Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU

Disusun oleh :

1. Ahmad Fatoni (02)


2. Agung Ilham Prawoto (03)
3. Ahmad Ubaydillah (04)
4. Alfa Idaniyah (05)
5. Ayu Safitri (06)
6. Devi Febriyanti (09)
7. Geti Aisara (14)
8. HamdanFauzi (15)
9. Sindy Sucikawati (32)
10. Syarifatl Hidayati (36)

SMA NEGERI 1 KALIANGET

2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan
metode ilmiah yang berjudul “ pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau”

Dalam menulis karya ilmiah ini, Alhamdulillah penulis tidak mendapatkan


kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain
itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru sebagai pembimbing,
orang tua, dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan
motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Disini penulis juga sampaikan , jika seandainya dalam penulisan karya


ilmiah ini tedapat hal-hal yang tidak sesuai denga harapan, untuk itu penulis
dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang
diharapkan penulis dapat dicapai denga sempurna. Aamiiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian


3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3 Variabel

3.5 Cara Kerja Penelitian

3.6 Cara Pengambilan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

4.2 Analisis data

4.3 Pembahasan

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.


Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau
ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan
bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling


berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal
atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.

Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman.
Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang
memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang
menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun
teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui
kebenarannya pada lingkungan kita.

Untuk mengetahui dan membuktikankebenaran teori tersebut, kita


melakukan penelitian pada salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau.
Tumbuhan ini kami ambil karenaproses pertumbuhan pada kacang hijau tidak
memerlukan waktu yang lama.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa perbedaan dari pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan terang
?
b. Mengapa tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh di tempat gelap
daripada di tempat yang terang ?
1.3 Hipotesis
a. Tanaman kacang hijau di tempat gelap akan lebih tinggi daripada di
tempat terang
b. Karena cahaya menghambat proses pertumbuhan tanaman kacang hijau
1.4 Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau yang ditempatkan di temptat gelap dan terang
 Untuk mengetahui pengaruh yang dberikan cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, di antaranya adalah faktor internal, terdiri
dari hormon tumbuhan (auksin, giberelin, sitokinin, dll) dan gen. Dan faktor eksternal, terdiri
dari cahaya, kelembapan, suhu, air, oksigen, pH dan nutrisi. Untuk proses perkecambahan
banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut
mempengaruhi. Menurut literatur, pertumbuhan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan
pertumbuhan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat, hal itu disebabkan karena
hormon auksin sangat peka terhadap cahaya. Sedangkan di tempat yang terkena cahaya,
pertumbuhan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin.
Hormon auksin akan menjadi zat yang menghambat pertumbuhan bila terkena cahaya.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat
di tempat gelap. Etiolasi adalah fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam
gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang dan daun kecil.
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis.
Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting
dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil
sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Kacang Hijau


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan
proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat
kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer,
dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa dormasi pada
biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan dibedakan
menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perkecambahan pada tanaman kacang
hijau termasuk kedalam perkecambahan epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil
yang menyebaban kotiledon dan plumula keluar ke atas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada
embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.
C. Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk proses fotosintesis. Namun
jumlah cahaya yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena merusak kerja hormon
pertumbuhan (auksin). Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Tumbuhan yang mendapat
cahaya kurang atau ditempat gelap akan terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi daun kecil
dengan warna hijau muda, dan batang akan beruas-ruas panjang (etiolasi).

D. Objek Penelitian (Kacang Hijau)


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60
hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna
kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 . Alat dan Bahan


8 biji kacang hijau
Air
Gelas plastik
Kapas
Penggaris
Alat tulis
Kamera
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Rumah Sindy
Waktu : Minggu, 09 Agustus 2015 – Sabtu, 15 Agustus 2015
3.3 Variabel
Variabel bebas: Cahaya matahari
Variabel terikat : pertumbuhan kacang hijau
Variabel kontrol: Biji kacang hijau dan media tanaman

3.4 Cara kerja penelitian

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menentukan variabel-variabel (variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol).
3. Meletakkan kapas di gelas plastik lalu memberinya sedikit air.
4. Mencuci bersih biji kacang hijau.
5. Menanam 4 biji kacang hijau ke setiap gelas plastik.
6 Meletakkan tiap gelas ke-2 tempat yang berbeda intensitas cahayanya (tempat yang
terkena cahaya matahari dan tempat yang gelap).
7. Menyirami kedua tanaman kacang hijau setiap hari dan membiarkannya tumbuh selama 7
hari.
8. Setelah 7 hari amati perbedaan – perbedaan yang terjadi di gelas 1 dan 2, misalnya
ukuran panjang batang, kondisi daun, dan kekokohan batang.
9. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran ke dalam tabel hasil pengamatan
3.5 Cara pengambilan data
Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan
pertumbuhan kacang hijau selama 7 hari, kami juga mengambil dokumen berupa foto dari
eksperimen tersebut. Dari setiap tempat terdapat 2 gelas, tetapi yang akan diolah hanya 1
gelas yang pertumbuhannya paling baik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm

Pertumbuhan Batang Kecambah


Hari Ke-
Tempat Gelap Tempat Terang

1 0 cm 0 cm

2 1,5 cm 0,5 cm

3 4,5 cm 0,6 cm

4 5 cm 1,8 cm

5 6,5 cm 0,3 cm

6 7,5 cm 2,3 cm

7 4 cm 1,2 cm

2. Tabel Perkembangan pada Keadaan dan Kualitas Tanaman

Hal Yang
Tempat Gelap Tempat Terang
Diamati
Daunnya menguncup,
Daunnya lebar, berwarna hijau
Kondisi Daun berwarna kuning, nampak layu,
tua, dan tampak lebih segar
dan tidak segar
Kondisi Dan Berwarna putih
Berwarna putih kehijauan,
Kekokohan pucat,melengkung, dan tidak
tampak segar, tegak, dan kokoh
Batang kokoh

4.2 Analisis Data

Dari tabel dan grafik pengamatan tinggi tanaman yang telah diukur setelah 7 hari,
ternyata didapat rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat terang dan gelap
adalah :
XTT = ∑Tinggi Tanaman di Tempat Terang/6 = 6,7 cm/6 = 1,12 cm
XTG = ∑Tinggi Tanaman di Tempat Gelap/6 = 29 cm/6 = 4,8 cm
Jadi, selisih tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat terang dan gelap adalah
XTG - XTT = 4,8,cm – 1,12 cm
= 3.68 cm

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena
cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning
(etiolasi).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan
cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang
hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan.
Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih
lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang
hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi),
daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena
cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah
benar.

Anda mungkin juga menyukai