficiency = 0.11
1000 C r control:ISIP>M atch der+Pres>Pcl
Pseudo_poisson=0.22 1000
3000 1.0

2800
Closure 0.9
800
Pressure Transmissibility dan
2600 0.8
600
Tekanan100Reservoir
2400 0.7
400
2200 0.6
200
2000 0.5

0
10 0.4
0 1 2 3
1 10 100
G function
f(t) = 1/F l^2

Gambar 7. Penentuan Tekanan Closure dan Transmissibility


Tabel 2. Summary Analysis Mini Fall Off

Tekanan Gradien Tekanan


Main Frac
ell Closure Perekahan Transmisibilitas Reservoir
Date
Psi psi/ft md.ft/cp psi
CMT-08 5-Jul-03 3049 0.58 1027 1620
CMB-18 4-Aug-03 3000 0.55 407 1848
CMT-09 25-Aug-03 4561 0.59 1419 2864
CMB-05 8-Sep-03 2788 0.51 576 1523
<<Pressure G slope>>
CMB18 DataFRAC Pressure Matching
psi Press deriv>> psi
3600 700
Spurt %=
P*=600
4500.00 20
3400 m3/4=403 BHP (PropFRAC)
600 18
mGc=647;fc=1.65 BHP (Default) (JobData)
mGc.fc=1069 4000.00 16
3200
Efficiency = 0.26
500 Slurry Rate (JobData) 14
Pseudo_poisson=0.19
3000 3500.00 12
400
2800
10
3000.00 8
300
2600
6

2400 200 2500.00 4


2
2200 100 2000.00 0
63.0 64.0 65.0 66.0 67.0
2000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Time (min)
G function

Gambar 8. Analisa Tes Kalibrasi Gambar 9. Simulasi Penyamaan Tekanan

Tabel 3. Ringkasan Test Kalibrasi


Tekanan Efisiensi Fluid Leak Off
Main Frac
Well Closure Net Pressure Fluida Coef.
Date
psi psi % ft/in0.5
CMT-08 5-Jul-03 3049 408 14% 1.40E-02
CMB-18 4-Aug-03 3070 524 25% 9.30E-03
CMT-09 25-Aug-03 4546 989 14% 9.00E-03
CMB-05 8-Sep-03 2788 651 19% 1.00E-02

CMB18 MainFRAC Pressure Matching

6000.00 25

BHP (PropFRAC)
5000.00
20
Treating Pressure (JobData)
4000.00 + Slurry Rate (JobData)
Pressure (psi)

15
Proppant Conc (JobData)
3000.00
10
2000.00

5
1000.00

0 0
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0
Time (min)

Gambar 10. Fracturing BHP Matching Gambar 11. Hasil Simulasi


Pe r ta m in a D O H C ir e b o n
F r a c C AD E*
ACL F ractu re P ro fi l e an d P ro p p an t Co n cen trati o n
C M B1 8
1 5 b pm-b
07-17-2003

5500
< 0.0 lb/ft2
0.0 - 0.2 lb/ft2
0.2 - 0.4 lb/ft2
0.4 - 0.6 lb/ft2
5550

Well D epth - ft
0.6 - 0.8 lb/ft2
0.8 - 1.0 lb/ft2
1.0 - 1.2 lb/ft2
1.2 - 1.4 lb/ft2
5600 1.4 - 1.6 lb/ft2
> 1.6 lb/ft2

5650
2800 3600 4 - 0 .1 0 - 0 .0 5 0 0 .0 5 0 .1 0
0 100 200 300
AC L Width at Wellbor e - in
Stres s - ps Frac t ure Ha lf -Le ngth - f t

*M a rk of Sc h lumb e r ge r

Gambar 12. Bentuk Geometri Fracturing

Tabel 4. Ringkasan Pekerjaan Fracturing


Total Proppant Total Fluid Proppant Conc. Net Pressure
Well Main Frac Date
in Formation, lb Slurry, bbl PPA psi
CMT-08 5-Jul-03 22,853 366 1-9 NA
CMB-18 4-Aug-03 30,000 364 1-8 1300
CMT-09 25-Aug-03 22,300 374 1-8 NA
CMB-05 8-Sep-03 30,820 395 1-8 1193

Tabel. 5 Peningkatan Produksi Minyak Hasil Hydraulic Fracturing


Well Main Frac Date Date on Production Before Frac After Frac*
CMT-08 5-Jul-03 8-Jul-03 93 438
CMB-18 4-Aug-03 6-Aug-03 102 356
CMT-09 25-Aug-03 4-Sep-03 21 99
CMB-05 8-Sep-03 10-Sep-03 65 333

Gambar 13. Perbandingan Produksi Minyak sebelum dan sesudah


hydraulic fracturing
Tabel 6. Perbandingan Biaya ,Keuntungan Hydraulif Fracturing
Well Cost, $ Gain Oil,bbl Post.Frac, POT (Mo’S) NPV @ 12%
days ,$
CMT-08 157,439.75 23,015 71 1.06 270,410.90
CMT-09 184,582.36 1,103 13 - - 145,109.20
CMB-05 155,105.88 3,263 7 - - 80,219.50
CMB-18 177,125.94 12,648 42 1.23 67,709.00
TOTAL 674,253.88 40,029 2.2 112,791.20

Tabel 7. Rangkuman Hambatan Operasional


Well Kendala
CMT-08 Ketidaksesuain konsentrasi proppant antara design dengan aktual
pelaksanaan disebabkan kesalahan densitometer akibat tidak dikalibrasi
dengan fluid fracturing (diesel )
CMT-09 sumur loss, dalam dan high temperatur yang menyebabkan pad tidak bekerja
optimal sesuai dengan design ( break premature). Serta terjadi screen out
CMB-05 TFTV patah, sehingga rangkaian fracturing di cabut dan kalibrasi test diulang
CMB-18 -

Anda mungkin juga menyukai