Anda di halaman 1dari 9

RESUME SNI

SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara
memiliki kode yaitu SNI 13-6011-1999 yang dikeluarkan Badan Standarisasi Nasional pada tahun
1999. Memiliki sebelas bagian yaitu :

1. Ruang lingkup
2. Acuan
3. Definisi
4. Istilah dan pengertian
5. Tahap eksplorasi
6. Tipe endapan batubara dan kondisi geologi
7. Kelas sumber daya dan cadangan
8. Dasar klasifikasi
9. Persyaratan
10. Pelaporan
11. Pengujian

Klasifikasi berdasarkan SNI adalah upaya pengelompokan sumberdaya dan cadangan


batu bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Di dalam SNI, terdapat
acuan dalam tahap-tahap eksplorasi sumberdaya batubara. Tahapannya meliputi empat tahap
eksplorasi yaitu survei tinjau (Reconnaissance), prospeksi (Prospecting), eksplorasi
pendahuluan (Preliminary exploration) dan eksplorasi rinci (Detailed exploration).
Bagan 1 skema tahapan eksplorasi berdasarkan SNI
a. Survey tinjau (Mengidentifikasi daerah yang secara geologis mengandung endapan
batubara)
Kegiatannya : studi geologi regional, penafsiran inderaja, inspeksi lapangan dengan
skala 1:100.000
b. Prospeksi (Membatasi daerah sebaran endapan batubara )
Kegiatannya : pemetaan geologi dengan skkala 1 : 50.000, pengukuran stratigrafi,
pembuatan
paritan dan sumuran, pemboran uji, percontohan, dan analisis
c. Eksplorasi pendahuluan(Mengetahui gambaran awal 3D endapan batu bara,
mencakup tebal, geometri, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas )
Kegiatan : Pemetaan skala 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran, logging
geofisika, pencontohan yang lebih lanjut
d. Eksplorasi rinci(Mengetahui kuantitas dan kualitas dan model 3D secara rinci)
Kegiatan : pemetaan geologi dan topografi skala 1:2000, pemboran dan pencontohan,
logging geofisika, pengkajian geohidrologi dan geoteknik
Di dalam SNI,tipe endapan batubara dan kondisi geologi,SNI membagi tipe endapan batubara
dalam tipe ombilin,sumsel,kaltim,Bengkulu,yang memiliki karakter khas di masing-masing
tipe,karakteristik tipe yang di tampilkan adalah sejajaran sedimentasi dan proses-proses
geologis lainya,dalam kondisi geologisnya,karakteristik geologi dapat di bagi menjadi yaitu
sederhana,moderat,kompleks.

Table 1. parameter aspek dan kondisi geologi

parameter sederhana moderat Kompleks

1.Aspek sedimen

Variasi ketebalan Sedikit variasi variasi Sangat variasi

Kesinambungan Ribuan meter Ratusan Puluhan meter


meter

Percabangan Hamper tidak ada Beberapa banyak

2.aspek tektonik

Sesar Hamper tidak ada Jarang rapat

Lipatan Hamper tidak terlipat Terlipat Terlipat kuat


sedang

instrusi Tidak berpengaruh berpengaruh Sangat berpengaruh

Kemiringan landai Sedang Curam

3.aspek kualitas

Variasi kualitas Sedikit bervariasi bervariasi Sangat bervariasi

Dasar Klasifikasi sumber daya dan cadangan dalam SNI berdasarkan pada tingkat keyakinan
geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokannya mengandung dua aspek yaitu aspek
geologi dan aspek ekonomi.

 Aspek geologi

Sumberdaya terukur harus memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada
sumberdaya tertunjuk dan begitu selanjutnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tingkat
keyakinan geologi secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak informasi yang didapat dari
singkapan dan lubang bor.
 Aspek ekonomi

Ketebalan mineral lapisan batubara dapat ditambang dan ketebalan maksimal lapisan
pengotor dapat menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena kandungan abunya yang
meningkat. Itu adalah salah satu unsur yang terkait dalam aspek ekonomi dan perlu
diperhatikan dalam penggolongan sumber daya batubara.

Table 2. kelas sumberdaya dan cadangan

• Sumber Daya Hipotektik (Hypothectical Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung
dari data yang memenuhi tahap penyelidikan survei tinjau

• Sumber Daya Tereka (Inferred Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi

• Sumber Daya Tertunjuk (Indicated Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan eksplorasipendahuluan

• Sumber Daya Terukur (Measured Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi
syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan eksplorasi rinci

• Cadangan Terkira (Probable Reserves)

Sumber daya batubara tertunjuk dan sebagian sumberdaya terukur, tetapi berdasarkan kajian
kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan
layak.

Table 3. Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Status hasil kajian Survey prospeksi Eksplorasi Eksplorasi rinci


tinjau pendahuluan

Belum layak Sumber Sumber Sumber Sumber daya terukur


daya daya daya
hipotektik tereka tertunjuk

Layak Cadangan terkira


dan terbukti
RESUME JORC

Kode JORC (Joint Ore Reserves Committee) adalah kode Australia untuk melaporkan
hasil eksplorasi, sumber daya mineral, dan cadangan bijih, dan telah diterima sebagai standar
untuk tujuan pelaporan professional. JORC didirikan tahun 1971, lalu menerbitkan edisi
pertama pada tahun 1989. Revisi dan pembaruan dilakukan di tahun 1992, 1996, dan 1999.
Edisi terbaru diterbitkan revisi akhir pada tahun 2004.

Kode ini membantu para ahli geologi dan tenaga eksplorasi untuk menyampaikan
resiko yang dihadapi dalam proyek tambang kepada pembuat keputusan finansial yang tidak
mengerti geologi Jika perkiraan sumber daya berdasarkan data yang lemah atau tidak cukup
maka resikonya tinggi. Data yang dapat dipercaya dan banyak akan menghasilkan resiko
yang kecil dan perhitungan sumber data yang akurat.

Dasar-dasar pengaturan laporan JORC

a. Transparasi(Laporan harus disediakan dengan informasi yang cukup, disajikan secara


jelas, terang terangan dan tidak menyesatkan agar pembacanya dapat mengerti)
b. Materialitas(Laporan mengandung semua informasi yang relevan yang dapat
membuat investor dan penasehat professionalnya percaya bahwa tambang tersebut
layak untuk ditambang.)
c. Kompetensi(Laporan didasarkan pada pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat
dan didukung oleh orang-orang professional (Competent person) yang telah
berpengalaman di bidangnya (dapat melaksanakan tugas sesuai kode etik).

Peran Kode JORC

a. Menetapkan standar minimal dari pelaporan hasil eksplorasi, sumber daya dan
cadangan kepada public.
b. Menyediakan sebuah kode (dan petunjuk) penggolongan perkiraan tonase menurut
keyakinan geologi dan pertimbangan teknik atau ekonomi
c. Menjelaskan kualifikasi dan jenis pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi
Competent Person.
d. Menyediakan daftar rangkuman kriteria utama yang dipertimbangkan ketika
menyediakan laporan hasil eksplorasi, sumber daya, dan cadangan.

Hal yang tidak diatur dalam Kode JORC

a. Tahapan yang digunakan oleh Competent Person untuk memperkirakan dan


menggolongkan sumber daya dan cadangan (metodologi).
b. Sistem dan atau jenis-jenis pelaporan internal perusahaan
Keuntungan menggunakan Kode JORC

a. Tersedianya standar internasional yang telah diakui agar investor dan lembaga
keuangan yang potensial dan siap menilai kelayakan standard sebuah perusahaan
tambang serta kondisi sumberdaya dan cadangannya
b. Adanya pengertian dan penjelasan yang jelas agar manajemen perusahaan mengerti
tingkat keyakinan perkiraan sumberdaya dan cadangan internalnya sehingga mereka
dapat mengerti tingkat resiko keuangan yang dihadapi dalam proyek mereka.

Terminologi Pelaporan dengan Kode JORC

Pelaporan Umum

a. Laporan publik tentang hasil eksplorasi perusahaan, sumber daya mineral atau
cadangan bijih harus mencakup deskripsi dari gaya dan sifat mineralisasi.
b. Perusahaan harus mengungkapkan informasi apapun yang relevan tentang endapan
mineral yang secara material dapat mempengaruhi nilai ekonomi kepada perusahaan.
Perusahaan juga harus segera melaporkan perubahan materi apapun dalam
pengklasifikasian sumberdaya mineral dan cadangan bijih.
c. Perusahaan harus meninjau dan laporan tentang sumberdaya mineral dan cadangan
bijih setidaknya setiap tahun.
d. Pada kode, jika sesuai, kualitas bisa disetarakan atau digantikan kadar dan volume
bisa digantikan tonase.

Pelaporan Mengenai Hasil Eksplorasi

a. Hasil Eksplorasi meliputi data dan informasi yang merupakan hasil dari tahapan-
tahapan eksplorasi. Hasil Eksplorasi memiliki kemungkinan sebagai deklarasi formal
awal tentang sumberdaya mineral atau cadangan bijih.
b. Laporan umum hasil eksplorasi harus mencakup informasi yang relevan seperti
eksplorasi, jenis konteks, dan metode sampling, interval sampling dan metode, lokasi
sampel yang relevan distribusi, dimensi, dan lokasi relatif dari semua tes yang relevan
dengan data, metode agregasi data, serta status kepemilikan tanah.
c. Contoh hasil eksplorasi adalah hasil sampling singkapan atau outcrop, hasil survey
geokimia dan geofisika, dan hasil dari penyadapan assay pada lubang bor.

Pelaporan Mengenai Sumberdaya Mineral

Sumberdaya Mineral adalah keterdapatannya konsentrasi atau material ekonomis


intrinsik di dalam atau pada kerak bumi dalam berbagai bentuk,kualitas, dan kuantitas yang
memiliki prospek baik untuk ekstraksi ekonomi yang berkesinambungan. Lokasi, kuantitas,
kadar, karakteristik geologi, dan kesinambungan dari suatu sumberdaya mineral dapat
diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan dari berbagai pengetahuan serta bukti geologi yang
spesifik. Sumberdaya mineral diklasifikasikan sesuai dengan tingkat keyakinan geologi ke
dalam Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources), Sumberdaya Mineral
Terindikasi (Indicated Mineral Resources), dan Sumberdaya Mineral Terukur (Measured
Mineral Resources).

 Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan mineralnya dapat
diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Hal ini disimpulkan dan diasumsikan
dari bukti-bukti geologi tetapi kontinuitas geologi dan atau kadar tidak terverifikasi. Hal ini
didasarkan pada informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai dari lokasi seperti
singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor yang mungkin terbatas atau ketidakpastian
kualitas.

 Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, karakteristik, kadar,
dan kandungan mineral dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang wajar atau
sedang. Hal ini didasarkan atas informasi eksplorasi, sampling, dan pengujian melalui Teknik
yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, pit, dan lubang bor. Lokasi berjarak terlalu
luas untuk mengetahui kondisi geologi atau kontinuitas kadar, tapi memiliki jarak yang cukup
untuk bisa mengasumsikan kekontinuitasan.

 Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk fisik, karakteristik,
kadar, dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang
tinggi. Hal ini didasarkan pada eksplorasi rinci dan dapat diandalkan, sampling dan pengujian
informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit,
lubang, kerja dan lubang bor. Lokasi berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kontinuitas
geologi dan kadar.
Pelaporan Mengenai Cadangan Bijih

Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan Terindikasi yang dapat
ditambang dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi diluting material dan kerugian yang
mungkin terjadi ketika material tersebut yang ditambang. Cadangan bijih diklasifikasikan
berdasarkan tingkat kepercayaan menjadi Cadangan Bijih “mungkin” (Probable Ore
Reserves) dan Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves).

 Cadangan Bijih “mungkin” (Probable Ore Reserves)

adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral Terindikasi
(Indicated Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah dilakukan mencakup
pertimbangan dan faktor modifikasi (modifying factors) yaitu penambangan, metalurgi
ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan kebijakan pemerintahan. Cadangan
Bijih “mungkin” (Probable Ore reserves) ini memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah
dari Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves), tetapi memiliki kualitas yang cukup
cukup untuk berfungsi sebagai dasar pemgambilan keputusan dalam pengembangan suatu
endapan.

 Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves)

adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral Terukur (Measured
Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah dilakukan mencakup pertimbangan dan
faktor modifikasi yaitu pertambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan,
sosial, dan kebijakan pemerintahan. Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves)
memiliki tingkat kepercayaan kategori estimasi cadangan yang tertinggi. Gaya mineralisasi
atau faktor lain bisa membuktikan bahwa cadangan bijih tidak ditemukan dalam beberapa
endapan.

Pelaporan Mineralised Fill, Sisa-sisa, Pilar, Mineralisasi Derajat Rendah, Stok, Dumps,
dan Tailing

Kode ini berlaku untuk pelaporan semua bahan mineral berpotensi ekonomi. Hal ini dapat
mencakup mineralised fill, sisa-sisa, pilar, mineralisasi derajat rendah, stok, dumps dan
tailing (sisa sisa bahan) di mana ada prospek untuk ekstraksi ekonomi dalam kasus
sumberdaya mineral, dan di mana ekstraksi cukup dibenarkan dalam kasus cadangan bijih.
KOMPARASI SNI DAN JORC

JORC dan SNI adalah sama-sama merupakan suatu klasifikasi dari sumberdaya dan
cadangan yang digunakan dalam industri pertambangan. Namun JORC dan SNI memiliki
beberapa perbedaan.

JORC (The Joint Ore Reserves Committee) dalam pengertiannya merupakan


ketetapan standar standar minimum, rekomendasi dan petunjuk dalam pelaporan publik di
area Australasia yang menyangkut hasil eksplorasi, sumber daya mineral dan cadangan bijih.
Sedangkan SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dalam hal ini mengenai ‘Klasifikasi
Sumber Daya dan Cadangan Batubara’ adalah suatu standar yang meliputi acuan, definisi,
istilah, dasar dan kriteria klasifikasi, persyaratan, pelaporan, dan pengujian sumber daya dan
cadangan batubara. Dengan membandingkan dua definisi di atas, dapat dengan jelas
ditemukan perbedaan yang paling mendasar, yakni cakupan maupun objek yang dibahas
dimana dalam JORC, mineral dan bijih merupakan topik bahasan utama sedangkan SNI
hanya membahas mengenai batubara saja.

Pada JORC, kita dapat menemukan mengenai prinsip-prinsip dasar dalam


pengoperasian dan pengaplikasian JORC yaitu transparansi, materialitas, dan kompetensi.
Kemudian, kita dapat menemukan bahwa JORC menitikberatkan yang dapat melakukan
klasifikasi dan yang diakui adalah yang dilakukan oleh Competent Person, yakni seseorang
yang merupakan anggota dari Fellow of The Australasian Institute of Mining and Metallurgy,
atau dari Australian Institute of Geoscientists, atau dari ‘Recognised Overseas Professional
Organisation’ (‘ROPO’) yang terdaftar secara publik dari waktu ke waktu. Competent Person
harus memiliki, minimum lima tahun, pengalaman yang relevan dari suatu jenis mineralisasi
dan tipe endapan dan pada aktivitas yang sedang dilakukannya Mengenai hal ini, kita tidak
menemukannya dalam SNI yang hanya menuliskan dilakukan oleh panitia/lembaga penguji
yang dibentuk instansi yang berwenang, yang anggotanya adalah para ahli yang berkompeten
dan berpengalaman di bidangnya tanpa ada batasan tahun pengalaman seseorang.

Dalam pengertian mengenai sumber daya dan cadangan antara JORC dan SNI dapat
dikatakan sama, begitu pula dalam pengertian mengenai inferred (tereka) indicated
(tertunjuk), dan measured (terhitung), serta probable (terkira) dan proven (terbukti). Namun
dalam SNI, kita dapat menemukan istilah hypothetical coal resources yang artinya jumlah
batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan
survei tinjau.

Perbedaan lain yang dapat kita temukan adalah dalam SNI dapat ditemukan
klasifikasi batubara berdasarkan nilai energi atau kalor, klasifikasi batubara berdasarkan
kompleksitas kondisi geologi, persyaratan jarak antar lubang bor berdasarkan kondisi
geologi, serta persyaratan kuantitatif ketebalan lapisan batubara dan pengotor yang akan
ditambang. Detail-detail ini tidak kita temukan dalam JORC.
Mengenai pelaporan, SNI melampirkan suatu tabel baku yang menggambarkan status
terakhir mengenai sumber daya dan cadangan batubara secara rinci yang meliputi lokasi, jenis
batubara total sumber daya dan cadangan serta kedalaman. JORC melampirkan suatu tabel
check list of assesment and reporting criteria, yang meliputi teknik dan data sampling, hasil
eksplorasi, estimasi cadangan, hingga studi pasar, sehingga dapat dikatakan bentuk pelaporan
JORC lebih spesifik dan mendetail namun tidak terdapat bentuk baku laporannya. Dan di
JORC mengatur bahwa perusahaan harus melakukan pelaporan tentang informasi yang
relevan dengan endapan yang dapat mempengaruhi nilai ekonomi perusah aan dan mengatur
pelaporan dilakukan setidaknya setahun sekali yang tidak diatur dalam SNI

Di dalam SNI, terdapat tahapan-tahapan eksplorasi yang baku untuk melakukan


eksplorasi bahan galian, namun di JORC kita tidak menemukannya. Dan di SNI ada
klasifikasi yang berasal dari tiap tahapan eksplorasi.

KESIMPULAN

Salah satu tahap akhir kegiatan pertambangan adalah pelaporan hasil eksplorasi.
Penulisan hasil eksplorasi yang baik harus berpedoman pada standar yang sudah ditentukan.

Dalam mengelompokkan suatu sumberdaya mineral dan batubara, memang sudah


sepatutnya ada suatu dasar dalam mengklasifikasi sumberdaya tersebut. Beberapa yang
dikenal dan digunakan di Indonesia khususnya adalah SNI dan JORC. SNI adalah
pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan batubara yang dibuat oleh Indonesia yang mana
membuat klasifikasi berdasarkan Tahapan eksplorasi, Aspek geologis dan ekonomis. SNI
membagi klasifikasi sumberdaya hypotactic (Hipotektik), inferred (tereka) indicated
(tertunjuk), dan measured (terhitung), serta Cadangan probable (terkira) dan proven
(terbukti). Sedangkan JORC adalah pengklasifikasian yang dibuat oleh Asosiasi di Australia
yang mengklasifikasikan tidak hanya batubara seperti halnya SNI, namun juga mineral-
mineral lainnya. Jika dibandingkan dengan klasifikasi SNI, di JORC tidak mencantumkan
sumberdaya hipotektik. Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan namun keduanya
saling melengkapi dalam kegiatan eksplorasi dan pengklasifikasian mineral dan batubara.
Jadi kita tidak hanya dapat menggunakan salah satu, namun dapat menggunakan keduanya.

Anda mungkin juga menyukai