Anda di halaman 1dari 10

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

Pelaksanaan dalam penelitian ini mengikuti tahap-tahap yang ada dalam

Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas pengamatan, pendahuluan atau

perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Model penelitian Tindakan Kelas yang

diigambarkan oleh Hopkins adalah sebagai berikut :

Perencanaan(menyusun RPP)
Refleksi (Analisis Data)

Tindakan/
Observasi (Penerapan RPP)

Evaluasi
Siklus
Refleksi (penyusunan RPP)

Tindakan/
Observasi(Penerapan RPP)

Evaluasi
Siklus

Gambar 3.1
Langkah Penelitian Tindakan
23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kristen Salatiga. Kelas XI 6 Program

Keahlian Pemasaran yang beralamat di Jalan Tentara Pelajar No. 6 Telp / Fax.

(0298) 326614 Salatiga 50721.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan

Desember tahun 2011. Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

c. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2
Jadwal Penelitian pada kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media
SMK Kristen BM Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012
Siklus I

Pertemuan ke Hari Tanggal Jam ke- Keterangan

2 Nopember
Pertama Rabu 5-6 Kelas XI.6
2011

9 Nopember
Kedua Rabu 5-6 Kelas XI.6
2011

Siklus II

Pertemuan ke Hari Tanggal Jam ke- Keterangan

Pertama Rabu 16 Nopember


5–6
2011 Kelas XI.6

Kedua Rabu 23 Nopember


5-6 Kelas XI.6
2011
24

3.3. Kondisi awal subjek yang diteliti

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI.6 Program Keahlian Multi Media

SMK Kristen Salatiga. Jumlah siswa kelas XI.6 Program Keahlian Multi Media

adalah 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa guru

Kewirausahaan di SMK Kristen Salatiga masih menggunakan metode

konvensional dalam pembelajaran. Ada beberapa siswa yang terlihat tidak

mendengarkan penjelasan guru dan sedang mengobrol dengan teman sebangku.

Ketika guru mengajukan pertanyaan tidak semua siswa dapat menjawab

pertanyaan. Selain itu ada 16 siswa yang memiliki nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

3.4. Prosedur Penelitian

Siklus 1

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran Kewirausahaan pada pokok

bahasan Menganalisis Peluang Usaha kelas XI.6 SMK Kristen BM Salatiga, maka

peneliti mengembangkan rencana Penelitian Tindakan Kelas berupa prosedur

kerja yang dilaksanankan di dalam kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus

yaitu masing-masing terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

A. Perencanaan

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan isi

kompetensi yang akan dicapai

- Membuat format lembar observasi untuk guru dan siswa


25

- Membuat lembar pertanyaan pada soal tes siklus 1

B. Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan RPP siklus 1 yang telah disusun

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Langkah-

langkah yang akan dilakukan dalam Group Investigation meliputi :

- mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

dengan komposisi heterogen.

- Merencanakan tugas belajar (pembagian kerja para siswa dalam

kelompoknya masing-masing).

- Melaksanakan investigasi

- Menyiapkan laporan akhir

- Mempresentasikan laporan akhir

- evaluasi

C. Observasi

Pengamatan dalam kegiatan observasi dilakukan dengan cara mengamati

proses belajar mengajar berlangsung sesuai dengan RPP atau menyimpang

dari RPP. Penelitian ini akan melibatkan dua observer yaitu peneliti itu

sendiri dan selanjutnya akan di damping oleh guru. Observer akan mencatat

semua kejadian pada saat pembelajaran.

D. Refleksi

Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dan

pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan maka akan dilakukan refleksi.
26

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan dan selanjutnya untuk melaksanakan perbaikan pada siklus 2

Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi terhadap hasil perbaikan pembelajaran pada

siklus 1, maka peneliti mengembangkan rencana Perbaikan Pembelajaran

Siklus 2 berupa Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi.

A. Perencanaan

- Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siklus 1 dan merumuskan

rencana perbaikan

- Merancang pembelajaran dengan memberikan materi pra syarat atau

latihan soal

- Menyusun lembar observasi guru dan siswa

B. Tindakan

Guru melakukan tindakan serupa seperti pada kegiatan siklus 1.

C. Observasi

Mengamati proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan dan mencatat

semua temuan terkait kesesuaian dengan RPP

D. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II, selanjutnya

dibandingkan dengan hasil terdahulu pada siklus 1. Jika hasil yang diperoleh

meningkat dari hasil siklus 1 maka penelitian ini dianggap berhasil.


27

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan empat teknik yaitu teknik tes, observasi,

angket dan dokumentasi.

1. Teknik Tes

Tes dilaksanakan pada tiap akhir siklus dengan tujuan untuk

mengetahui hasil belajar dalam proses pembelajaran.

2. Teknik Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui kecenderungan yang

terjadi dalam proses pembelajaran, kesesuaian dengan skenario serta

mengetahui hambatan yang muncul dengan menggunakan lembar

observasi kesiapan belajar siswa dalam menerima pelajaran, dan lembar

observasi guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

penggunaan metode kooperatif Group Investigation dalam pembelajaran.

Angket ini dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis

kepada siswa untuk dijawabnya

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang tidak bisa

masuk ke dalam lembar observasi.


28

5. Teknik Dokumentasi

Teknik Dokumentasi digunakan untuk pelengkap dari data yang

kurang melalui foto selama proses pembelajaran berlangsung sebagai bukti

nyata.

3.6 Teknik Analisis Data

1. Data kuantitatif

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik diskriptif dengan

mencari

persentase keberhasilan belajar.

a. Data hasil observasi :

% Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100%


Skor maksimum
b. Data hasil tes dapat :

Nilai Akhir = Σ Skor yang dijawab benar X 100%


Skor maksimum
c. Hasil observasi dapat dihitung sebagai berikut:

menghitung keberhasilan kelas yaitu persentase siswa yang tuntas sesuai

dengan indikator keberhasilan dihitung dengan rumus:

% ketuntasan belajar siswa = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100 %


∑ siswa dalam satu kelas
29

2. Data kualitatif

 Data observasi

 Data angket

 Dokumentasi

Data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan:

“a. Reduksi data


Pertama-tama dilakukan identifikasi terhadap unit atau
bagian dari data yang telah diperoleh melalui observasi,
angket dan dokumentasi. Data yang didapat dirangkum dan
dipilih sesuai dengan konsep dan kategori yang ada. Data
reduksi akan memberikan gambaran yang lebih tajam dan
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai
tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika
diperlukan.
b. Penyajian data
Operasionalisasi mengkategorikan data dengan cara data
yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks.
c. Penarikan kesimpulan
Bagian terakhir yaitu menarik kesimpulan dari data yang
sudah disederhanakan kemudian disajikan.”15

15
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, Bandung, Alfabeta, hal.336.
30

Catatan lapangan
Catatan lapangan
yaitu semua data yang telah diperoleh di kelas berupa
observasi, angket dan dokumentasi

Reduksi data
yaitu meringkas dan memilih data yang diperoleh

Display data
Yaitu data disajikan dalam bentuk uraian singkat dan tabel

Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.6 Teknik Analisis Data Kualitatif

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila:

a. Rata-rata aktivitas belajar siswa sudah mencapai skor lebih dari atau

sama dengan 80%.

b. Keaktifan siswa sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan

empat atau kategori baik. Penilaian nilainya sebagai berikut:


31

“Kategori sangat kurang : 1


Kategori kurang 2
Kategori cukup 3
Kategori baik 4
Kategori sangat baik : 5”16

 Keaktifan siswa ditandai dengan siswa berdikusi dan bekerja

sama dalam pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru dan berkomunikasi dengan siswa lain.

 Aktivitas guru ditandai dengan penerapan guru menggunakn

model Group Investigation dalam pembelajaran dan mejadi

fasilitator dalam proses pembelajaran.

 Hasil belajar ditandai dengan nilai siswa dari soal evaluasi yang

telah dikerjakan secara individu.

Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian ini adalah apabila

siswa yang tuntas belajar sudah lebih dari atau sama dengan 80%. Dan

siswa dikatakan telah tuntas apabila hasil belajar telah mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebesar 70.

16
Devi Yuliana, 2011, Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievment Divisions) Pada
Mata Pelajaran Akutansi Pokok Bahasan Mengelola Kartu Persediaan Kelas XI Program
Keahlian Akutansi B Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 SMK PGRI 2 Salatiga, Sripsi,
Salatiga, Pendidikan Ekonomi Salatiga,hal.27.

Anda mungkin juga menyukai