Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DEFINISI
(Elizabeth J. Corwin, 2010). Dikatakan demam jika suhu orang menjadi lebih dari
37,5 ºC (E. Oswari, 2009). Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam
leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal
dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38⁰C atau lebih.
Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8⁰C.Sedangkan bila suhu tubuh
Menurut Setiadi (2007), otak merupakan alat tubuh yang sangat penting
karena merupakan pusat computer dari semua alat tubuh. Bagian dari syaraf
sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak ( cranium) dibungkus oleh selaput
otak yang kuat. Cranium (tengkorak) berkembang dari sebuah tabung yang
hipotalamus
kuadrigeminus.
c. Otak belakang (pons), bagian otak yang menonjol yang tersusun dari
lapisan fiber (berserat) dan termaasuk sel yang terlibat dalam pengontrolan
pernafasan, dimana pons ini terdiri atas Pons varoli, Medulla oblongata dan
Cerebelum.
Otak dilindungi oleh kulit kepala, rambut, tulang tengkorak dan columna
Bagian-bagian otak secara garis besar terdiri dari cerebrum (otak besar),
bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh
bagian depan atas rongga, masing-masing disebut fosa kanialis anterior atas
dan fosa kraialis bawah. Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan
kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat putih terdapat pada
(2007), permukaan cerebrum berasal dari bagian yang menonjol (gyri) dan
lekukan (sulci). Cerebrum pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu :
1) Lobus frontalis adalah bagian dari cerebrum yang terletak didepan sulkus
sentalis
karako-oksipitalis.
(Syaifuddin, 2006).
b. Batang otak
sisi lain.
5) Medulla oblongata, merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah
c. Cerebellum
Menurut Syaifuddin (2006), cerebellum atau otak kecil terletak pada bagian
fisura transversalis oleh pons varoli dan diatas medulla oblongata. Organ ini
cerebellum lebih kurang 150 gram (85-90%) dari berat otak seluruhnya.
Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian-
lipatannya lebih kecil dan lebih teratur. Permukaan cerebellum ini mengandung
zat kelabu.
kegiatan sejumlah otot. Otot antagonis harus mengalami relaksasi secara teratur
2. Fisiologi
cepat seperti kontraksi otot, peristiwa fiselar yang berubah dengan cepat
Membran sel bekerja sebagai suatu sekat pemisah yang amat efektif dan selektif
antara cairan ekstra seluler dan cairan intra seluler. Di dalam ruangan ekstra
bagian otak secara geris besar terdiri dari cerebrum (otak besar), brain stem
b. Menurut Setiadi (2007), cerebrum pada otak besar dibagi 4 lobus yaitu :
1) lobus frontalis, menstimuli pergerakan otot, yang bertanggung jawab
temperature.
dari telinga.
tubuh.
C. ETIOLOGI
febris,diantaranya
1. Suhu lingkungan.
2. Adanya infeksi.
3. Pneumonia.
4. Malaria.
5. Otitis media.
6. Imunisasi
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala terjadinya febris adalah:
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8⁰C - 40⁰C)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung,
anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari
menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik
atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat
terhadap infeksi atau zat asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau
zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan
dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari
dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal
dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda
asing (non infeksi). Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat
lain, terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik yang dihasilkan
Pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit
darah, makrofag jaringan, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini
selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri ke dalam cairan tubuh, yang disebut
Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta
reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan
demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan merangsang aktivitas “tentara” tubuh
(sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan
G. KLASIFIKASI
1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari
dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai
keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu
badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu
hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan
bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut
kuartana.
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh
dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria.
dengan suatu sebab yang jelas seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran
kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera
dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan
demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang
self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini
tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.
F. PENATALAKSANAAN
1. Secara Fisik
4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.
Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak
mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan
berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak.
Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam
keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi
intelektual tertentu.
diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah
atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat
dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk
(keracunan).
g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam
kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa
hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas.
lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit
diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk
pemberian antipiretik:
parasetamol
c. Anak 6 – 12 tahun : ½-1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh sirup
parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan
air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan
demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan
pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan
Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari.
samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan, tetapi lebih
agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut
(terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10
ik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8
jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan.Pemberiannya secara
per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan
mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum meningkat ke pemeriksaan-pemeriksaan yang mutakhir, yang siap
tersedia untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat
diperiksa bebrapa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan
lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan
H. KOMMPLIKASI
1. Takikardi
2. Insufisensi Jantung
3. Insufisensi Pulmonal
4. Kejang Demam
I. DIAGNOSIS BANDING
1. Meningitis
2. Ensepholitis
3. Subdural empyemo
J. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) : panas.
b. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat
masuk rumah sakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain
lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat
bising usus.
7. Sistem respirasi
Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan dalam.
8. Sistem kardiovaskuler
Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya meningkat
9. Sistem muskuloskeletal
Terjadi gangguan apa tidak.
10. Sistem pernafasan
Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal / gerakan nafas dan biasanya
Jakarta: EGC.
Jakarta, EGC.
Guyton, Arthur C. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9. Jakarta, EGC.
Wong, Dona L, dkk,. 2003. Maternal child nursing care 2nd edition. Santa Luis:
Mosby Inc.
LAPORAN PENDAHULUAN
FEBRIS
Disusun oleh:
4006180034
2018