Nazmi - 112016198 - Kasus Panti - F20.1
Nazmi - 112016198 - Kasus Panti - F20.1
Skizofrenia Hebefrenik
Pembimbing:
dr. Andri, Sp.KJ, FACLP
Disusun Oleh:
Muhammad Nazmi Faiz bin Musa
112016198
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus :
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3
Tanda Tangan
Nama pasien : Tn AS
Riwayat perawatan :-
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn AS
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 27 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat :Tanjung Priuk
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis: Selasa, 09 Oktober 2018, jam 15.30 WIB
: Rabu, 10 Oktober 2018, jam 08.10 WIB
A. KELUHAN UTAMA
Mundar mandir di jalan
Gejala dan
Tanda
2013
Tahun
2018
b. Masa Remaja:
WBS tidak mempunyai banyak teman, ada masalah dengan keluarga dan
terdapat masalah keuangan
c. Masa Dewasa:
WBS tidak memiliki masalah sosial dengan masyarakat disekitar tempat
tinggalnya.
3. Riwayat pendidikan
WBS mengatakan menempuh SD sampai kelas 2
4. Riwayat pekerjaan
WBS tidak pernah bekerja
5. Kehidupan beragama
WBS beragama Islam
6. Kehidupan perkawinan
WBS belum pernah menikah
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
Laki-laki WBS
Perempuan
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Ada
Halusinasi auditorik (Mendengar suara bisikan laki-laki yang mengatakan
“kamu bunuh dia”)
Halusinasi visual (Melihat 9 bayangan diri sendiri)
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Autistik
Kontinuitas : Koheren (Menjawab ketika pertanyaan diajukan)
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham: Ada
- Waham curiga (WBS curiga dengan temannya, mengatakan temannya
mau mencelakakan dia)
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada
I. RELIABILITAS : Baik
12. Sistem urogenital : nyeri ketok CVA -/-, nyeri tekan suprapubik (-)
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak ditemukan kelainan
2. Gejala rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-)
3. Mata : CA-/-, SI -/-
4. Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
5. Ofthalmoscopy : Tidak dilakukan
6. Motorik : normotoni, normotrofi
kekuatan motorik
7.Sensibilitas :
8.Sistim saraf vegetatif : dalam batas normal
9.Fungsi luhur : Fungsi Bahasa: baik
Fungsi memori (ingatan): baik
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan darah rutin: hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan
Leukosit
Fungsi hati: SGOT, SGPT
Fungsi ginjal: ureum dan kreatinin
Working Diagnosis
Pada WBS ini didapatkan adanya gejala positif yang dominan, yakni adanya
perilaku kacau, halusinasi auditorik, halusinasi visual, waham curiga yang telah ada
sejak tahun 2013 atau telah berlangsung selama 5 tahun. WBS tidak tampak memiliki
gangguan afektif selama dilakukan wawancara. Dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata atau tidak menonjol.
Menurut PPDGJ-III, WBS ini mengalami gangguan ke dalam F20.1 Skizofrenia
Hebefrenik.
Differential Diagnosis
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
❖ Aksis II : Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
❖ Aksis III : Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medik
❖ Aksis IV : Masalah keluarga denga ibu tiri
❖ Aksis V : Skala GAF 60 – 51 gejala sedang, disabilitas sedang
X.DAFTAR MASALAH
1.Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik.
2. Psikologi/psikiatrik : Halusinasi auditorik, halusinasi visual, dan waham curiga
3.Sosial/keluarga : Masalah dengan ibu tiri
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Indikasi:
- Untuk stabilisasi keadaan WBS
- Untuk stabilisasi pengobatan
2. Psikofarmaka
3. Psikoterapi
Suportif
Memberikan dukungan kepada WBS untuk dapat membantu WBS dalam
memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian
mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang
mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi WBS supaya minum obat
secara teratur.
Memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan berkurang dengan minum
obat yang teratur.
Mengajarkan WBS terapi relaksasi saat marah ataupun akan marah sehingga
dapat mengontrol amarah atau menyampaikan dengan cara yang lebih halus.
Keluarga
Memberikan informasi seputar penyakit yang diderita WBS, gejala yang tampak,
dampak, faktor penyebab, komplikasi, prognosis, dan resiko kekambuhan agar
WBS datang bila kambuh dikemudian hari
Menjelaskan faktor dari keluarga ataupun dari lingkungan rumah dan tetangga
yang menjadi faktor pencetus
Religius
Bimbingan keagamaan agar WBS selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran agama
yang dianutnya
Sosioterapi