Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bunga dari pohon yang memiliki nama yang
sama. Pohon kenanga tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu
mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Pertumbuhannya didukung sinar matahari penuh atau
sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya
di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau
kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang
laut, dan mengandung minyak biang yang wangi.
Minyak kenanga merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang sering juga disebut
dengan minyak esteris atau minyak terbang. Minyak atsiri atau minyak esteris adalah istilah
yang digunakan untuk minyak yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang
berbeda-beda. Proses pembuatan minyak kenanga dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, diantaranya yaitu destilasi air, destilasi uap dan air dan destilasi uap. Indonesia adalah
salah satu penghasil minyak kenanga di dunia, namun kualitas dari minyak kenanganya
masih dibawah negara-negara lain pengekspor minyak kenanga lainnya, hal itu disebabkan
karena faktor-faktor yang kurang mendukung dalam budidaya kenanga baik pra panen
maupun pasca panen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Distilasi?
2. Bagaimana penjelasan mengenai Tanaman kenanga?
3. Bagaimanakah rangkaian alat distilasi bertingkat pada pembuatan minyak kenanga?
4. Bagaimanakah cara kerja alat disilasi tersebut?
5. Bagaimana proses dan hasil produk dari ekstrak kenanga?
6. Bagaimana perbandingan bila hasil produk minyak kenanga dicampur metanol
dengan dicampur etanol?
7. Apa saja khasiat dan manfaat bunga kenanga dan minyak kenanga?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Distilasi
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang tanaman kenanga
3. Untuk mengetahui rangkaian alat distilasi pada pembuatan minyak kenanga
4. Untuk mengetahui cara kerja alat distilasi
5. Untuk mengetahui proses dan hasil produk dari ekstrak kenanga
6. Untuk mengetahui perbandingan hasil produk saat dicampurkan metanol dengan saat
dicampurkan etanol
7. Untuk mengetahui khasiat serta manfaat bunga kenanga dan minyak kenanga

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DISTILASI
Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen yang
berdasarkan pada perbedaan titik didih dimana komponen yang mempunyai titik didih
yang rendah terlebih dahulu keluar dibanding titik didih yang tinggi. Sedangkan,
Distilasi bertingkat (fraksionasi) adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang
ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana
pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak
mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang
kurang atsiri lebih banyak dalam kondenser. (Fransiscus. 2008).

Distilasi merupakan metode pemisahan zat cair dan larutanya berdasarkan


perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen yang titik didiknya lebih
rendah akan menguap lebih dahulu. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses
yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap
menjadi cair atau padatan.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
(bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini
berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa
yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Alat-alat yang digunakan dalam membuat minyak kenanga beberapa adalah
sebagai berikut : (1) labu distilasi, (2) pendingin distilasi, (3) kondensor dan selang, (4)
tiang penyangga, (5) variac / pengatur suhu, (6) mantel pemanas, (7) thermometer, (8)
Vacuum adapter, (9) kolom fraksionasi, dan (10) tabung erlenmayer untuk hasil produk
distilasi.

Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan
terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan
yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan
yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada

3
tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil
pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.

Pada pembuatan minyak kenanga dilakukan dengan cara distilasi bertingkat


dengan menggunakan bahan berupa ekstrak kenanga. Pada proses distilasi sangat
dianjurkan menggunakan bahan dari bunga kenanga yang memiliki warna hijau
kekuningan atau kuning dan diusahakan menggunakan bunga kenanga yang segar atau
baru saja dipetik. Karena karakteristik yang demikian akan menambah citra wangi pada
produk dari ekstrak kenanga tersebut.

Berikut ini adalah rangkaian distilasi bertingkat yang digunakan dalam pembuatan
minyak kenanga :

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi :

1. Bahan baku yang digunakan dan alat distilasi itu sendiri. Bahan yang digunakan sangat
berpengaruh dalam proses distilasi, karena bahan tersebut haruslah bahan-bahan tertentu
yang memilliki aroma/bau dan mengandung minyak.

4
2. Bobot produk awal, volume air untuk melarutkan zat yang terkandung pada bahan dan
lama destilasi. Semakin banyak produk awal yang digunakan dalam distilasi, maka
semakin banyak volume produk distilasi yang dihasilkan. Semakin meningkatnya suhu
pada saat pendidihan, maka proses distilasi semakin cepat.

3. Alat distilasi. Apabila alat destilasi itu sederhana (terutama pada kondensornya) maka
memerlukan waktu yang lama untuk proses distilasi sedangkan untuk alat distilasi yang
modern (terutama pada kondensornya) memerlukan waktu yang lebih cepat.

Selain faktor-faktor di atas, yang perlu diperhatikan beberapa hal saat proses distilasi
berlangsung, yaitu :

1) Pada awal proses distilasi, dipastikan semua alat terpasang dengan benar. Karet penutup
erlenmeyer diusahakan benar-benar rapat. Apabila karet terlalu longgar (kurang rapat),
akan menyebabkan komponen produk menguap keluar sehingga mengurangi rendemen
hasil destilat, namun apabila terlalu rapat maka jika terkena pemanasan terlalu lama
dapat menyebabkan erlenmeyer pecah karena terkena tekanan uap.

2) Suhu pemanasan dan penambahan air (pelarut) pada bahan diatur sedemikian rupa
sehingga produk menguap dengan sempurna. Apabila suhu kurang (terlalu rendah) dan
airnya kurang, maka komponen yang terekstrak dari bahan kurang maksimal, namun jika
suhu terlalu tinggi akan menyebabkan penguapan cepat berakhir dan bahan juga
terekstrak kurang sempurna karena produk cepat kering bahkan dapat menyebabkan
kegosongan. Jika penambahan airnya terlalu banyak, akan menyebabkan luapan pada
erlenmeyer.

3) Kondensor dipasang sebagai pendingin air uap minyak murni. Oleh sebab itu proses
pendingin menjadi efektif. Pada percobaan ini kondensor yang digunakan adalah
kondesor spiral, dimana didalamnya di pasang pipa kecil yang dibentuk spiral. Ujung
pipa yang satu di hubungkan dengan pipa penghubung sedangkan ujung yang lain di
hubungkan dengan alat penampung dan pemisah cairan distilasi. Pada dinding dari
silinder tersebut juga terdapat lubang pemasukan air pendingin dari alat penampungan air
dan lubang pengeluaran air pendingin.

4) Berakhirnya proses distilasi ditandai dengan tidak menetesnya lagi bahan dari pipa.

5
B. PENJELASAN TANAMAN KENANGA

Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman


penghasil minyak atsiri. Menurut Burdock, dkk (2001) bunga kenanga (Cananga
odorata) merupakan bunga yang berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara
khususnya Filipina, Thailand dan Indonesia. Bunga kenanga yang berasal dari
Indonesia khususnya Jawa yaitu bunga kenanga spesies Cananga odorata forma
macrophylla dapat menghasilkan minyak kenanga. Bunga kenanga yang berwarna
kuning kehijauan dan kuning dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang baik
Kulit batang kenanga menunjukan adanya alkaloid, flavonoid, saponin, steroid
dan triterpenoid. Dalam abu ditemukan adanya kalium, kalsium, natrium dan
magnesium, batangnya berwarna kelabu. Bunga kenanga dapat diambil minyak
atsirinya, Kandungan kimia dalam bunga kenanga adalah benzoic, farnesol, geraniol,
linalool, benzyl acetate, eugenol, safrol, cadinene dan pinene.

C. CARA KERJA ALAT DISTILASI BERTINGKAT

Cara kerja distilasi bertingkat berprinsip pada “Jika suatu zat dalam larutan tidak
sama-sama menguap, maka uap larutan akan memiliki komponen yang berbeda
dengan larutan aslinya”. Maka apabila salah satu zat menguap pemisahan zat tersebut
akan terjadi secara sempurna. Prosedur atau langkah kerja dari alat ditilasi bertingkat
tersebut adalah, sebagai berikut (Muntholib, 2018) :

1. Di set alat distilasi seperti pada gambar 1.


2. Digunakan labu distilasi dan dimasukkan sampel serta batu didih ke dalamnya.

6
3. Digunakan mantel pemanas sebagai sumber pemanas dan Variac untuk mengontrol
pemanas.
4. Dipasangkan kolom fraksionasi dan kondensor serta selang pendingin, guna
memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama.
5. Dinyalakan mantel pemanas hingga cairan didalam tabung distilasi mendidih. Saat
uapnya menaiki kolom, akan terlihat cairan berkondensasi membentuk kondensat.
Dipastikan suhu sebesar 80o C – 100o C agar produk (ciran distilat) yang dihasilkan
dalam kondisi baik. Dalam suhu tersebut, akan memakan waktu sekitar kurang lebih
3-4 jam proses distilasi.
6. Ditampung cairan distilasi yang memiliki suhu 80o C – 100o C di labu erlenmayer
yang disediakan.
7. Disiapkan 2 cawan petri dan diberi label untuk proses selanjutnya.
8. Ditambahkan cairan hasil produk distilasi sebanyak 2 tetes pada 2 cawan petri yang
sudah dilabeli.
9. Pada cawan petri pertama ditambahkan 2 tetes larutan etanol, dan Pada cawan petri
kedua ditambahkan 2 tetes larutan methanol. Kemudian dibandingkan baunya. Dan
dicatat hasilnya.

Dimatikan mantel pemanas dan dibersihkan alat percobaan.

D. PROSES DAN HASIL PRODUK EKSTRAK KENANGA


Dalam proses pembuatannya, cairan di dalam labu distilat diisi dengan ektrak
kenanga. Dengan perbandingan komposisi 3 : 1. 3 untuk air, dan 1 untuk bunga
kenanga. Hal ini dikarenakan ketika komposisi air kurang dari yang diharapkan, labu
distilasi akan panas dan gosong. Akan tetapi apabila komposisi air lebih banyak, labu
distilasi tidak akan gosong dan proses distilasi akan berjalan dengan cepat (cairan uap
akan menetes lebih cepat didalam erlenmayer sebagai produk).

Pada cairan distilasi dalam labu distilasi dibuat mendidih dengan kisaran titik
80o C – 100o C. Dalam titik pendidihan tersebut mempengaruhi laju waktu hasil produk
dari proses distilasi. Saat titik didih dibuat konstan kisaran pada titik 80o C, laju waktu
yang diperlukan lebih kurang adalah 5 jam untuk membuat cairan uap tersebut menetes
di erlenmayer. Sedangkan saat titik didih dibuat konstan kisaran 100o C, laju waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari ekstrak kenanga tidak sampai 2 jam.

7
Hasil dari produk merupakan uap dari bunga kenanga dan air. Uap tersebut akan
di dinginkan melalui kondensor yang berupa air dalam fraksionasi. Uap yang berwujud
gas akan keluar lewat atas dan cairan uap yang menghasilkan produk akan menurun
kebawah setelah melewati kondensor. Hasil yang dapat ditinjau pada percobaan ini
berupa warna dan bau yang dihasilkan ekstrak kenanga. Pada umunya warna yang
dihasilkan cairan uap dari proses distilasi adalah putih. Sedangkan untuk bau yang
dihasilkan adalah segar khas bunga kenanga. (Sastrohamidjojo, 2002).

E. PERBANDINGAN HASIL PRODUK SAAT DICAMPUR METHANOL DENGAN


SAAT DICAMPUR ETANOL
Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer. Diambil 2 tetes hasil
produk dan dimasukkan dalam cawan petri. Setelah itu, ditambahkan 2 tetes methanol. Saat
sudah homogen, dicium bau yang dihasilkan. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak
kenanga dan methanol memiliki bau yang segar namun lebih soft (tidak terlalu menusuk
hidung). Pada hasil pencampuran minyak ini, dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi karena
hasil baunya bisa menenangkan tubuh dan menyenangkan. Sedangkan setelah ditambahkan 2
tetes etanol. Saat sudah homogen, dicium bau yang dihasilkan. Bau yang dihasilkan oleh
cairan uap ekstrak kenanga dan etanol memiliki bau yang sangat segar hingga mendekati
level hard, bau yang dihasilkan lebih sporty (baunya menusuk hidung). Bau dari hasil minyak
ini bisa diaplikasikan sebagai parfum untuk seseorang yang sportless dan seseorang atlet
(Amelia, 2011).

F. KHASIAT DAN MANFAAT BUNGA KENANGA DAN MINYAK KENANGA

Bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu tanaman yang bisa
digunakan sebagai obat tradisional. Dari sekian banyak tanaman yang berkhasiat sebagai
penurun kolesterol, bunga kenanga diketahui mengandung saponin, flavonoid dan minyak

8
atsiri. Bunga kenanga yang beraroma wangi dan baunya yang khas dapat disuling menjadi
parfum dan bahan kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah dipergunakan sebagai
pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan. Bunga Kenanga juga dapat digunakan
sebagai bunga tabur saat berziarah. Juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat di
berbagai daerah di Indonesia. Selain itu bunga Kenanga ternyata juga telah dimanfaatkan
sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk obat pembersih sehabis melahirkan,
obat sesak nafas dan bronkhitis, serta obat malaria.

Manfaat Bunga Kenanga


Khasiat Cara Penggunaan
Malaria dan Asma 3 kuntum bunga kenanga yang sudah
dikeringkan; diseduh dengan 1 gelas
air panas dan ditutup rapat; disaring
dan diminum secara teratur.
Sesak nafas 1/2 genggam bunga kenanga dan 1
1/2 sendok gula putih; direbus dengan
1 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal o,5 gelas; disaring dengan
diminum; dilakukan secara rutin pagi
dan sore.
Bronchitis 2 kuntum bunga kenanga; direbus
dengan satu gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1/2 gelas;
disaring dan diminum ; lakukan
secara rutin pagi dan sore.
jamu sehat melahirkan bunga kenanga yang masih muda,
kayu rapet, pegatsih, kunci pepet,
kunyit, jongrahab, jalawe, dan
jakeling; semua bahan tersebut di
tumbuk halus (dipipis), kemudian
disedu dengan air panas; disaring dan
diminum.

9
penyubur rambut bunga secukupnya, diremas-remas
hingga halus ,bunga yang sudah di
remas tadi di balurkan ke seluruh
rambut.

Minyak kenanga memiliki banyak khasiat dan manfaat. Dalam beberapa kasus
minyak kenanga dapat dimanfaatkan sebagai pelembap kulit yang berguna dalam mengatasi
kulit kering, kulit kasar, dan penuaan dini. Minyak kenanga juga memiliki khasiat dapat
menjaga kesehatan syaraf, karena didalam minyak kenanga mengandung zat penenang syaraf.
Minyak kenanga juga dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik, karena sifatnya ini minyak
kenanga dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri pada luka. (www.khasiat.co.id).

Minyak kenanga juga dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi, sebagai aromaterapi


minyak kenanga dapat menambah sumber energi bila digunakan dengan baik, dapat
mengontrol emosi seorang wanita yang sedang PMS, dan dapat menghipnotis seorang
pengidap insomnia untuk tidur. Minyak kenanga juga bisa dimanfaatkan sebagai toner alami
dan minyak mandi. Sebagai toner ia dapat mengecilkan pori-pori di wajah seseorang. Dan
sebagai minyak mandi ia dapat memberi kesegaran pada tubuh dan bau wangi pada tubuh.
(doktersehat.com).

Minyak kenanga juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam pembuatan produk
misalnya bahan baku ramuan parfum, kosmetika, sabun dan produk-produk rumah tangga
lain misalnya sebagai pewangi pembersih lantai. Selain bunganya sebagai sumber minyak
kenanga, bagian lain dari tanaman kenanga ini juga dapat dimanfaatkan untuk sumber obat,
sumber kayu, dan sebagai tanaman hias (Sunanto, 1993).

Selain itu, minyak kenanga juga memiliki beberapa manfaat lain diantaranya adalah :

1. Membantu mengatasi kulit kering


Ekstrak kembang kenangan yang memiliki warna hijau kekuning-kuningan
biasanya digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sabun. Biasanya
digunakan untuk menyeimbangkan kadar minyak pada kulit kita. Hal ini sangat cocok
digunakan bagi mereka yang memiliki jenis kulit yang kering.

10
2. Sebagai bahan luluran
Sejak zaman dahulu, manfaat kembang kenanga telah banyak digunakan berbagai
kalangan masyarakat, terutama bagi keluarga bangsawan sebagai bahan untuk
perawatan tubuh, misalnya saja luluran maupun masker. Yaitu dengan cara
memanfaatkan kandungan minyak yang terdapat dalam kembang kenanga untuk
membantu mendapatkan kulit maupun wajah yang halus dan lembut.

3. Untuk mengatasi hepatitis


Hepatitis merupakana salah satu penyakit menular yang cukup berbahaya. Selain
dengan menggunakan bantuan medis, sangatlah penting untuk melakukan pengobatan
alternative guna mengatasi gangguan tersebut. Salah satunya adalah dengan rajin
mengkonsumsi ramuan herbal yang berasal dari air rebusan kembang kenanga
sebanyak 30 gram dengan 20 gram temulawak dan 15 gram bangle dalam 600 cc
air. Setelah air rebusan tinggal separuh dan masih dalam kondisi hangat, minum
segera ramuan tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih pada proses
ekstraksi ini dapat dilakukan salah satunya dengan destilasi uap. Distilasi merupakan proses
pemisahan komponen-komponen antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik
berbeda dalam suatu campuran. Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari
campuran. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan adalah untuk memisahkan atau
memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut.

Semakin lama waktu penyulingan maka volume yang diperoleh semakin besar, sampai lama
penyulingan tertentu volume ini tidak akan bertambah.

Saran:
Mengingat bunga kenanga termasuk salah satu komoditas yang terbatas atau jarang
dijumpai maka sebaiknya perlu dilakukan penyulingan dengan uap terhadap bunga ini supaya
mendapatkan nilai tambah dengan peningkatan nilai jual yang baik.

12
DAFTAR RUJUKAN

Amelia, P. 2011. Isolasi, Eludasi struktur dan aktivitas Antioksidan Senyawa Kimia dari
daun Garcinia benthami Pierre. Disertai (Thesis). Depok: FMIPA UI.

http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/minyak_atsiri.htm. Diakses tanggal 20 Oktober


2018.

Burdock, G.A, Soni, Carabin. 2001. Evaluation of Healt Aspect of Kojic Acid in food.
Regulatory Toxicology and Pharmacology 33:80-101.

https://doktersehat.com/ Diakses tanggal 20 Oktober 2018.

https://www.khasiat.co.id/ Diakses tanggal 20 Oktober 2018.

Muntholib, dkk. 2018. Petunjuk Praktikum BIOKIMIA. Malang: FMIPA UM.

Sastrohamidjojo, H. 2002. Kromatografi. Yogyakarta: Liberty.

Sunanto,H.,1993. Aren (Budidaya dan Multigunanya). Kanisius.Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai