Puji dan syukur penulis ucapkan kepada TUHAN Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MIKORIZA” yang mana makalah ini
dibuat untuk melengkapi pembelajaran BIOLOGI di SMA ABDI SEJATI PERDAGANGAN.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari susunan kata, bahasa
maupun yang lainnya. Karena itu, penulis menerima setiap kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi setiap pembacanya dan semakin menambah
wawasan pembaca tentang JAMUR MIKORIZA .Jika ada kata-kata yang kurang berkenan
penulis mohon maaf,lebih dan kurangnya penulis ucapkan terimakasih.
Kelompok 6
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ektomikoriza menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel ujung akar.
Akibat serangannya, terlihat jalinan miselia berwarna putih pada bagian rambut-rambut
akar, dikenal sebagai hartig net. Serangan ini dapat menyebabkan perubahan morfologi
akar. Akar-akar memendek, membengkak, bercabang dikotom, dan dapat
membentuk pigmen. Infektivitas tergantung isolat dan kultivar tumbuhan inang.
Tumbuhan inangnya biasanyatumbuhan tahunan atau pohon. Beberapa di antaranya
merupakan komoditi kehutanan dan pertanian seperti sengon,jati, serta beberapa tanaman
buah seperti mangga, rambutan, dan jeruk. Selain itu pohon-pohon
anggota Betulaceae,Fagaceae, dan Pinaceae juga menjadi inangnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pemanfaatan mikoriza ?
2.Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan mikoriza?
3. Apa saja fungsi mikoriza
C. TUJUAN
1. Mengetahui proses pemanfaatan mikoriza
2. Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap mikoriza
3. Mengetahui fungsi dari mikoriza
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MIKORIZA
B. MANFAAT MIKORIZA
Ektomikoriza
Endomikoriza
1. ENDOMIKORIZA
Endomokoriza mempunyai sifat-sifat antar lain:
Adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut vasiculae (vesikel)
Dan sistem percabangan hifa yang dichotomous disebut arbuscules (arbuskul)
2. EKTOMIKORIZA
Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain :
Ektomikoriza menginfeksi diantara dinding sel korteks dan membentuk cover yang menyelimuti
akar, atau mantel, atau hifa yang menutupi seluruh akar.
Ektomikoriza merupakan jamur yang pendek, bercabang dua, dan terkadang seperti tandan yang
rapat.
Kebanyakan jamur ektomikoriza memproduksi mushrooms (badan buah), dan dapat dikelola di
media biakan dalam laboratorium.
Akar yang kena infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar
dan berfungsi sebagi alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air.
3. EKTENDOMIKORIZA
Ektendomikoriza merupakan bentuk antara kedua mikoriza yang lain. Ciri - cirinya antara lain:
Arbutaceous Mikoriza,
Arbutaceous Mikoriza Karakteristik dari kedua EktoMikoriza dan Endomikoriza ditemukan
yaitu:
Orchidaceous Mikoriza,
Orchidaceous Mikoriza ciri-cirinya yaitu:
Jamur mikoriza memiliki peran unik dalam siklus hidup tanaman di Orchidaceae ini. Anggrek
biasanya memiliki biji yang sangat kecil dengan cadangan nutrisi sedikit. Tanaman diinfeksi setelah
perkecambahan, dan jamur mikoriza menyediakan karbon dan vitamin untuk perkembangan embrio.
Untuk spesies achlorophyllous, tanaman tergantung pada jamur untuk memasok karbon sepanjang
hidupnya.
Jamur tumbuh ke dalam sel tumbuhan, dan membentuk kumparan hifa dalam sel.
Jamur yang berpartisipasi dalam simbiosis adalah Basidiomycetes, mirip dengan mereka yang
terlibat dalam pembusukan kayu (misalnya, Coriolus, Fomes, Marasmius) dan patogenesis (misalnya,
Armillaria dan Rhizoctonia).
Dalam anggrek dewasa, mikoriza juga memiliki peran dalam penyerapan unsur hara.
Monotropaceous Mikoriza.
Monotropaceous Mikoriza mempunyai ciri – ciri yaitu:
D. REPRODUKSI MIKORIZA
Mikoriza dapat bereproduksi secara :
1. aseksual → spora yg dihasilkan oleh sporangium
2. seksual → konjungsi
Reprodusi Mikoriza
Mikoriza melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi
dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif), yang dihasilkan oleh
sporangium. Sedangkan reproduksi seksual dengan perkawinan antara hifa yang berbeda
jenis, disebut hifa (+) dan hifa (-) menghasilkan zigospora. Zigospora merupakan spora
seksual (spora generative), yaitu spora yang dihasilkan oleh reproduksi seksual.
Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung yang menggembung membentuk sporangium.
Sporangium yang masak berwarna hitam, jika sudah masak sporangium akan pecah dan spora
tersebar.
Jika berada di lingkungan sesuai, spora akan tumbuh menjadi miselium baru.
Hifa dari jenis yang berbeda (+) dan (-) saling berdekatan
Hifa (+) dan hifa (-) tersebut membentuk cabang hifa yang disebut gametangium (jamak:
gametangia). Kedua gametangia mengandung banyak inti haploid (n).
Dinding kedua gametangium kemudian pecah sehingga terjadi penyatuan plasma sel (plasmogami).
Inti haploid hifa (+) bergabung dengan inti haploid hifa (-) membentuk zigospora yang membelah
secara meiosis.
Zigospora akan berkecambah dan akan membentuk cendawan muda.
Habitat:
Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan berada
di area perakaran tanaman (rizosfer).
E. FUNGSI MIKORIZA
1. MIKORIZA VESIKULA-ARBUSKULA
v Struktur Umum
Mikoriza vesikula-arbuskula sejauh ini merupakan macam mikoriza yang paling banyak
dijumpai. Akar yang terinfeksi umumnya tidaknya menunjukkan tanda morfologi yang
mudah dikenali seperti ektomikoriza. Banyak mikoriza vesikula-arbuskula penampilannya
tidak berbeda dengan akar-akar yang tidak terinfeksi, yaitu benar-benar tidak berubah
bentuk dan mempunyai rambut-rambut akar. mikoriza vesikula-arbuskula mempunyai dua
macam organ yang terdapat didalam jaringan akar yang terinfeksi yaitu vesikula dan
arbuskula.
Hifa tidak bersekat dari cendawan mikoriza vesikula-arbuskula bercabang-cabang didalam
dan diantara sel-sel korteks akar. Hifa ini tidak termasuk ke jaringan stele atau jaringan
yang mengandung klorofil. Didalam sel-sel yang diinfeksi dibentuk gelung-gelung hifa atau
cabang hifa yang kompleks yang dinamakan arbuskula. Sedangkan struktur menggelembung
yang dibentuk dari interkalar atau apikal sering kali dijumpai pada hifa-hifa utama,
strukturini dinamakan vesikula. Kadang-kadang vesikula ukurannya sangat besar dan
berdinding tebal, dan mengubah bentuk sel-sel atau ruang-ruang interseluler tempat vesikula
itu berkembang umumna vesikula di bentuk setelah setelah arbuskula. Biasanya vesikula-
vesikula menjadi ebih banyak dengan bertambah dewasanya tanaman.
. MIKORIZA VESIKULA-ARBUSKULA
Mikoriza Vesikula-Arbuskula (MA) merupakan satu kelopok jamur tanah biotrof obligat
yang tidak dapat melestarikan pertumbuhan dan reproduksinyabila terpisah dari tanaman inang.
Cendawan ini dicirikan oleh adanyastruktur vesikel dan atau arbuskel. Vesikel merupakan
struktur berdinding tipis berbentuk bulat, lonjong atau tidak teretur. Struktur
inimengandungsenyawa lipid. Arbuskel merupakan struktur dalam akar berbentuk seperti pohon
berasal dari cabang-cabang hifa intraradikal setelah hifa cabang menembus dinding sel korteks,
dan berbentuk antara dinding sel dan membran plasma. Pada akhir-akhir ini penggunaan tekhnik
molekuler telah digunakan, selain teknik-teknik konvensional.
v Penyebaran
Cendawan MA terdapat dari berbagai ekosistem. Penyebaran cendawan MA ini sangatluas
diseluruh dunia, mulai dari artik sampai daerah tropis (gerdemann, 1968), dan tidak hanya pada
habitat darat tetapi juga pada habitat air (Sondergard and Laegard, 1977). Sieverding (1991)
mengkompilasi data dari Brazil, Kolombia dan Zaire tentang keanekaragaman cendawan MA
(jumlah spesies cendawan MA) dan mendapatkan pada ekosistem alami 16-21 spesies, ekosistem
pertanian dengan masukan rendah 10-15 spesies, dan ekosistem pertanian intensif dengan
masukan tinggi 6-9 spesies. Data ini emberikan indikasi bahwa keanekaragamnan spesies
cendawan MA menurun dari ekosistem alami ke ekosistem pertanian dengan masukan tinggi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikoriza merupakan kelompok fungi(jamur) yang dapat bersimbiosis dengan beberapa
tumbuhan tingkat tinggi. Beberapa tumbuhan sangat bergantung dalam hal pertumbuhan
terhadap mikoriza, sebaliknya mikoriza juga memerlukan akar tumbuhan untuk melengkapi daur
hidupnya. Mikoriza juga berperan dalam rantai makanan rizosfer akar dan memacu pertumbuhan
hampir semua jenis pohon. Mikoriza juga dapat dimanfaatkan ke dalam dua bentuk teknik yaitu
sterilisasi dan teknik inokulasi. Dalam teknik sterilisasi ada dua macam yaitu teknik media dan
benih. Sedangkan dalam teknik inokulasi meliputi ektomikoriza dan endomikoriza. Pertumbuhan
mikoriza pun dipengaruhi beberapa faktor sepertu suhu,pH tanah, cahaya, ketersediaan unsur
hara dan sebagainya. Fungsi mikoriza bermacam-macam diantaranya berfungsi sebagai
pelindung biologi bagi terjadinya infeksi patogen akar, sebagai konservasi tanah, dan juga dapat
mempertahankan keanekaragaman tumbuhan.
B.SARAN
Sebelum ada kata terlambat dan kita bakal didahului oleh negara lain yangakan mengekspor
mikoriza ‘eksotik’ ke Indonesia, dan belum tentu kompatibeldengan jenis komoditi tanaman
hutan tropis Indonesia, sebaiknya kita harusmengambil langkah-langkah nyata untuk segera
mengaplikasikan mikoriza ‘asli’dari hutan tropis Indonesia, yang jelas mampu beradaptasi
dengan kondisi local. Mikoriza super strain dapat melawan dan meminimasi laju kerusakan
hutan yang meningkat setiap tahunnya, dengan cara membantu pertumbuhan tanaman yang telah
bermikoriza pada lahan-lahan hutan yang terd
14
terdegradasi di bekas areal pertambangan, padang alang-alang, dan lahan rawa-gambut
dengan pola partisipatif dari masyarakat sekitar hutan. Diharapkan dengan input teknologi ini,
lahan hutan terdegradasi akan menciut dan ekosistem hutan tropis menjadi pulih kembali,
sehingga keterpurukan ekonomi Indonesia dan bencana-bencana alam yang datang silih berganti
dapat berhenti sampai di sini saja. Selanjutnya perekonomian kita bangkit kembali khususnya
ekspor legal komoditi kehutanan Indonesia kembali berjaya di perdagangan internasional. Kita
harus berani mempromosikan dan menjual produk hasil hutan kayu maupun bukan kayu yang
berasal dari input teknologi mikoriza yang ramah lingkungan dan berasal dari hutan yang
dikelola secara lestari.
15