Asuhan Keperawatan Pada Tn.S dengan Gangguan Sistem Integumen
(Diabetic Foot Ulcer) Di Klinik Kitamura Pontianak Tahun 2018
Latar Belakang: Komplikasi yang paling membahayakan pada pasien DM adalah
DFU. DFU menjadi masalah yang serius di Pontianak, angka kejadian DFU pada tahun 2018 sebanyak 15-22 penderita melakukan perawatan luka setiap harinya diKlinik Kitamura Pontianak. Angka tersebut menjelaskan tingginya angka kejadian DFU, perlu adanya penanganan serius dan asuhan keperawatan pada pasien DFU yang tepat. Tujuan: Memberikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan pada kasus gangguan system integumen (Diabetic Foot Ulcer) Metode: Karya Ilmiah Akhir ini menggunakan bentuk metode pendekatan deskriptif yaitu Asuhan Keperawatan Pada Tn.S dengan Gangguan Sistem Integumen (Diabetic Foot Ulcer) Di Klinik Kitamura Pontianak yang dilaksanakan pada 27-02-2018 sampai 15 maret 2018. Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan dipertemuan ketiga klien mengalami perubahan skala nyeri menjadi 2, dan peningkatan nafsu makan. Pembahasan: Terjadinya penurunan nyeri dikarenakan oleh pemberian terapi kolaboratif non farmakologi yang diantaranya relaksasi nafas dalam, distraksi serta terapi modern dressing. Penurunan nyeri juga memacu pasien untuk meningkatkan nafsu makan. Secara psikologis peningkatan rasa nyaman memotivasi klien untuk hidup sehat. Kesimpulan: Kelima diagnosa keperawatan yang diangkat pada Tn.S setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali pertemuan yaitu menunjukkan bahwa satu diagnosa dapat teratasi yaitu diagnosa Nyeri b.d agen cedera biologis, sedangkan keempat diagnosa lainnya yaitu Kerusakan integritas jaringan b.d menurunnya sirkulasi darah ke jaringan, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake output tidak adekuat, Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas jaringan dan Resiko syok b.d hipoglikemi atau hiperglikemi belum menunjukan hasil yang positif dimana masalah tersebut masih belum teratasi. Kata Kunci: DFU, Asuhan Keperawatan. ABSTRACT
Nursing Care At Tn.S with Integumentary System Disorders (Diabetic Foot
Ulcers) At Kitamura Pontianak Clinic Year 2018
Background: The most dangerous complication of DM patients is DFU. DFU
became a serious problem in Pontianak, DFU incidence in 2018 as many as 15-22 patients do wound care every day in Kitamura Clinic Pontianak. This figure explains the high incidence of DFU, the need for serious handling and care in appropriate DFU patients. Objectives: Provides an overview of Treatment Treatment in case of integumentary system disorder (Diabetic Foot Ulcer) Method: This final work uses a descriptive approach method that is Nursing Care At Tn.S with Disruption of Integumentary System (Diabetic Foot Ulcer) At Kitamura Pontianak Clinic conducted on 27-02-2018 until 15 maret 2018. Result: After nursing action the three clients experienced a change in pain scale to 2, and increased appetite. Discussion: The decrease of pain caused by non- pharmacological collaborative therapy which include deep breath relaxation, distraction and modern dressing therapy. Pain reduction also spurred patients to increase appetite. Psychologically increased sense of comfort motivates clients to live healthy. Conclusion: The five nursing diagnoses raised at Tn.S after nursing care for 3 meetings indicate that one diagnosis can be resolved ie diagnosis Pain associated with biological injury agent, while the other four diagnostic Damage integrity of the network associated with decreased blood circulation to the network , Nutrition imbalance is less than body requirement bd intake output is inadequate, Damage to physical mobility is associated with damage to tissue integrity and Risk of shock associated with hypoglycemia or hyperglycemia has not shown positive results where the problem is still not resolved.