1 Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman
perkebunan utama di Indonesia. Banyak lahan di Indonesia ditanani kelapa sawit
dan merupakan komoditas penting penghasil minyak nabati tertinggi di dunia.
Menurut Direktorat Jendral Perkebunan (2016)(1).Pada tahun 1970 sampai 2017
produksi minyak kelapa sawit yaitu 216.827 ton sampai 35.359.384 ton
Produktivitas tanaman sawit secara aktual belum menunjukkan potensi
produksi yang dimiliki sesui umur dan kelas lahannya. Pengelolaan perkebunan
kelapa sawit sampai dengan saat ini berbasis blok yang setiap blok terdiri atas satu
umur tanam dengan satuan terkecil 12-30 ha/blok. Pertanian presisi yang dapat
dilakukan di perkebunan kelapa sawit sangat beragam dari koleksi data baik data
tanaman (pertumbuhan, kondisi hara, kesehatan tanaman, dan produksi), serta
kondisi tanah dan lingkungan (hara tanah, aplikasi pemupukan, kondisi iklim) (2).
Optimalisasi pengelolaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya
melalui pertanian presisi (precision agriculture). Pertanian presisi merupakan
teknik yang menghubungkan antara penerapan input dan output bagi tanaman
sesuai dengan kebutuhannya.(3)
1.2 Pengertian Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit yang berbahasa latin (Elaeis guineensis Jacq)
merupakan tanaman monokotil. Tanaman monokotil ini yaitu batangnya tidak
mempunyai kambium dan tidak bercabang. Batangnya lurus, berbentuk bulat
panjang dengan diameter 25-75 cm.(4)
Taksonomi kelapa sawit di klasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa (Ordo) : Spadiciflorae (Arecales)
Suku (Familia) : Palmae (Arecaceae)
Marga (Genus) : Elaeis
Jenis (Spesies) : Elaeis guineensis Jacq.
BAB 2. ANATOMI DAN KOMPOSISI BAGIAN BATANG TANAMAN
SAWIT
2.1 Batang Kelapa Sawit
Batang kelapa sawit terdiri atas pembuluh yang terikat dalam jaringan
parenkim. Pada ujung batangnya terdapat meristem pucuk yang menyebabkan
pertumbuhan batang membesar dan menebal. Pembesaran dan penebalan batang
tersebut terjadi akibat aktivitas meristem primer yang terletak di bawah meristem
pucuk dan ketiak daun. Batang kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur
12 tahun. Batang berbentuk bulat memanjang tidak bercabang dan setelah
berumur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas (9).
Batang kelapa sawit memiliki potensi pemanfaatan yang tinggi.
Peremajaan batang kelapa sawit dengan estimasi luas areal perkebunan kelapa
sawit di Indonesia berdasarkan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2017
mencapai lebih dari 12,3 juta ha yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia (10),
memiliki potensi peremajaan kelapa sawit berkisar antara 20-50 ribu ha per tahun.
Dalam setiap hektar, terdapat sekitar 140 batang kelapa sawit tua dengan tinggi
sekitar 9,5 m dan diameter batangnya rata-rata 40 cm. Maka, setiap hektarnya
akan menghasilkan kayu gergajian sebanyak 167 m3. Bagian batang tepi selain
batang yang lunak menghasilkan rendemen sekitar 30% yang akan menghasilkan
50,1% m3 kayu gergajian per hektarnya (11).
Berikut merupakan anatomi dan gambar bagian-bagian dalam batang
kelapa sawit:
Sumber : World Plantation Conference & Exhibition; Indonesian Oil Palm
Research Institute, Technological Engineering & Environment Research Group
(11)
Sumber : (12)
Sumber : (13)
Tandan sawit
Pengarangan
Arang
Penghancuran
Penambahan
Pengayakan 20 mes
perekat
Pencetakan
Pengepresan
REFERENSI
1. Direktorat Jendral Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia
Komoditas Kelapa Sawit 2015-2017. Jakarta: Kementerian Pertanian
2. Fairhurst, T., and Hardter, R .2003. Oil Palm Management for Large and
Sustainable Yields. Potash & Phosphate Institute/Potash & Phosphate
Institute of Canada.
3. XIANG, L., R.G. WANG,, G. MA and J.M. KOCZAN. 2006. Identification of
drought tolerance determinant by genetic analysis of root response to
drought stress and abscisic acid. Plant Physiol. 142: 1065-1074
4. Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Pengolahan dan Budidaya Kelapa Sawit.
Jakarta. Agromedia Pustaka
5 Yudistina, V., Santoso, M., Dan Aini, N. 2017. Hubungan Antara Diameter
Batang Dengan Umur Tanaman Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Kelapa Sawit. Buana Sains Vol 17 No 1 : 43 - 48.
6 Direktorat Jenderal Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-
2017. Jakarta : Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Press.
7 Bakar Es, Sahri Mh, H’ng Ps. 2008. Anatomical Characteristics And Utilization
Of Oil Palm Wood. In: The Formation Of Wood In Tropical Forest Tress: A
Challenge From The Perspective Of Functional Wood Anatomy, Editor:
Tadashi Nobuchi And Mohd. Hamami Sahri. Upm Press, Selangor. Pp 161-
180.
8 Erwinsyah. 2017. The Use of Oil Palm Trunk for Commercial Product. World
Plantation Conference & Exhibition; Indonesian Oil Palm Research Institute,
Technological Engineering & Environment Research Group.
9 Rosli Et Al. 2016. A Review : Characteristics Of Oil Palm Trunk (Opt) And
Quality Improvement Of Palm Trunk Plywood By Resin Impregnation.
Bioresources 11(2).
10 Abdullah, C. K., Jawaid, M., Abdul Khalil, H. P. S., Zaidon, A., And Hadiyane,
A. 2012. "Oil Palm Trunk Polymer Composite: Morphology, Water
Absorbtion, And Thickness Swelling Behaviours," Bioresources 7 (3),
2948-2959.
11 Hermawan, A., Diba, F., Mariani, Y., Setyawati, D., Dan Nurhaida. 2013. Sifat
Kimia Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jacq) Berdasarkan Letak
Ketinggian Dan Kedalaman Batang. Pontianak : Universitas Tanjungpura
Press.
12 Fachry, A. R., Sari, T. I., Dipura, A. Y., Dan Najamudin, J. 2010. Mencari
Suhu Optimal Proses Karbonisasi Dan Pengaruh Campuran Batubara
Terhadap Kualitas Briket Eceng Gondok. Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol.
17.
13 Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 1-6235-2000 Briket Arang Kayu.
Jakarta : Badan Standarisasi Nasional Press.
14 Wijayanti, D.S. 2009. Karakteristik Briket Arang Dari Serbuk Gergaji Dengan
Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit. Teknologi Hasil Hutan,
Fakultas Pertanian USU, Medan
15 Syamsiro, M. dan Harwin Saptoadi, 2007. Pembakaran Briket Biomassa
Cangkang Kakao: Pengaruh Temperatur Udara Preheat, Seminar Nasional
Teknologi 2007 (SNT 2007), Yogyakarta.
16 Jamilatun, Siti, 2011, Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa,
Briket Batubara dan Arang Kayu, Jurnal Rekayasa Proses, Vol2, No.2, 2008,
Program Studi Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.