2. Politik Organisasi
Para pegawai atau Orang-orang dalam sebuah organisasi dipekerjakan pada posisi yang
berbeda dengan kemampuan spesialisasi yang berbeda, sebagai imbasnya mereka secara alami
mempunyai pandangan yang berbeda tentang bagaimana sumberdaya, hadiah, dan hukuman
dibagikan. Perbedaan ini berarti bagi manajer dan pekerja, dan hasil mereka dalam berpolitik
internal untuk sumberdaya, kompetisi, dan konflik bermanfaat bagi organisasi.
Salah satu kesulitan terbesar dalam perkembangan organisasi adalah anti terhadap
politik, terutama dalam pengembangan sistem informasi baru. Banyak yang mengganggap
politik dalam organisasi akan berdampak buruk, namun pada kenyataannya manajer yang tau
bagaimana bekerja dengan politik organisasi akan lebih sukses dibanding dengan manajer yang
berkemampuan tinggi namun tidak mampu mengimplementasikan politik ke dalam sistem
organisasi itu sendiri.
3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah kekuatan yang anti konflik politik dan perbedaan
kesepahaman, kesepakatan pada prosedur, dan pada praktik keseharian. Jika kita berbagi
asumsi budaya yang sama, akan membuat budaya organisasi terlihat utuh dan homogen.
4. Lingkungan Organisasi
Lingkungan secara umum lebih cepat berubah dari organisasi. Teknologi baru, produk
baru, dan selera publik dan nilai budaya organisasi, politik, dan masyarakat. Kebanyakan
organisasi tidak dapat beradaptasi kepada perubahan lingkungan yang cepat.
5. Struktur Organisasi
Semua organisasi mempunyai sebuah struktur atau bentuk. Jenis sistem informasi yang
kita temukan pada perusahaan dan sumber masalah dengan sistem tersebut sering
merefleksikan tipe dari struktur organisasi. Dengan begitu, dalam sebuah birokrasi profesional
seperti sebuah rumah sakit tidak biasa untuk menemukan sistem pencatatan pasien oleh petugas
administrasi, yang lain oleh dokter, dan yang lainya oleh staff profesional seperti seorang
perawat dan pekerja sosial.
Sistem informasi menjadi tidak terpisahkan dalam operasi dan pengambilan keputusan
organisasi besar. Akhir-akhir ini sistem informasi telah mengubah ekonomi dari organisasi
dan meningkatkan kinerja organisasi.
A. Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai faktor
produksi yang dapat menggantikan modal tradisional dan tenaga kerja. Hal ini menggantikan
tenaga kerja, seperti mengurangi jumlah manajer tingkat menengah dan para pekerja.dan dalam
hal lain perusahaan juga dapat mengurangi biaya modal seperti biaya ketika bertransaksi
dengan pemasok diantaranya biaya asuransi komunikasi memperoleh informasi tentang prosuk
dan sebagainya. Sistem informasi juga bisa mengurangi biaya manajemen internal menurut
teori agensi perusahaan dipandang sebagai "Nexus kontrak" di antara keegoisan individu dan
bukan sebagai gabungan, entitas pencari keuntungan.pada prinsipnya (pemilik)
mempekerjakan "agen" untuk melakukan pekerjaan-nya .
Namun, agen perlu pengawasan konstan dari manajemen, jika tidak, mereka akan
cenderung untuk mengejar kepentingan mereka sendiri daripada kepentingan pemilik. Oleh
karena itu biaya agensi atau koordinasi meningkat karena pemilik harus mengeluarkan semakin
banyak upaya mengawasi dan mengelola karyawan,tetapi dengan adanya teknologi sistem
informasi,perusahaan dapat mengurangi biaya pengawasan.
1. Para Pesaing
Semua perusahaan terbagi dalam pasar bisnis dengan para pesaingnya yang secara terus
menerus mengembangkan produk atau jasanya untuk mencapai keefektifan.
2. Pendatang Baru
Dunia Ekonomi yang bebas memungkinkan untuk masuknya perusahaan, tenaga kerja
serta sumber keuangan yang baru. Adapun hambatan dari para pendatang baru untuk
memasukinya ada yang sulit dan ada yang mudah. Terdapat keuntungan dan kerugian ketika
memasuki dunia bisnis baru bagi para pendatang.
4. Pelanggan
Informasi dan teknologi telah meruba pola pikir para konsumen menjadi lebih selektif dan
pintar dalam memilih dan membandingkan produk. Pelanggan dapat beralih ke produk lain
karena mengetahui harga dalam berbagai produk yang ditawarkan berbagai perusahaan.
5. Pemasok
Kekuatan Pemasok dapat mempengaruhi perusahaan jika tidak dapat menaikan harga
apabila pemasok telah menaikan harganya. Pengendalian yang baik jika perusahaan memiliki
berbagai macam pemasok. Untuk menciptakan keunggulan bersaing ada empat strategi
generik, yang dapat dipadukan dengan teknologi informasi dan sistem yakni :
2. Diferensiasi produk
Menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan membuat produk dan pelayanan
baru, atau merubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan yang ada.
Jika Pabrikan dan pengecer menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk dan
layanan yang disesuaikan dan dipersonalisasi sesuai keinginan pelanggan, kemampuan tersebut
adalah kustomisasi masal.
Meningkatkan Kompetensi Inti yakni bahwa kinerja semua unit bisnis akan
meningkat sejauh unit bisnis ini dikembangkan, atau menciptakan kompetensi utama.
Kompetensi inti adalah aktivitas dimana perusahaan adalah pemimpin kelas dunia. Setiap
sistem informasi yang mendorong pembagian pengetahuan di seluruh unit bisnis meningkatkan
kompetensi. Ketersediaan teknologi internet dan jaringan memberi dampak terhadap
kemampuan perusahaan untuk menciptakan jaringan satu sama lain. Strategi berbasis jaringan
mencakup penggunaan ekonomi jaringan, model perusahaan virtual, dan ekosistem bisnis.
Ekonomi Jaringan berbasis pada jaringan dapat membantu perusahaan secara strategis dengan
memanfaatkan ekonomi jaringan. Semakin banyak sumber daya yang diberikan diterapkan
pada produksi, semakin rendah perolehan marjinal output, sampai suatu titik tercapai dimana
input tambahan tidak menghasilkan output tambahan. Inilah hukum yang semakin berkurang,
dan ini adalah fondasi bagi sebagian besar ekonomi modern.
Model Perusahaan Virtual menggunakan jaringan untuk menghubungkan orang, aset, dan
gagasan, memungkinkannya bersekutu dengan perusahaan lain untuk menciptakan dan
mendistribusikan produk dan layanan tanpa dibatasi oleh batasan organisasi tradisional atau
lokasi fisik.