Anda di halaman 1dari 15

I.

PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)


KELUHAN : Pukul 03.00 WIB, ibu datang ke BPM mengeluh mulas-mulas sejak
pukul 18.00 WIB dan keluar air-air pada pukul 02.00 WIB.
II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
 Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis Status Emosional : Stabil
 Tanda- tanda vital
Tekanan darah : 110/90 mmHg Nadi : 88 x/menit. Regular
Respirasi : 21 x/menit Suhu : 36,4 0C
 Pemeriksaan fisik
 Muka : Ny. N terlihat tidak pucat dan tida oedema.
 Mata : Konjungtiva Ny.N tidak pucat , Sklera berwarna putih dan konjungtiva
berwarna merah muda.
 Bibir : Ny N terlihat tidak pucat.
 Dada : Payudara Ny N terlihat simetris, tidak ada kelainan , putting susu
menonjol dan sudah ada Colostrum.
 Abdomen
TFU : 30 cm
Leopold I : Pertengaha pusat dan px, teraba bulat, lunak,
tidak melenting yakni bokong janin
Leopold II : Bagian kiri ibu teraba keras, memanjang, seperti
ada tahanan yakni punggung janin
Bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin yakni
ektremitas
Leopold III :Teraba bulat, keras, melenting dan tidak bisa
digoyangkan
Leopold IV : Divergen
Pelimaan : 2/5
TBJ : (30-13) x 155 = 2,635 gram
DJJ : 140 x/menit Kekuatan : Kuat Regularitas : regular
Punctum Maximum : 3 jari dibawah umbilikus (abdomen kuadran III)
Penilaian His Frekuensi : 4 x/ 10 menit Interval his : 1 menit Durasi : 40 detik
Intensitas : kuat
 Genetalia
Inspeksi : tidak terlihat oedema, tidak terlihat varises dan tidak terlihat
pembengkakan kelenjar bartolini
Pemeriksaan dalam
 Vulva vagina : membuka
 Portio : tipis
 Pembukaan : 5 cm
 Keadaan ketuban : utuh
 Presentasi : kepala
 Denominator : ubun- ubun kecil
 Molase :0
 Penurunan bagian terendah : hodge 2
 Bagian- bagian yang menyertai : tidak ada
 Anus
Inspeksi : tidak terlihat haemorroid.
III. ASSESMENT (A)
Diagnosa : Ibu G2P1A0 gravida 40 minggu + 2 hari hari inpartu kala I fase aktif
dengan keadaan baik.
Janin hidup tunggal intrauterine presentasi kepala dengan keadaan
baik.
Masalah Potensial : tidak ada
Antisipasi Maslah Potensial : tidak ada

IV. PENATALAKSANAAN
1. Informasikan hasil pemeriksaan
Memberiahukan hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu telah masuk dalam fase aktif
pembukaan menjelang persalinan, hasil pemeriksaan pukul 03.10 WIB pembukaan 4
cm dan kemungkinan akan berjalan cepat mengingat ibu hamil anak ke 2. Keadaan
umum ibu dan janin baik.
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan siap untuk menghadapi persalinan
2. Anjurkan untuk melakukan managemen pengurangan nyeri
Memberitahu ibu cara untuk mengurangi nyeri saat his yaitu dengan menarik nafas
dalam dari hibung dan membuangnya dari mulut serta posisi miring ke kiri untuk
memperlancar aliran oksigen ke uterus.
Ibu mau dan mampu melakukan anjuran yang diberikan serta merasa lebih nyaman
setelah melakukanya.
3. Berikan konseling untuk tetap memelihara asupan nutrisi dan hidrasi
Menganjurkan kepada kelurga untuk memberikan makanan dan minuman kepada ibu
disaat tidak ada his seperti minuman manis maupun cemilan agar ibu tidak kekurangan
cairan dan memiliki tenaga saat meneran.
Ibu dan keluarga memberikan respon baik terhadap anjuran yang diberikan, dan ibu
telah makan bubur pukul 03.40 serta minum air putih pukul 03.45 WIB.
4. Persiapan perlengkapan persalinan
Mempersiapkan perlengkapan persalinan untuk ibu, bayi dan tindakan saat persalinan
seperti berikut :
Ibu : samping kain 5-6 buah minimal, baju gantti, pembalut dan celana
dalam
Bayi : pernel, popok, gurita, baju bayi, penutup kepala dan kain untuk
mengeringkan
Tindakan : partus set lengkap dan tempat kain kotor ibu, tempat plasenta serta
cairan klorin
Ibu dan keluarga telah menyiapkan semua perlengkapan bersalin. Perlengkapan
persalinan normal sudah disiapkan.
5. Berikan pendidikan kesehatan tentang posisi meneran saat persalinan
Memberikan pendidikan kesehatan dan mengajari ibu bagaimana posisi meneran yang
baik yaitu dengan membuka lebar-lebar selangkangan, paha ditekuk dan kepala
diangkat serta melihat ke perut saat his yang paling kuat dating hasilnya ibu mengerti
dan memahami serta dapat mempraktekan apa yang bidan ajarkan.
6. Berikan dukungan mental dan spiritual
Memberikan dukungan mental dan spiritual dengan membeikan motivasi-motivasi
pada saat akan meneran dan memilih pendamping saat persalinan.
Ibu termotivasi dan memilih didampingi oleh suaminya, ibu merasa tenang.
7. Observasi kemajuan persalinan (pembukaan) dan his
Mengobservasi secara intensive kemajuan persalinan dengan partograf sebagai acuan
dan dokumentasi
Persalinan maju sesuai dengan His yang teratur dan kuat.
8. Pendokumentasian partograf
Mendokumentasikan seluruh data kemajuan persalinan dalam partograf sesuai dengan
keadaan ibu dengan baik dan benar
Semua data kemajuan persalinan ibu terdokumentasikan dengan baik dalam partograf

KALA II

Hari / tanggal :15 Mei 2018 Jam : 11.00 WIB

I. DATA SUBJEKTIF (S)


Keluhan : Ibu mengeluh mulas- mulas yang semakin sering dan kuat serta ada rasa ingin
meneran.

II. DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum
 Kesadaran : Composmentis
 Keadaan umum : baik
 Status emosional : stabil
2. Tanda- tanda vital
 Tekanan darah : 110/ 70 mmHg
 Nadi : 86 x/ menit
 Respirasi : 21 x/ menit
 Suhu : 37,0 0C
3. His
 Intensitas : kuat
 Frekuensi : 5x/ 10 menit
 Interval :1 menit
 Durasi : 50 detik
4. DJJ
 Frekuensi : 140x/ menit. Regular
5. Pemeriksaan Luar Abdomen
 Perlimaan : 0/5
 Vesika urinaria : kosong
6. Pemeriksaan Dalam
 Vulva vagina : membuka
 Portio : sudah tidak teraba
 Pembukaan serviks : 10 cm
 Keadaan ketuban : sudah pecah
 Presentasi : kepala
 Denominator : ubun- ubun kecil
 Penurunan bagian terendah : hodge 4
 Molase :0
 Bagian yang terba : tidak ada bagian- bagian yang menyertai

III. ASSESMENT (A)


Diagnosa : Ibu G2P1A0 gravida 40 minggu + 2 hari inpartu kala II dengan keadaan
baik.
Janin hidup tunggal intrauterine presentasi kepala dengan keadaan baik.
Masalah Potensial : tidak ada
Antisipasi Masalah Potensial : tidak ada

I. PENATALAKSANAAN (P)
1. Informasikan hasil pemeriksaan
Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah
lengkap, ibu harus segera bersiap-siap untuk meneran dengan posisi dan cara yang telah
diajarkan sebelumnya.
Ibu memberikan respon yang baik dan segera bersiap sesuai dengan intruksi yang
diberikan.
2. Melihat tanda gejala kala II
Ibu mengatakan merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran, ada tekanan pada anus,
terlihat perineum menonjol dan vulva membuka.
Tanda dan gejala kala II sudah terlihat.
3. Penataan alat dan persiapan diri menghadapi persalinan
Menyiapkan alat serta mendekatkan alat, menatanya secara ergonomis untuk
memudahkan saat pertolongan persalinan. Siapkan diri penolong dengan segera
memakai APD lengkap.
Alat- alat telah tersusun rapih dan ergonomis, APD lengkap telah terpakai.
4. Persiapan meneran dan pengarahan posisi meneran
Memberikan arahan dengan membimbing dan mengarahkan posisi meneran yang baik
dan nyaman kepada ibu.
Kepala bayi turun dengan baik dengan posisi yang dianjurkan
5. Pemberian asuhan sayang ibu
Memberikan minuman saat his hilang dan mengijinkan keluarga atau suami turut
mendampingi saat proses persalinan.
Ibu nyaman dengan asuhan yang bidan berikan
6. Pertolongan persalinan sesuai dengan APN pada kala II
Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan langkah APN pada kala II
 Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran
 Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk meneran
 Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.
 Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak
meminta ibuberbaring terlentang).
 Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
 Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu
 Menganjurkan asupan cairan per oral.
 Menilai DJJ setiap lima menit.
 Beristirahat di antara kontraksi.
 Persiapan pertolongan kelahiran bayi.
 Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan
handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
 Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
 Membuka partus set.
 Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
 Menolong kelahiran bayi
 Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa
bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi,
membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
- Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung
setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir DeLee disinfeksi
tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih.
 Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih.
 Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
- Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
- Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat
dan memotongnya.
 Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahir bahu
 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan kearah keluar hingga
bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
Lahir badan dan tungkai
 Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga
tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
 Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior)
dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat panggung dari kaki
lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
kaki.
 Penanganan bayi baru lahir
 Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan
posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan).
 Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian
pusat.
Persalinan dan kepala bayi maju sesuai dengan dorongan dari power serta kekuatan his
ibu. Bayi lahir normal, menangis spontan pukul 11.20 WIB jenis kelamin perempuan,
berat badan 3200 gram, panjang badan 48 cm, keadaan umum baik.
Ibu terlihat senang melihat kelahiran bayinya.
7. Berikan kebutuhan nutrisi dan hidrasi
Memberikan ibu minum dengan teh manis hangat agar ibu tidak merasa lemas.
Ibu merasa lebih nyaman dan senang.

KALA III

Hari/ tanggal :15 mei 2018 Jam: 11.20 WIB

I. DATA SUBJEKTIF (S)


Keluhan : Ibu masih merasakan mulas dan lemas

II. DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
Status emosional: Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 21x/menit Suhu : 37,0 0C
3. Abdomen
- TFU : Sepusat
- Kontraksi : Kuat
- Bayi ke 2 : Tidak ada
- Keadaan kandung kemih : Kosong
 Tanda- tanda pelepasan plasenta
- Perdarahan : Tidak
- Tali pusat memanjang : Ya
- Semburan darah tiba tiba : Ya

III. ASSESMENT (A)


Diagnosa : Ibu P2A0 Inpartu kala III dengan keadaan baik.
Masalah potensial : tidak ada
Antisipasi Masalah Potensial : tidak ada

IV. PENATALAKSANAAN (P)


1. Informasikan mengenai hasil pemeriksaan
Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa bayi telah lahir dengan selamat, ibu
dalam keadaan baik, dan plasenta (ari-ari) belum lahir.
Ibu dan keluarga merasa senang.
2. Perawatan bayi baru lahir
 Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan
urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm
dari klem pertama (ke arah ibu).
 Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.
 Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut
yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, mengambil tindakan yang sesuai.
 Melakukan IMD dengan meletakan bayi diatas perut ibunya secara skin to skin
dilakukan selama 1 jam. Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan memulai
pemberian ASI jika ibu menghendakinya.
3. Beritahu ibu akan dilakukukan tindakan pelahiran plasenta
Memberitahukan kepada ibu bahwa masih ada plasenta yang harus di keluarkan,
sehingga harus dikeluarkan sesegera mungkin.
Ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan dan akan mematuhi intruksi.
4. Lahirkan plasenta dengan management aktif kala III
Melahirkan plasenta dengan management aktif kala 3 yakni dengan langkah sebagai
berikut:
 Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk
menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
 Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin.
 Dalam waktu 1 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 unit
IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.
 Melakukan penegangan tali pusat terkendali
 Memindahkan klem pada tali pusat
 Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis,
dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan
uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
 Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah bawah
pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian
bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial)
dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta
tidak lahir setelah 30 – 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu
hingga kontraksi berikut mulai.
 Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk
melakukan ransangan puting susu.
 Lihat tanda – tanda pelepasan plasenta
 Tali pusat memanjang : terlihat ada pemanjangan beberapa saat setelah
suntikan oksitosin diberikan dan PTT
 Uterus membulat : teraba globuler setelah beberapa saat bayi lahir
 Semburan darah tiba-tiba : terlihat ada semburan darah tiba-tiba setelah
beberapa saat penyuntikan oksitosin

 Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, meminta ibu untuk meneran sambil
menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan
lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
 Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan
hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan
lahirkan selaput ketuban tersebut.
- Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau
sterildan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-
jari tanganatau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk
melepaskan bagianselaput yang tertinggal.
 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar denganlembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
 Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
Waktu plasenta lahir pukul 11.30 WIB
 Keadaan plasenta
Kotiledon : lengkap dan utuh
Selaput ketuban : utuh
Insersi tali pusat : centralis
Diameter : kurang lebih 15 cm
Tebal : kurang lebih 3cm
Panjang tali pusat : kurang lebih 50 cm
Infrak dan kelainan : tidak ada
 Perdarahan : kurang lebih 200ml
 Kontraksi : teraba baik
Konsistensi : teraba keras
Intensitas : kuat
 Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
Plasenta lahir lengkap dengan waktu normal dan tidak ada penyuntikan oksitosin ke
2 terlihat tidak ada laserasi pada jalan lahir.
5. Pemberian asuhan pada bayi baru lahir
Memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan mengeringkan, menghangatkan,
memberi salep mata, memberikan vit k, menimbang, mengukur panjang badan dan
membungkus tali pusat serta membedong setelah selesai dilakukan IMD.
Bayi menangis kuat, kulit terlihat kemerahan, tonus otot baik dan dapat menyusu
dengan baik.
KALA IV
Hari/ Tanggal : 15 mei 2018 Jam : 10.30 WIB

I. DATA SUBJEKTIF (S)


Keluhan :
Ibu merasa lega, tidak merasa pusing, agak lemas dan mulas.

II. DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum
 Kesadaran : Composmentis
 Keadaan umum : Baik
 Status emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 86x/menit
 Respirasi : 21 x/menit
 Suhu : 37,5 oc
3. TFU : 2 jari dibawah pusat
4. Keadaan vesika urinaria : kosong
5. Jumlah perdarahan : ±70 cc
6. Keadaan perineum : laserasi grade 2

III. ASSESMENT (A)


Diagnosa : Ibu P2A0 inpartu kala IV dengan laserasi jalan lahir
grade 2
Masalah potensial : Perdarahan
Antisipasi masalah potensial : Hecting
IV. PENATALAKSANAAN (P)
1. Informasikan hasil dari pemeriksaan
Memberitahukan kepada ibu bahwa saat ini ibu sudah melahirkan dengan selamat.
Ibu merasa senang
2. Pengevaluasian laserasi jalan lahir
Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dengan melakukan
eksplorasi vulva vagina untuk melihat adanya luka laserasi.
 Terdapat laserasi grade 2
3. Melakukan penjahitan luka perineum dengan dilakukan anastesi terlebih dahulu dan
menggunakan tipe jahitan jelujur.
 Terdapat ± 5 jahitan
4. Berikan rasa nyaman kepada ibu
Meberikan rasa nyaman kepada ibu dengan membersihkan badan ibu dari darah dan
cairan ketuban dan membersihkan tempat tidur dengan menggunakan air disinfeksi
tingkat tinggi. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering, memasang
pembalut agar ibu merasa nyaman. Memindahkan ke ruang nifas dan memberikan
posisi yang nyaman dan memberi tahu bagaimana cara menyusui atau posisi menyusui
bayi demi mendukung kontraksi dari uterus.
 Ibu merasa nyaman dan kontraksi uterus keras juga perdarahan dalam batas
normal
5. Pemenuhan nutrisi pasca bersalin
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang
diinginkan agar kondisi ibu cepat pulih dan proses laktasi berjalan dengan baik.
 Keluarga mengerti dan segera menjalankan anjuran yang bidan sampaikan.
6. Pemenuhan kebutuhan istirahat pasca persalinan
Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan tidur setelah observasi kala IV dan apabila
kondisi ibu dinyatakan baik serta normal.
 Ibu mengerti dan melakukan anjuran bidan dengan dukungan keluarga
7. Lakukan pengukuran antropometri
Melakukan pengukuran panjang badan bayi, lingkar kepala, dan lingkar dada.
Menimbang berat badan bayi, menyuntik Vit. K sebanyak 1 ml di sepertiga paha kiri
secara IM, dan memberi salep mata.
Berat Badan : 3200gram
Panjang Badan : 48cm
Circumferensia fronto-occipitalis : 32 cm
Circumferensia mento-occipitalis : 33 cm
Circumferensia sub-occipito bregmatika : 31 cm
 Ibu telah mengetahui ukuran antropometri bayi
8. Dekontaminasi alat-alat serta merapihkan tempat
Mendekontaminasikan alat pasca pertolongan persalinan sesuai dengan aturan
dekontaminasi dan merapikan serta membersihkan tempat. Menempatkan semua
peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan
membilas peralatan setelah dekontaminasi. Membuang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
 Tidak ada alat yang tertinggal untuk di dekontaminasi serta tempat persalinan
kembali bersih dan rapih seperti semula.
9. Lakukan pemantauan kala IV
Melakukan observasi kala IV dengan langkah sebagai berikut :
 Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
 Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus.
 Mengevaluasi kehilangan darah.
 Memeriksa tekanan darah, Tinggi Fundus Uteri, nadi, respirasi, perdarahan dan
keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca
persalinan.
Ibu dalam keadaan baik dan normal dan kontraksi uterus keras juga perdarahan dalam
batas normal
Pendokumentasian pertolongan secara lengkap
Mendokumentasikan jalannya persalinan dengan lengkap memakai metode SOAP dan
menyertakan partograf yang telah di lengkapi.
 Semua pertolongan persalinan dan data ibu terdokumentasikan dengan lengkap.
10. Pemberitahuan untuk kunjungan Post partum dan kunjungan neonatus
Memberitahukan bahwa ibu harus memeriksakan keadaannya dan bayi nya 3 hari
kemudian sekaligus untuk imunisasi HB-0 dan boleh periksa diluar jadwal jika ada
keluhan.
 Ibu mengerti dan akan kembali lagi satu minggu sesuai jadwal

Dalam persalinan pada Ny.N tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek dilahan
karena pada pertolongan persalinan Ny N terdapat 60 langkah APN.

Anda mungkin juga menyukai