Anda di halaman 1dari 9

Lesson 7 for February 17, 2018

E.G.W. (Patriarchs and Prophets, ch. 50, p. 525)

“Sistem persepuluhan dan


persembahan ini dimaksudkan
untuk mengingatkan satu
kebenaran yang besar kepada
pikiran mereka--bahwa Allah
adalah sumber daripada segala
berkat kepada makhluk-makhluk-
Nya--dan kepada-Nyalah rasa
syukur manusia harus
disampaikan atas segala
pemberian-pemberian yang baik
daripada pimpinan-Nya.”
Penatalayan dan administrator haruslah jujur dan dapat
dipercaya.
Kita membuktikan bahwa kita jujur kepada Allah dengan
memenuhi permintaanNya dengan mengembalikan sepersepuluh
dari segala sesuatu yang Dia telah berikan kepada kita.
Tetapi persepuluhan lebih dari itu:

Suatu masalah kejujuran.

Suatu masalah iman.

Suatu masalah kekudusan.

Suatu masalah kebangunan


dan pembaharuan.
“Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai
persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” (Maleakhi 3:8)

Jika Anda jujur, maka Anda akan mencari


pemilik dompet ketika Anda
menemukannya di jalan. Anda tidak akan
mengambil apapun dari dalam dompet.

Allah mengharapkan kita untuk jujur dan


mengembalikan apa yang menjadi milikNya
(Imamat 27:30). Dan Dia membiarkan kita
menyimpan 90% lainnya untuk diri kita sendiri!
Anda mengembalikan dompet ke pemiliknya. Kita
juga mengembalikan persepuluhan kepada Allah,
karena Dia memilikinya.
Kita mengakui bahwa Dia memiliki segalanya, dan
bahwa kita adalah penatalayan yang setia.
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang
tertuju kepada Yesus.” (Ibrani 12:2)
Tindakan iman Abraham yang terbesar adalah
mematuhi perintah untuk mengorbankan anaknya.
Itu bukanlah tindakan iman yang terjadi secara tiba-
tiba. Hidupnya merupakan rangkaian dari tindakan-
tindakan kecil dari iman. “Barangsiapa setia dalam
perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-
perkara besar.” (Lukas 16:10)

Jika kita tidak melatih iman kita,


iman itu akan menjadi semakin
lemah. Semakin kita melatih iman
maka semakin kuatlah iman itu.
Yesus menanamkan iman kepada
kita, dan Dia juga akan
menyempurnakannya untuk menjadi
iman yang dewasa dan hidup.
“‘Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya
ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam,
apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan.’” (Maleakhi 3:10)

Mengembalikan persepuluhan adalah salah satu cara Yesus


menyempurnakan iman kita.
Kita menunjukkan iman kepada-Nya dengan mengembalikan
sepersepuluh dari segala sesuatu yang Dia berikan kepada kita.
Kita percaya bahwa Dia akan membuat kita sejahtera dengan yang
lainnya, jadi kita tidak akan kekurangan apa-apa.
Mengembalikan persepuluhan juga merupakan ungkapan rasa
syukur atas segala sesuatu yang Allah telah berikan kepada kita.
Itulah sikap dari Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan
melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku
roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, ... Dari segala
sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu
kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.” (Kejadian 28:20, 22)
“Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari
tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari
buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah
persembahan kudus bagi TUHAN.” (Imamat 27:30)

Persepuluhan itu kudus sama seperti hari Sabat. Kita


tidak perlu menguduskannya, karena dari awalnya
persepuluhan itu adalah kudus.
Sepersepuluh dari penghasilan kita dikuduskan kepada
Allah dengan cara yang sama seperti setiap hari ketujuh
dalam satu pekan juga dikuduskan kepada-Nya.
Persepuluhan harus diberikan kepada para imam (korps
pastoral). Persepuluhan harus digunakan untuk
memelihara dan memajukan pekerjaan Allah (Neh
10:38; 1Kor 9:14).
Kita akan merampok Allah jika kita menggunakan
persepuluhan untuk keperluan lain.
Menahan persepuluhan menunjukkan ketidakjujuran
terhadap Allah.
SUATU MASALAH KEBANGUNAN DAN PEMBAHARUAN
“Maka seluruh orang Yehuda
membawa lagi persembahan
persepuluhan dari pada gandum,
anggur dan minyak ke
perbendaharaan.” (Nehemia 13:12)
Kisah tentang Hizkia dan Nehemia
menunjukkan sebuah pola yang
menuntun kesetiaan orang Israel
(2 Tawarikh 29-31; Nehemia 13).

Kebangunan Pembaharuan Kesetiaan

Kebangunan adalah pembaharuan dalam kehidupan


rohani kita. Pembaharuan adalah reorganisasi dan
perubahan pikiran, kebiasaan dan tindakan kita.
Hasilnya adalah iman kita meningkat, dan ada visi
kerohanian yang lebih tajam dan kejujuran yang
diperbaharui.
“Allah pemberi berkat menuntut bagianNya atas
segala sesuatu yang kita miliki. BagianNya
terpenting daripada bagian yang lain. Menegaskan
persetujuanNya akan tuntutan ini, Ia meminta
kita menyerahkan kepadaNya satu bagian
tertentu dari segala sesuatu yang Ia berikan
kepada kita. Perpuluhan adalah bagian yang
tertentu itu. Oleh petunjuk Tuhan perpuluhan itu
telah diserahkan kepadaNya pada zaman dulu...
Ia menuntut perpuluhan sebagai milikNya dan itu
harus selalu dianggap sebagai satu bagian yang
suci, diletakkan dalam perbendaharaanNya untuk
kepentingan pekerjaanNya, demi kemajuan
pekerjaanNya, untuk mengutus pesuruh-
pesuruhNya “ke luar negeri” sampai ke bagian
dunia yang terpencilpun.”
E.G.W. (Counsels on Stewardship, ch. 13, p. 71)

Anda mungkin juga menyukai