Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PENGARUH KONSENTRASI KATALIS HCl PADA

HIDROLISA MINYAK JARAK

Christyowati Primi Sagita*), Erna Listyaningrum, Irfan Suryanto

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Minyak jarak merupakan minyak nabati yang diperoleh dengan cara pemerasan dari tanaman Ricinus
communis, kegunaan langsung minyak jarak terbatas pada industri genteng, obat – obatan , minyak rem,
dan minyak lincir sehingga dilakukan hidrolisa minyak untuk meningkatkan penggunaannya. Hidrolisa
minyak jarak dalam percobaan ini dilakukan menggunakan variabel konsentrasi katalis HCl yaitu 0.1N,
0.15N, dan 0.2N dengan melakukan analisa kadar asam lemak pada bahan baku, kemudian hidrolisa
minyak selama 15 menit dan analisa kadar asam lemak bebas. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, hasil menunjukkan pada konsentrasi HCl 0,2 N didapatkan konversi hidrolisa tertinggi sebesar
0,13; konstanta kecepatan reaksi tertinggi yaitu 0,0104/menit; dan konstanta kesetimbangan reaksi
hidrolisa yang diperoleh sebesar 1,283x10-7.

Kata kunci: minyak jarak; konversi; konstanta kecepatan reaksi; hidrolisa; katalis

Abstract

The Analysis of Effect of Catalyst’s Concentration on Hydrolysis of Castor oil Plant. Castor oil is
vegetable oil obtained by extortion from Ricinus communis, direct usefulness of castor oil is limited to the
tile industry , medicine , brake fluid , and oil slick, so to increase its usage can be done by hydrolysis of
castor oil. The hydrolysis of castor oil in this lab work are using HCl catalyst’s concentration variable
which are 0.1N, 0.15N, and 0.2N by analyzing the content of fatty acids in raw materials, hydrolyzing castor
oil for 15 minutes and analyzing the content of free fatty acid as hydrolysis results. The results of this lab
work show that the HCl catalyst’s concentration of 0.2 N produces the highest conversion, i.e 0,13; the
greatest of reaction rate constant value, i.e 0.0104/min and the greatest of equilibrium constant value, i.e
1,283x10-7.

Keywords: castor oil; conversion; the reaction rate constant; hydrolysis; catalyst

1. Pendahuluan rem, minyak lincir. Sifat fisik dari minyak jarak


Hidrolisa merupakan pengikatan gugus adalah cairan tidak berwarna atau berwarna kuning
hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus hidroksil pucat, bau lemak, rasa sedikit menggigit, viskositas
(–OH) dapat diperoleh dari air. Hidrolisis dapat tinggi dan bilangan asam akan tinggi sesuai dengan
digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis waktu yang ditandai dengan biji rusak dan cara
katalis asam, hidrolisis katalis basa, gabungan alkali pemerasan yang tidak baik. Sifat kimia dari minyak
dengan air dan hidrolisis dengan katalis enzim. jarak adalah mengandung 46 – 53% minyak. Minyak
Berdasarkan fase reaksi hidrolisis dikelompokkan jarak mengandung 80% gliserida, asam asinolat,
menjadi hidrolisis fase cair dan fase uap. Hidrolisa stearat isoresinolat, dihidroksi stearat dan palmiat.
minyak nabati dapat dilakukan pada tekanan rendah Minyak jarak juga mengandung 20% protein, 0,2
akan tetapi reaksinya berlangsung lambat sehingga alkaloid piridin beracun, risinin serta enzim lipase
diperlukan katalisator, misalnya H2SO4 [2]. minyak jarak mengandung zat toksin risin.
Minyak jarak merupakan minyak nabati Hidrolisa minyak jarak menjadi asam –
yang diperoleh dengan cara pemerasan dari tanaman asam lemak dan gliserol dilakukan dengan cara
Ricinus communis, kegunaan langsung minyak jarak memanaskan campuran minyak jarak dan sedikit
terbatas pada industri genteng, obat – obatan, minyak asam sulfat di dalam sebuah labu leher tiga [4].
Pemanasan dilangsungkan sampai suhu yang
diinginkan sebelum air panas dimasukkan. Contoh
*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: gitasgu09@yahoo.co.id
diambil setiap waktu tertentu (10 menit) untuk molekul surfaktan akan diabsorpsi lebih kuat oleh
dianalisa asam bebasnya, kecepatan hidrolisis minyak dibanding air [4].
terutama ditentukan oleh kecepatan reaksi antara air
dan trigliserida di fase minyak. Penggunaan air yang 2. Bahan dan Metode
berlebihan memungkinkan fase minyak selalu jenuh 2.1 Bahan Utama
dengan air sehingga reaksi hidrolisis bertingkat satu Bahan yang digunakan pada hidrolisa
semu terhadap konsentrasi gliserida [5]. minyak jarak yaitu minyak jarak, aquadest, katalis
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa HCl 25%, NaOH, alcohol 96%, surfaktan Sunlight
faktor yang mempengaruhi hidrolisa minyak jarak, yang diproduksi oleh PT. UNILEVER Tbk, serta
yaitu semakin tinggi suhu akan memperbesar indicator PP.
kelarutan air di dalam fase minyak, maka semakin
banyak pula trigliserida yang bereaksi sehingga 2.2 Alat Utama
memperbesar nilai konstanta kecepatan reaksi; Peralatan yang digunakan dalam penelitian
katalisator pada percobaan ini dipilih katalisator ini yaitu labu leher tiga, buret, statif, klem, pendingin
asam., semakin banyak katalis asam yang balik, water bath, dan erlenmeyer.
ditambahkan, konversi akan semakin besar demikian
juga terhadap konstanta kecepatan reaksinya, bila 2.3 Metode Percobaan
katalisator semakin banyak maka semakin banyak Langkah awal dalam penelitian ini adalah
pula molekul – molekul trigliserida yang teraktifkan; menghitung densitas dengan menimbang picnometer
agar zat dapat saling bertumbukan dengan baik, maka kosong (m1), masukkan minyak jarak kedalam
perlu adanya pencampuran, untuk proses batch dapat picnometer yang telah diketahui volumenya (V),
dicapai dengan bantuan pengaduk, apabila prosesnya timbang beratnya (m2), hitung densitas minyak jarak
kontinyu maka pengadukan dilakukan dengan cara =(m2-m1)/V; selanjutnya menghitung densitas
mengatur aliran dalam reaktor agar terjadi olakan; katalis dengan cara yang sama.
bila salah satu zat pereaksi berlebihan jumlahnya Langkah selanjutnya yaitu menganalisa
maka kesetimbangan dapat bergeser ke kanan kadar asam lemak dalam bahan baku dengan
dengan baik [7]. memasukkan 10 ml minyak jarak ke dalam
Hidrolisa adalah suatu proses erlenmeyer, menambahkan 15 ml alkohol 96% dan
menggunakan air untuk memecah senyawa. Minyak memanaskannya sambil diaduk pada suhu 60 oC,
jarak merupakan trigliserida dari lemak, yang apabila menambahkan 3 tetes indikator PP dan menitrasi
dihidrolisa oleh air akan menghasilkan asam lemak dengan NaOH sampai warna berubah menjadi merah
bebas dan gliserin. Mekanisme hidrolisa minyak muda, mencatat kebutuhan titrai.
jarak dengan katalis mengikuti pemecahan ester. Selanjutnya yaitu menghidrolisa minyak
Radikal asam lemak bebas dipindahkan dari molekul jarak dengan memasukkan minyak jarak ke dalam
gliserida, sehingga pemecahan lemak tidak berjalan labu leher tiga, memasukkan katalis HCl 0.1 N ke
sempurna. Pemecahan terjadi antara permukaan dalam labu leher tiga, mengalirkan air pendingin
minyak dan lemak yang merupak reaksi homogen selama proses hidrolisa, memanaskan campuran
melalui oksidasi air yang dilarutkan dalam fase tersebut sampai suhu 60 oC kemudian menambahkan
minyak [10]. aquadest yang telah dipanaskan ke dalam labu leher
Pada hidrolisa minyak jarak surfaktan yang tiga,dan emulsifier (sabun) 5 ml, mengambil sampel
digunakan ialah emulsifier berupa sabun. Molekul dalam selang waktu 5 menit untuk dianalisa asam
surfaktan memiliki gugus yang bersifat hidrofilik dan lemak dan asam total selama 15 menit, mengulangi
lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran prosedur percobaan dengan konsentrasi katalis HCl
minyak dan air. Molekul yang bersifat hidrofilik 0.15 dan 0.2 N.
(suka air) dan molekul yang bersifat lipofilik (suka Setelah menghidrolisa minyak jarak,
minyak). Umumnya bagian nonpolar (lipofilik) kemudian kadar asam lemak bebas ditentukan dengan
merupakan rantai alkil panjang dan bagian yang polar memasukkan 10 mL minyak jarak yang telah
(hidrofilik) mengandung gugus hidroksil [1]. Di dihidrolisa ke dalam erlenmeyer, menambahkan
dalam molekul surfaktan salah satu gugus harus alkohol 96% 15 mL dan dipanaskan sambil diaduk
dominan jumlahnya. Bila gugus polar lebih dominan pada suhu 60oC, menitrasi dengan NaOH :
maka molekul surfaktan akan di absorpsi lebih kuat penambahan 3 tetes indikator PP, kemudian dititrasi
ke air dibanding minyak. Akibatnya tegangan sampai warna merah muda, mencatat kebutuhan
permukaan menurun sehingga kedua fase mudah titran
menyebar dan menjadi fase kontinyu. Demikian pula
sebaliknya bila gugus non polar lebih dominan maka
3. Hasil dan Pembahasan terhidrolisa semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada
3.1 Hubungan Konsentrasi Katalis terhadap konsentrasi HCl 0,1 N, nilai konversi minyak yang
Konversi Hidrolisa Minyak Jarak terhidrolisis meningkat dari 0,066 pada waktu 5
Berdasarkan praktikum hidrolisa minyak menit menjadi 0,075 pada 5 menit berikutnya dan
jarak menggunakan variabel berubah konsentrasi menjadi 0,082 pada waktu 15 menit. Waktu reaksi
katalis HCl , diperoleh data-data yang menunjukkan hidrolisa yang semakin lama akan memperbesar
hubungan konsentrasi katalis terhadap konversi kesempatan zat-zat reaktan untuk saling berinteraksi
hidrolisa minyak jarak pada tabel berikut ini. sehingga minyak yang terhidrolisa relatif bertambah.
Dari gambar 3.1 di atas juga dapat dilihat semakin
Tabel 3.1 Data Konversi Hidrolisa Minyak Jarak besar konsentrasi katalis yang digunakan dalam
pada Konsentrasi Katalis HCl 0.1 N hidrolisa minyak, nilai konversi yang dihasilkan
semakin besar. Pada waktu ke-5 menit, konversi yang
t VNaOH CB CB XA
dihasilkan menggunakan katalis HCl dengan
(menit) (ml) terhidrolisa terbentuk
konsentrasi 0,1 N sebesar 0,066 sedangkan pada
0 10,6 0,0001946 0,0001668 0,06
katalis HCl 0,15 N, diperoleh konversi sebesar 0,078
5 11,5 0,000211 0,0001834 0,066
dan pada katalis HCl 0,2 N konversi yang dihasilkan
10 12,9 0,000237 0,000209 0,075
lebih besar yaitu sebesar 0,109. Hal ini juga terjadi
15 14 0,000257 0,000229 0,082
pada waktu ke-10 menit hingga ke-15 menit , dimana
nilai konversi yang dihasilkan pada reaksi hidrolisa
Tabel 3.2 Data Konversi Hidrolisa Minyak Jarak dengan penambahan konsentrasi katalis HCl 0,2 N
pada Konsentrasi Katalis HCl 0.15 N lebih besar dari pada menggunakan katalis dengan
t VNaOH CB CB XA konsentrasi 0,15 dan 0,1 N.
(menit) (ml) terhidrolisa terbentuk Penambahan katalisator berfungsi untuk
0 11,1 0,000204 0,000176 0,066 mengaktifkan zat-zat pereaksi sehingga energi
5 13,2 0,000242 0,000215 0,078 aktivitas (Ea) semakin kecil dan proses hidrolisa
10 13,6 0,00025 0,000222 0,082 dapat terjadi semakin cepat [8]. Semakin besar
15 14,3 0,000263 0,000235 0,09 konsentrasi katalis asam yang ditambahkan, maka
semakin banyak molekul-molekul trigliserida yang
Tabel 3.3 Data Konversi Hidrolisa Minyak Jarak teraktifkan dan kecepatan reaksi hidrolisa menjadi
pada Konsentrasi Katalis HCl 0.2 N lebih cepat. Peningkatan kecepatan reaksi hidrolisa
menyebabkan semakin banyak minyak yang
t VNaOH CB CB XA terhidrolis menjadi asam lemak bebas, sehingga nilai
(menit) (ml) terhidrolisa terbentuk konversi hidrolisa semakin meningkat [9].
0 17,5 0,000321 0,000294 0,106
5 17,8 0,000327 0,0003 0,109 3.2 Hubungan Konsentrasi Katalis terhadap
10 20,5 0,000377 0,000349 0,126 Konstanta Kecepatan Reaksi Hidrolisa Minyak
15 20,9 0,000384 0,000356 0,13 Jarak
Berdasarkan praktikum hidrolisa minyak
jarak menggunakan variabel berubah konsentrasi
katalis HCl , diperoleh data-data yang menunjukkan
hubungan konsentrasi katalis terhadap nilai konstanta
laju reaksi hidrolisa minyak jarak pada tabel berikut
ini.

Tabel 3.4 Data Konstanta Kecepatan Reaksi


Hidrolisa Minyak Jarak pada setiap
CB trigliserida yang
T k (menit -1)
(men) bereaksi
0.1 N 0.15 N 0.2 N 0.1 N 0.15 N 0.2 N

0 0,06 0,066 0,106


Gambar 3.1 Hubungan konsentrasi katalis terhadap
konversi hidrolisa minyak jarak 5 0,066 0,078 0,109
0.0079 0.0082 0.0104
Berdasarkan grafik pada gambar 3.1, data 10 0,075 0,082 0,126
yang diperoleh menunjukkan semakin besar lama
waktu hidrolisa, maka nilai konversi minyak yang 15 0,082 0,09 0,13
Variabel Konsentrasi Katalis HCl menyatakan bahwa penurunan energi aktivasi
menyebabkan nilai konstanta kecepatan reaksi
menjadi bertambah besar.
Pada konsentrasi HCl 0,1 N, diperoleh
jumlah mol H+ yang terkandung dalam 300 ml
volume total adalah 30 mmol, pada konsentrasi HCl
0,15 N diperoleh jumlah mol H+ sebesar 45 mmol dan
pada konsentrasi HCl 0,2 N diperoleh jumlah mol H+
sebesar 60 mmol. Pada konsentrasi HCl 0,1 N, nilai
konstanta kecepatan reaksi yang diperoleh yaitu
0,0079/menit, sehingga dengan A= 1,2515x108 dan
suhu operasi 65°C menggunakan persamaan
Arrhenius diperoleh energi aktivasi (Ea)
sebesar65998,52 J/mol, pada konsentrasi 0,15 N
Gambar 3.2 Hubungan konsentrasi katalis terhadap dengan konstanta kecepatan reaksi yaitu
konstanta kecepatan reaksi hidrolisa 0,0082/menit diperoleh energi aktivasi (Ea) sebesar
minyak jarak 65893,78 J/mol dan pada konsentrasi 0,2 N dengan
konstanta kecepatan reaksi yaitu 0,0104/menit
Berdasarkan grafik pada gambar 3.2, data diperoleh energi aktivasi (Ea) sebesar 65225,89
yang diperoleh menunjukkan semakin besar J/mol. Dari data energi aktivasi yang diperoleh ini
konsentrasi katalis HCl yang digunakan maka nilai menunjukkan bahwa energi aktivasi mengalami
konstanta kecepatan reaksinya semakin besar. Hal ini penurunan.
dapat dilihat pada konsentrasi HCl 0,1 N, konstanta Penurunan energi aktivasi ini dapat
kecepatan reaksi hidrolisanya sebesar 0,0079/menit, disebabkan oleh meningkatnya kereaktifan zat-zat
sedangkan pada konsentrasi HCl 0,15 N konstanta pereaksi untuk saling bertumbukan karena adanya
kecepatan reaksinya sebesar 0,0082/menit dan pada penambahan katalis [3]. Oleh karena itu, semakin
konsentrasi HCl 0,2 N konstanta kecepatan reaksinya besar konsentrasi katalis yang digunakan maka
juga lebih besar yaitu sebesar 0,0104/menit. semakin banyak ion H+ yang mengaktifkan
Katalisator yang dipakai dalam reaksi hidrolisa ini trigliserida menjadi senyawa kompleks yang reaktif
adalah katalis HCl yang memiliki ion H+ yang akan yang menyebabkan energi aktivasi untuk reaksi
mengaktifkan trigliserida (minyak) dengan hidrolisa semakin turun dan nilai konstanta kecepatan
membentuk suatu kompleks. Kompleks yang reaksi menjadi semakin besar.
terbentuk ini bersifat reaktif sehingga dapat
menurunkan energi aktivasi yang diperlukan dalam 3.3 Hubungan Konsentrasi Katalis terhadap Arah
reaksi hidrolisa. Katalis tidak mengalami perubahan Kesetimbangan Reaksi Hidrolisa Minyak Jarak
pada akhir reaksi, tetapi memberi energi pengaktifan Berdasarkan praktikum hidrolisa minyak
yang lebih rendah sehingga dapat meningkatkan laju jarak menggunakan variabel berubah konsentrasi
reaksi [11]. Berdasarkan persamaan Arrhenius katalis HCl , diperoleh data-data yang menunjukkan
berikut ini : hubungan konsentrasi katalis terhadap nilai konstanta
k=A laju reaksi hidrolisa minyak jarak pada tabel berikut
dengan k = konstanta laju reaksi, Ea = ini.
energi aktivasi, A = frekuensi tumbukan, R =
konstanta gas ideal dan T = suhu dalam Kelvin,

Tabel 3.5 Data Konstanta Kesetimbangan Reaksi Hidrolisa Minyak Jarak pada setiap Variabel Konsentrasi
Katalis HCl
XA K
t (menit)
0.1 N 0.15 N 0.2 N 0.1 N 0.15 N 0.2 N
0 5,56x 10-5 5,87 x 10-5 9,8 x 10-5
5 6,11 x 10-5 7,17 x 10-5 1,00 x 10-4
2,377x10-8 2,611x10-8 1,283x10-7
10 6,97 x 10-5 7,4 x 10-5 1,16 x 10-4
15 7,63 x 10-5 7,83 x 10-5 1,19 x 10-4
tercapainya keadaan setimbang [6]. Peningkatan nilai
konstanta kesetimbangan dengan semakin besar
konsentrasi katalis HCl disebabkan karena dengan
semakin besar konsentrasi katalis HCl, maka semakin
banyak reaktan yang teraktifkan dengan adanya ion
H+ dari katalis HCl sehingga semakin banyak produk
yang terbentuk dalam proses hidrolisa. Pada
konsentrasi katalis HCl 0,1 N diperoleh konsentrasi
asam lemak yang terbentuk yaitu 0,000229 mgrek/gr
minyak, pada konsentrasi katalis HCl 0,15 N
diperoleh konsentrasi asam lemak terbentuk sebesar
0,000235 mgrek/gr minyak dan konsentrasi asam
Gambar 3.3 Hubungan konsentrasi katalis terhadap lemak terbentuk dengan penambahan katalis HCl 0,2
arah kesetimbangan reaksi hidrolisa N diperoleh sebesar 0,000356 mgrek/minyak.
minyak jarak Konsentrasi produk yang terbentuk ini
mempengaruhi nilai konstanta kesetimbangan reaksi
Berdasarkan grafik pada gambar 4.3, data hidrolisa yang diperoleh. Sehingga semakin besar
yang diperoleh menunjukkan semakin besar konsentrasi produk yang terbentuk, semakin besar
konsentrasi katalis HCl yang digunakan pada reaksi pula nilai konstanta kesetimbangan reaksi yang
hidrolisa minyak, konstanta kesetimbangan reaksi diperoleh.
yang diperoleh juga semakin besar. Konstanta
kesetimbangan reaksi pada konsentrasi katalis HCl 3.4 Mekanisme Penambahan Surfaktan terhadap
0,1 N yang diperoleh yaitu sebesar 2,377x10 -8 , pada Hidrolisa Minyak Jarak
konsentrasi katalis HCl 0,15 N diperoleh konstanta Surfaktan (Surface Active Agent) merupakan
kesetimbangan reaksi sebesar 2,611x10 -8 sedangkan zat seperti deterjen yang ditambahkan pada campuran
pada konsentrasi katalis HCl 0,2 N diperoleh emulsi untuk meningkatkan sifat penyebaran atau
konstanta kesetimbangan reaksi sebesar 1,283x10-7. pembasahan dengan menurunkan tegangan
Reaksi hidrolisa minyak jarak dapat ditulis dalam permukaan cairan, terutama air. Surfaktan memiliki
bentuk sederhana menjadi persamaan reaksi berikut struktur molekul yang terdiri dari gugus liofobik
ini : (tidak suka air) yang mudah bersenyawa dengan
A + 3B C+D minyak dan gugus liofilik (suka air) yang mudah
sehingga nilai konstanta kesetimbangan yang bersenyawa dengan air. Penggunaan surfaktan terbagi
diperoleh menggunakan rumus : menjadi tiga, yaitu sebagai bahan pembasah, bahan
[ ] [ ]
K= pengemulsi dan bahan pelarut, sehingga surfaktan
[ ] [ ]
dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu surfaktan yang
Konstanta kesetimbangan reaksi yang diperoleh
larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam
dalam percobaan ini nilainya kurang dari satu (K<<1)
pelarut air.
sehingga reaksi hidrolisa minyak yang terjadi
merupakan reaksi reversibel atau dua arah. Reaksi
dua arah ini menyebabkan reaksi hidrolisa minyak
memiliki reaksi kesetimbangan yang berlangsung
dalam dua tahap yaitu reaksi kesetimbangan
hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan
gliserol, dan reaksi esterifikasi minyak dari asam
lemak dan gliserol [3]. Dalam reaksi hidrolisa
minyak jarak, reaktan air dibuat berlebihan
dibandingkan reaktan minyak dengan perbandingan
mol reaktan minyak : air yaitu 1 : 10. Perbandingan Gambar 3.4 Struktur molekul surfaktan
mol air yang lebih banyak dari minyak menyebabkan Mekanisme kerja surfaktan pada hidrolisa
reaksi bergeser ke arah kanan yaitu pembentukan minyak yaitu dengan menurunkan tegangan
asam lemak. permukaan air. Penurunan tegangan permukaan air
Katalis bereaksi pada awal dan dihasilkan dilakukan dengan mematahkan ikatan-ikatan
kembali pada akhir reaksi, sehingga katalis tidak hidrogen pada permukaan [1]. Hal ini didukung juga
mempengaruhi harga tetapan kesetimbangan. Katalis oleh struktur molekul surfaktan yang memiliki gugus
hanya berfungsi mempercepat baik reaksi irreversibel liofobik dan liofilik, dimana kepala-kepala hidrofilik
maupun reaksi reversibel sehingga mempercepat terletak di permukaan air dengan ekor-ekor
hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air. sehingga nilai konstanta kesetimbangan reaksi
Gugus liofilik pada surfaktan bersifat polar sehingga semakin besar. Pada praktikum ini, nilai
jika gugus polar lebih dominan, maka akan konstanta kesetimbangan terbesar diperoleh
menyebabkan tegangan permukaan air menjadi lebih pada konsentrasi HCl 0,2 N sebesar 1,283x10-7.
rendah sedangkan jika gugus liofobik yang bersifat 4. Mekanisme kerja surfaktan yang ditambahkan
non polar lebih dominan, maka tegangan permukaan pada reaksi hidrolisa minyak jarak adalah
minyak yang akan menjadi lebih rendah sehingga dengan menurunkan tegangan permukaan
mudah menyebar dan menjadi fase kontinyu. sehingga hingga terbentuk misel sehingga
minyak dan air dapat larut.

Daftar Pustaka
[1] Adamson, A.W., 1982. Physical Chemistry of
Surface. A wiley-Interscience Publication, USA.
[2] Agra, S. B. dan Warnijati S. 1972. Hidrolisis
Minyak Kelapa Dengan Katalisator Asam.
Forum Teknik.2 (1). Hal 31 – 40
[3] Dwi, Ardiana. “Kinetika Reaksi Esterifikasi Asam
Formiat dengan Etanol pada Varian Suhu dan
Konsentrasi Katalis”
[4] Furi, Trievita A. dan Pamilia C., 2012. Pengaruh
Gambar 3.5 Mekanisme kerja surfaktan sebagai Perbedaan Ukuran Partikel dari Ampas Tebu
emulsifier minyak dan air dan Konsentrasi Natrium Bisulfit (NaHSO3)
Penambahan surfaktan dalam larutan, pada Proses Pembuatan Surfaktan. Jurusan
setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
permukaan akan konstan walaupun konsentrasi Sriwijaya: Palembang
surfaktan ditingkatkan. Bila surfaktan tetap [5] Griflin, R. C. 1927. Technical Method of
ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka Analysis. 2nd ed. P. 307 – 311. Mc Graw Hill
surfaktan akan beragregasi membentuk misel dengan Book Company, Inc. New York.
konsentrasi yang disebut critical micelle [6] Persada, Welly R. 2012. Pendekatan Kinetika
concentration (cmc). Tegangan permukaan akan terhadap Reaksi Kesetimbangan; Studi Kasus
menurun hingga cmc tercapai [4]. Kemudian setelah pada Data Pustaka dan Reaksi Hidrolisis Metil
cmc tercapai maka tegangan permukaan akan konstan Asetat. Fakultas Matematika dan IPA
yang menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh Universitas Negeri Sebelas Maret: Surakarta
dan terbentuk misel yang berada dalam [7] Rahayu, S. 1999. Hidrolisis Minyak Jarak
keseimbangan dinamis dengan monomernya. Dengan Katalisator Asam Sulfat. Presiding
Terbentuk misel inilah yang menandakan bahwa Seminar Nasional Rekayasa Dan Proses.
minyak dan air dapat larut dengan adanya [8] Setyadji, Moch., Susiantini, Endang dan Sri
penambahan surfaktan. Murniasih. 2013. Pengaruh Jumlah Katalisator
dan Kecepatan Pengadukan terhadap Konstanta
4. Kesimpulan Kecepatan Reaksi dan Hasil Esterifikasi Minyak
Kesimpulan yang dapat diambil dari Jarak Pagar. Pusat Teknologi Akselerator dan
penelitian ini adalah sebagai berikut: Proses – BATAN
1. Semakin besar konsentrasi katalis HCl yang [9] Suwandari, Juwita, Aziz, Isalmi dan Siti
digunakan selama reaksi hidrolisa maka Nurbayti. 2013. Pembuatan Gliserol dengan
konversi yang dihasilkan semakin besar. Hasil Reaksi Hidrolisis Minyak Goreng. Fakultas
praktikum diperoleh konversi tertinggi yaitu Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
0,13 pada konsentrasi HCl 0,2 N. Syarif Hidayatullah: Jakarta
2. Semakin besar konsentrasi katalis HCl yang [10] Sven, Tj And Chien, T.P. 1941. Reaction
digunakan selama reaksi hidrolisa maka nilai Mechanism Of The Acid Hydrolysis Of Fatty
konstanta kecepatan reaksi yang terjadi semakin Oils. Ind. Eng. Chem, 33.1893.
besar. Pada praktikum ini, diperoleh nilai [11] Widjajanti, Endang. 2005. Pengaruh Katalisator
konstanta kecepatan reaksi terbesar yaitu terhadap Laju Reaksi. Fakultas Matematika dan
0,0104/menit pada konsentrasi HCl 0,2 N. Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
3. Semakin besar konsentrasi katalis HCl yang Yogyakarta: Yogyakarta
digunakan selama reaksi hidrolisa maka
semakin banyak produk yang terbentuk

Anda mungkin juga menyukai