Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami panjatkan puji dan syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
dilimpahkan bagi kita semua. Berkat rahmat-Nya juga, akhirnya kami sebagai
penulis dapat menyesaikan makalah yang berjudul “Metabolisme dan Peran
enzim”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah
Manajemen Sekolah
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan
makalah ini terutama untuk dosen Mata Kuliah Hendrikus Julung, M.Pd dan
orang-orang yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada
kami.
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini
melainkan Tuhan Yang Maha Esa, maka makalah ini pun tidak luput dari segala
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan
makalah ini sangat kami harapkan.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Sintang,28 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2

BAB II ISI .................................................................................................................................. 3

A. Pengertian Enzim .......................................................................................................... 3


B. Fungsi dan Cara Kerja Enzim ..................................................................................... 3
C. Komponen Enzim.......................................................................................................... 5
D. Jenis-jenis enzim ........................................................................................................... 5
E. Sifat Enzim .................................................................................................................... 6
F. . Aktifitas Enzim............................................................................................................ 6
G. Proses Metabolisme Enzim .......................................................................................... 8
H. Komponen Penyusun Enzim ........................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 13

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-masing
reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai
suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang
dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara
memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan.
Katalisator inilah yang disebut dengan enzim.
Sebagai contoh proses metabolisme saat pembentukan urea yang nyatanya membutuhkan
suhu tinggi yang tidak mungkin manusia miliki. Namun, karena adanya enzim yang merupakan
katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis tubuh
manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari
yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas
produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum
Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada
kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung
selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya
dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam
tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya
suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan
penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan mengalami perubahan.
Dalam keadaan tubuh yang kurang seimbang, atau tubuh yang kurang sehat, reaksi-reaksi yang
terjadi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini disebabkan
kerja enzim tidak terkoordinasi dengan cermat. Sementara dalam keadaan sehat , semua proses
fisiologis akan berlangsung dengan baik serta teratur.
Enzim sendiri merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses
dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang.

1
B. Rumusan Masalah
a.Apa pengertian enzim?
b.Bagaimana fungsi dan cara kerja enzim?
c.Bagaimana cara penggolongan enzim?
d.Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?
e.Apa sajakah komponen enzim?
f.Apa saja jenis-jenis enzim ?
g.Apa saja sifat-sifat enzim ?
h.Apa saja aktifitas enzim ?
i.Apakah yang dimaksut dengan metabolisme enzim ?
j.Apa sajakah komponen penyusun enzim ?

C. Tujuan Penulisan
a.Untuk mengetahui pengertian enzim.
b.Untuk mengetahui fungsi dan cara kerja enzim.
c.Untuk mengetahui cara penggolongan enzim.
d.Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.
e.Untuk mengetahui komponen enzim
f.Untuuk mengetahui jenis-jenis enzim
g.Untuk mengetahui sifat-sifat enzim
h.Untuk mengetahui aktivitas enzim
i.Untuk mengetahui metabolism enzim
j.Untuk mengetahui komponen penyusun enzim

2
BAB II
ISI
A. Pengertian Enzim
Enzim atau fermen (dalam bahasa yunani, en = di dalam dan zyme = ragi) adalah senyawa
organik yang tersusun atas protein, dihasilkan oleh sel, dan berperan sebagai biokatalisator dalam
reaksi kimia. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein,
berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu
reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein.
Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh
enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan
terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu.
Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan
enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Jenis
produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua
proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu
arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan
protein (kofaktor), jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini (holoenzim)
terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein (kofaktor). Apoenzim adalah
bagian enzim yang tersusun atas protein, dan merupakan bagian yang paling utama dari
enzim. Kofaktor ada yang terikat kuat pada protein (protestik), ada pula yang tidak begitu kuat
ikatannya (koenzim). Sebagai contoh enzim katalase terdiri atas protein dan ferriprotorfirin. Ada
juga enzim yang terdiri dari protein dan logam, misalnya askorbat oksidase adalah protein yang
mengikat tembaga.

B. Fungsi dan Cara Kerja Enzim


a. Fungsi enzim
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang terjadi dalam sel
maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat
daripada suatu reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis

3
yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Oleh karena itu, enzim
mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi metabolisme. Peranan enzim dalam
reaksi metabolisme adalah sebagai berikut:
1) Biokatalisator yaitu meningkatkan kecepatan reaksi kimia dengan menurunkan energi
aktivasinya tetapi tidak ikut bereaksi.
2) Modulator yaitu mengatur reaksi yang bersifat acak menjadi berpola. Misalnya glukosa
yang terbentuk selama proses fotosintesis. Jika konsentrasi glukosa telah melebihi
keseimbangan, maka akan terurai menjadi CO2 dan H2O. Dengan adanya enzim, glukosa dapat
diubah menjadi sukrosa atau amilum. Dalam bentuk sukrosa dapat diedarkan ke seluruh jaringan
melalui floem dan disimpan dalam bentuk amilum. Dengan mengubah glukosa menjadi molekul
lain, maka proses fotosintesis dapat terus berlangsung tidak terhambat oleh akumulasi hasilnya.
b. Cara kerja enzim
a) Kompleks enzim substrat
Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu
reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak
antara enzim dengan substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan
dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat
tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan
substrat dinamai bagian aktif (active site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif
mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. Apabila substrat mempunyai bentuk
atau konformasi lain, maka tidak dapat ditampung pada bagian aktif suatu enzim. Dalam hal ini
enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Ini adalah penjelasan mengapa tiap enzim
mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu.
Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks
enzim-substrat. Kompleks ini merupakan kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan
terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi.
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
1.Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
2.Teori kecocokan induksi (induced fit theory)

4
1. Lock and key
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti
kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim
invertase, sebagai berikut:
1.Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2.hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3.Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah
4. Enzim + substrat -- Kompleks enzim substrat -- Hasil akhir + Enzim
2. teori kecocokan induksi (induced fit theory)
1. Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan
bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibel
2. Ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa
perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi
lebih kuat.
3. Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.
C. Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:
Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein
Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan
senyawa selain protein.
Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang
bukan protein disebut prostetik.
Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang
terbuat dari bahan organik seperti protein disebut ko enzim
D. Jenis-jenis enzim
Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
1.Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
2.Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
3.Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur

5
4.Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
5.Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

E. Sifat Enzim
1.sebagai Biokatalisator
Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma
sel dan berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator Katalisator adalah zat yang
dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam
reaksi.
2. Enzim menurunkan energi aktivasi
Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan
energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi
3. Enzim merupakan protein
Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dipengaruhi
oleh suhu dan pH
Pada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi (penggumpalan), yang
akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi
4. Enzim bekerja spesifik
Enzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh
enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa
F. Aktifitas Enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
1.Suhu Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan
kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad
celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu
yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu
optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah
bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan
hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

6
2. Logam berat Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak
aktif.
3.Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn,
Ca, dan Fe.
4. Enzim
bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal.
Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja
pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.
Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH
5. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin
cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja
enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan
konstans.
6. Faktor dalam (faktor internal)
Vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim.
Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh.
semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian
sebaliknya.
Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh.
Contoh-contoh kerja enzim dalam proses metabolisme sebagai berikut.
1. Enzim katalase
Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen
2. Enzim oksidase
berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga
mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2

7
3. Enzim hidrase
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu
senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh:
fumarase, enolase4. Enzim dehidrogenase
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hydrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
4. Enzim transphosforilase
Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain
dengan bantuan ion Mg2+.
5. Enzim karboksilase
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organic secara bolak-balik. Contoh
pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
6. Enzim desmolase
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon.
Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
7. Enzim peroksida

Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan diambil dari H2O2.

G. Proses Metabolisme Enzim.....

Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala
aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan
melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar
proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis
biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui Respirasi (katabolisme) dan sintesis
(anabolisme).

8
a. Reaksi Katabolisme
Adalahreaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan kimia yang
lebih sederhana. pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah terjadi pembebasanenergi (reaksi
exergonik).
b. Reaksi Anabolisme
Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana menjadi molekul
kompleks. reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena adanya transformasi energi yang
disimpan dalam bentuk ikatan kimia, olehsebab itu reaksi anabolisme disebut juga reaksi yang
membutuhkan energi(endergonik) Contoh reaksi anabolisme adalah sintesis (termasuk
fotosintesisi dan kemosintesis) Dalam reaksi katabolisme karbohidrat, fungsi / peran enzim
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
1.Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi. Beberapa jenis enzim yang memiliki peran seperti ini
antara lain :
a. aerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat yang menggunakan
oksigen sebagai akseptor hidrogennya ) contohnya adalah Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD ),
b. anaerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari suatu substrat yang
menggunakan selain oksigen sebagai akseptor hidrogennya. Contohnya Nikotinamid Adenin
Dinukleotida ( NAD ) dan sitokrom,
c. Hidroperoksidase ( mengkatalisis reaksi kimia dengan substrat hidrogen peroksida. Contoh
:peroksidase dan katalase.
d. Oksidase ( mengkatalisis transfer langsung dan penggabungan oksigen ke dalam molekul
substrat ). Contoh :sitokrom a, a3, b, c, c1.
2.Berperan dalam pengubahan substrat yang tidak terkait dengan reaksi oksidasi reduksi. Contoh
: aldolase, enolase, heksokinase, fosfogliserat, piruvat kinase.
1.ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang
mengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan
ikatan pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.
Reaksinya: ATP --> ADP --> AMP (reaksi tersebut meruapak reaksi bulak balik)

9
perubahan ATP menjadi ADP di ikuti dengan pembebasan energi sebesar 7,3 kalori/mol ATP.
2. Enzim
.Enzim merupakan senyawa organik jenis protein yang dihasilkan oleh sel dan
berperan sebagai katalisator (pemercepat suatu reaksi kimia)sehingga
disebut Biokatalisator.Reaksi metabolisme dalam sel sangat membutuhkan keberadaan enzim.
Seluruh reaksi kimia yang membangun proses metabolisme merupakan reaksi
enzimatis.Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi
kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim di buat di dalam
sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus selalu di dalam sel.

H. Komponen Penyusun Enzim


Berdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagaian yaitu:
a. enzim sederhana
enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein
b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim
Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein
...Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein
...prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein
...gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor
...Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut koenzim.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang disebut produk. Karena enzim itu suatu protein, konsekuensinya karakteristik
biokimia enzim sama seperti karakteristik protein, yang disintesis oleh sel memerlukan DNA,
bila rusak oleh lingkungan yang tidak mendukung seperti akibat suhu dan pH enzim dapat
menurunkan barier energi aktivasi, sehingga reaksi dapat berlangsung dalam kondisi normal
yang ada pada sel hidup. Enzim dapat mempercepat tingkat reaksi yang sebenarnya terjadi, tapi
jauh lebih lambat.
B. Saran
Suatu enzim sangat penting untuk tumbuhan melakukan metabolisme di dalam tubuhnya maka
dari itu suatu tumbuhan sangat memerlukan enzim untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup
nya dan enzim tersebut dapat terbentu melalui berbagai proses seperti yang telah di jelaskan di
atas.

11
DAFTAR PUSTAKA
Heru Santoso Wahito Nugroho, 2008. Protein dan Enzim, www.heruswn.teach-nology.com
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV,
Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Poedjiadi, Anna dan F. M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian
Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
http://ira-raners.blogspot.com/2011/05/biokimia-enzim.html.
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Enzim.Kata
lisator/materi2.html. Diakses pada tanggal 21 Februari 2013
http://josuasilitonga.wordpress.com/2010/10/07/enzim/

12

Anda mungkin juga menyukai