PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Distilasi?
2. Bagaimana penjelasan mengenai Tanaman kenanga?
3. Bagaimanakah rangkaian alat distilasi bertingkat pada pembuatan minyak kenanga?
4. Bagaimanakah cara kerja alat disilasi tersebut?
5. Bagaimana proses dan hasil produk dari ekstrak kenanga?
6. Bagaimana perbandingan bila hasil produk minyak kenanga dicampur metanol
dengan dicampur etanol?
7. Apa saja khasiat dan manfaat bunga kenanga dan minyak kenanga?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Distilasi
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang tanaman kenanga
3. Untuk mengetahui rangkaian alat distilasi pada pembuatan minyak kenanga
4. Untuk mengetahui cara kerja alat distilasi
5. Untuk mengetahui proses dan hasil produk dari ekstrak kenanga
6. Untuk mengetahui perbandingan hasil produk saat dicampurkan metanol dengan saat
dicampurkan etanol
7. Untuk mengetahui khasiat serta manfaat bunga kenanga dan minyak kenanga
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DISTILASI
Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen yang
berdasarkan pada perbedaan titik didih dimana komponen yang mempunyai titik didih
yang rendah terlebih dahulu keluar dibanding titik didih yang tinggi. Sedangkan,
Distilasi bertingkat (fraksionasi) adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang
ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana
pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak
mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang
kurang atsiri lebih banyak dalam kondenser. (Fransiscus. 2008).
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan
terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan
yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan
yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada
3
tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil
pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Berikut ini adalah rangkaian distilasi bertingkat yang digunakan dalam pembuatan
minyak kenanga :
1. Bahan baku yang digunakan dan alat distilasi itu sendiri. Bahan yang digunakan sangat
berpengaruh dalam proses distilasi, karena bahan tersebut haruslah bahan-bahan tertentu
yang memilliki aroma/bau dan mengandung minyak.
4
2. Bobot produk awal, volume air untuk melarutkan zat yang terkandung pada bahan dan
lama destilasi. Semakin banyak produk awal yang digunakan dalam distilasi, maka
semakin banyak volume produk distilasi yang dihasilkan. Semakin meningkatnya suhu
pada saat pendidihan, maka proses distilasi semakin cepat.
3. Alat distilasi. Apabila alat destilasi itu sederhana (terutama pada kondensornya) maka
memerlukan waktu yang lama untuk proses distilasi sedangkan untuk alat distilasi yang
modern (terutama pada kondensornya) memerlukan waktu yang lebih cepat.
Selain faktor-faktor di atas, yang perlu diperhatikan beberapa hal saat proses distilasi
berlangsung, yaitu :
1) Pada awal proses distilasi, dipastikan semua alat terpasang dengan benar. Karet penutup
erlenmeyer diusahakan benar-benar rapat. Apabila karet terlalu longgar (kurang rapat),
akan menyebabkan komponen produk menguap keluar sehingga mengurangi rendemen
hasil destilat, namun apabila terlalu rapat maka jika terkena pemanasan terlalu lama
dapat menyebabkan erlenmeyer pecah karena terkena tekanan uap.
2) Suhu pemanasan dan penambahan air (pelarut) pada bahan diatur sedemikian rupa
sehingga produk menguap dengan sempurna. Apabila suhu kurang (terlalu rendah) dan
airnya kurang, maka komponen yang terekstrak dari bahan kurang maksimal, namun jika
suhu terlalu tinggi akan menyebabkan penguapan cepat berakhir dan bahan juga
terekstrak kurang sempurna karena produk cepat kering bahkan dapat menyebabkan
kegosongan. Jika penambahan airnya terlalu banyak, akan menyebabkan luapan pada
erlenmeyer.
3) Kondensor dipasang sebagai pendingin air uap minyak murni. Oleh sebab itu proses
pendingin menjadi efektif. Pada percobaan ini kondensor yang digunakan adalah
kondesor spiral, dimana didalamnya di pasang pipa kecil yang dibentuk spiral. Ujung
pipa yang satu di hubungkan dengan pipa penghubung sedangkan ujung yang lain di
hubungkan dengan alat penampung dan pemisah cairan distilasi. Pada dinding dari
silinder tersebut juga terdapat lubang pemasukan air pendingin dari alat penampungan air
dan lubang pengeluaran air pendingin.
4) Berakhirnya proses distilasi ditandai dengan tidak menetesnya lagi bahan dari pipa.
5
B. PENJELASAN TANAMAN KENANGA
Cara kerja distilasi bertingkat berprinsip pada “Jika suatu zat dalam larutan tidak
sama-sama menguap, maka uap larutan akan memiliki komponen yang berbeda
dengan larutan aslinya”. Maka apabila salah satu zat menguap pemisahan zat tersebut
akan terjadi secara sempurna. Prosedur atau langkah kerja dari alat ditilasi bertingkat
tersebut adalah, sebagai berikut (Muntholib, 2018) :
6
3. Digunakan mantel pemanas sebagai sumber pemanas dan Variac untuk mengontrol
pemanas.
4. Dipasangkan kolom fraksionasi dan kondensor serta selang pendingin, guna
memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama.
5. Dinyalakan mantel pemanas hingga cairan didalam tabung distilasi mendidih. Saat
uapnya menaiki kolom, akan terlihat cairan berkondensasi membentuk kondensat.
Dipastikan suhu sebesar 80o C – 100o C agar produk (ciran distilat) yang dihasilkan
dalam kondisi baik. Dalam suhu tersebut, akan memakan waktu sekitar kurang lebih
3-4 jam proses distilasi.
6. Ditampung cairan distilasi yang memiliki suhu 80o C – 100o C di labu erlenmayer
yang disediakan.
7. Disiapkan 2 cawan petri dan diberi label untuk proses selanjutnya.
8. Ditambahkan cairan hasil produk distilasi sebanyak 2 tetes pada 2 cawan petri yang
sudah dilabeli.
9. Pada cawan petri pertama ditambahkan 2 tetes larutan etanol, dan Pada cawan petri
kedua ditambahkan 2 tetes larutan methanol. Kemudian dibandingkan baunya. Dan
dicatat hasilnya.
Pada cairan distilasi dalam labu distilasi dibuat mendidih dengan kisaran titik
80o C – 100o C. Dalam titik pendidihan tersebut mempengaruhi laju waktu hasil produk
dari proses distilasi. Saat titik didih dibuat konstan kisaran pada titik 80o C, laju waktu
yang diperlukan lebih kurang adalah 5 jam untuk membuat cairan uap tersebut menetes
di erlenmayer. Sedangkan saat titik didih dibuat konstan kisaran 100o C, laju waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari ekstrak kenanga tidak sampai 2 jam.
7
Hasil dari produk merupakan uap dari bunga kenanga dan air. Uap tersebut akan
di dinginkan melalui kondensor yang berupa air dalam fraksionasi. Uap yang berwujud
gas akan keluar lewat atas dan cairan uap yang menghasilkan produk akan menurun
kebawah setelah melewati kondensor. Hasil yang dapat ditinjau pada percobaan ini
berupa warna dan bau yang dihasilkan ekstrak kenanga. Pada umunya warna yang
dihasilkan cairan uap dari proses distilasi adalah putih. Sedangkan untuk bau yang
dihasilkan adalah segar khas bunga kenanga. (Sastrohamidjojo, 2002).
Bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu tanaman yang bisa
digunakan sebagai obat tradisional. Dari sekian banyak tanaman yang berkhasiat sebagai
penurun kolesterol, bunga kenanga diketahui mengandung saponin, flavonoid dan minyak
8
atsiri. Bunga kenanga yang beraroma wangi dan baunya yang khas dapat disuling menjadi
parfum dan bahan kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah dipergunakan sebagai
pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan. Bunga Kenanga juga dapat digunakan
sebagai bunga tabur saat berziarah. Juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat di
berbagai daerah di Indonesia. Selain itu bunga Kenanga ternyata juga telah dimanfaatkan
sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk obat pembersih sehabis melahirkan,
obat sesak nafas dan bronkhitis, serta obat malaria.
9
penyubur rambut bunga secukupnya, diremas-remas
hingga halus ,bunga yang sudah di
remas tadi di balurkan ke seluruh
rambut.
Minyak kenanga memiliki banyak khasiat dan manfaat. Dalam beberapa kasus
minyak kenanga dapat dimanfaatkan sebagai pelembap kulit yang berguna dalam mengatasi
kulit kering, kulit kasar, dan penuaan dini. Minyak kenanga juga memiliki khasiat dapat
menjaga kesehatan syaraf, karena didalam minyak kenanga mengandung zat penenang syaraf.
Minyak kenanga juga dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik, karena sifatnya ini minyak
kenanga dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri pada luka. (www.khasiat.co.id).
Minyak kenanga juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam pembuatan produk
misalnya bahan baku ramuan parfum, kosmetika, sabun dan produk-produk rumah tangga
lain misalnya sebagai pewangi pembersih lantai. Selain bunganya sebagai sumber minyak
kenanga, bagian lain dari tanaman kenanga ini juga dapat dimanfaatkan untuk sumber obat,
sumber kayu, dan sebagai tanaman hias (Sunanto, 1993).
Selain itu, minyak kenanga juga memiliki beberapa manfaat lain diantaranya adalah :
10
2. Sebagai bahan luluran
Sejak zaman dahulu, manfaat kembang kenanga telah banyak digunakan berbagai
kalangan masyarakat, terutama bagi keluarga bangsawan sebagai bahan untuk
perawatan tubuh, misalnya saja luluran maupun masker. Yaitu dengan cara
memanfaatkan kandungan minyak yang terdapat dalam kembang kenanga untuk
membantu mendapatkan kulit maupun wajah yang halus dan lembut.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih pada proses
ekstraksi ini dapat dilakukan salah satunya dengan destilasi uap. Distilasi merupakan proses
pemisahan komponen-komponen antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik
berbeda dalam suatu campuran. Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari
campuran. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan adalah untuk memisahkan atau
memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut.
Semakin lama waktu penyulingan maka volume yang diperoleh semakin besar, sampai lama
penyulingan tertentu volume ini tidak akan bertambah.
Saran:
Mengingat bunga kenanga termasuk salah satu komoditas yang terbatas atau jarang
dijumpai maka sebaiknya perlu dilakukan penyulingan dengan uap terhadap bunga ini supaya
mendapatkan nilai tambah dengan peningkatan nilai jual yang baik.
12
DAFTAR RUJUKAN
Amelia, P. 2011. Isolasi, Eludasi struktur dan aktivitas Antioksidan Senyawa Kimia dari
daun Garcinia benthami Pierre. Disertai (Thesis). Depok: FMIPA UI.
Burdock, G.A, Soni, Carabin. 2001. Evaluation of Healt Aspect of Kojic Acid in food.
Regulatory Toxicology and Pharmacology 33:80-101.
13