Anda di halaman 1dari 25

, SURVEILANS ANALYSIS, INTERPRETATION,

RECOMMENDATION AND EVALUATION TO


REDUCE HEALTCARE ASSOCIATED
INFECTIONS(CAUTI,VAP,CLABSI

SEMINAR DAN WORKSHOP


IPCN

JAKARTA, 1 SEPTEMBER 2018


CV …MAS ADIK…
PENDAHULUAN
• Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu upaya kegiatan untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit.

• Salah satu program dari pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)


adalah kegiatan surveilans.

• Dilakukan oleh seorang IPCN yang sudah memiliki ilmu pengetahuan


konsep dasar infeksi,transmisi infeksi, pencegahan infeksi,
epidemiologi, statistik, komputerise
HAIs MASALAH Mortalitas
Morbiditas

HH
APD
Limbah
Lingkungan
VAP,IADP Peralatan
IDO,ISK Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

Airborne
Menerapkan Droplet
Bundles of Contact
HAIs

Komite PPI
Tim PPI
Monev Eksternal
Audit Internal Struktur organisasi
Uraian tugas
Merencanakan dan Membuat Program ?

Komite dan Tim PPI

Siapa Yang Melakukan Surveilans ?

IPCN dan IPCLN


PENGERTIAN

Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu


proses yang dinamis, sistematis, terus menerus
dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan
interpretasi data kesehatan yang penting pada
suatu populasi spesifik dan didiseminasikan
secara berkala kepada pihak pihak yang
memerlukan untuk digunakan dalam
perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan
( Pedoman Surveilans Kemkes 2011)
PENGERTIAN

Surveilans merupakan proses


pengumpulan, pengolahan, analisis
dan interpretasi data secara
sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit
yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan (WHO 2004)
PENGERTIAN

Pengumpulan data kesehatan yang penting


secara terus menerus sistematis, analisis dan
interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak
pihak yang berkepentingan secara berkala untuk
digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi suatu tindakan pelayanan
kesehatan (CDC 1974)
TUJUAN SURVEILANS

➢ Untuk mengetahui data dasar


➢ Menilai standar mutu layanan
➢ Menilai keberhasilan program PPI
➢ Sarana identifikasi malpraktek
➢ Meyakini klinis
➢ Tolok ukur akreditasi
METODE SURVEILANS
TAHAPAN SURVEILANS

Perencanaan

Pengumpulan
Buat definisi
Evaluasi ISK,IADP,VAP,IDO Data

Buat Setiap hari dg


perbaikan waktu sama

Diseminasi Analisa Data

Yang Interpretasi Hitung Insiden


berkepentingan rate &
Stratifikasi
Trend naik
atau turun
ANALYSIS

Insiden rate Ventilator Associated


Pneumonia periode 2005 -2012 di
per 1000 hari pemakaiianventilator

Ruang ICU Medikal RS X


70

60

50

40

30

20

10

0
`05 `06 `07 `08 `09 `10 `11 `12
VAP 61.4 42 38 50.2 30 19.5 25.3 22

INTERPRETATION
Insiden rate VAP di ruang ICU Medikal dari tahun 2005 -2012 tampak
terjadi penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun, dari 60 ‰ pada
tahun 2005 menjadi 22 ‰ pada tahun 2012
Hal ini dapat disebabkan karena penerapan bundles VAP yang sudah
dilaksanakan; kepatuhan kebersihan tangan,oral hygiene,posisi pasien semi
fowler, pengisapan lendir sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan
RECOMMENDATION

Pertahankan atau tingkatkan kepatuhan terhadap


penerapan bundles VAP; kebersihan tangan, oral hygiene,
posisi tidur pasien semi fowler, pengisapann lendir teknik
steril sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan

EVALUATION

Lakukan evaluasi proses setiap hari terhadap pelaksanaan


penerapan bundles VAP; kebersihan tangan, oral hygiene,
posisi tidur pasien semi fowler, pengisapann lendir teknik
steril sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan
Evaluasi hasil setiap bulan,triwulan,semester dan tahunan
ANALYSIS

Insiden rate VAP periode Jan-Des 2010 di


ruang ICU Medikal RS X
per 1000 hari pemakaian ventilator

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
VAP 18.2 23.4 26.4 12.9 14.9 40 25 32.1 16.5 23.8 29.6 16.1

INTERPRETATION
Insiden rate VAP di ruang ICU Medikal periode Jan-Des 2010, tampak
fluktuatif,tidak tampak penurunan yang signifikan dari bulan ke bulan,
dari 18.2 ‰ pada bulan Januari menjadi 16.1 ‰ pada bulan Desember, dan
pada bulan Jun tampak peningkatan yang sangat signifikan, namun terjadi
penurunan pada bulan Juli, hal ini disebabkan kondisi pasien yang masuk
pada bulan Juni sangat kompleks
RECOMMENDATION

Pertahankan atau tingkatkan kepatuhan terhadap


penerapan bundles VAP; kebersihan tangan, oral hygiene,
posisi tidur pasien semi fowler, pengisapann lendir teknik
steril sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan

EVALUATION

Lakukan evaluasi proses setiap hari terhadap pelaksanaan


penerapan bundles VAP; kebersihan tangan, oral hygiene,
posisi tidur pasien semi fowler, pengisapann lendir teknik
steril sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan
Evaluasi hasil setiap bulan,triwulan,semester dan tahunan
ANALYSIS
Insiden rate HAIs CLABSI periode
per 1000 hari pemakaian alat
Januari -Maret 2010 di RS X
25

20

15

10

0
Jan Feb Maret
ICU MEDIKAL 9.1 4.1 4.6
ICU ANAK 7.4 6.8 3.4
ICU BEDAH 3.9 3.7 1.9

INTERPRETATION

Insiden rate CLABSI di ruang ICU Medikal periode Jan-Mar 2010, tampak terjadi
penurunan , baik di ruang ICU Medikal, ICU Anak maupun ICU Bedah,tidak tampak
penurunan yang signifikan dari bulan ke bulan, di ICU Medikal dari 9.1 ‰ pada bulan
Januari menjadi 4.6 ‰ pada bulan Mar, dan di ICU Anak dari 7.4 pada bulan Jan
menjadi 3.4 pada bulan Mar, juga ICU Bedah dari 3.9 pada bulan Jan menjadi 1.9 pada
bulan. Hal ini dapat disebabkan kepatuhan penerapan bundles CLABSI; kebersihan
tangan,teknik aseptik,penggunaan APD, perawatan kateter vena sentral
RECOMMENDATION

Pertahankan atau tingkatkan kepatuhan terhadap


penerapan bundles CLABSI; kebersihan tangan, teknik
aseptik,perawatan kateter sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan

EVALUATION

Lakukan evaluasi proses setiap hari terhadap pelaksanaan


penerapan bundles CLABSI; kebersihan tangan, teknik
aseptik,perawatan kateter sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan
Evaluasi hasil setiap bulan,triwulan,semester dan tahunan
ANALYSIS

Insiden rate HAIs di RS X pada tahun


2010
per 1000 hari pemakaian alat

25

20

15

10

0
ICU BEDAH ICU ANAK ICU MEDICAL
IAD 7.1 9.3 7.8
ISK 1.6 4 6.8
VAP 22.3 18.7 4.9

INTERPRETATION
Insiden rate HAIs tertinggi di RS X pada tahun 2010 adalah VAP di ruang ICU Bedah 22.3
,kecuali di ruang ICU Medikal tertinggi adalah IAD,kemudian IAD di ruang ICU
Medikal periode Jan-Mar 2010, tampak terjadi penurunan , baik di ruang ICU Medikal,
ICU Anak maupun ICU Bedah,tidak tampak penurunan yang signifikan dari bulan ke
bulan, di ICU Medikal dari 9.1 ‰ pada bulan Januari menjadi 4.6 ‰ pada bulan Mar,
dan di ICU Anak dari 7.4 pada bulan Jan menjadi 3.4 pada bulan Mar, juga ICU Bedah
dari 3.9 pada bulan Jan menjadi 1.9 pada bulan. Hal ini dapat disebabkan kepatuhan
penerapan bundles HAIs sudah mencapai 90 %
RECOMMENDATION

Pertahankan atau tingkatkan kepatuhan terhadap


penerapan bundles HAIs; kebersihan tangan, teknik
aseptik,perawatan kateter sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan

EVALUATION

Lakukan evaluasi proses setiap hari terhadap pelaksanaan


penerapan bundles HAIs; kebersihan tangan, teknik
aseptik,perawatan kateter sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan
Evaluasi hasil setiap bulan,triwulan,semester dan tahunan
Peta mikroorganisme di ruang ICU Medikal
berdasarkan jenis infeksi tahun 2017

No Mikroorganisme VAP IADP ISK Total %

1 Psudomonas Aeruginosa 132 9 5 146 19.6

2 Klebsiella Pneumonia 95 4 1 100 13.4

3 Acinetobacter Bawmanii 83 7 2 92 12.4

4 Staph.Epidermidis 65 17 4 86 11.5

5 Staph. Viridans 68 0 0 68 9.2


6 Candida Sp 32 17 15 64 8.6
7 Acinobacter Haemoliticus 38 8 2 48 6.4
8 Enterobacter Gergoviae 43 0 4 47 6.3
9 Eschericia Coli 35 0 3 38 5.3
10 Staphy.Aureus 34 1 0 35 4.7
11 Serratia Marcescens 0 8 2 10 1.3

12 MRSA 0 10 0 10 1.3

Total 625 81 38 744 100


ANALYSIS
Insiden rate infeksi nosokomial ( per mil )
berdasarkan jenis infeksi tahun 2009 di RSJPDHK

5, (9%) 5.3, (10%)


3, (5%)
7.4, (13%)

4.8,( 9%)

30,(54%)

IADP ISK VAP HAP Plebitis Dekubitus

INTERPRETATION

Insiden rate HAIs tertinggi di RS X pada tahun 2009 adalah VAP 30 ‰ (54%)
jika dibanding dengan infeksi lainnya. Hal ini dapat disebabkan kepatuhan
penerapan bundles HAIs masih rendah (60%);Oral hygiene hanya setiap shif,
kadang-kadang menggunakan kateter pengisapan lendir lebih dari satu
kali. Botol pegisap lendir tidak selalu segera dibuang setiap pengisapan lendir
RECOMMENDATION
Pertahankan atau tingkatkan kepatuhan terhadap
penerapan bundles VAP; kebersihan tangan, teknik steril
pengisapan lendir, kebersihan mulut setiap 4 jamdan bila
perlu, botol pengisap lendir segera dibersihkan setiap kali
selesai pengisapan lendir sesuai dengan prosedur yang sudah
ditetapkan
EVALUATION

Lakukan evaluasi proses setiap hari terhadap pelaksanaan


penerapan bundles VAP; kebersihan tangan, kebersihan
mulut, posisi pasien, manajemen sekresi sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan
Evaluasi hasil setiap bulan,triwulan,semester dan tahunan
Peta Mikroorganism VAP periode Jan-Des 2010
di ruang ICU
Microorganism Total %
Acinetobacter Bawmanii 221 36.3
Klebsiella Pneumonia 101 16.6
Psudomonas Aeruginosa 97 15.9
Enterobacter Gergoviae 38 6.2
Staph. Viridans 30 4.9
Staph.Epidermidis 28 4.6
Serratia Marcescens 28 4.6
Methyl. Resist.Staphy.Epidermidis 27 4.4
Candida Sp 24 3.9
Eschericia Coli 20 3.2
Total 608 100
KESIMPULAN
 Surveilans merupakan bagian dari program PPI
yang harus dilaksanakan untuk mendapatkan data
insiden rate dan mengetahui kemungkinan
penyebabnya
 Tahapan surveilans meliputi perencanaan ,
pengumpulan data,anasilsa data, interpretasi,
disiminasi dan evaluasi
 Surveilans yang baik dan benar akan menurunkan
insiden rate HAIs
 Pelaksanaan surveilans dilaksanakan oleh individu
yang profesional
 Metode observasi langsung merupakan Golden
Standard

Anda mungkin juga menyukai