Anda di halaman 1dari 3

Udara yang bergerak membawa atau yang bisa disebut dengan angin memiliki suatu bentuk

energi yang energi kinetik. Energi kinetik ini mempunyai potensi untuk diubah menjadi sebuah
bentuk energi lain yang tentunya lebih bermanfaat seperti energi listrik. Dengan tujuan itu, sebuah
sistem yang mampu mengubah energi gerak atau energi kinetik yang dimiliki oleh angin, menjadi
energi listrik tentunya sangat diperlukan. Turbin angin atau kincir angin yang dilengkapi dengan
sebuah generator listrik merupakan bentuk teknologi yang didisain untuk tujuan ini (Sunardi
dkk,2013:24).
Teknologi konverter elektronika daya sudah banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari,
contohnya adalah DC-DC converter. DC-DC converter ini digunakan pada sumber energi
terbarukan, seperti solar cell. Dalam aplikasi sumber energi terbarukan, solar cell menghasilkan
tegangan keluaran yang relatif rendah dan membutuhkan alat untuk menaikan tegangan tersebut.
Alat yang umum digunakan saat ini adalah DC-DC boost converter. Konverter DC-DC ini banyak
digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan tegangan yang lebih tinggi dari sumbernya.
Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Dalam sistem solar cell, energi listrik
dalam baterai digunakan pada malam hari dan hari mendung. Karena intensitas sinar matahari
bervariasi sepanjang hari, baterai memberikan energi yang konstan. Baterai tidak seratus persen
efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan discharging.
Charging adalah saat energi listrik diberikan kepada baterai, discharging adalah pada saat energi
listrik diambil dari baterai. Baterai tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Baterai rechargeable
digunakan oleh sistem solar cell adalah aki/baterai lead-acid.

Akumulator (aki) adalah sebuah alat yang dapat menerima, menyimpan dan mengeluarkan
energi listrik, melalui proses kimia. (Faqih, 2015). Aki adalah alat yang berfungsi untuk
menyimpan Arus/Energi listrik yang dihasilkan suatu alat yang lain. Aki digunakan di sistem
PLTS sangat berguna untuk menyimpan arus/energi yang dihasilkan dari Solar Cell/Panel pada
waktu siang hari dan dapat digunakan ke beban yang dibutuhkan selanjutnya. Memfokuskan
penggunaan aki jenis kering (VRLA, MF-SLA) untuk sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
dan tidak menggunakan aki jenis basah biasa (aki mobil) karena untuk menjaga kualitas dan
keawetan komponen-komponen PLTS itu sendiri.
Buntulayuk, Herman, dkk. 2017. “Rancangan DC-DC Converter untuk Penguatan Tegangan”.
http://cot.unhas.ac.id/journals/index.php/jpe/article/download/53/3/. Diakses pada 27
Oktober 2018.

Faqih Bahrudin. 2015. “Akumulator”. http://Machinesquad.blogspot.co.id . Diakses pada 20


Oktober 2018.

Rahmawan, Arif Budi. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Kincir Angin aada Mata
Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan”. http://eprints.uny.ac.id/26330/. Diakses pada 26
Oktober 2018.

Sunardi, Didik dan Nugraha, Tutun. 2015. Sains Energi Terbarukan “Energi Angin”. Jakarta:
PT Pelangi Ilmu Nusantara.

Teresma, I Wayan, dkk. “Pengujian Charger Modul Simulasi Solar Cell untuk Menyuplai
Warning Light”. https://anzdoc.com/pengujian-charger-modul-simulasi-solar-cell-untuk-
menyuplai-.html. Diakses pada 23 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai