Bab Iii (C)
Bab Iii (C)
PROSES KERJA
94
95
daun gergaji pada ukuran yang ditentukan, sedangkan tangan kanan membantu
mendorong ke depan. Pada gerakan mundur tidak ada tekanan karena bila ada
tekanan gigi gergaji akan mudah tumpul.
a. Las jalur(fillet weld) digunakan untuk mengisi tepi pelat pada sambugan
sudut, sambungan tumpang, dan sambungan T
b. Las alur (groove welds) digunakan untuk penyambungan alur dalam
bentuk persegi, serong(behel), V, U dan J
c. Las sumbu dan las slot(plug and slot welds) digunakan untuk
menyambungkan pelat datar
d. Las titik dan las kampuh(spot and seam welds)digunakan untuk
sambungan tumpang
e. Las lekuk digunakan untuk sambungan las-an lekuk
Pemasangan alat las dengan cara pasang clam massa pada terminal
negatif(-) dan tang pemegang elektrodanya pada terminal (+). Tentukan ampere
sesuai benda kerja yag akan dilas, semakin besar ampere maka semakin besar juga
panas yang dihasilkan. Jepit elektroda pada penjepit (+) dan colokan stop kontak
dari mesin las listrik ke arus listrik. Nyalakan las listrik dan jepitkan massa pada
meja las. Saat meletakan penjepit elektroda posisikan eletroda tidak menempel
dengan meja atau massa, karena jika meletakannnya sembarang dan terhubung
dengan arus negatif maka akan menimbulkan percikan bunga api pada elektroda.
Jenis-jenis pengelasan dalam praktikum teknik mesin dasar yang telah
diajarkan yaitu:
a. Las alur
Pengelasan las alur pada praktikum dilakukan dengan cara benda kerja
dijepit dengan vertiker, dalam pengelasannya harus mempunyai alur yang
terhubung atau tidak putus. Untuk menghasilkan pengelasan alur adalah
memercikan elektrodanya terlebih dahulu agar menghasilkan element
panas pada ujung elektroda. Selanjutnya mempertemukan elektroda yang
berelement panas tersebut dengan benda. Pergerakan las alur disuaikan
pergerakan alur gerakan tangan pengguna. Dalam pengelasan jarak
eletroda dengan benda kerja sangat berpengaruh. Jika eletroda terlalu
dekat elektroda akan menempel dengan benda kerja, dan jika elektroda
terlalu jauh maka mesin las tidak akan bekerja.
c. Las titik
Las titik dalam praktikum dilakukan untuk menentukan benda
kerja sejajar atau membentuk T.
3.1.4 Elektroda
Elektroda adalah suatu material yang digunakan dalam melakukan proses
pengelasan. Elektroda selalu memiliki standarisasi yang berbeda-beda, jadi
dengan kata lain elektroda yang di gunakan selalu berbeda-beda tergantung pada
jenis pengelasannya. elektroda ini merupakan jenis elektroda hidrogen rendah
(low hydrogen). Salutannya mengandung sejumlah kalium silikat tertentu dan
garam kalium yang lain, yang membuat elektroda ini dapat dipakai pada mesin las
AC ataupun DC+. Elektroda yang digunakan Elektroda E 7016.
99
bending pelat benda kerja dilakukan benda kerja yang berukuran 100 cm x
40 cm. cari titik tengahnya terlebih dahulu dan beri tanda garis sebagai patokan
titik tengah. Letakan pelat besi pada ragum bending. Kencangkan pencepit, dan
lakukan proses bending degan putaran 90 derajat.
Benda kerja adalah suatu bahan yang akan dijadikan suatu produk dengan
melalui proses pengerjaannya. Dalam pembuatan projek laboraratorium teknik
mesin dasar, bahan yang digunakan adalah jenis besi galvanis (galvanise) dan besi
plat. Yang akan dijadikan sebuah produk kerja bangku sebagai tugas akhir
praktikum teknik mesin dasar.
Besi galvanis adalah proses pelapisan logam anti karat atau non corrosive
metal pada besi. Untuk tingkat ketebalanya, galvanis punya tingkat ketebalan
yang beragam, mulai dari 1 micron sampai 9 micron juga bahkan lebih. Bahan
galvanise dipergunakan untuk bahan rangka besi hollow dan bahan rangka atap
baja ringan yang dijadikan sebagai bahan utama pada proses pembuatan keranjang
barang ada mubil. Dalam pembuatan praktikum teknik mesin dasar jenis besi
galvanis yang mempunyai tingakat ketebalan 2 micron.
Besi pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat
yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat
digunakan. Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja
memiliki ketebalan 2 mm. Besi pelat yang digunakan dengan ketetebalan 2 mm,
yang mempunyai panjang 80 cm dan lebar 15 cm. Yang berfungsi sebagai
103
penahan air saat berkendara agar barang-barang bawaan yang diletakan dikerja
bangku tidak terbawa oleh arah angin.
Proses pengelasan pada roof rack adalah bangian kaki-kaki besi galvanis
yang berukuran 15 cm yang disambungkan dengan kerangka roof rack, posisikan
kaki-kaki tersebut tegak lurus. Selanjutnya proses pengelasan pada kerangka roof
rack bagian atas dan penyambungan pelat pada bagian sisi lebarnya sebagai
patokan roff rack bagian depannya. Berikutnya adalah pengelasan besi yang
berukuran 75 cm yang berfungsi sebagai jaring atau penahan barang. Pada proses
pengelasan elektroda yang digunakan adalah jenis elektroda E 6010.
Furniture finishing adalah proses pengecatan pada benda kerja. Proses ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya karatan pada besi pelat. Furniture
finishing juga mempunyai fungsi sebagai fungsi keindahan dan fungsi
perlindungan. Yang dimaksud dengan fungsi keindahan adalah bahwa suatu
finishing harus dapat membuat suatu produk menjadi indah dan menarik.
Sedangkan fungsi perlindungan adalah bahwa suatu finishing yang dari suatu
produk harus dapat memberikan perlindungan. Proses furniture fhinishing pada
benda kerja dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan pilox. Pilox yang
digunakan adalah jenis pilox fireproof .