Oleh :
Kelompok 1
Asri Indriyani(16020029)
Grup : 2-K1
2018
I. MAKSUD DAN TUJUAN
1.1 Maksud
1.2 Tujuan
2.2 Kanji
Kanji adalah simpanan atau timbunan makanan pada tumbuh-tumbhuan
yang tersimpan pada biji, batang, akar atau lainnya. Kanji merupakan
butiran-butiran yang berbeda-beda bentuknya, yang bergantung pada asal
kanjinya. Perbedaan bentuk butiran-butiran tersebut dapat digunakan untuk
membedakan macam kanji dan asal kanji terbsebut. Umumnya di dalam
butiran-butiran kanji terdapat noda pada jalur-jalur atau lipatan yang
merupakan pusat pertumbuhan butiran kanji. Butiran-butiran kanji dikelilingi
oleh lapisan protein atau selulosa yang berbentuk lapisan.Kanji diperoleh
dengan jalan merendam daging biji-bijian atau akar, ditumbuk, diekstraksi
untuk pemurnian dan kemudian diendapkan.sumber-sumber kanji lain adalah
gandum, sagu, tapioka, ubi kerut dan lainnya. Kanji dari bahanibahan
tersebut diperoleh dengan caya yang sama seperti pembuatan kanji jagung
atau kentang.
2.2.1 Macam-macam Kanji
a) Kanji Alam
Kanji alam biasanya tersimpan pada luci, batang, akar dan lain-
lain. Contoh kanji alam antara lain tapioka, kanji jagung, beras,
kentang, gandum dan sagu.
b) Kanji yang dimodifikasi
Merupakan kanji setengah buatan yang diperoleh dari suatu
pengerjaan tertentu pada kanji-kanji alam sehingga diperoleh kanji
dengan sifat-sifat tertentu. Misalnya, CMC (Carboxy Metyl
Alkohol).
c) Gom-gom yang larut dalam air
Gom-gom berasal dari getah tumbuh-tumbuhan tertentu. Gom
memiliki sifat dapat membentuk pasta dan viskositas yang tinggi
dalam air.
d) Kanji sintetik
Merupakan kanji buatan yang proses penganjian dan
penghilangannya relatif mudah. Seperti kanji polivinil alkohol
(PVA) dan akrilat.
2.2.2 Kanji Tapioka
Merupakan kanji yang berasal dari ketela pohon. Larutan kanji
tapioka ini berbentuk gel transparan dan memberikan hasil finish yang
tipis, halus dan fleksibel. Dalam penggunaan biasanya dicampur dengan
kanji lain agar diperoleh modifikasi sifat yang diinginkan.
III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Piala gelas 500 ml
Pengaduk
Kompor
Kasa asbes
Nampan plastik
Mesin padder
Mesin stenter
Alat pengukur kekakuan kain (Stiffnes tester)
Penggaris
Nerasa analitik
3.1.2 Bahan
Kain kapas
Kanji tapioka
Air panas
Pelarutan Kanji
Padding
Drying (Pengeringan)
Evaluasi
3.5 Resep
Kanji tapioka : 2%;4%;6% (terhadap larutan)
Air Panas : 100 ml
WPU : 70%
V. PEMBAHASAN
Penyempurnaan penganjian pada kain merupakan proses pelapisan dengan
film pelindung, yang harus mudah dihilangkan pada saat proses penghilangan
kanji. Pada percobaan kali ini, bahan yang digunakan adalah kain kapas dengan
kanji tapioka. Variasi yang digunakan adalah konsentrasi kanji yakni 2%, 4%, dan
6% untuk mengetahui pengaruhnya terhadap penambahan berat dan kekakuan
pada kain.
Kanji tapioka yang digunakan dilarutkan terlebih dahulu agar menjadi gelatin
menggunakan air panas disertai dengan gerakan mekanik berupa pengadukan.
Pembuatan kanji menjadi gelatin juga dibantu dengan pemanasan pada kompor
hingga larutan kanji benar-benar terlarut sempurna dan mencapai viskositas yang
diinginkan pada saat kanji matang.
Evaluasi dilakukan dengan menghitung pesen penambahan berat dan
kekakuan kain. Keakuan kain diperoleh perhitungan panjang lengkung dari 3
sampel dari tiap kain uji masing-masing dengan ukuran 20 cm arah lusi dan 2.5
cm arah pakan serta gramasi kain 10 x 10 cm. Panjang lengkung diukur
menggunakan steffnes tester. Panjang lengkung diukur pada 4 bagian sisi 1
contoh uji. Panjang lengkung diukur tepat ketika kain jatuh/melengkung.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kanji
tapioka yang digunakan, persen penambahan berat dan efek kekakuaan kain
semakin tinggi. Hal ini dikarenakan semakin tingginya viskositas larutan
sehingga semakin banyak kanji yang berpenetrasi pada serat serta menempel dan
memberi lapisan film pada kain.
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
% PB (g/m2) Kekakuan (mg.cm)
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian diatas diperoleh kesimpulan bahwa semakin
tinggi konsentrasi kanji tapioka maka semakin tinggi persen penambahan berat
dan kekakuan pada kain.
VII.DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Diktat Teknologi Penyempurnaan. Institut Teknologi Tekstil : Bandung
Seoprijono, P., Poerwanti, Widayat, & Jumaeri. 1974. Serat-serat Tekstil.
Bandung: Institut Teknologi Tekstil.
Susyami, N.M., Mohamad Widodo dan Hardianto. Bahan Ajar Praktek
Teknologi Penyempurnaan Kimia. Bandung : Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil.
Susyami, N.M. 2017. Teknologi Penyempurnaan 1. Bandung : Politeknik
STTT Bandung.