Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Tujuan
Mahasiswa mampu malakukan komposit citra Landsat 7 ETM+
menggunakan Envi 4.5
Mahasiswa mampu melakukan komposit citra Landat 7 ETM+ dan
membandingkan 3 komposit citra untuk menentukan kemudahan
identifikasi objek berdasarkan komposit
Citra multispektral adalah tipe utama dari gambar yang diperoleh oleh
penginderaan jauh (RS) radiometers. Membagi spektrum dalam banyak band,
multispektral adalah kebalikan dari pankromatik, yang mencatat hanya intensitas
total radiasi yang jatuh pada setiap pixel. Biasanya, satelit memiliki tiga atau lebih
radiometers (Landsat memiliki tujuh). Masing-masing memperoleh satu gambar
digital (dalam penginderaan jauh, disebut ‘adegan’) di sebuah band kecil dari
spektrum yang terlihat, mulai dari 0,7 pM sampai 0,4 pM, disebut merah-hijau-biru
(RGB) daerah, dan pergi ke panjang gelombang inframerah 0,7 pM sampai 10 pM
atau lebih, diklasifikasikan sebagai dekat inframerah (NIR), tengah inframerah
(MIR) dan far infrared (FIR atau termal). Dalam kasus Landsat, tujuh adegan terdiri
dari tujuh gambar-band multispektral. Pencitraan spektral dengan band-band yang
lebih banyak, lebih halus resolusi spektral atau cakupan spektral yang lebih luas
dapat disebut itt atau ultraspectral.
Teknologi ini juga membantu dalam interpretasi papirus kuno, seperti yang
ditemukan di Herculaneum, oleh pencitraan fragmen dalam kisaran inframerah
(1000 nm). Seringkali, teks pada dokumen tampaknya sebagai tinta hitam pada
kertas hitam dengan mata telanjang. Pada 1000 nm, perbedaan reflektifitas cahaya
membuat teks jelas dibaca. Ini juga telah digunakan untuk gambar palimpsest
Archimedes oleh pencitraan perkamen daun dalam bandwidth 365-870 nm, dan
kemudian menggunakan teknik pengolahan citra digital canggih untuk
mengungkapkan undertext karya Archimedes.
Ketersediaan panjang gelombang untuk penginderaan jauh dan pencitraan dibatasi
oleh jendela inframerah dan jendela optik. Panjang gelombang adalah perkiraan,
nilai-nilai yang tepat bergantung pada instrumen satelit tertentu:
Biru, 450-515. 520 nm, yang digunakan untuk pencitraan atmosfer dan air yang dalam,
dan dapat mencapai hingga 150 kaki (50 m) jauh di air yang jernih.
Hijau, 515. 520-590. 600 nm, yang digunakan untuk pencitraan vegetasi dan struktur air
yang dalam, hingga 90 kaki (30 m) di air jernih.
Merah, 600. 630-680. 690 nm, yang digunakan untuk pencitraan benda buatan manusia,
dalam air hingga 30 kaki (9 m) dalam, tanah, dan vegetasi.
Mid-inframerah, 1550-1750 nm, digunakan untuk vegetasi pencitraan, kadar air tanah,
dan beberapa kebakaran hutan.
Untuk tujuan yang berbeda, kombinasi yang berbeda dari band spektral dapat
digunakan. Mereka biasanya diwakili dengan warna merah, hijau, dan saluran biru.
Pemetaan band untuk warna tergantung pada tujuan dari gambar dan preferensi pribadi
para analis. Inframerah termal sering dihilangkan dari pertimbangan karena resolusi
spasial miskin, kecuali untuk tujuan khusus.
Warna dasar, menggunakan saluran hanya merah, hijau, dan biru, dipetakan ke warna
masing-masing. Sebagai sebuah foto warna polos, itu baik untuk menganalisis obyek
buatan manusia, dan mudah dipahami bagi pemula analis.
Dalam menampilkan gambar komposit warna, tiga warna primer (merah, hijau dan
biru) yang digunakan. Ketika tiga warna digabungkan dalam berbagai proporsi, mereka
menghasilkan warna yang berbeda dalam spektrum terlihat. Bergaul masing-masing
band spektral (tidak harus band terlihat) ke hasil warna dasar yang terpisah dalam
gambar komposit warna
b. Buat display baru , dengan cara klik new display, kemudian pilih gambar landsat,
dengan komposisi:
Display 1: 432, Display 2: 543, Display 3: 567. Tiap setelah memilih gambar
klik load display, tunggu, kemudian akan terjadi seperti berikut
e. Setelah klik, akan muncul seperti berikut, pastikan semua terbuka atau Yes >
OK
f. Kemudian, klik kanan klik cursor location value, dan akan muncul informasi
gambar atau link(namun sebelumnya tentukan titik lebih dahulu dengan cara
zoom)
g. Selanjutnya, buat table, yang memuat informasi gambar mengenai titik objek
yang diidentifikasi (air, vegetasi rapat, vegetasi jarang, atap atau lahan
terbangun, dan lahan terbuka) masuk ke situs www.colblindor.com/color‐
name‐hue/. Plih menu color tools > color name and hue.
h. Kemudian masukkan nomor masing-masing RGB, lalu input. Hal tersebut akan
memberikan informasi yang jelas mengenai warna objek
V. Hasil
a. Print Screen komposit band 321, 432 dan 456 citra Landsat 7 ETM+
Air
Vegetasi Jarang
Vegetasi Rapat
Lahan terbuka
Vegetasi
(rapat)
432 18 19 2 Dark Mudah
Green
Vegetasi
(jarang)
432 23 28 14 Turtle Agak mudah
Green
Atap
432 64 56 38 Birch Mudah
Lahan
Terbuka
432 48 50 32 Green Mudah
Kelp
kenampakan objek yang cerah, karena sinar tampak lebih banyak yang
dipantulkan oleh atap bangunan. Hal ini disebabkan oleh bahan atap
bangunan yang terbuat dari genteng
d. Lahan terbuka
Berupa puncak gunung yang tidak terdapat vegetasi atau tutupan lainya,
cenderung mudah diidentifikasi dengan warna (Green Kelp, Persian
Red, Twine), warna cerah begitu mendominasi karena tak ada tutupan
lahan yang menyebabkan warna tanah begitu terlihat
VII. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum komposit citra dapat disimpulkan bahwa Citra
komposit sendiri bertujuan untuk memperoleh gambaran visual yang lebih
baik. Sehingga pengamatan objek, pemilihan sampel, dan aspek estetika citra
di perbaiki. Dengan melakukan citra komposit atau menggabungkan /
mengkompositkan saluran-saluran citra satelit akan terdapat perbedaan citra
komposit dapat terlihat dari adanya warna yang berbeda pula dari masing-
masing komposit. Hal tersebut akan lebih mudah dalam proses
pengidentifikasian suatu objek dalam citra satelit tersebut. Karena pada
setiap saluran yang telah terkompositkan akan memiliki warna masing-
masing.
Daftar Pustaka
Charter, Denny. 2008. Konsep Dasar WEB GIS. Jakarta: Komunitas e-
LearningIlmu Komputer
Thoha, Achmad Siddik. 2008. Karakteristik Citra Satelit. Karya Tulis. Medan:
Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.