Anda di halaman 1dari 2

Resiliency State(Ketahanan/Ketabahan):

Dalam POB, resiliency didefinisikan sebagai kapasitas seseorang untuk memecahkan berbagai kesulitan,
ketidakpastian, konflik, kegagalan, atau bahkan kapasitas untuk melakukan perubahan diri untuk
mencapai kemajuan, maupun untuk meningkatkan tanggung jawab. Beberapa penelitian menyimpulkan
bahwa orang yang telah memiliki ketahanan/ketabahan (resilient) yang tinggi, cenderung untuk lebih
efektif dalam mengarungi berbagai permasalahan hidupnya, termasuk kemampuannya dalam hal
menyesuaikan dan mengembangkan dirinya dalam berbagai kondisi psikologis yang tidak
menyenangkannya

Positive Organizational Behavior (POB)/Perilaku Organisasi Positif

Definisi dari POB menurut Luthans (2002) adalah studi dan aplikasi dari kapasitas psikologi dan kekuatan
dari sumber daya manusia yang berorientasi secara positif, yang dapat diukur, dikembangkan, dan secara
efektif dapat dikelola untuk meningkatkan kinerja di organisasi pada saat ini.

Pada awalnya, pembentukan teori POB mencakup: confidence, hope, optimism, subjective well-being,
resiliency, & emotional intelligence. Namun, perkembangan studi selanjutnya mengidentifikasi bahwa
faktor-faktor psikologi positif yang signifikan berpengaruh pada kinerja organisasi hanya Hope, Resiliency,
dan Optimism. Variabel-variabel tersebut dipilih sebab memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

a) Bersifat positif;

b) Unik untuk bidang perilaku organisasi, dengan berdasar pada teori dan penelitian yang valid; serta

c) Terbuka untuk pengembangan, perubahan, dan manajemen untuk perbaikan kinerja.

Kemudian dari aplikasinya berkembang menjadi Empat yang mendukung karakteristik POB – Harapan
(Hope State), Optimisme (Optimism State), Ketahanan/Ketabahan (Resiliency State) dan Self-
efficacy/Confidence (Kemampuan Percaya Diri). Studi menunjukkan bahwa mengembangkan elemen-
elemen menyebabkan dampak kinerja dan keunggulan kompetitif dalam organisasi
(..\QualityofService\TheImportanceOfResilience.pdf):

1) Harapan memiliki dasar penelitian dalam arena atletik dengan perhatian sekarang beralih ke
dampaknya dalam dunia bisnis,

2) Optimisme telah ditemukan dihubungkan dengan dampak Pemimpin, yang memiliki efek positif
pada hasil organisasi,

Ketahanan adalah menemukan dirinya menjadi komponen penting untuk kepemimpinan otentik di mana
kemampuan untuk 'kembali ' dari keterpurukan telah menunjukkan untuk menjadi kapasitas yang dapat
dikembangkan.

Jelas ini berkaitan erat dengan konteks (situasi atau organisasi) individu bekerja
Modal Psikologis Positif

Sebuah pandangan berbasis sumber daya perusahaan menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya
manusia secara optimal dapat menjadi sumber utama keunggulan kompetitif karena pesaing sangat sulit
bagi untuk meniru (Barney, 1991). Pandangan berbasis sumber daya ini telah menyebabkan perhatian
yang cukup besar dalam pengembangan bidang sumber daya manusia (SDM) yang difokuskan pada
evaluasi nilai dan dampak dari sumber daya manusia pada kinerja organisasi. Namun perkembangan
ilmu pengetahuan menghendaki untuk melampaui modal manusia (umumnya diakui sebagai pendidikan,
pengalaman, dan pengetahuan sumber daya manusia sekalipun secara implisit) dengan berfokus pada
apa yang telah disebut "modal psikologis" yang positif (Luthans & Youssef, 2004; Luthans, Youssef, 2007).
Secara khusus, modal psikologis atau, cukup, PsyCap, adalah tidak hanya peduli dengan "siapa diri Anda"
(yaitu, modal manusia), tetapi juga, dalam arti perkembangan "siapa Anda akan menjadi apa", Anda
adalah "diri terbaik" (Luthans, Youssef et al, 2007., hal. 20). Salah satu modal psikologis yang makin
banyak diteliti dan dibahas oleh para pakar adalah resiliency atau ketahananan mental (ketabahan)
personil.

Sumber Daya Ketahanan/Ketabahan PsyCap [Psychological Capital] (The Resilience Resource of PsyCap).
Ketahanan "mengacu pada fenomenan yang ditandai dengan pola adaptasi positif dalam konteks
kesulitan yang signifikan atau risiko, yang memungkinkan individu untuk bangkit kembali dengan cepat
dan efektif dari efek samping (Masten & Reed, 2002, hal. 75). Ketahanan adalah perbedaan antara
mereka yang sembuh dengan baik setelah kesulitan dan mereka yang tetap hancur dan tidak bisa
bergerak maju (Blok & Kremen, 1996;. Masten et al, 1985). Richardson (2002) berpendapat bahwa
mereka yang mempunyai ketahanan lebih tinggi secara psikologis (termasuk emosi dan kognisi) akan
bangkit kembali ke tingkat di, atau bahkan di luar, sebelumnya tingkat homeostasis atau keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai