Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kolelitiasis adalah inflamasi akut atau kronis dari kandung empedu, biasanya
berhubungand engan batu empedu yang tersangkut pada duktus kistik, menyebabkan distensi
Kolelitiasis adalah (kalkulus atau kalkuli, batu empedu) biasanya terbentuk dalam
kandung empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk cairan empedu. Batu empedu
memiliki ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi. (Smeltzer, Suzanne, C. 2010)
B. Etiologi
disebabkan oleh perubahan pada komposisi empedu. Batu empedu dapat terjdi pada duktus
koledukus, duktus hepatika, dan duktus pankreas. Kristal dapat juga terbentuk pada
submukosa kandung empedu menyebabkan penyebaran inflamasi. Sering diderita pada usia
Gejala : kelemahan
Tanda : gelisah
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
Tanda : distensi abdomen, teraba massa pada kuadran kanan atas, urin gelap, pekat, feses
4. Makanan / cairan
Gejala : anoreksia, mual atau muntah, regurgitasi berulang, nyeri epigastrium, tidak dapat
5. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke punggung atau bahu kanan, kolik
Tanda : nyeri lepas, otot tegang atau kaku bila kuadaran kanan atas ditekan
6. Pernafasan
7. Keamanan
vitaminK)
D. Patofisiologi
Ada dua tipe utama batu empedu : batu yang tersusun dari pigmen dan batu yang
1. Batu pigmen : kemungkinan akan terbentuk bila pigmen yang tak terkonjugasi dalam
empedu mengadakan presipitasi (pengendapan) sehingga terjadi batu-batu ini tidak dapat
2. Batu kolesterol : kolesterol sebagai pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air,
kelarutannya tergantung pada asam empedu dan lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pasien
penderita batu empedu akan terjadi penurunan sintesis asam empedu dan peningkatan
sintesis kolesterol dalam hati, keadaan ini mengakibatkan supersaturasi getah empedu
yang jenuh oleh kolesterol yang kemudian keluar dari getah empedu, mengendap dan
membentuk batu dan menjadi iritan yang menyebabkan peradangan dalam kandung
empedu.
E. PATHWAY
F. Pemeriksaan Penunjang
2. Ultrasonografi (USG)
4. Kolesistogragi
percabangan bilier.
11. CT-scan
G. Penatalaksanaan
80% dari pasien inflamasi akut kandung empedu sembuh dengan istirahat, cairan
infus, pengisapan nasogastrik, analgesik dan antibiotik. Diit yang dianjurkan adalah
Fungsinya untuk menghambat sintesis kolesterol dalam hati dan sekresinya dan tidak
Pengangkatan non bedah : dengan lewat saluran T-tube dan dengan alat jaring untuk
diarahkan kepada batu empedu yang gelombangnya dihasilkan dalam media cairan
2. Penatalaksanaan bedah
A. Pengkajian
Pengkajian adalah fase pertama proses keperawatan .
Data yang dikumpulkan meliputi :
1. Identitas
Kolelitiasis merupakan batu pada kandung empedu yang banyak terjadi pada individu yang
berusia di atas 40 tahun dan semakin meningkat pada usia 75 tahun. Dan wanita mempunyai
resiko 3 kali lipat untuk terkena kolelitiasis dibandingkan dengan pria.
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien saat pengkajian. Biasanya
keluhan utama yang klien rasakan adalah nyeri abdomen pada kuadran kanan atas, dan mual
muntah.
Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui metode PQRST, paliatif atau
provokatif (P) yaitu focus utama keluhan klien, quality atau kualitas (Q) yaitu bagaimana
nyeri/gatal dirasakan oleh klien, regional (R) yaitu nyeri/gatal menjalar kemana, Safety
(S) yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri/gatal atau klien merasa
nyaman dan Time (T) yaitu sejak kapan klien merasakan nyeri/gatal tersebut.
Klien sering mengalami nyeri di ulu hati yang menjalar ke punggung , dan bertambah berat
setelah makan disertai dengan mual dan muntah.
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit sama atau pernah di riwayat sebelumnya.
Klien memiliki Body Mass Index (BMI) tinggi, mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadi
kolelitiasis. Ini karenakan dengan tingginya BMI maka kadar kolesterol dalam kandung empedu
pun tinggi.
Mengkaji ada atau tidaknya keluarga klien pernah menderita penyakit kolelitiasis. Penyakit
kolelitiasis tidak menurun, karena penyakit ini menyerang sekelompok manusia yang memiliki
pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Tapi orang dengan riwayat keluarga kolelitiasis
mempunyai resiko lebih besar dibanding dengan tanpa riwayat keluarga.
Riwayat psikososial
Pola pikir sangat sederhana karena ketidaktahuan informasi dan mempercayakan sepenuhnya
dengan rumah sakit. Klien pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit asal cepat
sembuh. Persepsi diri baik, klien merasa nyaman, nyeri tidak timbul sehubungan telah dilakukan
tindakan cholesistektomi.
Riwayat lingkungan
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Mengkaji tentang keadaan abdomen dan kantung empedu. Biasanya pada penyakit ini kantung
empedu dapat terlihat dan teraba oleh tangan karena terjadi pembengkakan pada kandung
empedu.
C. Pola aktivitas
1. Nutrisi
1. Aktivitas
Dikaji tentang aktivitas sehari-hari, kesulitan melakukan aktivitas dan anjuran bedrest
1. Aspek Psikologis
D. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Pasien mengeluh nyeri di Sumbatan empedu / koleltiasis Nyeri
daerah ulu hati
DO : nyeri tekan di epigastrium
Aliran balik cairan empedu ke
hepar
Infeksi
Nyeri
DS : - Penurunan peristaltik karena Penurunan volume cairan
DO : pasien lemah, mata efek kolelitiasis
cowong, turgor kulit buruk
Makanan tertahan di dalam
lambung
Mual / muntah
Mual / muntah
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
Intervensi Rasional
Observasi dan catat lokasi, Membantu membedakan
beratnya (skala 0-10) dan karakter penyebab nyeri dan memberikan
nyeri (menetap, hilang timbul, informasi tentang
kolik). kemajuan/perbaikan penyakit,
Tingkatkan tirah baring, biarkan terjadinya komplikasi, dan
pasien melakukan posisi yang keefektifan intervensi.
nyaman.
Kolaborasi : Pertahankan status Meningkatkan istirahat,
puasa, masukan / pertahankan memusatkan kembali perhatian,
penghisapan NG sesuai indikasi. dapat meningkatkan koping.
Kolaborasi : Berikan obat sesuai Tirah baring pada posisi fowler
indikasi; antikolinergik. rendah menurunkan tekanan
intraabdomen.
Membuang secret gaster yang
merangsang pengeluaran
kolesistokinin dan kontraksi
kandung empedu.
Menghilangkan reflex
spasme/kontraksi otot halus dan
membantu dalam manajemen
nyeri
Diagnosa 2
Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah, distensi, dan
hipermotilitas gaster.
Intervensi Rasional
Pertahankan masukan dan haluaran Memberikan informasi tentang status
cairan/volume sirkulasi dan kebutuhan
akurat, perhatikan haluaran kurang penggantian.
dari masukan, peningkatan berat
Muntah berkepanjangn, aspirasi gaster,
jenis urine. Kaji membrane dan pembatasan pemasukan oral dapat
mukosa/kulit, nadi perifer, dan menimbulkan deficit natrium, kalium
dan klorida.
pengisian kapiler.
Menurunkan sekresi dan motilitas
gaster.
Diagnosa 3
Risiko tinggi perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan memaksa diri
atau pembatasan berat badan sesuai aturan; mual/muntah.
Intervensi Rasional
Kaji distensi abdomen, sering Tanda non-verbal
ketidaknyamanan berhubungan
bertahak, berhati-hati, menolak
dengan gangguan pencernaan,
bergerak. nyeri gas.
Perkirakan/hitung pemasukan
Mengidentifikasi kekurangan /
kalori juga komentar tentang
kebutuhan nutrisi. Berfokus pada
napsu makan sampai minimal.
masalah membuat suasana
negative dan mempengaruhi
Berikan suasana menyenangkan
masukan.
pada saat makan, hilangkan
rangsangan berbau.
Untuk meningkatkan napsu
makan/menurunkan mual.
Kolaborasi : Konsul dengan ahli
diet/tim pendukung nutrisi
Berguna dalam membuat
sesuai indikasi.
kebutuhan nutrisi individual
melalui rute yang paling tepat.
Tambahkan diet sesuai toleransi,
biasanya rendah lemak, tinggi
serat, batasi makanan penghasil Memenuhi kebutuhan nutrisi dan
gas dan makanan/makanan meminimalkan rangsangan pada
tinggi lemak. kandungan empedu.
DAFTAR PUSTAKA
http://hesa-andessa.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-kolelitiasis.html
Andessa, 2011, Asuhan Keperawatan Kolelitiasis, diakses tanggal 4 Oktober 2011 pukul
12.00 WIB. http://hesa-andessa.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-
kolelitiasis.html
Anonim, 2009, Asuhan Keperawatan pada kolelitiasis, diakses pada tanggal 1 Oktober
2011 pukul 10.00 WIB <http://keperawatankita.wordpress.com/2009/02/11/kolelitiasis-
definisi-serta-askepnya/>
Anonim, 2009, Asuhan Keperawatan pasien kolelitiasis, diakses tanggal 2 Oktober 2011
pukul 10.30 WIB <perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-
dengan.html>