Inkontinensiaurinpadawanita PDF
Inkontinensiaurinpadawanita PDF
2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN (1)
INKONTINENSIA URIN:
Wanita semua usia
Derajat dan perjalanan penyakit bervariasi
Dampak serius:
Fisik - gangguan tidur, hubungan seksual
Psikologi – sedih, depresi, malu
Sosial – stigma sosial, isolasi sosial
4
PENDAHULUAN (2)
PREVALENSI:
Pada wanita: 3-55% tergantung pada:
Batasan usia
kelompok usia
Meningkat seiring pertambahan usia
Wanita > 80 tahun : 46%
5
PENDAHULUAN (3)
Dasar tatalaksana
6
DEFINISI
DEFINISI
8
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Tabel 1. Klasifikasi Inkontinensia Urin
IU urgensi instabilitas detrusor
kausa neurologik
usia lanjut
IU stress keluarnya urin involunter
peningkatan tekanan intraabdominal
peningkatan tekanan intrinsik uretra
wanita dewasa
Overflow Incontinence hilangnya kendali miksi involunter
distensi kandung kemih berlebihan
10
KLASIFIKASI (2)
11
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RISIKO (1)
13
FAKTOR RISIKO (2)
Vinker, dkk.
penambahan usia
obesitas
histerektomi
penyakit kronis
Brown, dkk. ~ faktor independen
Faktor yang dapat dimodifikasi
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
DIAPERS
14
FAKTOR RISIKO (3)
15
FAKTOR RISIKO (4)
Tabel 4. Pemicu IU yang dikenal sebagai DIAPERS
16
FAKTOR RISIKO (5)
17
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI (1)
19
PATOFISIOLOGI (2)
20
PATOFISIOLOGI (3)
22
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS (1)
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
24
DIAGNOSIS (2)
Tabel 6. Penegakkan diagnosis pada IU
Anamnesis durasi Tentukan kategori IU:
gejala inkontinensia IU stress, IU urgensi,
OAB atau IU kombinasi
riwayat terapi sebelumnya
Voiding diary
riwayat gangguan neurologik
riwayat trauma, bedah, radiasi
Pemeriksaan abdominal Identifikasi faktor
Fisik ginekologik predisposisi dominan
neurologik: gait, refleks
rektal
status mental
Laboratorium dipstick urin Kemungkinan infeksi,
pemeriksaan kultur inflamasi, neoplasia
sensitivitas antibiotik
urin midstream
sitologi urin
25
DIAGNOSIS (3)
IU Stress IU urgensi
26
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN (1)
PRINSIP:
Identifikasi dampak IU
Eksplorasi keinginan pasien
Tentukan jenis IU dan gejala terkait
Tatalaksana konservatif / bedah
28
PENATALAKSANAAN (2)
Tatalaksana Konservatif
Edukasi intervensi gaya hidup
Pelatihan otot dasar panggul, kandung kemih,
berkemih dini (prompted voiding)
Terapi medika mentosa
Antimuskarinik: oksibutinin, tolterodin, trospium, proviperin,
solifenasin, darifenasin
Antidepresan: imipramin
Estrogen: tidak direkomendasikan
Tatalaksana Bedah
Kolposuspensi retropubik
Prosedur suburetral sling
29
PENATALAKSANAAN (3)
30
PENATALAKSANAAN (4)
RUJUK SEGERA:
Hematuria mikroskopik pasien > 50 tahun
Hematuria yang kasat mata
Infeksi saluran kemih rekuren/persisten
dengan hematuria pada pasien > 40 tahun
Adanya massa keganasan di saluran
kemih
31
PENATALAKSANAAN (5)
RUJUK KE SPESIALIS:
Nyeri uretra / kandung kemih menetap
Massa jinak pada rongga panggul
IU + Inkontinensia alvi
Dicurigai ada penyakit saraf
Gejala sulit berkemih
Dicurigai ada fistula urogenital
Riwayat bedah kontinensia
Riwayat keganasan panggul
Riwayat tatalaksana radioterapi panggul
32
KESIMPULAN
Tatalaksana IU pada wanita tergantung
pada diagnosis, tatalaksana akurat,
identifikasi dini dan indikasi untuk rujukan
ke layanan kesehatan spesialistik
morbiditas dapat ditekan
kualitas hidup ditingkatkan
33
DAFTAR PUSTAKA
National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE). Urinary Incontinence :
The Management of Urinary Incontinence in Woman. Didapatkan dari URL :
http://www.nice.org.uk. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2008
Holroyd-Leduc JM, Straus SE. Management of Urinary Incontinence in Women :
Scientific Review. JAMA 2004;291(8):986-5
Scottisg Intercollegiate Guidelines Network. Management of Urinary Incontinence in
Primary Care : A National Clinical Guideline. Edisi pertama. Edinburgh : SIGN 2004.
Didapatkan dari URL : http://www.sign.ac.uk. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2008
Petrou SP, Baract F. Evaluation of Urinary Incontinence in Women.Braz J Urol, 27:
165-170, 2001
Siddiqi S, Kausar S. Urinary Incontinence in Women. Medicine Today 2005;3(4):164-
9
Vinker S, Kaplan B, Nakar S, Samuels G, Shapira G, Kitai E. Urinary Incontinence in
Women: Prevalence, Characteristics and Effect on Quality of Life. A primary care
clinic study IMAJ 2001;3:663-66
DeLancey JO. The pathophysiology of stress urinary incontinence in women and its
implications for surgical treatment .World J Urol (1997) 15:268-274
Holroyd-Leduc JM, Straus SE. Management of Urinary Incontinence in Women :
Clinical Application. JAMA 2004;291(8):996-9 34
Terima Kasih . . . .