S
DI JL. ABDUL WAHAB SYAHRANI RT. 06 SEMPAJA BARAT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA
KOTA SAMARINDA
A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
Nama kepala keluarga (KK) : Tn. M
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku : Jawa
Alamat dan telepon :Jl. KH. Wahid Hasyim Rt/Rw 054 Sempaja
Selatan Kota Samarinda
Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub Usia Pendidikan Pekerjaan Suku Ket.
x x x x
: Perempuan
: Garis perkawinan
a. Tipe Keluarga
Keluarga Ny. S termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan 2 anak kandung namun anak pertama sudah menikah dan tinggal
tidak serumah.
b. Suku
Keluarga Ny. S didominasi oleh suku Jawa dimana dalam keluarga
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
c. Agama
Keluarga Ny. S beragama Islam. Mereka melaksanakan ibadah sesuai ajaran
agama Islam. Ajaran agama Islam sangat berpengaruh dalam keluarga Ny. S.
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga Ny. S dipenuhi dari hasil jualan buah. Keuangan diatur oleh
Ny. S. Penghasilan keluarga Ny. S per bulan ± Rp 1.000.000,-.
e. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan untuk menghibur diri adalah berbincang-bincang
dengan suami dan anak.
D wc
Keterangan :
A : pintu depan
B : R. tamu
C : kamar tidur
D : Dapur
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap
hari adalah bahasa Indonesia dan Jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota
keluarga kurang baik, komunikasi keluarga Ny. S dengan anggota keluarga baik.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam menyelesaikan masalah, keluarga Ny. S didominasi oleh Tn. M dan
suami. Dimana setiap masalah yang terjadi dapat diselesaikan bersama-sama.
c. Struktur Peran
Ayah berperan sebagai kepala keluarga. Ibu berperan sebagai ibu rumah tangga,
mengurus rumah, membantu mengambil keputusan dan mengurus keuangan
keluarga. Anak berperan sebagai anak.
d. Nilai/norma keluarga
Keluarga Ny. S menganut agama islam dimana pendidikan agama diperoleh dari
pendidikan formal (sekolah) dan pendidikan informal (dari dalam keluarga).
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun, suami Ny. S tampak memperhatikan anggota
keluarganya dan tampak sering bercanda dengan anaknya. Sikap saling
menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Ny. S berjalan dengan baik. Keluarga sering
mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga Ny. S sudah memiliki 2 orang anak dan saat ini Ny. S tidak
menggunakan KB karena menurutnya usianya sudah tua.
d. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga Ny. S dipenuhi dari hasil jualan buah. Keuangan diatur oleh
Ny. S. Penghasilan keluarga Ny. S per bulan ± Rp 1.000.000,-.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan
Keluarga cukup mengetahui tentang kondisi yang dialami oleh Ny. S
Namun, Ny. S kurang mengetahui mengenai penyakitnya yaitu hipertensi.
2) Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan dalam mengambil
tindakan yang tepat
Ny. S mengatakan jika ada yang sakit pergi ke puskesmas atau ke bidan.
3) Mengetahui kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dan anggota keluarga tidak memperbolehkan anaknya yang sakit batuk
pilek untuk makan makanan yang dingin dan berminyak.
4) Mengetahui kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah sehat
Keluarga Ny. S kurang memperhatikan kebersihan rumah karena saat
perawat melakukan pengkajian rumah terlihat kurang rapi. Rumah
dibersihkan setiap hari. Keluarga Ny. S kurang mengetahui fungsi ventilasi
karena saat pengkajian jendela tidak dibuka pada siang hari, sehingga
pencahayaan kurang.
5) Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, dan bidan. Untuk berobat keluarga cenderung ke puskesmas.
6. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga mengatakan yang menjadi masalah sekarang adalah kebutuhan
ekonomi yang semakin banyak dan penghasilnan yang pas-pasan.
b. Stressor Jangka Panjang
Yang menjadi stresor jangka panjang adalah jika terdapat anggota keluarga yang
tiba-tiba sakit. Karena akan binggung membagi waktu, tenaga dan biaya dengan
perawatan .
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi Atau Stressor
Dalam mengatasi masalah, keluarga Ny. S selalu membicarakan bersama-sama
dengan suami.
d. Strategi Koping Yang Biasa Digunakan Keluarga
Dalam mengatasi masalah, mekanisme koping yang digunakan keluarga adalah
adaptif dengan membicarakan dan mengkomunikasikan bersama anggota
keluarga lain.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak terdapat strategi adaptasi disfungsional.
7. Harapan Keluarga
a. Terhadap Masalah Kesehatannya
Harapannya agar keluarga selalu sehat dan Ny. S tidak mengalami hipertensi
yang lebih parah lagi.
b. Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga Ny. S memiliki harapan terhadap petugas kesehatan seperti dapat
memberikan bimbingan atau memberikan pendidikan kesehatan baik dirumah
warga maupun saat ada perkumpulan seperti diposyandu.
8. Hasil Pemeriksaan Fisik
Organ yang Nama anggota keluarga
No.
diperiksa Ny. S
1. Kepala Rambut berwarna hitam, hygiene rambut dan kepala baik, tidak ada
lesi pada kulit kepala atau massa pada daerah kepala, rambut panjang
dan lurus..
Mulut Mukosa mulut lembab, berwarna merah muda, tidak ada stomatitis,
tidak ada keluhan menelan, gigi bersih, komunikasi lancar.
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, mata tidak cekung.
Mata Fungsi penciuman baik dan bentuk simetris, tidak ada deviasi pada
septum nasi
Hidung Tidak ada gangguan pendengaran.
Telinga
2. Leher Tidak ada lesi dan pembesaran tyroid dan kelenjar getah bening
3. Thorax
a. Paru Inspeksi: dadaberbentuk normal, gerakan dada simetris,tidak ada
retraksi dinding dada, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, RR:
21x/menit.
Auskultasi paru: suara paru vesikuler.
Perkusi: sonor.
Palpasi: taktil fremitus simetris kanan-kiri,
b. Jantung Inspeksi: ictus cordis terlihat.
Auskultasi: bunyi jantung S1-S2 reguler.
Perkusi: batas jantung normal.
Palpasi: HR : 90 x/menit.
4. Abdomen Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan,
auskultasi: bising usus 7x/menit, tidak ada distensi abdomen, tidak ada
asites.
Perkusi: tympani.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, nyeri lepas, nyeri tekan-lepas
5. Extremitas atas Kekuatan otot lengan kiri (5),
Kekuatan otot lengan kanan (5),
Tangan dan jari-jari normal tidak ada deformitas dan atrofi.
6. Extremitas Kekuatan otot tungkai kiri (5),
bawah Kekuatan otot tungkai kanan (5),
Kaki dan jari-jari normal tidak ada deformitas dan atrofi.
7. Refleks Tidak dilakukan pemeriksaan
a. Patologis
b. Fisiologis
8. Vital Sign TD : 160/90 mmHg
S : 36 °C
N : 90 x/menit
RR :21x/menit
B. Data Fokus
1. Data Subjektif
Ny. S mengatakan bahwa Ny. S mengalami hipertensi karena ibu Ny. S
mengalami penyakit yang sama
- Ny. S mengatakan bahwa dirinya mengkonsumsi obat-obatan untuk menurunkan
hipertensi. Namun saat pengkajian Ny. S mengatakan bahwa obatnya sudah
habis dan belum ke puskesmas.
2. Data Objektif
BB = 68 kg
TB = 152 cm
Vital sign: S:36°C, N: 90 x/menit, RR: 21x/menit. TD: 160/90mmHg
Ekspresi wajah Ny. S cemas dan terlihat khawatir saat menceritakan keadaannya
C. Analisa Data
1. DS:
Ny. S mengatakan bahwa Ny. S Kurangnya Kurang Pengetahuan
mengalami hipertensi karena informasi keluarga
ibunya memiliki riwayat tentang kondisi,
penyakit yang sama prognosis dan
Ny. S mengatakan bahwa dirinya kebutuhan nutrisi
mengkonsumsi obat-obatan tentang penyakit.
untuk menurunkan hipertensi.
Namun saat pengkajian Ny. S
mengatakan bahwa obatnya
sudah habis dan belum ke
puskesmas.
DO:
BB = 68 kg
TB = 160 cm
Vital sign: S:36,°C, N: 90
x/menit, RR: 21x/menit. TD:
160/90mmHg
Ekspresi wajah istri Tn. S cemas
dan terlihat khawatir saat
menceritakan keadaan Tn. S
P : Intervensi dihentikan