BAB 1
PENDAHULUAN
infeksi yang ditularkan secara alami antara hewan vertebrata dan manusia. 1
kambing, kucing, anjing, babi. Selain itu, toxoplasmosis juga dapat menular lewat
penyakit toxoplasmosis ini paling sering dijumpai pada kucing dan anjing. Secara
Nusa Tenggara Timur prevalensinya sebesar 80% pada manusia (Ma’roef dan
dari segi ekonomi maupun dari segi kesehatan manusia. Pada manusia dan hewan
segi ekonomi, toxoplasmosis mengakibatkan abortus atau lahir mati pada sapi,
kambing, babi dan hewan domestik lainnya. Hal ini berdampak kehilangan tenaga
2
kerja karena sakit, menurunnya jumlah wisatawan ke daerah yang terjadi wabah,
produksi ternak dan produk ternak menurun, pemusnahan ternak sakit dan
1.3. Tujuan
1) Menganalisis faktor pembentuk pengetahuan masyarakat tentang
1.4. Manfaat
1) Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat Nusa Tenggara
Cendana Kupang
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Toksoplasmosis
2.1.1. Definisi
Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan
akut dan kronik atau keduanya. Infeksi toxoplasma akut adalah infeksi yang
toxoplasma kronik adalah terjadinya persistensi kista dalam jaringan yang berisi
maupun kronik adalah suatu keadaan saat parasit menjadi penyebab terjadinya
gejala dan tanda klinis ( antara lain : ensefalitis, miokarditis, pneumonia ). Selain
itu ada juga yang disebut Toxoplasmosis congenital dimana infeksi pada bayi
baru lahir yang terjadi akibat penularan parasit secara transplasental dari ibu yang
terinfeksi terhadap janinnya. Bayi ini biasanya asimptomatik pada saat dilahirkan
tapi di kemudian hari akan timbul manifestasi berupa gejala dan tanda dengan
psikomotor.3
Toxoplasma gondii dalam klasifikasi termasuk kelas Sporozoasida, karena
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Protozoa
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoasida
5
mengalami perjalanan penyakit yaitu (1) akan sembuh sendiri, (2) lama sakit yang
singkat, (3) menjadi toxoplasmosis kronik. Pada umumnya ketiga proses tersebut
bersifat asimptomatik, tetapi bila suatu saat daya imun seseorang yang telah
terinfeksi tersebut menurun, dapat timbul tanda dan gejala klinis kembali.3
2.1.2. Etiologi
Toxoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit
Toxoplasma gondii. Parasit ini termasuk protozoa sub filum apicomplexa, kelas
sporozoa, sub kelas coccidia. Toxoplasma gondii mula – mula ditemukan pada
1909 oleh Nicolle dan Manceaux.. Janku pada tahun 1923 menggambarkan
1939 Wolf dan kawan – kawan mengisolasi parasit ini serta menentukannya
coccidia dan diketahui bahwa bangsa kucing adalah hospes definitifnya serta
menjadi jelas bahwa dalam siklus hidupnya terdapat siklus seksual yang terjadi
pada pada bangsa kucing (felidae) dan hal ini mempunyai implikasi
Dalam sel epitel usus kecil bangsa kucing dapat berlangsung siklus
menghasilkan oocyst (ookista). Ookista yang berbentuk oval dengan ukuran 9-11
mikron x 11-14 mikron akan keluar bersama feces. Ookista akan menghasilkan
(termasuk manusia) dan golongan burung (aves), maka pada berbagai jaringan
dari hospes perantara ini akan terbentuk kelompok – kelompok tropozoite yang
membelah secara aktif dan disebut sebagai tachyzoite yang membelah sangat
berangsur dan akan terbentuk cyst (kista) yang mengandung bradizoite. Masa
tersebut adalah masa infeksi klinis menahun yang biasanya merupakan infeksi
laten. Pada hospes perantara tidak terdapat stadium seksual melainkan terjadi
yang terinfeksi , maka akan terbentuk lagi siklus seksual maupun aseksual di
dalam ususnya. Masa prepaten ( masa sampai dikeluarkannya ookista dari bangsa
kucing) adalah tiga sampai lima hari, sedangkan apabila bangsa kucing makan
tikus yang mengandung tachyzoite biasanya masa prepaten adalah lima sampai
sepuluh hari, tetapi apabila bangsa kucing langsung menelan ookista maka masa
manusia yang terinfeksi dapat ditemukan adanya tachizoite pada masa infeksi akut
serta tachizoite ini dapat memasuki setiap jenis sel yang berinti.3
Bentuk tachizoite menyerupai bulan sabit dengan satu ujungnya meruncing
dan ujung yang lainnya agak membulat dengan ukuran sekitar 4 – 8 mikron dan
mempunyai 1 inti yang terletak kira kira ditengah. Tachizoite ini bersifat obligat
menjadi penuh dengan adanya tachizoite maka sel tersebut akan pecah dan
tachizoite akan keluar serta memasuki sel sel disekitarnya atau terjadi fagositosis
membelah telah membentuk dinding dan kista jaringan ini dapat ditemukan
terutama di dalam jaringan otak, otot jantung dan otot bergaris hospes seumur
hidup (laten). Di otak, kista jaringan akan berbentuk oval sedangkan di sel otot
janin terjadi inutero melalui plasenta bila ibunya mendapat infeksi primer pada
saat kehamilan ; yang kedua adalah toxoplasmosis aquisita , infeksi ini dapat
terjadi bila makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista
atau tachizoite parasit ini atau melalui tertelannya ookista yang dikeluarkan oleh
(bawaan). Penularan secara aktif terjadi bila menelan ookista infektif atau kista,
sedangkan penularan secara pasif terjadi melalui plasenta dari ibu ke anak.5,6
Penularan secara aktif antara lain diperoleh dari:
1) Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi
kemanusia melalui jalur ini, yaitu makan satesetengah matang atau masakan
toxoplasma kepada janin terjadi in utero melalui plasenta, bila ibunya mendapat
dapat menyerangsemua organ dan jaringan tubuh hospes kecuali sel darah merah.
Bila terjadi invasi oleh parasit ini yang biasanya di usus , maka parasit ini akan
memasuki sel hospes ataupun difagositosis. Sebagian parasit yang selamat dari
menyebabkan sel hospes menjadi pecah dan parasit akan keluar serta menyerang
sel - sel lain. Dengan adanya parasit ini di dalam sel makrofag atau sel limfosit
menjadi lebih mudah terjadi. Parasitemia ini dapat berlangsung selama beberapa
minggu.3,4
Kista jaringan akan terbentuk apabila telah ada kekebalan tubuh hospes
terhadap parasit ini. Kista jaringan dapat ditemukan di berbagai organ dan
jaringan dan dapat menjadi laten seumur hiduppenderita. Derajat kerusakan yang
terjadi pada jaringan tubuh tergantung pada umur penderita, virulensi strain
parasit ini, jumlah parasit ini dan jenis organ yang diserang. Lesi pada susunan
saraf pusat dan pada mata biasanya bermanifestasi lebih berat dan bersifat
10
melakukan regenerasi.3,4
Kelainan – kelainan pada Susunan Saraf Pusat umumnya berupa nekrosis
pada bayi. Infeksi yang bersifat akut pada retina akan mengakibatkan reaksi
peradangan fokal dengan edema dan infiltrasi leucocyte yang dapat menyebabkan
kerusakan total pada mata serta pada proses penyembuhan akan terjadi sikatriks.
Akibat dari pembentukan sikatriks ini maka akan dapat terjadi atrofi retina dan
diketahui sebab jarang menimbulkan gejala , tetapi bila infeksi primer terjadi pada
limfadenopati, rasa lelah, demam dan sakit kepala dan gejala ini mirip dengan
Penyakit ini dapat berakibat fatal walaupun itu sangat jarang terjadi. Pada
parasit ini mungkin dapat meluas yang ditandai dengan ditemukannya proliferasi
tachizoite di jaringan otak, mata, paru, hepar, jantung dan organ – organ lainnya
sehingga dapat berakibat fatal. Apabila infeksi oleh parasit ini tidak diobati
dengan baik dan penderita masih tetap hidup, maka penyakit ini akan memasuki
11
fase kronik yang ditandai dengan terbentuknya kista jaringan yang berisi
bradizoite dan ini terutama didapatkan di jaringan otak serta kadang kadang tidak
memberikan gejala klinik yang jelas. Fase kronik ini dapat berlangsung lama
Gejala klinis berupa trias klasik, yaitu hidrosefalus, pengapuran pada otak
dan khorioretinitis terjadi pada lebih kurang 10% dari kasus infeksi kongenital.
Pada garis besarnya sesuai dengan cara penularan dan gejala klinisnya,
sebagian besar asimtomatis atau tanpa gejala. Keduanya dapat bersifat akut dan
kemudian menjadi kronik atau laten. Gejala yang nampak sering tidak spesifik
dan sulit dibedakan dengan penyakit lain. Toksoplasmosis dapatan biasanya tidak
diketahui karena jarang menimbulkan gejala. Tetapi bila seorangibu yang sedang
hamil mendapat infeksi primer, ada kemungkinan bahwa 50% akan melahirkan
anak dengan toksoplasmosis kongenital. Gejala yang dijumpai pada orang dewasa
pada toksoplasmosis dapatan adalah limfadenopati dan rasa lelah, disertai demam
Seperti telah diuraikan diatas, gejala klinis sering kali meragukan dan menemukan
parasit dalam jaringan tubuh penderita bukanlah suatu hal yang mudah. Maka
12
antibody spesifik yang terdapa tdalam serum darah penderita. Beberapa jenis
pemeriksaan serologis yang umum dipakai ialah : Dye test Sabin Feldman,
Hemagglutination Test dan enzym linked immunosorben assay (Elisa). Dye test
Sabin Feldman merupakan pemeriksaan yang pertama kali ditemukan. Dasar test
ini yaitu toxoplasma gondii mudah diwarnai dengan metilen blue. Tetapi bila
dicampur dengan serum kebal, maka parasit tidak dapat mengambil warna lagi
karena anti bodi toxoplasma yang ad adalam serum tersebut akan melisis
yang dilapisi anti bodi tidak terjadi hemolisis. Reaksi fluoresensi anti bodi
memakai sediaan yang mengandung toxoplasma yang telah dimatikan. Anti bodi
yang ada dalam serum akan terikat pada parasit setelah ditambahan tiglobulin
antigen yang diletakkan pada sel-sel darah merah, bila dicampur dengan serum
kemudian dengan antibodi berlabel enzim. Kadar antibodi dalam serum penderita
sebanding dengan intertitas warna yang timbul setelah ikatan antigen anti bodi
dicampurdengan substrat.
13
menemukan anti bodi terhadap serum darah penderita. Anti toxoplasma gondii
kelas IgM timbul segera setelah infeksi, dan baru mencapai puncaknya pada
minggu keempat kemudian menurun secara lambat dan tidak terdeteksi lagi
setelah empat bulan. Sedang anti toxoplasma kelas IgG dapat dideteksi setelah 3
memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM, maka kita dapat mengetahui apakah
seseorang dalam infeksi akut, rentan atau kebal tehadap toxoplasmosis. Selain
seperti cara diatas bisa juga dilakukan pemeriksaan histopatologis jaringan otak,
sumsum tulang belakang, kelenjar limpe, cairan otak merupakan diagnosis pasti
pengobatan terutama diberikan kepada wanita hamil dengan infeksi baru atau
reaktivasi infeksi lama dan penderita-penderita dengan status imun yang jelek
menghambat siklus p-amino asam benzoate dan sintesa asam folat yang
ialah 50-75 mg/hari dan ditambahkan dengan sulfadiazine 4-6 g/hari dalam
dosis yang terbagi menjadi 4. Kekurangan obat ini ialah memiliki efek
14
teratogenik sehingga tidak dianjurkan untuk wanita hamil, selain itu obat ini
untuk menambahkan asam folat dalam kalsium folinat 10-15 mg/hari selama 6
minggu dan yeast selama pengobatan. Yang perlu diketahui semua preparat ini
pada wanita hamil sehiingga obat ini dapat direkomendasikan untuk diberikan
minimal pada suhu 66oC atau dibekukan pada suhu 20oC. Menjaga makanan agar
dengan toxoplasma gondii. Mengobatinya agar tidak terjadi abortus, lahir mati
2.2. Pengetahuan
2.2.1. Definisi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
yaitu10 :
1) Tahu (Know)
Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam
spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada
suatu bentuk keseluruhan yang baru atau menyusun formulasi baru dari
atau objek yang didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk diubah begitu saja.
subjektif.
adalah orang tua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. Apa pun
yang mereka katakan benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek,
pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karena,
3) Pengalaman indriawi.
Dengan mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara
4) Akal pikiran.
17
Akal pikiran memiliki sifat lebih rohani. akal pikiran mampu menangkap
hal-hal yang metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang
5) Intuisi
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
lain 10 :
1) Pendidikan
pengetahuannya.
18
2) .Pengalaman
3) Usia
4) Informasi
mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau
surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang
19
BAB 3
PEMBAHASAN
Klinik Bersalin HJ HArtini Banda Aceh Tahun 2012" hasil uji statistik didapatkan
nilai p=0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan baawa ada hubungan yang
penelitian ini sesuai dengan teori Kasdu, 2003 yang menyatakan apabila ibu,
kebanyakan dari ibu hamil masih mempunyai kekhawatiran bila tidak ada
sepenuhnya masalah ini perlu dikhawatirkan, bahkan justru hampir semua jenis
rasa ingin tahu dan kemauan ibu ada dalam dirinya untuk melakukan pencegahan.
bagi kehidupannya supaya tahu cara mencarikan info dan pemahaan merawat diri
demi mencegah atau membasmi virus toksoplasmisis. Karena kalau ibu hamil
yang tahu bagaimana cara mencegahanya, maka ibu akan lebih cepat
20
toksoplasmosis.11
Salah satu sumber pengetahuan kesehatan adalah data tentang suatu kejadian
penyakit di suatu wilayah pada waktu tertentu. Namun, kenyataan yang ada di
Nusa Tenggara Timur tidak ada laporan yang cukup dan lengkap mengenai angka
kejadian toxoplasmosis. Hal ini merupakan salah satu faktor yang turut
toxoplasmosis. Sebagai contoh, jika ada data yang menyatakan angka kejadian
medis untuk giat menyampaikan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan
Selain itu, masyarakat pun akan lebih antusias untuk mencari lebih banyak lagi
Kenyataan lain yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran ibu hamil dan
keluarganya untuk melakukan cek rutin dan lengkap pada masa kehamilan atau
yang disebut Ante-Natal Care (ANC). Melalui ANC ibu hamil bisa memperoleh
penyakit toxoplasmosis. Selain itu, melalui ANC dapat dilakukan screening dan
BAB 4
4.1. Simpulan
- Pengetahuan sangat berhubungan dengan angka kejadian toxoplasmosis
4.2. Saran
- Bagi penyedia data statistik kesehatan agar menyediakan laporan
toxoplasmosis