Kentang
Kentang
b. Bahan
1. Kentang
2. Garam
3. Aquades
Dari percobaan yang telah dilakukan, sel kentang mengalami perubahan, sebagian
kentang mengalami pertambahan berat, namun ada kentang yang mengalami pengurangan
berat. Hal ini terjadi karena air bersifat hipotonis maupun hipertonis terhadap sel kentang.
Yang terjadi pada sel kentang setelah dimasukkan ke dalam air murni, kentang
mengalami perubahan berat, yaitu kentang bertambah bertambah beratnya. Potongan kentang
yang direndam di dalam air aquades yang bersifat hipotonis, akan menyebabkan air tersebut
masuk ke dalam sel-sel kentang melalui membrane sel dari kentang sehingga kentang
bertambah besar dan warnanya menjadi kuning pucat. Hal tersebut terjadi karena adanya
peristiwa turgiditas, yaitu proses masuknya air ke dalam sel-sel tumbuhan sehingga akan
menyebabkan tekanan. Tekanan tersebut yang menyebabkan potongan kentang bertambah
besar.Hal ini terjadi pada gelas I.
Pada gelas II yang diberi satu sendok garam menyebabkan zat pelarut (air)
menjadi larutan yang cenderung hipertonis. Hal tersebut membuat larutan di dalam sel
kentang akan tertarik keluar sehingga kentang akan mengkerut dan warnanya berubah
menjadi kuning kehitaman. Tekstur kentang pada gelas II juga berubah, semula yang
bertekstur padat dan permukaannya halus menjadi agak lembek dan permukaannya menjadi
sedikit kasar.
Pada gelas percobaan III, diberi dua sendok makan garam. Sama dengan
peristiwa yang terjadi di gelas II, namun ada perbedaan dalam ukuran, warna, juga tekstur
kentang.Potongan kentang yang direndam pada gelas III berwarna kuning pucat kehitaman
dan berukuran lebih kecil dari kentang di gelas II.Sedangkan teksturnya lebih lembek dan
permukaannya juga lebih kasar. Hal ini terjadi karena jumlah garam yang dilarutkan ke dalam
air lebih banyak dibanding dengan gelas II, sehingga larutannya lebih bersifat hipertonis.
Dan pada gelas ke-IV yang diberi tiga sendok makan garam, potongan kentang
yang direndam di dalam larutan ini berukuran paling kecil dibandingkan dengan potongan
kentang pada gelas I, II, maupun III.Warnanya pun lebih pucat dan bintik-bintik hitamnya
lebih banyak. Sedangkan teksturnya sangat lembek dan permukaannya menjadi sangat
kasar.Hal ini disebabkan karena jumlah garam yang dilarutkan lebih banyak, yaitu tiga
sendok makan.
Berdasarkan percobaan di atas, dapat diketahui bahwa peristiwa turgiditas terjadi
pada gelas I dengan zat pelarut air yang merupakan larutan hipotonis.Sedangkan pada gelas
II, III, dan IV terjadi peristiwa plasmolysis yang zat pelarutnya merupakan larutan yang
bersifat hipertonis. Peristiwa plasmolysis dipengaruhi oleh banyaknya zat hipertonis yang
dilarutkan, atau seberapa tinggi konsentrasi zat pelarutnya.
Dari data hasil pengamatan hasil osmosis di atas menunjukkan bahwa gelas I, II,
III, dan IV terjadi peristiwa osmosis di mana terjadi perpindahan. Adapun factor factor yang
mempengaruhi proses osmosis ada 5 yaitu dalam percobaan I ni factor yang diamati hanya
perbedaan volume zat yang diamati sebagai variable control.
VII. DISKUSI
1. Air dan sel kentang yang kamu bawa itu untuk mengamati proses apa? Jelaskan!
Jawab :
Osmosis. Karena terjadi proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi
rendah (air murni) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (air bercampur larutan garam)
melalui membrane semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi
seimbang (isotonis).
2. Sebutkan factor yang mempengaruhi air murni bisa masuk ke sel kentang!
Jawab :
Air bersifat hipotonis terhadap sel kentang.
Sel kentang kemasukan air
Proses plasmolysis terjadi pada gelas II, III, dan IV. Keadaan kentang yang semula
sebelum dimasukkan warnanya kuning cerah , padat , permukaan halus setelah direndam
selama 24 jam keadaan berubah : sel kentang menyusut , warnanya kuning pucat kehitaman ,
hal ini disebabkan karena cairan didalam sel kentang keluar. Membrane sel kentang akan
terjadi pengkerutan atau krenasi yang akhirnya membrane sel kentang lepas dari dinding sel.
VIII. KESIMPULAN
Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane
semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis).
Proses masuknya air aquades ke dalam sel kentang yang menyebabkan kentang
bertambah besar disebut peristiwa turgiditas. Sedangkan proses keluarnya cairan sel karena
pengaruh larutan garam yang hipertonis disebut peristiwa plasmolysis.