Anda di halaman 1dari 2

Nama : Parlin Panji winata

Nim : 17011045

Pentingnya Tekanan turgor pada proses pertumbuhan Tanaman

Fisiologi tumbuhan mempunyai fungsi untuk menjabarkan serta menjelaskan


proses – proses penting yang terjadi pada tumbuhan misalnya fotosintesis,
respirasi, traspirasi,asimilasi, pengangkutan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dan lain sebagainya
Fisiologi tumbuhan berfungsi menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis
organ, jaringan, sel, dan organel seluler dalam tumbuhan. Misalnya saja stomata
mempunyai fungsi sebagai sel untuk fotosintesis dan lain sebagainya
Fisiologi tumbuhan menjabarkan dan menjelaskan bagaimana proses – proses
dan fungsi – fungsi diatas terhadap perubahan lingkungan.misalnya saja proses
respon tanaman terhadap rangsang atau yang sering disebut dengan gerak
tropisme pada tanaman, kemudian pengaruh siang dan malam atau yang sering
kita sebut dengan fotoperiodisme dan respon tumbuhan terhadap cekaman
lingkungan atau perubahan lingkunganan.
Tekanan turgor adalah tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding
selpada tumbuhan, bakteria, dan fungi, serta pada sel protista yang tidak memiliki
dinding sel. Tekanan ini menyebabkan turgiditas sel dan disebabkan oleh timbulnya
aliran osmosis air dari bagian dengan konsentrasi terlarut rendah (hipotonik) di luar sel
ke dalam vakuola sel yang memiliki konsentrasi terlarut lebih tinggi. Sel tumbuhan
mengandalkan tekanan ini untuk mempertahankan bentuknya.
Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi aktivitas fisiologis antara lain pengembangan daun,
bukaan stomata, fotosintesis, dan pertumbuhan akar. Pada pembukaan stomata, stomata akan
membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh
masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Tekanan turgor merupakan tekanan air pada dinding sel
akibat perubahan kadar air pada dalam sel tumbuhan .Tekanan turgor akan meningkat seiring dengan
peningkatan kadar air. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai
potensial air lebih tinggi ke potensial air yang lebih rendah (Lena, 2009).

Respon pertama tanaman dalam menanggapi kondisi defisit air yang parah ialah dengan cara
menutup stomata. Penurunan tekanan turgor yang bersamaan dengan meningkatnya asam absisat
bebas pada daun menyebabkan penyempitan stomata. Penutupan dan/atau penyempitan stomata
menghambat proses fotosintesis, hal ini menyangkut transportasi air dalam tubuh tanaman dan
menurunnya aliran karbondioksida pada daun (Anggraini, 2015: 42).

Kekurangan air di dalam jaringan tanaman dapat disebabkan oleh kehilangan air yang berlebihan
pada saat transpirasi melalui stomata dan sel lain seperti kutikula atau disebabkan oleh keduanya.
Namun lebih dari 90% transpirasi terjadi melalui stomata di daun. Selain berperan sebagai alat untuk
penguapan, stomata juga berperan sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi yang
berhubungan dengan produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh
beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata tergantung dari tekanan
turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan
hormon asam absisat (Lestari, 2006: 44).
Salinitas yang cukup tinggi akan mengakibatkan adanya cekaman yang akan menimbulkan dampak
yang berbeda pada setiap tanaman. Pada tanaman kacang merah, pelebaran daun terhambat oleh
salinitas karena berkurangnya tekanan turgor sel (Neuman et al., 1988).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata. Antara lain
kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, cahaya, dan ketersediaan air. Faktor ketersediaan
air berhubungan dengan turgiditas pada sel. Bila tumbuhan kekurangan air, transpirasi akan
berkurang karena stomata menutup akibat turunnya tekanan turgor sel penutup. Membuka dan
menutupnya stomata penting bagi proses asimilasi CO2 dan juga keseimbangan air dalam tanaman.
Membuka menutupnya stomata tergantung pada perubahan turgor sel penjaga (sel stomata).
Turgor yang tinggi menyebabkan stomata membuka sebaliknya turgor yang rendah akan
menyebabkan stomata menutup. Mekanisme mebuka dan menutupnya stomata berdasarkan suatu
perubahan turgor itu adalah akibat dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup (Ampara,
2008).

Anda mungkin juga menyukai