Anda di halaman 1dari 1

MANAJEMEN NYERI

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


117/SPO/KEP/2015 - 1/1

TANGGAL TERBIT Ditetapkan,


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 05 Desember 2015 dr. Mevin Handoyo, MKK
Direktur RS

PENGERTIAN Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi


seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang perbah
mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Menurut International Association for Study of Plain (IASP), nyeri adalah
sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang
didapat terkait dengan kerusakan jaringan actual maupun potensial atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
TUJUAN Meningkatkan perasaan nyaman, aman individu dan meningkatkan
kemampuan individu untuk melakukan aktifitas fisik yang diperlukan
untuk penyembuhan, serta mencegah timbulnya gangguan tidur.

KEBIJAKAN SK Direktur No.019/RSKBSSM-SK/DIR/XI/2015 RS Khusus Bedah SS


Medika tentang Kebijakan Pelaksanaan Pengkajian Nyeri

PROSEDUR 1. Informasikan kepada pasien penyebab nyeri yang dialami pasien.


2. Batasi lingkungan pasien dan minta keluarga untuk memberi
dukungan dengan menemani pasien serta melakukan upaya
menangani nyeri dengan terapi non farmakologi .
3. Berikan terapi non farmakologi dan farmakologi :
a. Non Farmakologi (dilakukan oleh perawat)
 Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
 Berikan kompres hangat / dingin
 Lakukan massage / touch therapi
 Guided Imaginary
b. Farmakologi (Diberikan oleh dokter)
 Nyeri ringan (Skala Nyeri 1-3) : pemberian NSAID
 Nyeri Sedang (Skala Nyeri 4-6) : pemberian NSAID
politerapi (sebaiknya dari kelompok kimia yang
berbeda) atau pemberian opioid.
 Nyeri Berat (Skala Nyeri 7 – 10).
Nyeri Berat : pemberian opioid atau morfin.
4. Evaluasi bersama pasien efektifitas dari terapi yang sudah
diberikan.
5. Edukasi pasien dan keluarga tehnik mengurangi nyeri bila nyeri
kambuh lagi.
UNIT TERKAIT Unit gawat darurat
Unit rawat inap
Unit rawat jalan

Anda mungkin juga menyukai