Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

AKUNTANSI PERBANKAN
”Giro Nasabah dan Tabungan”

OLEH

NAMA : NURHASTUTI

STAMBUK : B1C1 15 088

KELAS :C

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
BAB 1

GIRO NASABAH

A. Pengertian Giro

Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yg lain, bilyet giro, atau surat
pemindahbukuan yang lain. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat, sedangkan
bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan.

Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro dikelompokkan sebagai sumber dana
jangka pendek bagi bank dan berbiaya murah. Bank cenderung memberikan jasa giro relatif
lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya.

Tingkat jasa giro dan cara pemberlakuan jasa giro antara bank yang yang satu dengan
bank yang lain bisa berbeda. Beberapa bank bisa menerapkan sistem bunga harian, tetapi ada
juga yang menerapkan sistem bunga terendah. Beberapa bank lain mungkin menerapkan
bunga yang sama besarnya untuk setiap nominal, namun bank lain bisa menerapkan sistem
bunga berjenjang. Bunga berjenjang adalah tingkat bunga giro yang semakin menaik untuk
posisi saldo tertentu.

B. Jenis Rekening Giro


a. Giro swasta yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan, kelompok, instansi swasta,
yayasan social, dan badan non-pemerintah lainnya.
b. Giro pemerintah yaitu giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro
kelurahan, giro departemen, giro dinas perpajakan, dan sebagainya.
C. Akuntansi Giro

Pada saat pembukuan, giran diberikan ketentuan saldo minimal, setoran perdana, cara
penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro dan biaya yang menjadi beban giran. Setoran
perdana dan saldo minimal setiap bulan pada setiap bank berbeda, karena ketentuan ini
diserahkan pada bank masing-masing.

Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban
bank terhadap nasabah giran. Nilai nominal adalah nilai nominal setoran/penarikan,
sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami mutasi pendebetan atau
penarikan.

Pada posisi normal, giro akan selalu bersaldo kredit. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi bisnis yang menimbulkan penarikan
cek atau bilyet giro yang dimilikinya. Bila ini yang terjadi maka terjadi saldo negatif (saldo
debet untuk giro). Saldo negatif ini terjadi karena bank memberikan talangan terlebih dahulu.

Dalam hal mutasi giro, bisa dijadikan indikasi bahwa giro tersebut tergolong aktif
dan pasif. Giro dianggap pasif bila selama enam bulan berturut-turut tidak mengalami mutasi
dan bersaldo di bawah saldo minimal.
BAB 2

TABUNGAN

Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik
dengan menggunakan cek, bilyet, giro, atau yang dipersamakan dengan itu.

Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska, dn
tabungan ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia
memberikan kebebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan.

A. Pencatatan Transaksi Tabungan

Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan kerekening
tabungan.

B. Penarikan Tabungan

Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter-counter


cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM.
Penarikan di cabang lain umumnya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di
cabang tempat membuka tabungan bahwa penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo
minimal. Penarikan di cabang lain akan dicatat pada Rekening Antar Kantor (RAK).

C. Bunga Tabungan dan Perhitungannya

Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabungan. Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan
mendasarkan pada saldo terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua
hal tersebut.

1. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
berubah-ubah.
2. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
tetap.
3. Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang
bersangkutan dengan bunga berjenjang.
D. Hadiah Untuk Penabung

Hadiah yang diberikan untuk penabung dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai
biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu cabang
dalam menghimpun dana melalui tabungan. Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo
tabungan di neraca cabang. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana
tabungan yang dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan
untuk social melalui pemerintah dan pajak undian.
DAFTAR PUSTAKA

Taswan. 2003. Akuntansi Perbankan (edisi revisi). Jakarta : Upp Stim Ykpn.

Anda mungkin juga menyukai