Komponen dan barang setengah jadi

Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang-barang komponen yang sudah
masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir.
Perlengkapan operasi (operating sipplies)
Perlengkapan operasi adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu
lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lainya di dalam perusahaan.
Instalasi
Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat dipakai
untuk jangka waktu lama. Jadi, instalasi ini merupakan tulang punggung dari sebuah pabrik
atau perusahaan.
Peralatan ekstra (accessory equipment)
Peralatan ekstra yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi
Penggolongan barang ke dalam barang konsumsi dan barang industry sangat
penting dalam menyusun program pemasaran perusahaan. Ini disebabkan karena setiap
golongan barang akan dijual ke pasar yang berbeda, dan memerlukan cara pemasaran yang
berbeda pula. Selain itu, kebijakan distribusi juga berbeda serta kebijakan periklananya
juga.
2. PENGGOLONGAN BARANG MENURUT TINGKAT PEMAKAIAN DAN
KEKONGKRITANYA
Penggolongan ini menunjukan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, serta
menunjukan kongkrit tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi kedalam
barang tahan lama dan barang tidak tahan lama serta jasa.
a. Barang tahan lama
Barang tahan lama (durable goods) yaitu barang-barang yang secara normal dapat
digunakan berkali-kali, jadi dapat digunakan untuk jangka waktu yang relative lama.
b. Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang yang secra normal
hanya dapat dugunakan satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang tersebut
dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi.
c. Jasa
Jasa yaitu kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Menurut
penggolongan ini, jasa dimasukan sebagai barang yang tidak kongkrit atau tidak ketara,
sedang barang tahan lama dan barang tidak tahan lama dimasukan sebagai barang
kongkrit atau barang tidak ketara.
3. PENGGOLONGAN BARANG MENURUT PENGARUH PSIKOLOGISNYA
Beberapa karakteristik tertentu dari suatu barang dapat memberikan pengaruh
secara psikologis terhadap perilaku pembeli. Oleh karena itu kita perlu menggolongkan
barang sesuai dengan pengaruh psikologis yang ditimbulkanya, dalam hal ini, barang
digolongkan menjadi enam :
a. Barang fungsional
Yang dimaksut dengan barang fungsional adalah barang yang ridak mempunyai arti
kultural ataupun sosial
b. Barang prestise
Barang prestise yaitu barang yang dapat memberikan bukti kedudukan atau sebagai
lambang kemegahan dari pemiliknya
c. Barang status
Barang status adalah barang yang dapat menciptakan status tertentu pada pemiliknya.
Perbedaan dengan barang prestise yaitu bahwa barang prestise menunjukan
kepemimpinan, sedangkan barang status menunjukan keanggotaan
d. Barang untuk orang dewasa
Barang ini dapat menunjukan kepada pemiliknya bahwa ia termasuk orang dewasa
meskipun belum cukup umur untuk duanggap sebagai orang dewasa.
e. Barang hedonis
Barang hedonis yakni barang -barang dibeli karena langsung dapat mempengaruhi
selera seseorang
f. Barang anxiety
Barang anxiety yaitu barang-barang yang dapat mengurangi atau menghilangkan
kegelisahan seseorang karena orang lain kurang menyukainya.

4. PENGGOLONGA BARANG MENURUT KARAKTERISTIKNYA

Penggolongan barang menurut karakteristiknya ini dikemukakan oleh Leo V.
Aspinwell dalam “the characteristics of goods theory” ia mengemukakan adanya lima
karakteristik umum pada semua macam barang yang secara relative dapat diukur, dan
masing-masing karakteristik dapat dihubungkan satu dengan yang lain

Karakteristik Definisi

Tingkat penggantian Frekuensi pembelian barang tersebut

 Perbedaan antara harga jual dengan harga beli atau biasa
Margin kotor
sebuah barang
Merupakan istilah yang dipakai untuk
mengidentifikasikan semua jasa dan mengeluaran-
Penyesuaian
pengeluaran tambahan pada sebuah barang untuk
menyesuaikanya dengan keinginan pembeli
Jangka waktu yang pasti untuk mengonsumsi sebuah
Jangka waktu konsumsi
barang yang ada
Waktu sesungguhnya yang dikeluarkan untuk mencari
Jangka waktu pencaharian
barang yang diinginkan