kelompok B dari famili I dengan simbol Au (Bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom
79 bersama dengan perak dan tembaga. Emas merupakan logam transisi (trivalen dan
univalen) yang kuning, mengkilap, lunak, lentur, berat, dan mudah ditempa sampai
dengan ketebalan 0,00001 mm,Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000
derajat celcius.
Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di batuan dan di deposit
alluvial dan salah satu logam coinage.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya
berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan
kandungan logam lain yang berpadu dengannya.
Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida,
sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan
1| STTMI 2018
selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di
dalamnya >20%.
Kandungan emas dalam kerak bumi rata-rata 0,005 ppm, perbandingan Au dan
Ag 0,07. Rata-rata kandungan Au dalam batuan beku: 0,004 ppm dalam ultramafik;
0,007 ppm dalam gabro-basalt; 0,005 ppm dalam diorit-andesit; dan 0,003 ppm pada
granit-riolit. Sementara kandungan Au dalam batuan sedimen: 0,03 ppm dalam
batupasir dan konglomerat; 0,04 ppm dalam serpih; dan 0,003 ppm dalam
batugamping.
2| STTMI 2018
2. Batuan Sylvanite
3. Batuan Petzite
Batuan ini mengandung emas dan perak (Ag, Au) 2, Te, biasanya
dengan kandungan mineral logam emas pada batuan ini biasanya membentuk
seperti kristal isometrik dan memiliki kandungan perak yang lebih tinggi dari
emas. Jenis batuan emas Petzite terdapat pada jalur urat emas, serta berada di
kedalaman tanah pada jalur urat emas.
3| STTMI 2018
endapan letakan (placer). Berdasarkan temperatur, tekanan dan kondisi geologi pada
saat pembentukan emas dapat dibagi menjadi 3 jenis
Endapan Primer
Endapan Placer
Endapan Hidrotermal
Proses Terbentuknya Emas
Kristalisasi Magma
Sublimasi
Metasomatisme Kontak
Proses Hidrotermal
Kristalisasi Magma
Magma mempunyai sifat selalu bergerak ke segala arah. Salah satu
pergerakannya adalah intrusi, yaitu penerobosan magma pada lapisan batuan/kulit bumi
menuju ke permukaan bumi dan mengisi retakan-retakan atau celah-celah batuan yang
ada di kulit bumi. Dalam perjalan ini, intrusi magma akan mengalami penurunan suhu
dan tekanan yang mengakibatkan terjadinya kristalisasi mineral-mineral silikat.
Sublimasi
Sublimasi merupakan proses pengendapan langsung mineral dari uap atau gas.
Prinsip proses tersebut terletak pada penurunan suhu maupun tekan, biasanya terbentuk
akibat dua atau lebih gas yang bereaksi.Cebakan emas sublimasi terbentuk karena
terbawa oleh uap atau gas yang bereaksi.
Metasomatisme Kontak
Proses intrusi magma menyisakan larutan dan gas bersuhu tinggi dan apabila
bersentuhan dengan dinding batuan bercelah dapat mengakibatkan reaksi yang
menghasilkan mineral-mineral baru.
Pembentukan bijih emas pada proses ini diakibatkan oleh magma kaya bijih
bersentuhan dengan batuan samping yang reaktif (metasomatisme kontak), sehingga
terbentuk emas yang biasanya mempunyai tekstur kasar.
Proses Hidrotermal
Hasil akhir proses pembekuan magma yang mengintrusi adalah cairan sisa
magma yang mengandung konsentrasi logam-logam termasuk emas. Cairan ini disebut
4| STTMI 2018
larutan hidrotermal yang membawa logam-logam ke tempat pengendapan baru.
Endapan hidrotermal pada umumnya berkaitan dengan alterasi atau proses ubahan.
Dari alterasi inilah dihasilkan perubahan susunan baik mineral maupun kimia
batuan akibat pengaruh cairan hidrotermal. Perubahan yang terjadi dapat berupa
rekristalisasi, pembentukan mineral baru, penyusunan kembali komponen kimia, atau
dapat menghasilkan perubahan sifat fisik seperti permeabilitas dan porositas batuan.
Endapan Placer
Adalah akumulasi material lepas yang terbentuk karena diawali oleh proses
pelapukan mineral asal yang kemudian terpindahkan ke tempat lain yang biasanya
berupa dataran rendah.
Cebakan mineral yang terbentuk karena proses ini biasanya merupakan mineral
berat seperti emas, kasiterit, magnetit, ilmenit, dsb. Bentuk tubuh bijih biasanya
perlapisan tidak teratur, lensa-lensa, bentuk tidak teratur lainnya.
Contoh dari tipe ini adalah cebakan emas sekunder, pasir besi, dan endapan mineral
berat lainnya.
5| STTMI 2018
Endapan Hidrothermal
Endapan ini terbentuk pada temperatur ≈ 300°C - 600°C pada kedalaman >
12.000 meter. Endapan ini merupakan endapan Urat (vein) dan penggantian
(replacement) yang terbentuk pada temperatur dan tekanan tinggi. Pada endapan ini,
biasa terdapat mineral logam yang berupa bornit, kovelit, kalkosit, kalkopirit, pirit,
tembaga, emas, wolfram, molibdenit, seng dan perak.
6| STTMI 2018
Hipothermal Endapan ini terbentuk pada temperatur ≈ 300°C - 600°C
pada kedalaman > 12.000 meter. Endapan ini merupakan endapan urat
(vein) dan penggantian (replacement) yang terbentuk pada temperatur
dan tekanan tinggi. Pada endapan ini, biasa terdapat mineral logam
yang berupa bornit, kovelit, kalkosit, kalkopirit, pirit, tembaga, emas,
wolfram, molibdenit, seng dan perak. Mineral logam tersebut
berasosiasi dengan mineral - mineral pengotor seperti piroksen,
amfibol, garnet, ilmenit, spekularit, turmalin, topaz, mika hijau dan
mika cokelat (Warmada, 2007)
Tetapi minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit (CuFeS2), florida-
florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal.
Tipe Mineralisai
Low Sulfidation
Emas sulfida rendah (Low Sulfidation ) pada dasarnya terbentuk sama dengan
mineralisasi emas di sistem porfiri emas sulfida jenis ini menjadi 2 macam yaitu:
7| STTMI 2018
Emas-Kuarsa Sulfida Rendah (Au-Quartz Low Sulfidation)
Emas serta Logam Dasar Dalam Batuan Karbonat
Kenampakan emas sulfida ini di lapangan dapat berupa urat kuarsa maupun
breksi dengan tebal beberapa sentimeter hingga beberapa meter. Kuarsa di sistem ini
biasanya bentuknya kasar serta banyak mengandung mineralisasi sulfida seperti pirit,
kalkopirit, galena, sfalerit, arsenpirit, hematit maupun magnetit berbentuk kristal indah.
Disini emas diendapkan melalui proses pemanasan (boiling) maupun oleh pencampuran
larutan sisa magma juga air meteorik (air dalam batuan).
Jenis cebakan mineralisasi emas tipe ini adalah berupa Emas kuarsa epitermal.
8| STTMI 2018
Gambar tekstur banded penciri emas sulfida rendah.
Emas dan Logam Dasar di Batuan Karbonat (Au Carbonate Base Metal)
Emas maupun logam dasar dalam batuan karbonat terbentuk pada busur
volkanik serta letaknya lebih dekat ke permukaan dari intrusi porfiri. Endapan ini
biasanya berasosiasi bersama diatrema tufa atau breksi hidrotermal, atau bisa juga di
kubah akibat tektonik (endogenous dome).
Breksi merupakan batuan yang sangat penting karena biasanya akan selalu
berasosiasi dengan pembentukan bijih emas. Breksi berupa batuan klastik tersusun oleh
fragmen batuan yang diikiat oleh matriks. Mineral-mineral hidrotermal biasanya
mengisi rongga-rongga antar fragmen.
Breksi merupakan batuan yang sangat penting karena biasanya akan selalu berasosiasi
dengan pembentukan bijih emas. Breksi berupa batuan klastik tersusun oleh fragmen
batuan yang diikiat oleh matriks. Mineral-mineral hidrotermal biasanya mengisi
rongga-rongga antar fragmen.
9| STTMI 2018
High Sulfidation
Secara umum, endapan sulfidasi tinggi ini terbentuk sebagai akibat pengisian
rongga-rongga oleh larutan hidrotermal dan sering terjadi pada batuan-batuan volkanik
Tersier yang mengalami proses alterasi kuat. Kenampakan di lapangan umumnya
terbentuk pada batuan andesit dan riodasit yang memperlihatkan daerah ubahan yang
luas, umumnya beberapa km persegi.
10 | S T T M I 2 0 1 8
11 | S T T M I 2 0 1 8
Daftar Pustaka
http://janaemasniaga.wixsite.com/jomemas/single-post/2016/03/21/APA-ITU-EMAS
https://www.bukafakta.com/inilah-proses-pembentukan-emas/3179/
https://www.geologinesia.com/2016/11/mengenal-emas-logam-mulia-dengan-simbol-
unsur-au.html
https://www.geologinesia.com/2017/04/mineralisasi-emas-sulfida-rendah.html
https://www.scribd.com/document/327072791/Genesa-Pembentukan-Emas
12 | S T T M I 2 0 1 8