Anda di halaman 1dari 7

Nama : Made Dwi Wiprayoga

NIM : 1504405023
Kelas :B

TUGAS 2 TEKNIK TENAGA LISTRIK


Soal.
1. Emf yang dihasilkan pada jangkar sebuah generator DC Shunt adalah 625 V ketika
mengirimkan arus beban penuh sebesar 400 A. Arus medan 6 A dan tahanan jangkar 0.06
ohm. Tentukan tegangan terminal generator.
Jawab :

2. Tahanan AC dari belitan per-phasa sebuah generator sinkron 3 phasa 100 kVA, 11000 V
adalah 0.45 ohm. Hasil tes ditunjukkan sebagai berikut

OC tes Arus medan = 12.5 A Tegangan Line = 422 V


SC tes Arus medan = 12.5 A Arus Line = 52.5 A

Tentukan : Regulasi tegangan beban penuh generator pada pf 0.8 lagging dan 0.8
leading

3. Sebuah transformator satu fasa mempunyai lilitan primer 450 dan sekunder 4500. Luas
penampang netto dari inti (“Core”) 50 cm2. Jika belitan primer dihubungkan dengan jala-
jala 220 volt dengan frekuensi 60 Hz. Hitunglah harga maximum kerapatan fluksi dalam
“core” dan EMF induksi dalam belitan sekunder

4. Motor enam kutub disuplai dari sumber 50 Hz tiga fasa. Kecepatan rotor pada beban
penuh adalah 1140 rpm. Tentukan:

a. Kecepatan sinkron dari medan magnet


b. Slip
c. Kecepatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi di slip s = 0,02

5. Gambar dan jelaskan karakteristik-karakteristik dari generator arus searah yang dibebani

6. Jelaskan perbedaan dan persamaan motor DC dengan motor AC


Penyelesaian :

1. Diketahui :I = 400 A Ish = 6A


Ra = 0,06 Ω Eg = 625 V
Ditanya : Vt = …… ?
Jawab : Ia = I + Ish
= 400 A + 6 A
= 406 A
Eg = Vt + IshRa
Vt = Eg – IshRa
Vt = 625 - (6 x 0,06)
Vt = 625 - 24,36
Vt = 600,64 V

2. Diketahui :
Ra = 0,45 ohm, 3 fase 100 kVA, 11000 V
OC tes Arus medan = 12.5 A Tegangan Line = 422 V
SC tes Arus medan = 12.5 A Arus Line = 52.5 A
Ditanya : Regulasi tegangan beban penuh generator pada pf 0.8 lagging dan 0.8 leading.
422
𝑂𝐶 𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒(𝑝𝑒𝑟 𝑃ℎ𝑎𝑠𝑒) √3 = 4,6 𝛺
𝑍𝑠 = =
𝑆𝐶 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 (𝑝𝑒𝑟 𝑝ℎ𝑎𝑠𝑒) 52,5

𝑋𝑠 = √𝑍𝑠 2 − 𝑅𝑎2 = √4,62 − 0,452 = 4,5 𝛺


F.L Current :
100.000
𝐼= = 5,2 𝐴
√3 × 11000
Voltage/ phase :
11000
𝑉= = 6350 𝑉
√3
I.Ra = 5,2 x 0,45 = 2,34 V
I.Xs = 5,2 x 4,5 = 23,4 V
Cos Ф = 0,8 ; sin Ф = 0,6
a. p.f = 0,8 lagging
1
𝐸0 = [(𝑉 cos Φ + 𝐼𝑅𝑎) 2 + (𝑉 sin Φ + 𝐼𝑋𝑠)2 ]2
1
= [(6350 × 0,8 + 2,34)2 + (6350 × 0,6 + 23,4)2 ]2
= 6366 𝑉
6366 − 6350
% 𝑟𝑒𝑔𝑛 ′𝑢 𝑝′ = × 100 = 𝟎, 𝟐𝟓%
6350
b. 0,8 p.f leading
1
𝐸0 = [(𝑉 cos Φ + 𝐼𝑅𝑎) 2 + (𝑉 sin Φ + 𝐼𝑋𝑠)2 ]2
1
= [(6350 × 0,8 + 2,34)2 + (6350 × 0,6 − 23,4)2 ]2
= 6338 𝑉
6338 − 6350
% 𝑟𝑒𝑔𝑛 ′𝑢𝑝′ = × 100 = −𝟎, 𝟏𝟗%
6350

3. Diketahui : N1 = 450 N2 = 4500


E1 = 220 Volt f = 60 Hz
A = 50 cm2 = 50 x 10-4 m2
Ditanya : a) Harga maksimum kerapatan fluks ?
b) EMF induksi pada belitan sekunder ?
Jawab :
a) E1 = 4,44 x f x N1 x ɸm
220 = 4,44 x 60 x 450 x ɸm
220
ɸm = = 0,0018 Wb
119880
Harga maksimum kerapatan fluks adalah :
ɸ𝑚 0,0018 0,0018
Bm = = = = 0,367 Wb/m2
𝐴 50 × 10−4 0,005
𝑁2 4500
b) =K; = K ; K = 10
𝑁1 450

Harga EMF Induksi pada belitan sekunder adalah :


E2 = E1 x K = 220 V x 10 = 2200 Volt

4. Diketahui : P=6 f = 50 Hz
N = 1400 rpm
Ditanya : a) Ns = ?
b) s = ?
c) N saat s = 0,02 adalah .. ?
Jawab :
120 ×𝑓
a) Ns =
𝑃
120 ×50
= = 1000 rpm
6
𝑁𝑠 −𝑁
b) s =
𝑁𝑆
1000−1140 −114
= =
1000 1000
= 0,14
c) N = NS ( 1 – s)
= 1000 ( 1 - 0,02)
= 980 rpm

5. Karakteristik generator searah yang dibebani, antara lain :


Bila generator DC dibebani, maka akan mengalir arus beban sebesar IL. Pada karakteristik
generator DC berbeban, generator akan diberi beban dengan nilai konstan. Karateristik
berbeban menggambarkan hubungan antara tegangan jepit (Vt) sebagai fungsi arus
penguat magnet (If ) pada pembebanan dan kecepatan konstan. Adapun karakteristik -
karakteristik pada generator DC berbeban adalah :
A. Karakteristik Berbeban Generator Penguatan Bebas

S
b d
P

e
m n

0 L M a c
Gambar 1. Karakteristik Generator Penguatan Bebas

Karakteristik dari generator DC penguatan bebas berdasarkan gambar grafik adalah


tegangan akan turun karena pengaruh reaksi jangkar dan demagnetisasi. Titik d pada garis
LS menyatakan hubungan antara tegangan Ea yang dihasilkan pada keadaan berbeban
dan arus penguatan medan. Garis LS sejajar dengan garis OB dimana tegangan terminal
(Vt) akan bernilai lebih kecil dibandingkan dengan ggl yang dihasilkan Ea.
B. Karakteristik Berbeban Generator Penguat Terpisah

Gambar 2. Karakteristik Generator Penguatan Terpisah

Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa Ie adalah arus eksitasi
sedangkan I adalah arus beban. Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus
beban semakin besar. Perurunan tegangan terjadi akibat resistansi jangkar dan reaksi
jangkar yang mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.

C. Karakteristik Berbeban Generator Shunt

Gambar 3. Karakteristik Generator Shunt


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti grafik diatas dimana tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama dibandingkan
dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan,
karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik,
karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun
hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

D. Karakteristik Berbeban Generator Kompon

Gambar 3. Karakteristik Generator Kompon

Generator kompon memiliki bentuk grafik yang lebih tinggi dibandingkan dengan
grafik generator shunt. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang
cenderung akan menaikkan tegangan apabila arus beban bertambah besar. Jadi ini
merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika
arus bebannya naik.

6. Adapun perbedaan dan persamaan motor DC dan AC adalah sebagai berikut :


Persamaan Perbedaan
Supply motor AC dengan sumber arus bolak-
Konstruksi kedua motor terdiri dari
balik (Alternating Current) sedangkan
stator ( bagian yang diam) dan rotor
supplay motor DC sumber arus searah (Direct
(bagian yang bergerak).
Current).
Motor AC dan DC sama-sama Motor DC memiliki komutator dengan cincin
digunakan untuk mengubah energi belah setengah sedangkan motor AC pada
listrik menjadi energi mekanik. umumnya menggunakan komutator dengan
cincin belah penuh atau slippring.
Motor AC umumnya digunakan untuk torsi
Memiliki prinsip kerja yang sama yaitu rendah (misal motor, pompa, kompresor, dan
berdasarkan prinsip kerja gaya Lorentz lain-lain), sedangkan motor DC untuk
dan menggunakan kaidah tangan kanan penyalaan torsi tinggi (misal derek,
katrol, Mesin bubut, Drills, dan lain-lain).
Kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan
(perlu inverter) jika kecepatan motor AC
menurun pasokan daya juga menurun.
Sedangkan motor DC lebih mudah
dikendalikan tanpa mempengaruhi kualitas
pasokan daya (pengaturan tegangan dan arus
medan (gulungan shunt))
Motor AC dapat diberikan sumber tegangan
satu fasa maupun tiga fase dimana jenis
motor AC dapat dibagi menjadi motor
sinkron dan asinkron. Sedangkan motor DC
tidak dapat diberikan sumber tegangan satu
fase maupun tiga fase dan jenis motor DC
dapat dibagi menjadi motor DC shunt, seri
dan campuran.

Anda mungkin juga menyukai