Anda di halaman 1dari 11

Resesi

Ketika perekonomian memproduksi badarang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit,
PDB riil dan ukuran-ukuran pendapatan lainnya juga menurun. periode saat ter terjadinya
penurunan pendapatan riil, dan meningkatnya pengangguran ini jika tidak terlalu parah
disebut dengan resesi

Depresi
Keadaan resesi yang sangat parah

1. Tiga faktor utama mengenai fluktuasi ekonomi

a. Fluktuasi dalam Perekonomian Sifatnya Tidak Teratur dan Tidak Dapat Diprediksikan
Fluktuasi dalam perekonomian sering disebut sebagai siklus bisnis. Istilah siklus bisnis
sebenarnya tidak tepat karena terkesan menunjukkan bahwa fluktuasi ekonomi mengikuti
pola yang teratur dan dapat diperkirakan. Terkadang, selama bertahun-tahun, kondisi
perekonomian berjalan tanpa resesi. Ketika PDB riil tumbuh dengan cepat maka usaha lancar.
Selama periode perluasan ekonomi, perusahaan mendapatkan bahwa daya beli konsumen
tinggi dan keuntungan pun meningkat. Di sisi lain, ketika PDB riil turun selama masa resesi,
bisnis dirundung berbagai masalah, kebanyakn perusahaan mengalamipenurunan penjualan
dan keuntungan.

b. Kebanyakan Besaran Ekonomi Makro Berfluktuasi Bersama-sama


PDB riil adalah sebagai alat ukur paling komperehensif untuk memantau perubahan jangka
pendek yang terjadi di dalam perkonomian dalam semua nilai akhir barang dan jasa yang
diproduksi pada periode waktu tertentu. Walau demikian, ternyata untuk memantau fluktuasi
jangka pendek, dapat menggunakan ukuran apa saja. Sebagian besar variabel ekonomi makro
yang mengukur beberapa jenis pendapatan, pengeluaran, atau produksi berfluktuasi secara
bersama-sama, namun nilai fluktuasinya berbeda-beda.

c. Saat Hasil Produksi Turun, Tingkat Pengangguran Naik


Perubahan-perubahan pada output perekonomian dalam bentuk barang dan jasa erat
kaitannya dengan perubahan dalam utilitasi angkatan kerjanya. Dengan kata lain, ketika PDB
riil menurun, tingkat pengangguran meningkat. Namun, itu bukanlah masalah besar karena
perusahaan memilih untuk memproduksi sedikit jumlah barang dan jasa, dan
memberhentikan pekerja dan memperluas cakupan pengangguran. Setiap kali terjadi resesi,
tingkat pengangguran meningkat tajam. Ketika resesi berakhir dan PDB riil mulai
berkembang, tingkat pengangguran menurun secara perlahan. Tingkat pengangguran tidak
pernah mencapai nol; hanya berfluktuasi di sekitar tingkat alamiahnya saja.
Tinjauan terhadap fluktuasi Ekonomi
Figur ini menunjukkan PDB Riil di panel (a) belanja investasi di panel (b) dan
pengangguran di panel (c) di Singapura dengan menggunakan data perempat
tahunan sejak tahun 1975. Resesi ditunjukkan dengan wilayah yang diarsir
perhatikan bahwa PDB riil dan belanja investasi menurun selama resesi,
sedangkan pengangguran meningkat
2. Fluktuasi ekonomi jangka pendek
a. Perbedaan Fluktuasi Jangka Pendek dengan Fluktuasi Jangka Panjang
Semua analisis saling berhubungan dengan dikotomi klasik dan netralitas keuangan.
Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menjelaskan dunia dalam jangka panjang,
tetapi tidak dalam jangka pendek. Setelah melewati suatu periode yang berlangsung
selamabeberapa tahun, perubahan-perubahan dalam jumlah uang yang beredar memengaruhi
harga dan variabel nominal lain, tetapi tidak memengaruhi PDB riil, pengangguran.atau
variabel riil lainnya. Akan tetapi, ketika mempelajari perubahan ekonomi dari tahun ke tahun,
asumsi netralitas keuangan tidak sesuai. Kebanyak ekonom percaya bahwa, dalam jangka
pendek, variabel riil dan variabel nominal berhubungan dengan erat.

b. Model Dasar dari Fluktuasi Ekonomi


Model makro ekonomi ini memungkinkan kita memeriksa bagaimana tingkat harga
agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Ini juga menyediakan
suatu cara untuk membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dan
dalam jangka pendek. Model Permintaan dan penawaran agregat (model aggregate demand
and aggregate supply) adalah model yang banyak digunakan oleh ekonom untuk menjelaskan
fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonom selama kecenderungan jangka panjangnya
Permintaan dan Penawaran Agregat
Ekonom menggunakan model permintaan dan penawaran untuk menganalisis fluktuasi
ekonomi. Sumbu vertikal menunjukkan tingkat harga keseluruhan. Sumbu horizontal adalah
keseluruhan output perekonomian dalam bentuk barang dan jasa. Tingkat output dan harga
saling berkesesuaian pada titik yang menunjukkan kurva permintaan dan penawaran
agregat saling bersinggungan.

3. Kurva permintaan agregat


A. Pengertian Kurva Permintaan Agregat

Kurva permintaan agregat (aggregate-demand curve) adalah kurva yang menunjukkan


jumlah barang dan jasa yang diinginkan oleh rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah pada
tingkat harga tertentu.

Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif antara tingkat harga P
dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan untuk nilai jumlah uang beredar M
tertentu. Kurva ini miring ke bawah : semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat
keseimbangan riil M/P, dan karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta
Y. Seiring tingkat harga menurun, kita bergerak ke bawah sepanjang kurva AD. Tiap
perubahan pada M atau V akan menggeser kurva AD. Permintaan output riil bervariasi
berbanding terbalik dengan tingkat harga.

B. Mengapa Kurva Permintaan Agregat Miring ke Bawah


Berikut merupakan hal-hal yang menyebabkan mengapa kurva permintaan agregat miring
ke bawah :

 Tingkat Harga dan Konsumsi: Efek Kekayaan, misalkan uang yang disimpan di dompet dan
direkening bank. Nilai nominal uang ini adalah tetap, tetapi nilai riilnya tidak. Seandainya
harga-harga turun, uang menjadi lebih berharga karena uang dapat di belanjakan lebih banyak
barang dan jasa. Jadi, penurunan tingkat harga membuat konsumsi lebihbanyak yang
mendorong mereka untuk menghabiskan dalam jumlah uang lebih banyak. Peningkatan
belanja konsumsi berarti bertambahnya jumlah permintaan barang dan jasa.
 Tingkat Harga dan Investasi: Efek Suku Bunga, dampak suku bunga turun sehingga lebih
banyak investasi karena perusahaan tidak mau rugi, investasi meningkat maka jumlah barang
baru yang diproduksipun meningkat sehingga masyarakat banyak memegang uang. Jadi,
tingkat harga yang lebih rendah menurunkan tingkat suku bunga danmendorong lebih besar
belanja pada barang investasi sehingga meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa.
 Tingkat Harga dan Ekspor Neto: Efek Nilai Tukar, penawaran yang meningkat
menyebabkan mata uang domestik menurun nilainya secara relatif terhadap mata uang lain.
Karena setiap unit mata uang domestik membeli setiap unit mata uang luar negeri dengan
perbandingan yang lebih sedikit maka barang luar negeri relatif menjadi lebih mahal
dibanding dengan barang lokal. Perubahan dalam tingkat kurs riil (harga relatif barang
domestikdengan luar negeri) ini meningkatkan ekspor barang dan jasa suatu negara dan
menurunkan impor. Ekspor neto sama dengan ekspor dikurangi dengan impor juga
meningkat. Jadi, jatuhnya tingkat harga domestik menyebabkan tingkat suku bunga domestik
turun, terdepresiasinya nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto domestik dan
meningkatnya jumlah barang dan jasa.
C. Kurva permintaan agregat dapat bergeser

Pergeseran yang Timbul dari Konsumsi, karena jumlah barang dan jasa pada tingkat
harga tertentu menjadi lebih sedikit, kurva permintaan agregat bergeser kekiri.sebaliknya,
jika saham pasar sangat laku sehingga masyarakat menjadi lebih kaya danlebih tidak untuk
menabung. Hasilnya, peningkatan belanja konsumsi yangberarti bertambahnya jumlah
permintaan barang dan jasa pada tingkat harga tertentu mengakibatkan kurva permintaan
agregat bergeser kekanan.

Pergeseran yang timbul dari Investasi, apabila sebuah investasi kredit pajak
(pengembalian pajak yangberhubungan dengan belanja investasi perusahaan) meningkat
jumlah permintaan barang investasi oleh perusahaan pada tingkat harga suku bunga tertentu.
Mengakibatkan pergeseran kurva permintaan agregat kekanan. Pencabutan investasi kredit
pajak mengurangi investasi dan bergeser kurva permintaan agregat ke kiri. Peningkatan
jumlah uang beredar akan menurunkan tingkat suku bunga dalam jangka pendek.
Menyebabkan biaya pinjaman berkurang yang mendorong belanja investasi sehingga
bergeseer kurva permintaan agregat ke kanan. Sebaliknya, penurunan jumlah uang yang
beredar meningkatkan jumlah suku bunga, menurun belanja investasi sehingga menggeser
kurva permintaan agregat ke kiri.
4. Kurva penawaran agregat
A. Pengertian kurva penawaran agregat
Kurva penawaran agregat AS adalah suatu kurva yang berbentuk melengkung dari kiri –
bawah ke kanan – atas, dengan tingkat kelengkungan yang semakin lama semakin tinggi.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnnya menggambarkan tentang hubungan diantara
tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil yang akan ditawarkan dan
diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian. Tidak seperti kurva
permintaan agregat yang selalu miring ke bawah, kurva penawaran agregat menggambarkan
hubungan yang sangat bergantung pada periodenya.Penawaran agregat dalam jangka panjang
bersifat vertikal, karena dalam jangka panjang tingkat harga adalah fleksibel dan pergeseran
dalam permintaan agregat akan mempengaruhi tingkat harga tetapi outputperekonomian tetap
pada tingkat alamiah. Pada jangka pendek, tingkat harga bersifat kaku dan penawaran agregat
bersifat horizontal, dan pergeseran permintaan agregat akan menyebabkan fluktuasi pada
output.

B. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Bentuknya Vertikal

Dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa ekonomi (PDB riilnya) bergantung pada
penawaran tenaga kerja, modal dan sumber daya alam, serta pada penguasaan teknologi yang
digunakan untuk mengubah faktor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa.Karena
tingkat harga tidak mempengaruhi faktor penentu jangka panjang PDB riil maka kurva
penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertikal.Kurva penawaran agregat merupakan
penerapan konsep dikotomi klasik dan kenetralan moneter.

Kurva penawaran agregat jangka panjang menyatakan secara tidak langsung bahwa jumlah
output (variable riil) tidak bergantung pada tingkat harga (variable nominal). Kurva
penawaran barang dan jasa dapat berbentuk miring ke atas jika kurva penawaran agregat
jangka panjang berbentuk vertical karena penawaran untuk barang dan jasa tertentu
bergantung pada harga relative,harga dari barang dan jasa tersebut dibandingkan dengan
harga lain dalam perekonomian.

C. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang dapat Bergeser


Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang
diperkirakan oleh teori ekonomi makro klasik. Pergeseran kurva ini disebabkan oleh tenaga
kerja, modal, sumber daya alam, dan pengetahuan teknologi.

a. Pergeseran yang berasal dari tenaga kerja.


Ketika terjadi peningkatan jumlah pekerja maka penawaran barang dan jasa juga akan
meningkat sehingga kurva penawaran akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika jumlah
pekerja sedikit maka kurva penawaran agregat akan bergeser ke kiri. Pergeseran kurva
penawaran agregat juga dipengaruhi oleh pengangguran pada tingkat alamiahnya.Posisi kurva
penawaran agregat jangka panjang juga bergantung pada tingkat pengangguran alamiahnya
sehingga terjadi perubahan dalam tingkat pengangguran alamiah maka akan menggeser kurva
penawaran agregat jangka panjang.
b. Pergeseran yang berasal dari modal.
Kenaikan jumlah modal dalam suatu perekonomian akan meningkatkan produktivitas
sehingga jumlah penawaran barang dan jasa juga meningkat.Sebagai hasilnya,kurva
penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kanan.Sebaliknya,penurunan jumlah modal
dalam suatu perekonomian menurunkan produktivitas dan jumlah penawaran barang dan jasa
yang kemudian menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri
c. Pergeseran yang berasal dari sumber daya alam.
Produksi perekonomian bergantung pada sumber daya alamnya.Penemuan jenis mineral
menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan.Perubahan dalam pola cuaca
yang mengakibatkan pertanian menjadi sulit meneser kurva penawaran agregat jangka
panjang ke kiri.
d. Pergeseran yang berasal dari pengetahuan teknologi.
Penemuan dalam hal teknologi membuat bergesernya kurva penawaran agregat jangka
panjang ke kanan.Sebaliknya,jika pemerintah melarang perusahaan menggunakan metode
produksi tertentu,mungkin karena terlaluberbahaya bagi pekerja.Hasilnya adalah pergeseran
ke kiri dalam kurva penawaran agregat jangka panjang.
D. Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Miring ke Atas
Kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertical. Sebaliknya,dalam jangka
pendek,kurva penawaran agregat berbentuk miring keatas.Dalam periode satu atau dua
tahun,kenaikan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung meningkatkan
jumlah penawaran barang dan jasa,sedangkan penurunan dalam tingkat harga cenderung akan
mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.
Yang menyebabkan hubungan positif antara tingkat harga dan output ini yaitu juka
ekonomi makro telahh mengemukakan tiga teori yang menjelaskan tentang kurva penawaran
agregat jangka pendek miring ke atas. Pada setiap teori,ketidaksempurnaan pasar yang
spesifik menyebabkan sisi penawaran dalam perekonomian perilakunya berbeda-beda dalam
jangka pendek jika dibandingkan dengan perilaku dalam panjangnya.Jumlah penawaran
output enyimpang dari sifat jangka panjang atau tingat alamiahnya ketika tingkat harga
menyimpang dari tingkat yang diharapkan.Ketika tingkat harga naik di atas tingkat yang
diharapkan,output juga meningkat di atas tingkat alamiahnya.Sementara itu,ketika harga jatuh
dibawah tingkat yang diharapkan,output turun di bawah tingkat alamiahnya.

E. Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Dapat Bergeser


Kurva penawaran agregat jangka pendek menunjukan jumlah penawaran barang dan jasa
dalam jangka pendek pada tingkat harga tertentu.Kurva ini sama dengankurvapenawaran
agregat jangka panjang,namun di buat miring ke atas karena adanya kekakuan upah,kekakuan
harga dan kesalahan persepsi.Pergeseran pada kurva penawaran agregat jangka panjang
biasanya disebabkan oleh ketenagakerjaan,modal,sumber daya alam atau ilmu penggetahuan
teknologi.Variabel-variabel yang sama juga menggeser kurva penawara agregat jangka
pendek.Contohnya,ketika terjadi peningkatan jumlah modal perekonomian meningkatkan
produktivitas,kurva penawaran agregat jangka pendekdan jangka panjang keduanya bergeser
ke kiri.
Ketika terjadi peningkatan upah minimum meningkatkan tingkat pengangguran alamiah.
Kedua kurva,baik itu kurva penawaran agregat jangka panjang maupun kurva penawaran
agregat jangka pendek bergeser ke kiri.Ketika niknya tingkat harga yang diharapkan,upah
menjadi lebih tinggi,biaya bertambah,dan perusahaan menawarkan lebih sedikit jumlah
barang dan jasa padasetiap tingkat harga tertentu sehingga kurva penawaran agregat jangka
pendek bergeser ke kiri. Sebaliknya,ketika turunnya tingkat harga yang diharapkan,upah
lebih sedikit,biaya menurun,perusahaan meningkatkan produksi pada tingkat harga tertentu
dan kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan. Dan dapat disimpulkan
bahwa peningkatan tingkat harga yang diharapkan mengurangi jumlah penawaran barang dan
jasa dan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri. Penurunan tingkat harga
yang diharapkan meningkatkan jumlah penawaran barang dan jasa dan menggeser kurva
penawaran agregat jangka pendek ke arah kanan.
5. Dua penyebab fluktuasi ekonomi
Untuk menyederhanakan pemahaman ,dapat diasumsikan ekonomi dimulia pada
keseimbangan jangka panjang.Keseimbanan output dan tingkat harga ditentukan oleh
perpotongan kurva penawaran agregat dan kurva penawaran agregat jangka panjang.Ketika
suatu perekonomian berada pada keseimbangan jangka panjangnya,upah,harga dan persepsi
harus disesuaikan sehingga persimpangan permintaan agregat dengan penawaran agregat
jangka pendek akan sama dengan persimpangan permintaan agregat dengan penawaran
agregat jangka panjang.

 Dampak Pergeseran Permintaan Agregat


Tentang pergeseran pada permintaan agregat ini memiliki dua hal yang dapat diambil yaitu :

a. Dalam jangka pendek,Pergeseran-pergesaran pada permintaan agregat menyebabkan


fluktuasi pada output barang dan jasa dalamperekonomian.
b. Dalam jangka panjang,pergeseran pada permintaan agregat memengaruhi keseluruhan
tingkat harga,tetapi tidak memengaruhi output.
 Dampak Pergeseran Penawaran Agregat
Tentang pergeseran pada penawaranagregat ini memiliki dua hal yang dapat diambil,yaitu:

a. Pergeseran-pergeseran pada penawaran agregat dapat menyebabkan stagflasi (periode


merosotnya output dan naiknya harga-harga)
b. Para pembuat kebijakan yang dapat memengaruhi permintaan agregat tidak dapat
menyeimbangi kedua dampak yang berlawanan ini secara bersamaan

Anda mungkin juga menyukai