Anda di halaman 1dari 20

“ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA TERHADAP KEMAMPUAN


VISUALISASI SPASIAL SISWA”

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

diajukan Oleh:

Wiji Astuty

1152050113

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL

USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS,

DENGAN JUDUL

“ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA TERHADAP KEMAMPUAN
VISUALISASI SPASIAL SISWA”

NAMA : WIJI ASTUTY

NIM : 1152050113

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS : TARBIYAH DAN KGURUAN

TELAH DISETUJUI PEMBIMBING I DAN PEMBIMBING II UNTUK


DISEMINARKAN

PEMBIMBING I

Tanggal ……………………

NIP. …………………..

PEMBIMBING II

Tanggal ……………………

NIP. …………………..

i
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL .................................................................. i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Alternatif Pemecahan ................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 3
1.5 Manfaat Hasil Penelitian ........................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 4
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................... 4
Kajian Teoritis dan Empiris ................................................................................................ 4
2.1. Teori Tentang Belajar .............................................................................................. 4
2.2. Makna Soal Latihan ................................................................................................. 4
2.3. Kemampuan Visualisasi Spasial .............................................................................. 5
2.4. Tentang Aplikasi Geogebra ..................................................................................... 5
2.5. Optimalisasi Media Pembelajaran ........................................................................... 5
2.6. Kerangka Berpikir .................................................................................................... 9
2.7 Hipotesis ................................................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................. 10
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 10
3.1 Subyek Penelitian.................................................................................................... 10
3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................................. 10
3.2.1 Perencanaan ..................................................................................................... 11
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan ...................................................................................... 11
3.2.3. Observasi......................................................................................................... 12
3.2.4. Refleksi ........................................................................................................... 12
3.2.5. Jadwal Penelitian............................................................................................. 13

ii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
LAMPIRAN...................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu bidang studi yang memegang peranan
penting baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia pendidikan. Hal ini
dapat dilihat dalam kegiatan perdagangan, ekonomi, dan teknologi. Dalam dunia
pendidikan pentingnya matematika dapat dilihat dari jam pelajaran sekolah yang
lebih banyak dibandingkan dengan pelajaran yang lain. Pelajaran metematika
diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA serta di
Perguruan Tinggi pada beberapa cabang ilmu. Bahkan pada jenjang prasekolah
pun, matematika sudah mulai diperkenalkan. Hal ini dikarenakan matematika
merupakan salah satu fondasi dari kemampuan sains dan teknologi.
Pelajaran matematika sering dipandang sebagai mata pelajaran yang
kurang diminati atau kalau bisa dihindari. Orang yang sudah beranggapan bahwa
matematika sulit, pasti nantinya tidak menyukai matematika dan sulit untuk
mempelajarinya sehingga hasil belajar matematika siswa kurang memuaskan. Hal
ini dikarenakan matematika merupakan ilmu pasti, yang selalu berhubungan
dengan angka yang dianggap rumit. Selain itu ada faktor dari guru, guru
matematika yang kurang disukai akan membuat siswa tidak suka matematika,
sehingga menganggap bahwa matematika itu sulit. Metode guru mengajar juga
berpengaruh dalam penanaman anggapan orang bahwa matematika itu sulit.
Pembahasan materi ruang dimensi tiga terkadang masih sulit dipahami
dikalangan para Siswa, salah satu faktornya yaitu kurangnya visualisasi spasial.
Visualisasi spasial yang baik pada siswa akan menciptakan suatu pandangan cara
membaca suatu gambar dengan baik. Dikarekanan pada pembahasan materi
bangun ruang sangat berkaitan dengan dimensi tiga yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari yang nyata.
Pada faktanya, banyak siswa yang masih belum memiliki kemampuan
Visualisasi spasial ini. Dikarenakan karena terbatasnya gambar suatu objek
bangun ruang dimensi tiga. Para guru di sekolah juga mengeluhkan akan
permasalahan ini. Bentuk ruang dimensi tiga yang dituliskan dalam media dua

1
dimensi menjadikan perbedaan persepsi siswa dengan materi yang diajarkan.
Implikasinya, Siswa masih memiliki nilai yang rendah ketika mengerjakan soal-
soal bangun ruang dimensi tiga. Hal ini harus segera ditanggulangi dan ditemukan
solusinya, agar tidak lagi adanya perbedaan persepsi materi pembelajaran dengan
persepsi pemahaman siswa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi memilih judul “ANALISIS
KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA
MATERI RUANG DIMENSI TIGA TERHADAP KEMAMPUAN
VISUALISASI SPASIAL SISWA”

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan masalah diatas yang sudah dikemukakan dalam latar belakang
yang menyebabkan kualitas belajar rendah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana meningkatkan kosentrasi belajar siswa agar mengurangi kesalahan
mengerjakan soal bangun ruang dimensi tiga?
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan visualisasi spasial siswa?
3. Bagaimana hubungan antara konsep bangun ruang dimesi tiga dengan
kemampuan visuasisai spasial siswa?

1.3 Alternatif Pemecahan


Pemecahan masalah ini adalah sebagai berikut :
Siklus I : Memberikan motivasi dengan menyediakan media pembelajaran
untuk bangun ruang dimensi tiga (seperti aplikasi geogebra) agar siswa lebih
tertarik dan terfokus pada pelajaran yang dijelaskan guru.
Siklus II : Menggunakan alat peraga gambar yang menarik dankonkrit
melihat konsentrasi siswa dalam proses belajar.
Siklus III :
 Memberikan tugas latihan siswa dengan melihat langsung cara kerja
siswa pribadi.
 Memberikan kerja kelompok, melihat seberapa kompaknya siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok.

2
 Memberikan respon ,pujian/reward untuk semua siswa yang
mengerjakan tugas dengan baik.

1.4 Tujuan Penelitian


Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan dari latar belakang maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan kosentrasi belajar siswa agar mengurangi kesalahan
mengerjakan soal bangun ruang dimensi tiga.
2. Meningkatkan kemampuan Visualisasi Spasial siswa.
3. Mengetahui hubungan antara konsep bangun ruang dimesi tiga dengan
kemampuan visuasisai spasial siswa.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian


Hasil penelitian diharapkn dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi guru sebagai bahan masukan pada bidang studi matematika dalam proses
pembelajaran.
2. Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan mutu yang lebih
baik.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teoritis dan Empiris

2.1. Teori Tentang Belajar


Beberapa teori tentang belajar pada mulanya teori dan belajar dikembangkan
oleh para ahli psikopologi dan dicobakan tidak langsung kepada manusia di
sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka
beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar
mengajar untuk manusia. Dalam hal ini secara global ada tiga teori yakni :

a) Teori belajar menurut ilmu Jiwa Daya


Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri bermacam macam daya masing masing
daya dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya. Contohnya daya ingat.

b) Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt


Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari batgian bagian
unsure belajar bermula dari pengamatan.

c) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi.


Bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari perjumlahan / bagian bagian.

2.2. Makna Soal Latihan


Soal latihan matematikaadalah sebuah lembar kerja yang didalamnya
berisi kumpulan soal-soal latihan matematika. Tujuan diadakannya soal latihan,
atau sering disebut dalam lembaga pendidikan yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS),
tujuan dari adanya soal latihan yaitu untuk melatih daya nalar siswa terhadap
materi yang telah disampaikan. Bentuk soal bermacam-macam, biasanya dalam
soal tingkat kesulitan relatif meningkat, dari tingkatan yang terbilang mudah
sampai ke tingkatan yang sukar. Soal latihan juga termasuk dalam satuan
kurikulum nasional yang dimana tujuannya mengukur hasil belajar siswa selama
tenggang waku yang ditentukan, untuk nantinya dijadikan sebagai bahan evaluasi
dikemudian hari. Agar tercipta suatu inovasi pembelajaran yang efektif dan
efisien.

4
2.3. Kemampuan Visualisasi Spasial
Menurut Gardner (Elis Nur Fadilah; Dian Septi Nur Afifah, 2014),
kecerdasan/kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual tersebut (misalnya
arsitek). Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan
ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam
matriks spasial termasuk kepekaan pada garis, bentuk ruang, warna dan hubungan
antar unsur tersebut. Jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan spasial
adalah fotografer, dekorator ruang, perancang busana, arsitek, pembuat film,
animator, pilot, desainer interior, pelukis, pematung, dan programer komputer
(Dadang, 2007)

2.4. Tentang Aplikasi Geogebra


Gogebra adalah sebuah aplikasi/software yang tidak berbayar yangdapat
membantu memvisuasisasikan bangun0bangun geometri. Geogebra dapat mudah
di insall di berbagai Personal Computer (PC). Geogebra sangat membantu guru
dan para siswa dalam proses pembelajaran, terutama dalam materi bangun ruang
dimesi tiga. Visualisasi yang ditampilkan Geogebra meripakan efek 3-D yang
dimana mempermudah para siswa melihat bangun ruang dimesi tiga, jika
dibandingkan denga media papan tulis ataupun media dua dimesi lainnya.

2.5. Optimalisasi Media Pembelajaran


Robertus Antgkowo dan Kosasih mengungkapkan bahwa untuk
mengoptimalkan penggunakan media pembelajaran ada prinsip umum
penggunakan media yang perlu diperhatikan .

1. Prinsip umum penggunaan media


a. Media harus realistis dan digunakan sxecvara hati hati, karena media yang
amat rinci dengan realisme yang sulit dirposes dan dipelajari, seringkali
mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya
diperhatikan
b. Media harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep konsep.
c. Apabila menggunakan media gambar, warna gambar harus digunakan
untuk perhatian dan membedaklan komponen - komponen.
2. Beberapa hal yang harus diperhatikan :

5
a. Media yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti.
b. Apa yang digunakan sebagai media harus cukup penting dan cocok untuk
hal serupa jia dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
c. Media harus benar dalam arti harus menggambarkan situasi yang serupa
jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
d. Media memiliki keserhanaan dalam arti tidak rumit sehingga sulit
dipahami siswa.
e. Media harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.
f. Ukuran media harus diseuaikan dengan kebutuhan.
Agar siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran matematika
dengan baik, maka akan dibahas satu persatu sesuai dengan jenis media
pembelajaran yang akan digunakan.

1. Media grafis

Diantara media pendidiakn yang ada, media grafis adalah media yang
paling umum dipakai. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari sumber
informasi ke penerima pesan media gambar adalah penyajian visual dua
dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai saran pertimbangan
mengenai kehidupan sehari hari. Misalnya menyangkut manusia, peristiwa,
benda benda, temp[at dan sebagainya. Media gambar mewrupakan media
sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya
termasuk media yang murah harganya, media grafis (gambar) terdiri atas
gambar, bagan, digram, grafik, poster kartun dan komik.

Kelebihan media gambar :

a. sifatnya konkrit
b. gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d. Media gambar dapat memperjelas suatu makalah dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan
membetulkan kesalahpahaman.
e. Media gambar murah harganya dan gamp-ang didapat serta digunakan
tanpa memerlukan peralatan khusus.

6
Kelemahan media gambar.

a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.


b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
belajar.
c. Ukuran yang sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar.

Optimalisasi media gambar :

a. Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan


siswa (isi, kuran dan warna).
b. Soal memegang atau memperhatikan gambar usahakan gambar gamber
tersebtu jangan sampai bergerak.
c. Hindari penggunaan gambar dalam jumlah dan jenis yang terlalu banyak,
sebab hal ini cenderung membingungkan siswa.
d. Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar kemudian ajukan beberapa
pertanyaan langsung dengan gambar tersebut.
e. Jika ingin memperhatikan gambar pada siswa tanpa pengawasan khusu
dari guru usahakan agar dapat keterangan tertulis pada bagian bawah dari
gambar tersebut.

2. Media tiga dimensi

Media tiga dimensi adalah penyajian visual dengan memanfaatkan


rancangan bentuk – bentuk yang diperkecil sebai pertimbangan kehidupan
sehari hari. Dilaboratorium matematika sekolah sudah terdapat beberapa
macam benda benda tiga dimensi, meisalnya bentuk bentuk bagan ruang, alat
hitung, neraca, jam dan lain lain.

Kelebihan media tiga dimensi :

a. sifatnya konkrit, dapat diraba oleh siswa.


b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c. Media tiga dimensi dapat memperjelas suatu masalah.

7
Kelemahan media tiga dimensi :

a. Media tiga dimensi sulit mendapatkannya.


b. Hanya menekankan persepsi indera mata dan peraba.

Optimalisasi media tiga dimensi :

a. Media susuai dnegan perttumbuhan dan perkembangan siswa.


b. Saat memegang / meperlihatkan benda sebagai media usahakan agar benda
tersebut dapat terlihat oleh semua siswa.
c. Perlihatkan benda satu persatu agar perhatian siswa hanya tertuju pada
benda yang sedang diamati.

3. Media Proyeksi Dian

Pesan harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh


sasaran yang tyrermasuk media proyeksi dian antar lain slide, film,
teransparansi, transi, dan proyektor tak tembus cahaya, OHP, computer dan
lain lain.

Kelebihan media proyeksi dian.

1. Menarik perhatian anak, karena penyajiannya berbeda dengan yang biasa


dilakukan,
2. Dapat menyajikan berbagai gambar yang tidak disajikan oleh media lain.
Kekurangan media proyeksi

1. Harga mahal
2. Bergantun pada alat lain.
3. Memerlukan keahlian guru.

Optimalisasi media proyeksi :

1. Guru perlu mahir mengoperasikan alat – alat yang akan digunakan.

8
2. Perlu perencanaan yang matang agar pembelajaran terlaksana dengan baik.
3. Teruskan anak pada hal yang akan diajarkan.

2.6. Kerangka Berpikir


Agar siswa dapat menyelesaiakan soal-soal bangun ruang dimensi tiga adalah
di dalam proses pembelajaran diperlukan seorang pendidik, menggunakan metode
media atau cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu
berhasil atau tidaknya suatu perbuatan hanya tergantung pada media
pembelajaran. Untuk dapat menggunakan media yang baik, seorang guru harus
bisa menggunakan media sesuai dengan materi yang diajarkan. Dengan
menggunakan media pembelajaran yang menarik dan kemampuan visualisasi
spasial diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan
siswa dapat mengerjakan soal-soal bangun ruang dimesi tiga dan tercapainya
pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan dan dirumuskan dalam
kurikulum pendidikan.

2.7 Hipotesis
Hipotesis yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan
visuasisasi spasial dapat mempengaruhi tingkat kesalahan menyelesaikan soal-
soal bangun ruang dimensi tiga.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subyek Penelitian


Rencananya penelitian ini akan dilakukan di tingkatan sekolah menengak ke
atas yaitu SMA/MA, karena dilihat dari silabus pembelajaran materi bangun ruang
dimesi tiga termasuk kedalam sub materi pembelajaran matematika kelas XI
SMA/MA. Sampel yang akan kami jadikan sebuah penelitian yaitu satu kelas dari
kelas XI SMA/MA tersebut.

3.2 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini direncanakan terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus
II, dan siklus III. Siklus II adalah refleksi dari siklus I dan siklus III refleksi dari
siklus II. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi
yang telah dilaksanakan pada siklus beriktunya dan ditetapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

Tahapan dari 3 siklus tersebut antara lain :

 Siklus I
Pada siklus I ini dilakukan pada 1 kali pertemuan pertama . pada
pertemuan pertama guru memberikan persepsi dan motivasi dengan cara
memberikan memperlihatkan media / alat yang digunakan guru untuk
menyampaikan informasi yang dimaksud.

 Siklus II
Pada siklus ini guru dan siswa bekerjasama. Guru meminta siswa
secara bergantian untuk mempraktekkan langsung / memegang langsung
media gambar / alat yang digunakan untuk menambah informasi dan
pengetahuan siswa, dengan memegang, melihat, meraba dan meneliti langsung
melalui media yang dipakai guru. Siklus ke II ini dilakukan pada pertemuan ke
II yaitu minggu II.
 SIklus III
Pada pertemuan ke III guru memberikan tugas latihan pribadi kepada
siwsa kemudian guru memperhatikan siswa dalam mengerjakan tugas
latihannya. Yaitu : keseriusan anak / siswa dalam menyelesaikan tugas latihan.
Guru memberikan tugas kelompok, guru memperhatikan kekompakan dan
keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok terutama kemampuan
visuaslisasi spasial siswa.

3.2.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini diambil dari data awal pada materi sekaligus
pratindakan, menerapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP:

Di dalam perencanaan tindakan yang harus dilakukan adalah :

1. menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).


2. menyediakan alat peraga/media pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran.
3. melakukan monitoring.
4. memberikan test evaluasi.
5. menganalisis hasil evaluasi.

3.2.2 Pelaksanaan Tindakan


Di dalam pelaksanaannya yaitu :

1. Pendahuluan / kegiatan awal.


memberikan motivasi dengan memerplihatkan dan menggunakan media
yang menarik seperti gambar / grafis, media tiga dimensi, media proyeksi
diam, dan lingkungan.

2. Kegiatan inti
Guru bersama siswa meneliti, memberikan masukan / gagasan pemikiran
dari siswa sebagai bahan masukan melalui Tanya jawab dengan
mengamati media yang dipakai guru sebagai bahan informasi / perantara
dari apa yang akan disampaikan.

11
3. Kegiatan akhir
Guru memberikan tugas latihan pribadi serta tugas kelompok kepada siswa
kemudian guru mengawasi / memperhatikan keseriusan siswa / konsentrasi
siswa dalam mengerjakan tugas tersebut. Setelah itu guru memberikan
pujian kepada siswa yang baik dalam mengerjakan latihan / tugas yang
diberikan oleh guru.

3.2.3. Observasi
Pemantauan proses belajar mengajar dilakukan untuk mengamati aktivitas
siswa sebagai berikut :

1. Perhatian terhadap penjelasan guru.


2. Serius dan aktif bertanya
3. Aktif menjawab pertanyaan
4. Memberikan komentar terhadap jawaban teman
5. Kerjasamanya dengan teman
6. Aktif mengerjakan soal latihan
7. Siswa yang terlambat masuk kelas
8. Siswa yang sering keluar masuk saat pembelajaran berlangsung.
9. Siswa yang malas mengerjakan tugas.
10. Siswa yang izin keluar
11. Siswa yang suka mengganggu teman.
Data ini diambil melalui pengamatan langsung pada saat proses belajar
mengajar berlangsung pada setiap siklus / pertemuan dengan menggunakan
lembar observasi. Lembar observasi yang menunjukkan banyakknya siswa
melakukan aktivitas yang positif dan negative.

3.2.4. Refleksi
Refleksi merupakn kegiatan belajar mengajar yang telah mengalami
perubahan dari kegiatan belajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih
meningkatkan hasil belajar siswa di siklus yang sebelumnnya. Keputusan refleksi
diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang telah dilakukan pada siklus
sebelumnya.

12
3.2.5. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikelas XI IPA SMA AL-GHIFARY Bandung
pada setiap hari senin yaitu mulai tanggal 10 Agustus 2018 sampi 10 September.
Minggu pertama bulan Agustus sampai minggu ketiga. Penelitian ini disesuaikan
dengan jam pelajaran matematika pada kelas XI IPA SMA AL-GHIFARY
Bandung agar tidak mengganggu jam mata pelajaran lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dadang, A. (2007). Mencerdaskan Potensi IQ, EQ, dan SQ.


Elis Nur Fadilah; Dian Septi Nur Afifah. (2014). Kecerdasan Visual-Spasial
Siswa SMP dalam memahami Bangun Ruang ditinjau dari Perbedaan
Kemampuan Matematika.

14
LAMPIRAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai