IV. PENATALAKSANAAN
1. Informasikan hasil pemeriksaan
Memberiahukan hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu telah masuk dalam fase aktif
pembukaan menjelang persalinan, hasil pemeriksaan pukul 03.10 WIB pembukaan 4
cm dan kemungkinan akan berjalan cepat mengingat ibu hamil anak ke 2. Keadaan
umum ibu dan janin baik.
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan siap untuk menghadapi persalinan
2. Anjurkan untuk melakukan managemen pengurangan nyeri
Memberitahu ibu cara untuk mengurangi nyeri saat his yaitu dengan menarik nafas
dalam dari hibung dan membuangnya dari mulut serta posisi miring ke kiri untuk
memperlancar aliran oksigen ke uterus.
Ibu mau dan mampu melakukan anjuran yang diberikan serta merasa lebih nyaman
setelah melakukanya.
3. Berikan konseling untuk tetap memelihara asupan nutrisi dan hidrasi
Menganjurkan kepada kelurga untuk memberikan makanan dan minuman kepada ibu
disaat tidak ada his seperti minuman manis maupun cemilan agar ibu tidak kekurangan
cairan dan memiliki tenaga saat meneran.
Ibu dan keluarga memberikan respon baik terhadap anjuran yang diberikan, dan ibu
telah makan bubur pukul 03.40 serta minum air putih pukul 03.45 WIB.
4. Persiapan perlengkapan persalinan
Mempersiapkan perlengkapan persalinan untuk ibu, bayi dan tindakan saat persalinan
seperti berikut :
Ibu : samping kain 5-6 buah minimal, baju gantti, pembalut dan celana
dalam
Bayi : pernel, popok, gurita, baju bayi, penutup kepala dan kain untuk
mengeringkan
Tindakan : partus set lengkap dan tempat kain kotor ibu, tempat plasenta serta
cairan klorin
Ibu dan keluarga telah menyiapkan semua perlengkapan bersalin. Perlengkapan
persalinan normal sudah disiapkan.
5. Berikan pendidikan kesehatan tentang posisi meneran saat persalinan
Memberikan pendidikan kesehatan dan mengajari ibu bagaimana posisi meneran yang
baik yaitu dengan membuka lebar-lebar selangkangan, paha ditekuk dan kepala
diangkat serta melihat ke perut saat his yang paling kuat dating hasilnya ibu mengerti
dan memahami serta dapat mempraktekan apa yang bidan ajarkan.
6. Berikan dukungan mental dan spiritual
Memberikan dukungan mental dan spiritual dengan membeikan motivasi-motivasi
pada saat akan meneran dan memilih pendamping saat persalinan.
Ibu termotivasi dan memilih didampingi oleh suaminya, ibu merasa tenang.
7. Observasi kemajuan persalinan (pembukaan) dan his
Mengobservasi secara intensive kemajuan persalinan dengan partograf sebagai acuan
dan dokumentasi
Persalinan maju sesuai dengan His yang teratur dan kuat.
8. Pendokumentasian partograf
Mendokumentasikan seluruh data kemajuan persalinan dalam partograf sesuai dengan
keadaan ibu dengan baik dan benar
Semua data kemajuan persalinan ibu terdokumentasikan dengan baik dalam partograf
KALA II
I. PENATALAKSANAAN (P)
1. Informasikan hasil pemeriksaan
Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah
lengkap, ibu harus segera bersiap-siap untuk meneran dengan posisi dan cara yang telah
diajarkan sebelumnya.
Ibu memberikan respon yang baik dan segera bersiap sesuai dengan intruksi yang
diberikan.
2. Melihat tanda gejala kala II
Ibu mengatakan merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran, ada tekanan pada anus,
terlihat perineum menonjol dan vulva membuka.
Tanda dan gejala kala II sudah terlihat.
3. Penataan alat dan persiapan diri menghadapi persalinan
Menyiapkan alat serta mendekatkan alat, menatanya secara ergonomis untuk
memudahkan saat pertolongan persalinan. Siapkan diri penolong dengan segera
memakai APD lengkap.
Alat- alat telah tersusun rapih dan ergonomis, APD lengkap telah terpakai.
4. Persiapan meneran dan pengarahan posisi meneran
Memberikan arahan dengan membimbing dan mengarahkan posisi meneran yang baik
dan nyaman kepada ibu.
Kepala bayi turun dengan baik dengan posisi yang dianjurkan
5. Pemberian asuhan sayang ibu
Memberikan minuman saat his hilang dan mengijinkan keluarga atau suami turut
mendampingi saat proses persalinan.
Ibu nyaman dengan asuhan yang bidan berikan
6. Pertolongan persalinan sesuai dengan APN pada kala II
Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan langkah APN pada kala II
Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran
Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk meneran
Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.
Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak
meminta ibuberbaring terlentang).
Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu
Menganjurkan asupan cairan per oral.
Menilai DJJ setiap lima menit.
Beristirahat di antara kontraksi.
Persiapan pertolongan kelahiran bayi.
Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan
handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
Membuka partus set.
Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Menolong kelahiran bayi
Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa
bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi,
membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
- Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung
setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir DeLee disinfeksi
tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih.
Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih.
Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
- Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
- Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat
dan memotongnya.
Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahir bahu
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan kearah keluar hingga
bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
Lahir badan dan tungkai
Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga
tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior)
dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat panggung dari kaki
lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
kaki.
Penanganan bayi baru lahir
Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan
posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan).
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian
pusat.
Persalinan dan kepala bayi maju sesuai dengan dorongan dari power serta kekuatan his
ibu. Bayi lahir normal, menangis spontan pukul 11.20 WIB jenis kelamin perempuan,
berat badan 3200 gram, panjang badan 48 cm, keadaan umum baik.
Ibu terlihat senang melihat kelahiran bayinya.
7. Berikan kebutuhan nutrisi dan hidrasi
Memberikan ibu minum dengan teh manis hangat agar ibu tidak merasa lemas.
Ibu merasa lebih nyaman dan senang.
KALA III
Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, meminta ibu untuk meneran sambil
menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan
lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan
hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan
lahirkan selaput ketuban tersebut.
- Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau
sterildan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-
jari tanganatau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk
melepaskan bagianselaput yang tertinggal.
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
melingkar denganlembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
Waktu plasenta lahir pukul 11.30 WIB
Keadaan plasenta
Kotiledon : lengkap dan utuh
Selaput ketuban : utuh
Insersi tali pusat : centralis
Diameter : kurang lebih 15 cm
Tebal : kurang lebih 3cm
Panjang tali pusat : kurang lebih 50 cm
Infrak dan kelainan : tidak ada
Perdarahan : kurang lebih 200ml
Kontraksi : teraba baik
Konsistensi : teraba keras
Intensitas : kuat
Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
Plasenta lahir lengkap dengan waktu normal dan tidak ada penyuntikan oksitosin ke
2 terlihat tidak ada laserasi pada jalan lahir.
5. Pemberian asuhan pada bayi baru lahir
Memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan mengeringkan, menghangatkan,
memberi salep mata, memberikan vit k, menimbang, mengukur panjang badan dan
membungkus tali pusat serta membedong setelah selesai dilakukan IMD.
Bayi menangis kuat, kulit terlihat kemerahan, tonus otot baik dan dapat menyusu
dengan baik.
KALA IV
Hari/ Tanggal : 15 mei 2018 Jam : 10.30 WIB
Dalam persalinan pada Ny.N tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek dilahan
karena pada pertolongan persalinan Ny N terdapat 60 langkah APN.