Anda di halaman 1dari 1

Evaluasi semen makroskopis

Semen anjing secara umum dapat dikoleksi dengan cara menstimulasi bulbus
penis. Ejakulasi semen anjing terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama (presperm)
memiliki volume yang sedikit dan mengandung beberapa sampai tidak ada
spermatozoa. Bagian kedua (rich sperm) yang mengandung banyak spermatozoa
berasal dari epididimis dan testes, volume sekitar 0.5-5 ml, dan bagian ketiga (post
sperm) yang juga mengandung sedikit sampai tidak ada spermatozoa, volume sekitar
4-50 ml (Romagnoli 2002). Konsistensi semen anjing secara keseluruhan encer. Hal
ini disebabkan oleh sekresi dari kelenjar prostat yang merupakan 95% dari volume
total ejakulat (Farstad 2010). Menurut Robert et al. (2016), pH semen anjing berkisar
dari 6.3-7.0. Warna semen dapat dijadikan indikator untuk menilai konsentrasi
spermatozoa yang terkandung di dalam semen. Semen yang transparan menunjukkan
bahwa semen tersebut tidak mengandung spermatozoa. Semen yang berwarna putih
susu biasanya mengandung spermatozoa dengan konsentrasi yang tinggi (Johnston et
al. 2001).
Semen anjing ras Beagle yang telah dikoleksi dilakukan evaluasi secara
makroskopis dan mikroskopis. Parameter yang dilihat pada evaluasi semen
makroskopis, meliputi: volume, konsistensi, warna, pH, dan bau. Volume rich sperm
yang diperoleh sebanyak 1 ml. Konsistensinya sedang. Warnanya putih susu. pH
sebesar 6,4 dan baunya amis khas semen. Secara makroskopis, semen anjing yang
dikoleksi termasuk kategori normal dan baik untuk dijadikan sumber IB.

Kesimpulan

Daftar pustaka
Farstad WK. 2010. Artificial insemination in dogs. Di dalam: England G, von
Heimendahl A, editor. BSAVA Manual of Canine and Feline Reproduction and
Neonatology. Ed ke-2. Gloucester (GB): British Small Animal Veterinary
Association. p 80-88.
Johnston SD, Root Kustritz MV, Olson PS. 2001. Canine and Feline Theriogenology.
Ed ke-1. Philadelphia (US): Saunders.
Robert MA, Jayaprakash G, Pawshe M, Tamilmani T, Sathiyabarathi M. 2016.
Collection and Evaluation of Canine Semen-A Review. IJEST. 5(3):1586- 595.
Romagnoli S. 2002. Caninc Artificial Insemination with Fresh, Refrigerated And
Frozen Semen. Proceedings of the Veterinary Sciences Congress, SPCV.
pp.167-170.

Anda mungkin juga menyukai