persembahan ini dimaksudkan untuk mengingatkan satu kebenaran yang besar kepada pikiran mereka--bahwa Allah adalah sumber daripada segala berkat kepada makhluk-makhluk- Nya--dan kepada-Nyalah rasa syukur manusia harus disampaikan atas segala pemberian-pemberian yang baik daripada pimpinan-Nya.” Penatalayan dan administrator haruslah jujur dan dapat dipercaya. Kita membuktikan bahwa kita jujur kepada Allah dengan memenuhi permintaanNya dengan mengembalikan sepersepuluh dari segala sesuatu yang Dia telah berikan kepada kita. Tetapi persepuluhan lebih dari itu:
Suatu masalah kejujuran.
Suatu masalah iman.
Suatu masalah kekudusan.
Suatu masalah kebangunan
dan pembaharuan. “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” (Maleakhi 3:8)
Jika Anda jujur, maka Anda akan mencari
pemilik dompet ketika Anda menemukannya di jalan. Anda tidak akan mengambil apapun dari dalam dompet.
Allah mengharapkan kita untuk jujur dan
mengembalikan apa yang menjadi milikNya (Imamat 27:30). Dan Dia membiarkan kita menyimpan 90% lainnya untuk diri kita sendiri! Anda mengembalikan dompet ke pemiliknya. Kita juga mengembalikan persepuluhan kepada Allah, karena Dia memilikinya. Kita mengakui bahwa Dia memiliki segalanya, dan bahwa kita adalah penatalayan yang setia. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus.” (Ibrani 12:2) Tindakan iman Abraham yang terbesar adalah mematuhi perintah untuk mengorbankan anaknya. Itu bukanlah tindakan iman yang terjadi secara tiba- tiba. Hidupnya merupakan rangkaian dari tindakan- tindakan kecil dari iman. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara- perkara besar.” (Lukas 16:10)
Jika kita tidak melatih iman kita,
iman itu akan menjadi semakin lemah. Semakin kita melatih iman maka semakin kuatlah iman itu. Yesus menanamkan iman kepada kita, dan Dia juga akan menyempurnakannya untuk menjadi iman yang dewasa dan hidup. “‘Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.’” (Maleakhi 3:10)
Mengembalikan persepuluhan adalah salah satu cara Yesus
menyempurnakan iman kita. Kita menunjukkan iman kepada-Nya dengan mengembalikan sepersepuluh dari segala sesuatu yang Dia berikan kepada kita. Kita percaya bahwa Dia akan membuat kita sejahtera dengan yang lainnya, jadi kita tidak akan kekurangan apa-apa. Mengembalikan persepuluhan juga merupakan ungkapan rasa syukur atas segala sesuatu yang Allah telah berikan kepada kita. Itulah sikap dari Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, ... Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.” (Kejadian 28:20, 22) “Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.” (Imamat 27:30)
Persepuluhan itu kudus sama seperti hari Sabat. Kita
tidak perlu menguduskannya, karena dari awalnya persepuluhan itu adalah kudus. Sepersepuluh dari penghasilan kita dikuduskan kepada Allah dengan cara yang sama seperti setiap hari ketujuh dalam satu pekan juga dikuduskan kepada-Nya. Persepuluhan harus diberikan kepada para imam (korps pastoral). Persepuluhan harus digunakan untuk memelihara dan memajukan pekerjaan Allah (Neh 10:38; 1Kor 9:14). Kita akan merampok Allah jika kita menggunakan persepuluhan untuk keperluan lain. Menahan persepuluhan menunjukkan ketidakjujuran terhadap Allah. SUATU MASALAH KEBANGUNAN DAN PEMBAHARUAN “Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.” (Nehemia 13:12) Kisah tentang Hizkia dan Nehemia menunjukkan sebuah pola yang menuntun kesetiaan orang Israel (2 Tawarikh 29-31; Nehemia 13).
Kebangunan Pembaharuan Kesetiaan
Kebangunan adalah pembaharuan dalam kehidupan
rohani kita. Pembaharuan adalah reorganisasi dan perubahan pikiran, kebiasaan dan tindakan kita. Hasilnya adalah iman kita meningkat, dan ada visi kerohanian yang lebih tajam dan kejujuran yang diperbaharui. “Allah pemberi berkat menuntut bagianNya atas segala sesuatu yang kita miliki. BagianNya terpenting daripada bagian yang lain. Menegaskan persetujuanNya akan tuntutan ini, Ia meminta kita menyerahkan kepadaNya satu bagian tertentu dari segala sesuatu yang Ia berikan kepada kita. Perpuluhan adalah bagian yang tertentu itu. Oleh petunjuk Tuhan perpuluhan itu telah diserahkan kepadaNya pada zaman dulu... Ia menuntut perpuluhan sebagai milikNya dan itu harus selalu dianggap sebagai satu bagian yang suci, diletakkan dalam perbendaharaanNya untuk kepentingan pekerjaanNya, demi kemajuan pekerjaanNya, untuk mengutus pesuruh- pesuruhNya “ke luar negeri” sampai ke bagian dunia yang terpencilpun.” E.G.W. (Counsels on Stewardship, ch. 13, p. 71)