MAKALAH
MAKALAH
SOSIOLOGI PERDESAAN
DESA SUNGAI PINANG TIGA
OLEH :
ICHA PURNAMA SARI
05041181722028
2018
ii Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
ii Universitas Sriwijaya
3.3.2. Potensi Desa Sungai Pinang Tiga ................................................ 11
BAB 4 PENUTUP .............................................................................................. 12
4.1. Kesimpulan ................................................................................................... 12
4.2. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13
LAMPIRAN ........................................................................................................ 14
ii Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, apapun yang telah tercipta dialam semesta ini
adalah rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga Allah selalu limpahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, beserta kepada seluruh keluarga dan sahabatnya.
Dalam menyelesaikan makalah penelitian ini, saya banyak mendapatkan
pengalaman dari narasumber dalam menceritakan mengenai berbagai sejarah dan
juga masalah-masalah yang ada di Desa Sungai Pinang. Dan berkat kerja sama
dengan team dalam melakukan penelitian dan kerja samanya dengan narasumber,
makalah penelitian ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Saya selaku penulis makalah penelitian ini menyadari bahwa makalah
penelitian ini masih banyak kekurangan, saya mohon maaf jika terdapat banyak
kesalahan kata atau kalimat dalam pembuatan makalah penelitian ini. Dan saya
berharap makalah penelitian ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama
untuk penulis sendiri.
Penulis
ii Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
ii Universitas Sriwijaya
1.2. Rumusan Masalah
1. Dimanakah lokasi Desa Sungai Pinang 3?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya Desa Sungai Pinang Tiga?
3. Bagaimana pola kehidupan masyarakatnya berdasarkan mata
pencaharian pokok, pola pemukiman, dan perkembangan
penduduknya?
4. Bagaimana kebudayaan yang ada di Desa Sungai Pinang Tiga?
5. Apa jenis dan sistem pertanian yang ada di Desa Sungai Pinang Tiga?
6. Bagaimana struktur organisasi di Desa Sungai Pinang Tiga?
7. Apa saja lembaga-lembaga yang sudah dibentuk di Desai Sungai
Pinang Tiga?
8. Apa saja program-program yang dibuat pemerintah untuk
pembangunan Desa Sungai Pinang Tiga?
9. Apa masalah yang selalu dihadapi masyarakat Desa Sungai Pinang
Tiga?
10. Apa saja potensi yang dapat dikembangkan di Desa Sungai Pinang
Tiga?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian di Desa Sungai Pinang Tiga ini untuk
mengetahui :
1. Mengetahui lokasi, sejarah dan pola kehidupan dari masyarakat di Desa
Sungai Pinang Tiga.
2. Mengetahui kebudayaan yang masih diterapkan di Desa Sungai Pinang
Tiga.
3. Mengetahui jenis dan sistem pertanian serta struktur prganisasi dan
lembaga-lembaga yang terbentuk di Desa Sungai Pinang Tiga.
4. Mengetahui masalah-masalah yang pernah dihadapi oleh masyarakat
Desa Sungai Pinang Tiga.
5. Mengetahui potensi yang bisa dikembangkan di Desa Sungai Pinang
Tiga.
ii Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ii Universitas Sriwijaya
2.3. Karakteristik Desa
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir
tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Sedangkan
yang dimaksud dengan desa adalah satu kesatuan yang dimana bertempat tinggal
masyarakat pemerintahan sendiri. Perwujudan kesatuan geografi, sosial, ekonomi,
politik, dan kultural yang terdapat di desa tersebut dalam hubungannya dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Karakteristik dari desa itu
sendiri antara lain mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara
ribuan jiwa, ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap
kebiasaan, cara berusaha dalam perekonomian adalah agraris yang paling umum
yang sangat dipengaruhi alam seperti iklim, keadaan alam, sedangkan pekerjaan
yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan (Fazariah, 2014).
ii Universitas Sriwijaya
2.5. Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa
Pada masyarakat perdesaan mata pencaharian bersifat homogen yang berada
disekitar ekonomi primer, yaitu bertumpu pada bidang pertanian. Kehidupan
ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan
pertanian, peternakan, dan termasuk juga perikanan darat. Jadi kegiatan di desa
adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan-bahan mentah. Baik bahan
kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lainnya untuk memenuhi kebutuhan
pokok manusia. Pada umumnya masyarakat perdesaan menganut sistem ekonomi
tradisional atau sistem ekonomi tertutup, cukup memenuhi kebutuhan-kebutuhan
ekonomi masyarakat terbatas untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan bersama. Pola produksi dalam masyarakat tradisional terutama
mendasarkan pada tenaga keluarga dan tenaga ternak pun dimanfaatkan. Dalam
proses produksi tradisional, umunya laki-laki mengerjakan perkerjaan mengolah
tanah yang paling berat baik disawah maupun di ladang. Untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih ringan seperti menyiram terutama pada sawah
anak-anak di atas sepuluh tahun dan istri juga turut membantu.
ii Universitas Sriwijaya
BAB 3
PEMBAHASAN
ii Universitas Sriwijaya
3.1.3. Pola Kehidupan Masyarakat Desa Sungai Pinang Tiga
Pola kehidupan masyarakat Desa Sungai Pinang Tiga bermata pencaharian
sesuai dengan musim yang terjadi pada saat itu. Kebanyakan masyarakat Desa
Sungai Pinang Tiga sebagai nelayan jika ada musim hujan dan petani pada saat
musim kerting, tetapi ketika sudah bertani dan sudah panen, warga di Desa Sungai
Pinang Tiga tersebut tidak ada pekerjaan lagi dan menganggur. Tetapi disitu
masyarakatnya mencari cara untuk bisa bertahan hidup atau mencari uang untuk
membeli kebutuhan pokok dengan cara beternak. Untuk pola pemukimannya
berdekatan dengan sawah sebab pemukiman dari masyarakat tersebut dikelilingi
oleh sawah ataupun perkarangan yang biasanya digunakan untuk bertani. Jadi
mereka bisa menjaga sawahnya pada waktu malam hari dan siang hari juga. Dan
pekerjaan mereka dengan tempat tinggal mereka tidak begitu jauh. Perkembangan
dari penduduk tersebut bertambah untuk setiap tahunnya, jadi untuk
pemukimannya semakin padat untuk sekarang ini dan tahun-tahun berikutnya.dan
pemukiman penduduk yang paling padat di pinggir jalan masuk ke perdesaan.
ii Universitas Sriwijaya
3.2. Jenis dan Sistem pertanian, Struktur Organisasi, Lembaga-Lembaga
yang terbentuk dan program yang telah dibuat oleh pemerintah di
Desa Sungai Pinang Tiga
3.2.1. Jenis dan Sistem Pertanian Desa Sungai Pinang Tiga
Sistem pertanian dan jenis pertanian di desa tersebut masih campuran ada
yang masih bersifat tradisional dan juga yang bersifat modern. Untuk jenis
pertanian ini memang masih sama seperti daerah-daerah lain ataupun desa-desa
lain yang masih campuran. Pertanian tradisional di pengaruhi karena kurangnya
ilmu pengetahuan mengenai pertanian yang modern dan kurangnya sarana atau
alat yang meninjau terbentuknya pertanian yang modern. Kurangnya pengetahuan
dari orang lain yang lebih mengetahui mengenai pertanian modern,
mengakibatkan tidak adanya perubahan dalam sistem pertanian yang ada. Dan
tetap menjadi sistem pertanian yang tradisional. Pertanian modern biasanya di
desa tersebut di karenakan mempunya sarana yang menunjang terbentuknya
pertanian modern. Tetapi untuk pemanenan dari pertanian masyarakat tersebut
menggunakan sarana atau alat yang sudah modern, yang mungkin alat tersebut
ada salah satu warga yang memiliki ataupun dari kelompok tani yang memiliki
lalu di pinjamkan. Sebab untuk hasil dari pertaniannya atau bertaninya tersebut
hasilnya sudah dibawa oleh kelompok petani itu berarti peralatan ataupun sarana
yang dapat menunjang dari mudahnya pemanenan di Desa Sungai Pinang Tiga
tersebut. Desa sungai pinang dalam bertani memang sangat tergantung pada
musim juga, dan untuk penanaman bibit untuk bertani tersebut saja harus
menggunakan lahan yang ada di pinggir jalan yang letak tanahnya lebih tinggi
dari tanah sawah tersebut. Dan untuk bibitnya pun mereka menggunakan bibit
padi untuk yang bisa di tanam di lahan yang kering. Jadi untuk penanaman dari
bibitnya tersebut pun tidak harus dibuat petak-petak seperti yang dilakukan
biasanya petani, dan memang sangat membuat heran ketika orang dari daerah-
daerah lain melihat dari cara bertani di daerah tersebut, sebab dari teknik bertani
masyarakat didaerah lain sebelum melakukan pertanian membuat lahan dengan
terbentuk petak-petak. Tetapi petak-petak ini tidak ada di pertanian di Desa
Sungai Pinang Tiga, sebab petakan tersebut akan hilang pada saat musim hujan
karena pada saat musim hujan akan tergenang semua lahan tersebut.
ii Universitas Sriwijaya
3.2.2. Struktur Organisasi Desa Sungai Pinang Tiga
Kades
Hendriansyah
Sekdes
Sepiandi
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6
Bastari Khairu Marhu Abdul Rusli
din di Zainud Latif
in
Ketua BPD
Safarudin
Sekretaris BPD
Yunitha
Anggota BPD :
- Domialen - Akhmadi
- Jon Heri - Zulfli
ii Universitas Sriwijaya
3.2.3. Lembaga-Lembaga Desa Sungai Pinang Tiga
Lembaga-lembaga yang sudah berkembang di Desa Sungai Pinang Tiga ada
PKK yang mana pkk ini sudah berkembang di desa tersebut untuk mengolah hasil
dari pertanian maupun hasil nelayan dari masyarakat Desa Sungai Pinang Tiga
tersebut. Peran PKK ini sangat penting bagi masyarakat Desa Sungai Pinang Tiga,
sebab bisa menjadi tempat dimana bisa mengahasilkan kebutuhan ekonomi
tambahan dan menghasilkan kreativitas-kreativitas dari hasil pertanian tersebut
untuk perkembangan dar Desa Sungai Pinang Tiga tersebut. Desa ini memang
mempunyai pemukiman yang kecil, namun untuk lembaga-lembaga yang
terbentuk tidak kalah dari desa yang mempunyai pemukiman lebih besar.
Lembaga-lembaga lain yang terbentuk yaitu ada KARANG TARUNA dimana
lembaga ini digunakan untuk menampung aspirasi dan bakat yang memang sudah
ada pada masyarakat yang akan dikembangkan di Desa Sungai Pinang Tiga
tersebut. Ada POSYANDU yang berperan penting juga untuk masyarakat di Desa
Sungai Pinang Tiga.
ii Universitas Sriwijaya
3.3. Masalah-Masalah dan Potensi di Desa Sungai Pinang Tiga
3.3.1.Masalah-Masalah di Desa Sungai Pinang Tiga
Masalah-masalah yang terjadi di Desa Sungai Pinang Tiga, masalah
pertanian biasanya kekurangan bibit karena yang biasanya disediakan bibit dan
obat-obatan hanya kelompok petani dan dan tidak masuk dalam golongan atau
kelompok tani tidak mendapatkan bibit yang cukup. Dan kekurangan bibit, untuk
obat-obatan pertanian memang masyarakat yang tidak termasuk dalam kelompok
tani tidak bisa mendapatkan obat-obatan tani tersebut secara gratis. Masalah
kesehatan biasanya masyarakat sering terkena penyakit DBD, karena pemukiman
yang dekat dengan persawahan, menyebabkan nyamuk banyak masuk kedalam
rumah yang menyebabkan masyarakatnya tergigit nyamuk dan mengalami DBD.
Masalah pendidikan, pendidikan di Sungai Pinang Tiga belum terlalu memadai
untuk tempat, sarana dan prasarananya. Sekolah dasar di Desa Sungai Pinang Tiga
ini belum ada kelas lengkap yang membuat mereka harus pindah ke sekolah lain
untuk melanjutkan kelas berikutnya. Dan untuk sekolah dini masih menumpang
pada rumah-rumah warga yang berada pada pemukiman di awal desa.
ii Universitas Sriwijaya
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Desa adalah tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang
merujuk pada satu kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta
memiliki batas yang jelas.
2. Topologi masyarakat desa terbagi menjadi dua yaitu desa pertanian dan desa
industri.
3. Karakteristik dari desa itu sendiri antara lain mempunyai pergaulan hidup
yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa, ada pertalian perasaan yang
sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan, cara berusaha dalam
perekonomian adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam seperti iklim, keadaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris
adalah bersifat sambilan.
4. Corak kehidupan masyarakat di desa dapat dikatakan masih homogen dan
pola interaksinya horizontal, banyak dipengaruhi oleh sistem kekeluargaan.
Semua pasangan berinteraksi dianggap sebagai anggota keluarga.
5. Pada umumnya masyarakat perdesaan menganut sistem ekonomi
tradisional atau sistem ekonomi tertutup, cukup memenuhi kebutuhan-
kebutuhan ekonomi masyarakat terbatas untuk bertahan hidup dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan bersama.
4.2. Saran
Sebaiknya penelitian ini harus ada yang memandu agar kita mengetahui
tentang apa saja dan bagaimana proses dari penelitian ini. Dan lebih dijelaskan
lagi mengenai penelitian ini, sehingga kami bisa lebih memahami.
ii Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
ii Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
ii Universitas Sriwijaya
ii Universitas Sriwijaya
ii Universitas Sriwijaya