A. JUDUL PENELITIAN
Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran
Konsep Kimia Karbon Kelas XI MIPA T yang Didasari Konstruktivisme di MA Nurul
Islam
C. PENDAHULUAN
Mata Pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi
siswa saat ini. Akibatnya, banyak siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) yang tidak
berhasil dalam belajar kimia. Djoyonegoro (dalam Kompas, 1995) menyatakan bahwa
diantara para siswa SMU berkembang anggapan bahwa mata pelajaran MIPA terutama
kimia merupakan mata pelajaran tersulit dan menjadi momok di kalangan mereka.
Hasil penelitian yang dilakukan Pendley, Bretz dan Novak (1994) menunjukkan pada
umumnya siswa cenderung belajar dengan hafalan dari pada secara aktif mencari untuk
membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia tersebut. Nakhleh (1992)
juga mengungkapakan bahwa cara belajar seperti itu menyebabkan sebagian konsep-
konsep kimia masih merupakan konsep yang abstrak bagi siswa, bahkan mereka tidak
dapat mengenali konsep-konsep kunci atau hubungan antarkonsep yang diperlukan untuk
memahami konsep tersebut. Dengan demikian, untuk dapat memahami konsep-konsep
dalam kimia diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun
konsep tersebut.
Kenyataan, pembelajaran IPA termasuk kimia yang tampak saat ini adalah gaya
mengajar guru yang selalu mendrill siswa untuk menghafalkan berbagai konsep tanpa
disertai pemahaman terhadap konsep itu sendiri, dengan alasan untuk mengejar target
ujian akhir (Hadiat, 1994). Akibatnya, siswa tidak membangun pemahaman konsep-konsep
kimia yang fundamental pada saat mereka belajar kimia.
Konsep Kimia Karbon merupakan salah satu konsep kimia yang cukup abstrak dan
sulit dipahami siswa MA ataupun mahasiswa. Hasil survey peneliti pada 34 siswa kelas XI
IPA T, ditemukan bahwa hanya 20% dari 34 siswa yang mampu mengerjakan soal pada
taraf ketuntasan di atas 70%. Bagian materi yang sukup bermasalah untuk sebagian besar
mahasiswa adalah Kimia Karbon. Materi ini dianggap sulit oleh beberapa mahasiswa,
dengan alasan untuk memahami materi tersebut selain harus dapat mengingat jenis-jenis
senyawanya, juga harus dapat mengenal struktur dasar/gugus fungsionalnya dan dapat
menuliskan ataupun menggambarkan rumus struktur dari senyawanya. Selanjutnya, dari
hasil survey tahun 2017 di MA Nurul Islam ditemukan bahwa hanya 44% dari 40 siswa
yang tergolong berada di atas tingkat ketuntasan belajar tentang Kimia Karbon. Hasil
wawancara dengan beberapa siswa terungkap bahwa materi ini tergolong sulit karena
menuntut siswa untuk mengembangkan nalar dan penguasaan beberapa konsep yang
mendasari konsep senyawa karbon.
Dari hasil diskusi dengan para guru kimia dalam pertemua mingguan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia di Mojokerto terungkap bahwa guru mata pelajaran
kimia juga kesulitan dalam menyampaikan materi kimia karbon ini pada siswa. Mereka
sukar mencari metode, strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran materi
tersebut, dengan alasan ketidakmampuan siswa mengembangkan nalarnya untuk
menggambarkan rumus struktur dari senyawa karbon, dan ketidakmampuan siswa dalam
menguasai konsep dasar untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara dua senyawa karbon.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan bagian pendahuluan sebelumnya, permasalahan dalam penelitian ini
adalah: tindakan apa saja yang dilakukan pengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap konsep kimia karbon?
Agar dapat menjawab permasalahan dimaksud, maka dibagi dalam rincian sub-sub
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman siswa MA Nurul Islam pada konsep Kimia Karbon?
2. Bagimana strategi Peta Konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
Kimia Karbon?
F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Peta Konsep
Menurut Novak (1984) dan Gawith (1988) peta konsep adalah suatu istilah tentang
strategi yang digunakan guru untuk membantu siswa mengorganisasikan konsep pelajaran
yang telah dipelajari berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya. Hubungan
antara satu konsep dengan konsep lain dikenal sebagai proposisi. Selanjutnya, peta konsep
yang diperkenalkan oleh Novak pada tahun 1985 (Dahar, 1988) dalam bukunya Learning
How to Learn, peta konsep merupakan suatu alat yang efektif untuk menghadirkan secara
visual hirarki generalisasi-generalisasi dan untuk mengekspresikan keterkaitan proposisi
dalam sistem konsep-konsep yang saling berhubungan.
Pada peta konsep, konsep dinyatakan dalam bentuk istilah atau label konsep.
Konsep-konsep dijalin secara bermakna dengan kata-kata penghubung sehingga dapat
membentuk proposisi. Satu proposisi mengandung dua konsep dan kata penghubung.
Konsep yang satu lebih inklusif daripada konsep yang lain.
Dahar (1988) mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:
1. Peta Konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan
konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi
fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat
“melihat” bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih
bermakna.
2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau
suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan-
hubungan proposional antara konsep-konsep.
3. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang lebih
inklusif daripada konsep-konsep yang lain.
4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif,
terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.
G. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian tindakan ini sebagai berikut:
1. Mengetahui pemahaman siswa SMU Santo Petrus pada materi Kimia Karbon.
2. Mengetahui perubahan pemahaman siswa pada materi Kimia Karbon setelah
dilakukan pembelajaran menggunakan strategi Peta Konsep disertai Penulisan Jurnal.
I. METODE PENELITIAN
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMU Santo Petrus Pontianak pada siswa kelas II. Siswa
ini diberikan tes awal, dengan tujuan untuk melihat pemahaman awal siswa sebelum diajar
materi kimia karbon. Hasil analisa tes awal, juga digunakan untuk rujukan penyusunan
tindakan yang akan dilakukan.
2. Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil analisis tes awal, dirancang alternatif-alternatif tindakan yang
akan dilakukan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus atau lebih.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus atau lebih. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai. Adapun sasaran pembelajaran yang
ingin dicapai setiap siklus sebagai berikut:
- Siklus 1 : strategi peta konsep disertai tugas penulisan jurnal di sekolah.
- Siklus 2 : strategi peta konsep disertai tugas penulisan jurnal di rumah.
- Siklus 3 : strategi peta konsep disertai tugas penulisan jurnal di rumah atau
di sekolah.
- Siklus 4 : jika pembelajaran belum pada taraf ketuntasan yang memadai,
SIKLUS 1
SIKLUS
SIKLUS
SIKLUS2
2
22 22
Jika belum selesai, maka lanjut ke siklus 3 dan seterusnya
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori dan uraian di atas, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah :
“ Jika guru melaksanakan strategi peta konsep disertai tugas penulisan jurnal dalam setting
pembelajaran kimia karbon yang didasari konstruktivisme sesuai dengan rancangan yang
telah disusun, maka pemahaman siswa terhadap konsep kimia karbon dapat meningkat”
5.Indikator Kinerja
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah bila penguasaan
siswa tentang materi kimia karbon telah menxapai tingkat ketuntasan belajar minimal 75%.
J. JADWAL PENELITIAN
Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Persiapan
-Koordinasi instansi terkait/perijinan x
- Survey lapangan (mencari teori & fakta x
pendukung permasalahan)
- Penyusunan & diskusi rancangan proposal x x
Desain
- Merancang draft instrumen penelitian x
2. Pelaksanaan
- Penyusunan instrumen penelitian x
- Penyusunan rancangan pembelajaran x x
menggu-
nakan strategi peta konsep disertai tugas
pe-
nulisan jurnal
- Pelaksanaan SIKLUS 1 x
- Perbaikan pelaksanaan Siklus 1 (hasil x
diskusi
keg. Observasi 1 dan refleksi 1)
- Penyusunan rancangan pembelajaran x x
menggu-
nakan strategi peta konsep disertai tugas
pe-
nulisan jurnal
- Pelaksanaan SIKLUS 2 x
- Perbaikan pelaksanaan Siklus 2 (hasil x
diskusi
keg. Observasi 2 dan refleksi 2)
3. Laporan
- Penyusunan draft laporan x
- Seminar hasil penelitian x
- Penyusunan laporan akhir x
- Penggandaan laporan x
- Pengiriman laporan x