Anda di halaman 1dari 14

Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan

Pencegahan Penyakit

DISUSUN OLEH :

HANI NUR AZIAH : 21117058

JEIHAN ARCHYA : 21117070

MUHAMMAD IKHLAS KESATRIA PRATAMA : 21117078

NILA WAHYUNI : 21117088

POPPY PRATAMA : 21117094

MATA KULIAH : KONSEP DASAR KEPERAWATAN

DOSEN : MARWAN RIKI GINANJAR,S.Kep,NS.,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2017-2018


DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan............................................. 3

2.2 Perbedan dan Persmamaan Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan……..………3

2.3 Fokus Kegiatan Peningkatan kesehatan .................................................................................... 4

2.4 Pencegahan Penyakit terdiri dari beberapa tingkatan ................................................................5

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................8

3.2 Saran ..........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................9


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan Pencegahan Penyakit

dengan baik.

Semoga apa yan tertulis dalam makalah ini dapat bermanfaat dengan baik untuk pembaca
dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.

Dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada untuk dosen kami

Pak Marwan RG,S.Kep,NS.,M.Kep yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Sehingga menambah wawasan kami dalam pembelajaran Konsep Dasar Keperawatan.

Terima Kasih untuk pembaca yang telah membaca makalah ini,bila penulisan kami ini
ada yang salah kami minta maaf.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palembang, 12 Desember 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam peningkatan kesehatan dan pencegahan Penyakit juga termasuk dalam perawatan
utama. Dalam buku Potter & Perry (1997,66) dijelaskan mengenai peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyaki sebagai berikut., Peran perawat dalam peningkatan kesehatan di
tempat perawatan utama mempunyai tiga komponen utama. Pertama, kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan perlu ditingkatkan untuk kepentingan kesehatan itu sendiri. Kedua, gangguan
dan ketidakmampuan akan menyebabkan kerugian bagi klien, keluarga, dan masyarakat. Ketiga,
pelayanan kesehatan tidak hanya menetapkan diagnosa dan tindakan pengobatan penyakit, tetapi
juga mengembalikan klien, keluarga, dan masyarakat yang mengalami gangguan secara akut atau
kronik kepada tingkat kesehatan yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pengertian Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan?


2. Apa Perbedan dan Persmamaan Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan?
3. Bagaimana Fokus Kegiatan Peningkatan kesehatan?
4. Apa saja Pencegahan Penyakit terdiri dari beberapa tingkatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan


2. Untuk Mengetahui Perbedan dan Persmamaan Pengertian Peningkatan kesehatan dan
Peningkatan kesehatan
3. Untuk Mengetahui Fokus Kegiatan Peningkatan Kesehatab
4. Untuk Mengetahui Pencegahan Penyakit terdiri dari beberapa tingkatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengertian Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan

 Peningkatan kesehatan merupakan upaya memelihara atau memperbaiki tingkat


kesehatan klien saat ini.
 Pencegahan Penyakit merupakan upaya yang bertujuan untuk melindungi klien dari
ancaman kesehatan yang bersifat aktual maupun potensial.

2.2 Perbedan dan Persmamaan Peningkatan kesehatan dan Peningkatan kesehatan

 Persamaannya
 Keduanya berorientasi pada masa depan.
 Perbedaannya
 Terletak pada Motivasi dan Tujuan
 Peningkatan Kesehatan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bertindak secara
positif , untuk mencapai tujuan berupa tingkat kesehatan yang stabil
 Pencegahan Penyakit memberi motivasi kepada masyarakat untuk menghindari
penurunan tingkat kesehatan atau fungsi
2.3 Fokus Kegiatan Peningkatan kesehatan

 Kegiatan Peningkatan Kesehatan dapat bersifat Aktif maupun Pasif :

a. Peningkatan Kesehatan Pasif

Merupakan strategi peningkatan kesehatan dimana individu akan memperoleh manfaat dari
kegiatan yang dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya sendiri, Misal

Pemberian florida pada pusat suplai Air Minum (PAM)

Portifikasi (Pembetengan) pada susu dengan vitamin D.

b. Peningkatan Kesehatan Aktif

Pada strategi ini, setiap individu diberikan motivasi untuk melakukan program kesehatan
tertentu.Misal:

Program Penurunan BB,

Program pemberantasan rokok, menuntut keikutsertaan klien secara aktif.

2.4 Pencegahan Penyakit terdiri dari beberapa tingkatan

 Pencegahan Primer
 Merupakan pencegahan yang dilakukan sebelum terjadi penyakit dan gangguanfungsi,
dan diberikan kepada klien yang sehat secara fisik dan mental.
 Tidak bersifat terapeutik, tidak menggunakan tindakan yang terapeutik, dan tidak
menggunakan identifikasi gejala penyakit.
 Pencegahan Primer Terdiri dari :
 Peningkatan Kesehatan : pendidikan kesehatan, standarisasi nutrisi, perhatian terhadap
perkembangan kepribadian, penyediaan perumahan sehat, skrining genetik. Dll
 Perlindungan Khusus : imunisasi, kebersihan pribadi (PHBS), sanitasilingkungan,
perlindungan tempat kerja, perlindungan kecelakaan, perlindungankarsinoge dan alergen.

 Pencegahan Sekunder
 Merupakan tindakan pencegahan yang berfokus pada individu yang mengalamimasalah
kesehatan atau penyakit, dan individu yang berisiko mengalamikomplikasi atau kondisi
yang lebih buruk.
 Pencegahan sekunder dilakukan melalui pembuatan diagnosa dan pemberianintervensi
yang tepat sehingga akan mengurangi keparahan kondisi danmemungkinkan klien
kembali pada kondisi kesehatan yang normal sedinimungkin.

 Pencegahan komplikasi sebagian besar dilakukan di RS atau tempat pelayanankesehatan


lain yang memiliki fasilitas memadai

 Pencegahan skunder terdiri dari :

 teknik skrining dan pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan
dengan cara menghindarkan atau menunda akibat yang ditimbulkan dari perkembangan
penyakit.

 Pencegahan Tersier

 Pencegahan ini dilakukan ketika terjadi kecacatan atau ketidakmampuan yang permanen
dan atau tidak dapat disembuhkan.

 Pencegahan ini terdiri dari cara meminimalkan akibat penyakit atauketidakmampuan


melalui intervensi yang bertujuan untuk mencegahkomplikasi dan penurunan kesehatan
 Kegiatannya lebih ditujukan untuk melaksanakan rehabilitasi, dari pada pembuatan
diagnosa dan tindakan penyakit.

 Perawatan pada tingkat ini ditujukan untuk membantu klien mencapai tingkat fungsi
setinggi mungkin, sesuai dengan keterbatasan yang ada akibat penyakit atau kecacatan.

 Tingkat perawatan ini bisa disebut juga perawatan preventive, karenadidalamnya terdapat
tindak pencegahan terhadap kerusakan atau penurunan fungsi lebih jauh. Misal: dalam
merawat orang yang Buta, disamping memaksimalkan kemampuan klien dalam aktivitas
sehari-hari, juga mencegah terjadinya kecelakaan pada klien
BAB III
PENUTUP

3.1 Keimpulan

Seluruh pencegahan penyakit juga sesuai dengan beberapa definisi, yaitu


pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. Pencegahan primer
meliputi upaya dalam meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pencegahan
sekunder meliput pendeteksian dini terhadap suatu penyakit dan komplikasinya. Lalu untuk
pencegahan tersier meliputi usaha untuk mempertahankan kesehatan itu sendiri setelah
mendapatkan suatu penyakit. Pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan tersebu t
sangatlah berpengaruh terhada p perubahan perilaku yan g dilakukan bersama dengan
pemberian informas i kesehatan antara seorang pasien dan perawat.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ,penulis menyarankan agar para pembaca khusunya untuk
dapat meningkatkan pemahamannya mengenai Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan
Pencegahan Penyakit guna terwujudnya pelaksanan proses belajar yang baik. Dengan ini kita
mempelajari Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan Pencegahan Penyakit agar dapat di
mengerti dan mudah diterima
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S., dkk. 2005.Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT.Rineka
Cipta.

Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EFC,2008

Efendi,Ferry dan Makhfudli.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan praktik dalam


Keperawatan,Jakarta:Salemba Medika,2009

Maulana,Heri P.J Promosi Kesehatan, Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC,2009

Noor,Nur Nasry. Epidemiologi.Jakarta:Rineka Cipta,2008


PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Bagaimana Pencegahan Sekunder Penyakit Menular?

Upaya pencegahan skunder yang dilaksanakan oleh masyarakat terhadap penyakit


menular biasanya ditunjukan untik mengendalikan atau membatasi penyebaran suatu epidemi.
Contohnya pemeliharaan secara cermat catatan kasus dan melakukan investigasi kasus.

Terkadang upaya pengendalian skunder penyakit ini dapat mengakibatkan isolasi dan
karantina. Isolasi adalah pemisahan (selama masa penularan)orang atau binatang yang terjangkit
dari yang lainya untuk mencegah baik secara langsung ataupun tidak lansuns penyebaran agens
menular pada orang yang renta. Karantina adalah pembatasan kebebasan bergeraak dari orang
atau binatang sehat yang terpajan penyakit menular sampai masa inkubasi berlalu. Upaya
pengendalian lebih lanjut adalah desinfeksi, pembunuhan agens menular diluar tubuh pejamu,dan
pengobatan masal dengan antibiotik.terakhir program pendidikan kesehatan masyarakat dan
promosi kesehatan harus digunakan sebagai upaya pencegahan primer maupun skunder

2. Bagaimana Pencegahan Primer Penyakit Tidak Menular?

Upaya pencegahan primer untuk penyakit tidak menular mencakup persediaan makanan dan
energy yang adequate, kesempatan yang baik dalam pendidikan, pekerjaan, dan perumahan dan
layanan komunitas yang efisien. Selain dasar-dasar tersebut, komunitas harus menyediakan
program promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan, layanan kesehatan dan medis, dan
perlindungan terhadap bahaya lingkungan pekerjaan.

Setiap individu dapat mempraktikan upaya pencegahan primer dengan mendapatkan tingkat
pendidikan yang tinggi yang mencakup pengetahuan tentang kesehatandan penyakit dan
perjalanan penyakit anggota keluarga lain. Secara khusus, individu harus mengambiltanggung
jawab dalam hal makan dengan tepat, olahraga yang cukup, mempertahankan berat badan yang
sesuai , dan menghindari penggunaan berlebih berakohol dan obat-obatan lain. Masing-masing
individu juga dapat melindungi dirinya dari cedera dengan mengenakan sabuk pengaman,
kacamata pengaman, dan lotion tabir surya.
3. Sebutkan dan jelaskan contoh pencegahan tresier?

 Contoh pencegahan tersier dalam keperawatan keluarga

Dalam model system neumen dimana pencegahan tersier dalam keperawatan keluarga lebih
memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi,
sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer .dimana Strateginya mencakup :

1. Immunisasi

2. pendidikan kesehatan

3. olah raga dan

4. perubahan gaya hidup.

 Contoh pencegahan tersier yakni

1. rehabilitasi pada penderita-penderita poliomyelitis

2. Stroke

3. Pecandu narkoba, dan pembatasan kecacatan dan rehabilitasi.

4. Bagaimana cara Peningkatan kesehatan pada masyarakat?

A Health promotion

1) Perbaikan dan peningkatan gizi ibu dan anak

2) Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan perseorangan

3) Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan

4) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

5) Olahraga secara teratur sesuai dengan kemampuan yang dimiliki


6) Kesempatan memperoleh hiburan

7) Nasihat perkawinan dan pendidikan sek yang bertanggungjawab

B General and specific protection

1) Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-
penyakit tertentu.

2) Isolasi terhadap penderita penyakit menular

3) Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di tempat-tempat umum dan tempat


kerja

4) Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat kasinogenik, racun, alergan.

5) Pengendalian sumber-sumber pencemaran

C Early diagnosis and prompt treatment

1) Case finding

2) Melakukan pemeriksaan kesehatan umum secara rutin

3) Pengawasan selektif terhadap penyakit tertentu seperti kusta, TBC.

4) Case holding

5) Contact person

6) Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus

D Dissabilty limitation

1) Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar terarah dan tidak


menimbulkan komplikasi

2) Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan


3) Perbaiakan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan
perawatan yang lebih intensif

E Rehabilitation

1) Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat

2) Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan


dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.

3) Mengusahakan perkampungan rahabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah


cacat mampu mengembangkan diri

4) Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia
sembuh dari suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai