Anda di halaman 1dari 7

MODUL V

Network Address Translations (NAT)

I. Dasar Teori
1. NAT
NAT (Network Address Translation) adalah adalah sebuah proses pemetaan
alamat IP dimana perangkat jaringan komputer akan memberikan alamat IP public
ke perangkat jaringan local sehingga banyak IP private yang dapat mengakses IP
public.
2. IP Address
IP Address (Internet Protocol Address) adalah nomor biner atau identitas
numerik yang yang dipakai disetiap komputer agar komputer tersebut dapat saling
berhubungan. IP Address terdiri dari 4 blok angka desimal dimana angka tersebut
tidak boleh melebihi nilai 255. Sebenarnya komputer hanya mengirim dan
menerima data dalam bentuk kode biner (hanya angka satu dan nol). IP Address
yang terdapat dalam komputer juga merupakan sebuah kode biner yang di
terjemahkan kedalam angka – angka .
Sebagai Contoh IP Address adalah :192.168.1.3 atau bisa juga dalam bentuk
biner adalah : 11000000.10101000.00000001.00000011. IP Address memiliki 2
jenis yaitu IPv4 dan IPv6 . IPv4 atau IP versi 4 adalah IP yang memiliki panjang
angka 32 bit sedangkan IPv6 atau IP versi 6 adalah IP yang memiliki panjang angka
128 bit. Terbentuknya IPv6 karna antisipasi dari melonjak nya pengguna internet
dari hari ke hari untuk IPv4 bisa menampung host sebanyak 4.294.967.296
sedangkan IPv6 bisa menampung pangkat 4 dari IPv4.
3. Cara Kerja NAT (Network Address Translation) pada Jaringan Komputer
NAT mempunyai fungsi yaitu sebagai translasi sebuah IP address, sehingga
dengan adanya NAT ini IP address private dapat dengan mudah mengakses alamat IP
public. Berikut adalah cara kerja dari NAT:

• Didalam IP address terdapat sebuah bagian yang mana di dalam IP tersebut


terdapat informasi-informasi berupa alamat asal, alamat tujuan, TTL, dll. Bagian
ini disebut dengan header.
• Sebagai contoh adalah sebuah komputer client dengan IP 192.168.1.2 akan
mengakses atau melakukan request ke alamat www.google.co.id dengan IP
216.239.61.104, maka proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
• Pada header, informasi yang tersimpan antara lain alamat asal > 192.168.1.2
• Sehingga ketika paket telah sampai pada router (gateway dari client), maka isi
dari header akan dirubah menjadi : alamat asal > 192.168.1.1
• Sebelum paket keluar (menuju internet), maka header tersebut akan kembali
berubah menjadi, alamat asal > 200.100.50.2, demikian seterusnya.
• Proses di atas merupakan mekanisme dari SNAT (source NAT), dimana IP asal
(komputer client) akan dirubah disesuaikan dengan IP ketika paket telah
berpindah. Ketika server google melakukan response / balasan, maka akan terjadi
DNAT (destination NAT), dimana IP tujuan akan berubah disesuaikan dengan
tujuan paket (komputer client). Prosesnya adalah sebagai berikut :
• Pada header, ketika paket telah sampai pada Router, informasi IP tujuan
>200.100.50.20
• Ketika paket berada pada gateway, IP tujuan >192.168.1.1
• Di sini header akan kembali mengalami perubahan, IP tujuan > 192.168.1.2
• Sehingga Paket dapat dikirim dan bisa sampai pada komputer client.
II. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
• Personal Computer – Sebuah komputer desktop atau laptop dengan sistem
operasi windows.
• GNS3 Emulator – Software emulator sistem dengan IOS router cisco yang telah
terinstall.
• Router c7200

III. Langkah Kerja


Berikut ini adalah langkah kerjanya:
1. Buka aplikasi GNS3 pada komputer anda.
2. Buatlah topologi jaringan seperti gambar berikut (router c7200)

Gambar 5. 1 Topologi

3. Berikan IP pada setiap interface router dengan cara


R#configure terminal
R(config)#interface interface (interface yang diinginkan)
R(config-if)#ip address ip_adress subnetmask
R(config-if)#no shutdown
R(config-if)#end
4. Melakukan konfigurasi ip di tiap PC sesuai topologi diatas dengan cara
Ip 192.168.x.x/24 192.168.x.x
5. Konfigurasi Static NAT pada Router2. Pada konfigurasi ini, akan diatur agar PC 1
dapat di translasi secara static ke alamat 202.165.50.3
R2#conf t
R2(config)#ip nat inside source static 192.168.1.10 202.165.50.3
Gambar 5. 2 Konfigurasi static NAT pada router2
6. Konfigurasi Dynamic NAT pada Router2. Yang pertama dibuat adalah access-
control list yang berisi kumpulan aturan jaringan yang akan di translasi
selanjutnya membuat pool alamat IP yang akan diberikan ke client secara dinamis
dan penggabungan antara ACL dan NAT
R2(config)#access-list 1 permit any
R2(config)#ip nat pool JKL 202.165.50.5 202.165.50.10 netmask
255.255.255.240
R2(config)#ip nat inside source list 1 pool JKL

Gambar 5. 3 Konfigurasi static NAT pada router2


7. Setelah itu terapkan NAT pada interface di Router 2. Interface g3/0 diatur
inside karena menjadi tempat masuknya jaringan yang akan di translasi dan
g5/0 diatur outside karena berperan sebagai outpun alamat IP yang telah
ditranslasi

R2(config)#int g3/0
R2(config-if)#ip nat inside
R2(config-if)#exit
R2(config)#int s5/0
R2(config-if)#ip nat outside
R2(config-if)#exit

Gambar 5. 4 Menerapkan NAT pada R2


R2(config)#ip route 202.165.100.0 255.255.255.0 s5/0
8. Setelah itu atur static routing agar R2 dapat berkomunikasi dengan jaringan dari PC4

Gambar 5. 5 Konfigurasi static route pada R2


9. Konfigurasi Router3. Pada router 3 juga diatur access list yang berisi kumpulan
aturan jaringan yang akan di translasi selanjutnya implementasi NAT tersebut untuk
ditranslasi ke 1 alamat IP dari interface s5/0. Overload berfungsi untuk memaksa
semua komunikasi yang akan di translasi diubah menjadi 1 alamat IP yaitu alamat
IP dari interface s5/0.
R3#conf t
R3(config)#access-list 1 permit any
R3(config)#ip nat inside source list 1 int s5/0 overload
R3(config)#int g3/0
R3(config-if)#ip nat inside
R3(config-if)#exit
R3(config)#int s5/0
R3(config-if)#ip nat outside
R3(config-if)#exit

Gambar 5. 6 Konfigurasi NAT Overload pada R2


10. Setelah itu implementasikan NAT pada interface di Router 3. Sama seperti di
Router 2, Interface g3/0 diatur inside karena menjadi tempat masuknya jaringan
yang akan di translasi dan g5/0 diatur outside karena berperan sebagai outpun
alamat IP yang telah ditranslasi.

Gambar 5. 7 Menerapkan NAT pada R3


11. Setelah itu atur static routing agar R3 dapat berkomunikasi dengan jaringan dari
PC4
R3(config)#ip route 202.165.100.0 255.255.255.0 s5/0

Gambar 5. 8 Konfigurasi Static Route pada R3


12. Setelah semua sudah di atur pada router dan tiap PC. Coba ping dari semua PC
pada router 2
- Ping PC1
PC1>ping 202.165.100.10

Gambar 5. 9 Ping pada PC1


- Ping PC2
PC2>ping 202.165.100.10

Gambar 5. 10 Konfigurasi pada PC2


- Ping PC3
PC3>ping 202.165.100.10

Gambar 5. 11 Konfigurasi pada PC3


Setelah semua sudah di atur pada router dan tiap PC. Coba ping dari semua PC pada
router 3
- Ping PC5
PC5>ping 202.165.100.10

Gambar 5. 12 Ping pada PC5


- Ping PC6
PC6>ping 202.165.100.10

Gambar 5. 13 Ping pada PC6


13. Lakukan show ip nat translation tiap router
- Router 2
Gambar 5. 14 show ip translation router2
- Router 3

Gambar 5. 15 show ip translation router3

Anda mungkin juga menyukai