Disusun Oleh:
Nur Annisa Ilmiatun
145070207131001
a. Neurotransmitter
Pelepasan dari terminal akson menuju neuron-neuron kedalam pertemuan
synaptic dan bertindak pada tempat itu untuk mengontrol fungsi sel syaraf.
b. Hormon endokrin
Pelepasan dari gland atau sel-sel khusus kedalam sirkulasi darah dan
mempengaruhi fungsi sel-sel di lokasi lain dalam tubuh.
c. Hormon neuro endokrin
Sekresi dari neuron menuju sirkulasi darah dan mempengaruhi fungsi sel-sel di
lokasi lain
d. Paracrine
Sekresi dari sel-sel menuju cairan ekstraseluler dan mempengaruhi sel-sel
neighboring diantara tipe-tipe yang berbeda
e. Autokrine
Sekresi dari sel-sel menuju cairan ekstraseluler dan mempengaruhi sel-sel
neighboring diantara sel-sel yang sama begitu memproduksi sel-sel dari ikatan
reseptor permukaan sel
f. Sitokin
Peptida disekresi oleh sel dalam cairan ekstraseluler dan dapat berfungsi sebagai
autrocrine, paracrine, dan hormon endokrin.
HORMON ENDOKRIN
KELENJAR PITUITARY
Enam hormon penting peptida ditambah beberapa yang kurang penting disekresi
hipofisis anterior, dan dua peptida hormon penting disekresi oleh hipofisis posterior.
Hormon dari hipofisis posterior berperan penting dalam mengendalikan fungsi
metabolik di seluruh tubuh.
Pituitary Anterior
a. Hormon pertumbuhan (growth hormone) mendorong pertumbuhan seluruh tubuh
dengan mempengaruhi protein pembentukan, persilangan sel, dan diferensiasi
sel.
b. Adrenocorticotropin/ ACTH (kortikotropin) mengendalikan sekresi beberapa
hormon adrenokortikal, yang mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan
lemak
c. Thyroid-stimulating hormone (tirotropin) mengendalikan laju sekresi tiroksin dan
triiodothyronin oleh kelenjar tiroid, dan hormon ini mengontrol tingkat reaksi kimia
paling intraselular dalam tubuh.
d. Prolaktin mempromosikan pengembangan kelenjar susu dan produksi susu
e. Dua hormon gonadotropik yang terpisah, hormon perangsang folikel dan hormon
luteinizing, mengendalikan pertumbuhan ovarium dan testis, serta aktivitas
hormon dan reproduksi mereka. Kedua hormon yang disekresi oleh hipofisis
posterior memainkan peran lainnya.
Pituitary Posterior
a. Hormon antidiuretik (juga disebut vasopressin) mengendalikan laju air ekskresi
ke dalam urin, sehingga membantu mengendalikan konsentrasi air dalam
cairan tubuh.
b. Oksitosin membantu mengeluarkan susu dari kelenjar payudara ke puting susu
selama menyusui dan mungkin membantu dalam kelahiran bayi di penghujung
kehamilan.
Hypopituitarism
Panhypopituitarism merupakan sindrom yang muncul karena kehilangan seluruh
hormon yang disekresi oleh kelenjar pituitary. Pada orang dewasa biasanya terjadi
karena:
a. Tumor craniofaringioma dan tumor chromofob yang menekan kelenjar hipofisis
b. Trombosis pada hipofsis (shock sirkulasi post partum)
Efek yang dapat terjadi:
- Hipotiroidisme
- Pembentukan glukokortikoid menurun
- Sekresi gonadotropin menurun – fungsi seks hilang
Hypopituitarisme merupakan kondisi dimana hormon pituitary gagal menghasilkan
satu atau lebih hormon atau bahkan tidak menghasilkan hormon yang cukup.
Prolaktin
Meningkatkan perkembangan kelenjar mammae dan pembentukan asi
Hyperprolactinema
Kadar prolaktin berlebihan. Secara fisiologis terjadi pada masa kehamilan dan
menyusui.
Prolaktin yang berlebihan:
a. Penyebab gagal ginjal dan liver, antagonis dopamine, post partum, tumor, stress,
opiates, dan peningkatan kesekresi TRH
b. Akibat: hiperglikemi yang menyebabkan resiko perkembangan diabetes mellitus,
penurunan fungsi gonadal, dan galactorhea.
2. ACTH
ACTH kortex adrenalis kecepatan sekresi kortisol meningkatkan
kecepatan glukoneogenesis konsentrasi glukosa darah
3. TSH
4. Prolactin
Kelainan Sekreksi GH
1. Pan Hipopituitarisme :
Pengurangan sekresi semua hormon hipofise anterior
Ex : congenital
2. Dwarfism :
Kekurangan sekresi hormon hipofise anterior pada masa kanak – kanak
Pertumbuhan tubuh sesuai tapi lambat
- anak 10 th seperti 4 – 5 th
- anak 20 th seperti 7 – 10 th
- mental retardation (-)
3. Gigantisme :
- Sel acidofil hiperaktif (oleh karena tumor acidofil)
GH >> jaringan tumbuh cepat (termasuk tulang) Gigantisme (bila
timbulnya tumor sebelum pubertas)
4. Akromegali
Bila tumor acidofil terjadi setelah pubertas (setelah epifise bersatu dengan batang
tulang)
Tanda :
- Tidak tumbuh lebih tinggi
- Jaringan lemak terus tumbuh dan tulang tumbuh menebal
- Pembesaran tulang-tulang kecil tangan dan kaki, tulang membranosa :
cranium, hidung, atap dahi, tepi supra orbita, rahang bawah, vertebra.
Fungsi : Anti diuresis untuk penurunan jumlah ekskresi urine oleh ginjal
Kontrol ADH:
DIABETES INSIPIDUS
• Produksi volume urine pada pada total adanya vasopressin mencapai 10–20
L/d.
OKSITOSIN
HORMON TIROID
Fungsi
Iodium diserap lambung dan usus bagian atas → 1/3 sampai ½ nya diserap usus
(sisanya dikeluarkan melalui urin)
Hormon Utama
Hormon utama : T4 (Tiroksin) sebagai pro hormon dan T3 (Tri Iodo Tironin) sebagai
hormon aktif tersimpan dlm koloid TG enzim khusus bebas
T3 & T4 disintesis dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi molekul –molekul
tirosin yang terikat pada TG
90% produk sekretorik kelenjar tiroid: T4 [yang kemudian diaktifkan jadi T3 melalui
deyodinasi (hati dan ginjal)]
T3 :
Kecepatan & intensitas kerja 4 x lbh kuat daripada T4 (T3 berefek dalam beberapa
jam, T4 dalam beberapa hari)
Jumlah dalam darah lebih sedikit daripada T4
Keberadaan dalam darah lebih singkat daripada T4
Efek utama HT
2. Titik tangkap intraseluler untuk T3 : DNA inti sel mempengaruhi transkripsi &
translasi
1. Hormon tiroid pada laki-laki yang menurun : libido menurun, peningkatan impotensi
2. Hormon tiroid pada perempuan yang menurun : menorrhargi dan polimenorhe
3. Hormon tiroid pada perempuan yang meningkat : oligomenorhe menyebabkan
amenorhe.
Efek Pada Pertumbuhan & Sistem Saraf
Cenderung psikoneurotik
Meningkat : hormon tiroid pada otot menyebabkan tremor halus otot karena
peningkatan kepekaan saraf pengatur tonus otot di medula.
HIPOTIROIDISME
Penyebab:
HIPERTIROIDISME
KELENJAR PARATIROID
Paratiroid Hormon
Fungsi : bersama dengan kalsitonin & kalsitriol (vit. D3 aktif) menjaga Ca ++ darah
dalam batas normal (1,1 - 1,6 m mol / L darah).
Rakhitis
Osteomalasia
KALSITONIN
1. Merupakan hormon penurun Ca++ (peptida)
2. Diproduksi oleh sel-2 jernih/sel2 C sebagai parafolikel kel. tiroid, paratiroid & timus
3. BM 3500, mengandung 32 asam amino
4. Dirangs. oleh : Dopamin, estrogen, gastrin, CCK, glukagon & sekretin
5. Reseptor kalsitonin : ditulang dan ginjal
6. Kadar kalsitonin pada kelenjar Tiroid : rendah