Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)

Jurnal Bimbingan Konseling


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

MODEL PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI PADA SMP NEGERI 6 REMBANG)

Umi Mukhayatun , Sugiyo, Imam Tadjri

Prodi Bimbingan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan memberikan dukungan peserta didik
Diterima Januari 2014 pada pencapaian kematangan kepribadian, ketrampilan sosial, kemampuan akademik, dan
Disetujui Februari 2014 bermuara pada terbentuknya kematangan karir individual yang dapat bermanfaat di masa yang
Dipublikasikan Juni 2014 akan datang. Amanat Permendiknas No.27 Tahun 2008 bahawa konselor diarahkan memiliki
kompetensi dalam menyusun program bimbingan dan konseling yang komprehensif, namun
Keywords: sebagian guru BK belum memahami secara utuh bagaimana merancang program BK yang
komprehensif. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa, guru, orang tua dan komite. Tujuan
Comprehensive;
penelitian ini: menemukan model program BK Komprehensif, dengan menggunakan metode
Guidance and Counseling
Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data langsung melalui wawancara,
studi dokumentasi dan skala penilaian. Simpulan hasil penelitian yang dikembangkang
disesuaikan kondisi sekolah di indonesia agar pelaksanaan layanan efektif Model ini menjadi
acuan untuk dikembangkan dalam beberapa penelitian lanjutan.

Abstract
Guidance and counseling services in schools is to support students in achieving the maturity of personal-
ity, social skills, academic skills, and leads to the formation of individual career maturity that can be
useful in the future. Amanat Permendiknas 27 tahun 2008 is directed that counselor has competence
in developing comprehensive guidance and counseling program, but some counselors do to design a
comprehensive program, Subjects of this study consist of students, teachers, subject teachers, parents and
committee. This study use the Research and Development (R & D) methode. Direct technique of data col-
lection through interviews, documentation and assessment scale studies. The results of the research, guid-
ance and counseling teachers do not understand the concept of comprehensive guidance and counseling.
Conclusion the results of the study, model of comprehensive guidance and counseling conditions of school
in Indonesia development, of the effective before preparing guidance and counseling programs, guidance
and counseling teachers This model is become a reference it will be developed in several advanced research
such as testing the effectiveness of the program model.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
Email: pps@unnes.ac.id
Umi Mukhayatun dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)

Pendahuluan Tahap Studi Pendahuluan


Mengumpulkan data tentang kebutuhan
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 ten- siswa dan lingkungan, serta gambaran obyektif
tang sistem pendidikan nasional mengamanat- program Bimbingan dan Konseling yang ada.
kan bahwa pendidikan nasional bertujuan un- Hasil studi lapangan di temukan bahwa di SMP 6
tuk mengembangkan potensi peserta didik agar Rembang perlu adanya penyempurnaan program
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Bimbingan dan Konseling,
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mu- Tahap Pengembangan
lia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan Dalam tahap ini peneliti akan merumus-
menjadi warga negara yang demokratis serta ber- kan desain asesmen siswa dan lingkungan, pro-
tanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut gram BK Komprehensif, serta panduan yang
setiap satuan pendidikan tidak hanya memberi- akan divalidasi oleh ahli. Penelitian ini dilaksa-
kan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknolo- nakan dengan 6 langkah yaitu studi literatur, stu-
gi (perkembangan aspek kognitif), namun juga di lapangan, deskripsi dan temuan, perumusan
memfasilitasi perkembangan potensi diri peserta desain, validasi ahli praktisi serta model final,
didik agar berkembang secara optimal sesuai ba- dengan alasan penelitian ini tidak menguji kee-
kat dan minatnya melalui peran secara kolabora- fektifan model sehingga cukup pada validasi ahli.
tif antara guru bidang studi, guru Bimbingan dan Tahap Validasi
Konseling, pimpinan sekolah, staf administrasi, Tahap validasi mencangkup langkah men-
orang tua peserta didik, dan pihak-pihak terkait guji hasil pengembangan dan memvalidasi pro-
lainnya. duk serta melakukan perbaikan dalam upaya
Untuk itu diperlukan program bimbingan finalisasi produk akhir. Tujuan utama yang hen-
dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan dak diungkap dalam langkah ini adalah menyim-
bimbingan konseling secara komprehensif, se- pulkan apakah model yang dikembangkan layak
hingga yang disusun merupakan program yang digunakan.
realistik, implementatif, sesuai kebutuhan peserta Penelitian ini dilaksanakan sampai pada
didik dan sinkron dengan program lainnya serta tahap validasi produk saja. Subjek dalam pen-
mendapat dukungan dari seluruh stakeholder pen- elitian ini adalah personil sekolah yang terkait
didikan. dengan proses pendidikan di SMP Negeri 6 Rem-
Namun, kenyataan di lapangan guru Bim- bang, meliputi siswa, guru, orang tua siswa dan
bingan dan Konseling Sekolah Menengah Per- komite. Teknik pengumpulan data pada tahap
tama (SMP) Kabupaten Rembang masih belum studi pendahuluan dengan menggunakan teknik
menyusun program bimbingan dan konseling observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
komprehensif. maka dapat diidentifikasi masalah Peneliti merumuskan permasalahan yang dite-
bahwa layanan BK di sekolah masih berorientasi liti dan menganalisis informasi yang berkaitan,
pada masalah, guru BK belum mengembangkan dengan pengambilan data dilakukan dengan tek-
program BK Komprehensif, karena belum ada nik observasi,wawancara , dokumentasi, angket
model program BK komprehensif yang mende- yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
kati ideal yang bisa dijadikan acuan penyusunan program bimbingan dan konseling di SMP 6
program Bimbingan dan Konseling di sekolah Rembang,Teknik pengumpulan data dengan
menengah khususnya di SMP Kabupaten Rem- menggunakan teknik observasi, wawancara dan
bang. studi dokumentasi.
Asumsi dalam pengembangan ini adalah
Metode pelaksanaan layanan BK di sekolah tidak bisa
dilakukan tanpa adanya perencanaan. Orientasi
Penelitian ini termasuk dalam jenis peneli- Program Bimbingan dan Konseling Komprehen-
tian pengembangan, yaitu penelitian pengemban- sif berorientasi pada bimbingan dan konseling
gan dalam menguji suatu produk. Produk yang perkembangan, adanya dukungan dari stakehol-
dimaksud dalam penelitian ini berupa: Model der terkait dalam penyusunan, dan pelaksanaan
Program Bimbingan dan Konseling Komprehen- program dan konseling komprehensif akan bisa
sif, yang dimulai dari menyusun standar kompe- meningkatkan mutu pendidikan.
tensi siswa, menyusun need assesment siswa dan
lingkungan, menyusun program layanan sesuai Hasil dan Pembahasan
hasil assesment, serta merancang model evaluasi
yang akan dikembangkan. Tujuan akhir dari penelitian adalah meng-
Langkah dalam penelitian ini meliputi : hasilkan model program bimbingan dan konse-

62
Umi Mukhayatun dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)

ling komprehesif di sekolah menengah pertama. Hasil pengembangan dalam penelitian ini
Dalam mencapai tujuan tersebut studi penda- adalah model program bimbingan dan konseling
huluan, visibilitas sekolah, dan pengembangan komprehensif, yang dimulai dari penyusunan
model program bimbingan dan konseling kom- standart kompetensi, penyusunan assesment ke-
prehensif. butuhan siswa dan assesment kebutuhan lingkun-
Tahap pendahuluan dilakukan sebagai gan yang terdiri dari kebutuhan orangtua, guru,
tahap untuk mendapatkan data tentang model dan komite.
program BK SMP Kabupaten Rembang dan visi- Untuk menyusun standar kompetensi sis-
bilitas sekolah terhadap program bimbingan dan wa dimulai dengan meninjau tujuan pendidikan
konseling komprehensif. Hasil dari penelitian ter- yang mencakup isi bimbingan dan konseling, ber-
sebut dapat dideskripsikan sebagai berikut : fokus pada topik-topik seperti: prestasi akademik,
Pada tahap awal untuk mendapatkan gam- pengembangan karir dan pengembangan pribadi
baran tentang kondisi peserta didik assesmen sosial, disamping itu dengan meninjau leteratur
yang digunakan adalah DCM (daftar cek masa- yang relevan dan pertimbangan budaya setempat
lah) yaitu budaya yang menjadi ciri khas bangsa In-
Pada tahap berikutnya yaitu penyusunan donesia.
program, dari hasil DCM diambil prioritas masa- Sebagai perbandingan di Amerika, stan-
lah siswa yang kemudian dijadikan dasar dalam dar kompetensi siswa dibagi ke dalam tiga bi-
menyusun program. dang (domain) yaitu akademik, pribadi/sosial,
Dalam menyusun program belum mem- dan karir (ASCA, 2005:31), sedangkan Florida
pertimbangkan masukan dari kepala sekolah, (2010:20) mengemukakan empat bidang pengem-
guru mata pelajran,dan orangtua siswa. bangan (domain) yaitu akademik, karir, pribadi
Visi - misi program yang disusun belum sosial, dan Keterlibatan dalam Komunitas dan
terlihat adanya kesinambungan dengan visi-misi Perkembangan Kewarganegaraan Global. Se-
sekolah. dangkan Utah (Gysbers, 2012:66) pengembangan
Rasional peyusunan program belum dima- standar kompetensinya menjadi empat bidang
sukkan dalam program. yaitu pengembangan akademik/pembelajaran,
Pada tahap akhir dalam program BK be- pengembangam karir, pengembangan Multibuda-
lum ada evaluasi yang akan digunakan. ya/ warga global, dan pengembangan pribadi so-
Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan sial.Pengembangan standar kompetensi siswa di
bahwa program BK belum menunjukkan pro- Indoesia tidak sama dengan negera lain. Untuk
gram yang komprehensif. Visibilitas sekolah yang standar kompetensi siswa di Indonesia disesuai-
dimaksud dalam penelitian ini adalah kesiapan kan dengan tujuan pendidikan nasional, dan bu-
sekolah dalam mengimplementasikan program daya indonesia.
bimbingan dan konseling koprehensif. Untuk itu Hasil diskusi tentang assesment yang akan
peneliti mendeskripsikan tentang visibilitas seko- digunakan diujicobakan kepada siswa kelas 7, 8
lah dalam implementasi program bimbingan dan dan 9 untuk mengetahui validitas dan reliabili-
konseling komprehensif. Sesuai dengan sekolah tasnya.
yang dijadikan tempat penelitian maka visibilitas Hasil Analisis Butir Soal/assesmen.
yang dimaksud adalah visibilitas SMP Negeri 6 Untuk menilai apakah nilai-nilai didalam
Rembang. tabel valid dan reliabel, maka dapat dilakukan
Ketersediaan sarana dan prasarana di se- dengan membandingkan R tabel pada DF=N-2
kolah yang bisa mendukung pelaksanaan penga- N= jumlah sampel.
jaran dan pembelajaran serta civitas akademik DF=N-2=82-2=80
lain, meliputi : ketersediaan ruang kelas beserta Tabel pada DF 80, dengan probabilitas
media, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang 0,05 adalh 0,220
Bimbingan dan Konseling, ruang staf TU, berba- Hasil uji coba validitas butir soal sejumlah
gai labolatorium kecuali laboratorium Bimbin- 94 soal yang diujikan kepada 82 peserta didik
gan dan Konseling, perpustakaan, gedung serba menunjukkan bahwa ada 4 soal yang tidak valid
guna, dan ruang keterampilan yang dapat digu- yaitu soal nomor 16, 39, 65, dan 94. Hal ini dapat
nakan oleh siswa dan tenaga pengajar di SMP 6 dilihat pada tabel 2 kolom Corrected Item Cor-
Rembang. Pelaksanaan layanan guru Bimbingan relation yang menunjukkan nilai R tabel 0,220
dan Konseling di SMP Negri 6 Rembang dian- dengan taraf signifikan a=0,05 dan probabilitas
taranya menyampaikan perlunya pemahaman 80 dianggap valid.
secara jelas tentang Bimbingan dan Konseling Berdasarkan hasil uji validitas, diperoleh
Komprehensif dan penyusunan programnya. bahwa nilai pada tabel corrected item total nomor

63
Umi Mukhayatun dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)

16=0,193; nomor 39=0,189 ; nomor 65=0,151; Tabel 1. hasil uji reliabilitas dengan SPSS
nomor 94=0,183. Hal ini menunjukkan bahwa Reliability Statistics
nilai corrected item totak pada nomor-nomor ter- Cronbach’s
sebut kurang dari nilai R tabel. Sehingga keempat Alpha Based on
soal tersebut tidak valid dan harus dibuang.
Hasil Uji Reliabilitas Soal. Cronbach’s Standardized
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Items N of Items
SPSS menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s .977 .978 94
Alpha Based on Standardized Items adalah
0,978. Nilai tersebut jika dibandingkan dengan Instrumen yang digunakan untuk penilai-
nilai R tabel 0,220 diperoleh bahwa 0,978 > R an ahli berupa checklist yang terdiri dari 8 item
tabel 0,220 . Hal ini menunjukkan bahwa tes se- dengan skor interval 1 sampai dengan 4. Setelah
cara keseluruhan reliabel. Adapun hasil uji reli- mendapatkan masukan dari ahli dan pembim-
abilitas dapat dilihat pada tabel 1. bing kemudian dilakukan penyebaran assesmen
kepada siswa,orangtua, guru dan komite di se-

Gambar 1. Rekap penilaian praktisi terhadap model program bimbingan dan konseling komprehensif
SMP 6 Rembang

Tabel 2. tentang Skor rata-rata penilaian Praktisi terhadap model program yang dikembangkan.

Rentang Skor Nilai Simpulan


4 Sangat baik / sangat Model ini sudah siap
tepat / sangat sesuai digunakan sesuai saran
3 Baik / tepat / sesuai Model ini membu-
tuhkan beberapa
perbaikan sebelum
digunakan
2 Kurang baik / kurang Model ini membutuh-
tepat / kurang sesuai kan banyak perbaikan
sebelum digunakan
1 Tidak baik/tidak Model ini belum
tepat/tidak sesuai dapat digunakan dan
membutuhkan banyak
perbaikan

64
Umi Mukhayatun dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)

kolah tempat penelitian. Dari hasil penyebaran Simpulan


assesmen akan diperoleh gambaran kebutuhan
siswa, orangtua,guru dan komite yang selanjut- Model program bimbingan dan konseling
nya dijadikan dasar penyusunan model program yang disusun oleh guru BK SMP Kab Rembang
bimbingan dan konseling komprehensif. belum menunjukkan model program BK yang
Penyebaran assesmen kebutuhan dalam kompreensif, karena dalam penyusunan program
penyusunan program bimbingan dan konseling belum berdasrkan assesmen kebutuhan tetapi ber-
komprehesif perlu diketahui kebutuhan dari dasrkan angket masalah Kolaborasi dengan stake
berbagai pihak yang ada dalam mengembangkan holder terkait baik dalam perencanaan maupun
potensi siswa. Penelitian ini telah mengembang- pelaksanaan program belum dikembangkan seca-
kan 5 bidang pengembangan pada siswa tingkat ra optimal. Model program bimbingan dan kon-
SMP. Bidang pengembangan (domain) menjadi seling komprehensif yang telah dikembangkang
dasar standar kompetensi siswa.Standar kompe- mengacu pada model ASCA.
tensi yang telah dikembangkan disusun menjadi Implikasi dari hasil penelitian tentang mo-
instrumen kebutuhan dalam penyusunan pro- del program bimbingan dan konseling kompre-
gram bimbingan dan konseling. Instrumen pen- hensif ini antar lain: (1) Model program bimbin-
elitian terdiri dari 90 item pernyataaan dengan gan dan konseling komprehensif sebagai salah
skoring 2,1,0 asesmen untuk siswa,guru, orang- satu panduan dalam penyusunan program bim-
tua, dan komite sekolah dibuat sama, selanjutnya bingan dan konseling di sekolah. (2) Bagi Guru
dilakukan analisis hasil assesmen dengan meng- Pembimbing/Konselor model program bimbin-
gunakan software excel gan dan konseling komprehensif sebagai upaya
Dalam menentukan model program yang meningkatkan kemampuan kompetensi para
dikembangkan peneliti mempertimbangkan be- guru Bimbingan dan Konseling.
berapa masukan dari ahli untuk menemukan
model program bimbingan dan konseling kom- Daftar Pustaka
prehensif. Sedangkan hasil Penilaian Praktisi
Terhadap Model Program yang dikembangkan American School Counselor Association. (2005). The
dapat dilihat pada gambar 1. ASCA National Model: A Frame work For School
Counseling Program. Second Edition. Alexan-
Skor rata-rata penilaian praktisi (FGD) ter-
dria, VA: Author
hadap model program Bimbingan dan konseling Florida Departement of Education.2010.Florida’s
Komprehensip tertera pada tabel 2. School Counseling Framework. Florida :State of
Model Program Bimbingan dan Konse- Florida Departement of State
ling Komprehensif yang dikembangkan menga- Gysbers, N.C. & Henderson P. (2006).Developing and
cu pada model ASCA. Model ini memiliki em- Managing Your School Guidance and Counseling
pat elemen Program Bimbingan dan Konseling Program Fourth Edition.Alexandria : American
Komprehensif. Counseling Assosiation
Republik Indonesia. Undang-undang No.20/2003 ten-
tang Sistem Pendidikan Nasional

65

Anda mungkin juga menyukai