Sikap:
ST6. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
ST9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
Keterampilan umum:
KU1. Mampu menerapkan pemikiran logis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Keterampilan khusus:
1
KK5. Mampu mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan Pancasila untuk membangun masyarakat Indonesia sebagai
masyarakat utama yang berdaya saing global
Pengetahuan:
KP2. Menguasai konsep teoretis, pembelajaran Pend. Pancasila di pendidikan teknik informatika serta untuk studi lanjut
2
Indonesia 1) Zaman Kutai memaha
2) Zaman Sriwijaya mi latar
3) Zaman Kerajaan- belakang
kerajaan sebelum historis
Majapahit kuliah
4) Kerajaan Pendidika
Majapahit n
5) Zaman Pancasila,
Penjajahan dengan
6) Kebangkitan memaha
Nasional mi fakta
budaya
dan
filsafat
hidup
pada
bangsa
Indonesia
yang
merupaka
n suatu
pandanga
n hidup.
Mereka
diarahkan
untuk
memaha
mi tujuan
hidup
3
bersama
dalam
suatu
negara,
dengan
cara
mendisku
sikannya
di antara
mereka.
4
filsafat
hidup
pada
bangsa
Indonesia
yang
merupaka
n suatu
pandanga
n hidup.
Mereka
diarahkan
untuk
memaha
mi tujuan
hidup
bersama
dalam
suatu
negara,
dengan
cara
mendisku
sikannya
di antara
mereka.
5
Fungsi dan Peran KOGNITIF: 50
Mahasiswa mampu Pancasila ceramah, Diskusi 100 meni Mahasiswa AFFEKTIF: 30 10
menjelaskan Fungsi - Pancasila sebagai kelas, pemberian diarahkan untuk PSIKOMOTOR:20
dan Peran Pancasila tugas, inkuiri dapat memahami
filsafat
- EtikaPolitik Fungsi dan Peran
- Pancasila sebagai Pancasila bagi
IV bangsa Indonesia
Ideologi nasional,
dasar Negara dan
Pandangan Hidup
6
ketatanegaraan PSIKOMOTOR:20
menjelaskan Republik ceramah, Diskusi diarahkan
Pancasila dalam Indonesia kelas, pemberian untuk dapat
konteks 1) Pembukaan tugas, inkuiri memahami
ketatanegaraan Pancasila
Undang undang
Republik Indonesia. dalam konteks
Dasar 1945
2) Hubungan antara ketatanegaraa
n Republik
Pembukaan UUD
Indonesia.
1945 dengan
batang tubuh
UUD 1945
3) Hubungan antara
Pembukaan UUD
1945 dengan
Pancasila
a. Hubungan
antara
pembukaa
n UUD
1945
dengan
Proklamasi
Kemerdeka
an 17
Agustus
1945
7
Undang-undang KOGNITIF: 50
Mahasiswa mampu Dasar Negara RI Tanya jawab, 100 Mahasiswa AFFEKTIF: 30 10
menjelaskan UUD 1) Hukum dasar ceramah, Diskusi menit diarahkan PSIKOMOTOR:20
1945 sebagai Hukum tertulis dan tidak kelas, pemberian untuk dapat
Dasar Tertulis dan tertulis tugas, inkuiri memahami
Tidak Tertulis. 2) Konstitusi dan Hukum Dasar
Struktur
Tertulis dan
pemerintahan
Tidak Tertulis.
Indonesia
berdasarkan UUD
1945
3) Isi pokok batang
VII tubuh UUD 1945
4) Hubungan antara
lembaga-lembaga
negara
berdasarkan UUD
1945
5) Hak-hak asasi
Manusia menurut
UUD 1945
UTS
8
2) Masa UUD RIS
gerak 3) Masa UUDS/ tugas, inkuiri memahami
pelaksanaannya ORLA Pancasila dan
4) Masa ORBA UUD 1945
5) Masa Reformasi dalam gerak
pelaksanaann
ya
Mahasiswa mampu Amandemen UUD Mahasiswa KOGNITIF: 50
menjelaskan 1945 Tanya jawab, 100 diarahkan AFFEKTIF: 30 10
Amandemen UUD ceramah, Diskusi menit untuk dapat PSIKOMOTOR:20
1) Pengertian
1945 kelas, pemberian memahami,
Amandemen
2) Proses tugas, inkuiri menjelaskan
X
Amandemen
Amandemen
UUD 1945
3) Hasil
Amandemen
Mahasiswa mampu KOGNITIF: 50
XI-XII memahami Pancasila Pancasila Tanya jawab, 200 Mahasiswa AFFEKTIF: 30 20
sebagai paradigma sebagai ceramah, Diskusi menit diarahkan PSIKOMOTOR:20
kehidupan dalam paradigma kelas, pemberian untuk dapat
bermasyarakat, kehidupan tugas, inkuiri memahami
berbangsa, dan dalam paradigma
bernegara.
bermasyarakat, kehidupan
berbangsa, dan dalam
bernegara,Pen bermasyaraka
gertian t, berbangsa,
paradigma dan bernegara
Pancasila
sebagai
9
pradigma
pembangunan
Pancasila sebagai
pradigma reformasi
Aktualisasi Pancasila
Tridharma perguruan
tinggi Budaya
Akademik Kampus
sebagai Moral Force
Pembangunan
Hukum dan HAM
10
nasional
Kebijakan
Pembangunan
nasional
KOGNITIF: 50
Mahasiswa mampu Globalisasi dan 100 Mahasiswa AFFEKTIF: 30 10
memahami Permasalahan menit diarahkan PSIKOMOTOR:20
Globalisasi dan sosial untuk dapat
Permasalahan sosial Kaitannya memahami
Kaitannya dengan dengan Globalisasi
Implementasi Implementasi dan
XV
Pancasila Pancasila Permasalahan
sosial
Kaitannya
dengan
Implementasi
Pancasila
XVI UAS
Daftar Referensi:
Alfian, 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi, Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Politik, Jakarta: BP-7 Pusat.
11
Ali, L., (1996) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edsi Kedua, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka.
Amin, A., 1975. Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta: Bulan Bintang (Terjemahan Farid Ma’ruf).
Ana,I.D.,Singgih Hawibowo, dan Agus Wahyudi (ed), 2006. Pemikiran Para Pemimpin Negara tentang Pancasila Yogyakarta: Aditya Media.
Arumanadi, B., dan Sunarto, 1990. Konsepsi Negara Hukum menurut UUD 1945, Semarang: IKIP Semarang Press.
Chamim, A., I., dkk., 2003. Civic Education Pendidikan Kewarganegaaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban, Yogyakarta:
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan ( Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Darmodiharjo, D., 1984. Pancasila dalam Beberapa Perspektif, Jakarta: Aries Lima.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Surat Edaran) tanggal 5 Januari 2010 Nomor 06/D/T/2010 perihal
Penyelenggaraan Perkuliahan Pendidikan Pancasila.
Effendi, H.A.M., 1995. Falsafah Negara Pancasila, Semarang: Badan Penerbitan IAIN Walisongo Press bekerja sama dengan CV Cendekia.
12
Hobsbawn, E.J.,(1992). Nasionalisme Menjelang Abad XXI, Yogyakarta : Tiara Wacana
Husodo, S.,Y., 2006. Pancasila: Jalan Menuju Negara Kesejahteraan, Keynote Speech pada Acara Simposium dan Sarasehan Pancasila sebagai
Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 14 Agustus 2006.
Jacob, T., 2006. Menengok Kembali Pancasila Sesudah 60 Tahun, Makalah disampaikan pada Acara Simposium dan Sarasehan Pancasila di UGM
Yogyakarta, 14-15 Agustus 2006.
Jenie., U.,A., 2006. Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa, Makalah disampaikan pada Acara Simposium
dan Sarasehan Pancasila di UGM Yogyakarta, 14-15 Agustus 2006.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VIMPR/2001, Tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Jakarta : Sekretariat
jenderal MPR RI.
Karim, R. 1996. Arti dan Keberadaan Nasionalisme, Jakarta : Analisis CSIS Tahun XXV, No.2, Maret-April 1996 : 95-108.
Kohn, H., 1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya terjemahan Sumantri Mertodipuro, Jakarta : Erlangga.
Mahendra, Y.I., 1996. Dinamika Tatanegara Indonesia, Jakarta: Gema Insani Press.
13
Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia, 2007. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/2003
Tentang Peninjauan tehadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia, 2007. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sesuai dengan Urutan Bab, Pasal dan Ayat, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia, 2007. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sesuai dengan Urutan Bab, Pasal, dan Ayat, Jakarta: Sekretariat enderal MPR RI.
Marsudi, A., S., 2006. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moerdono, 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Jakarta: BP7 Pusat.
Mubyarto, 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi. Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Ekonomi, dalam Panacasila sebagai Ideologi, Jakarta: BP-
7 Pusat.
Muladi, 2006. Pancasila dan Ilmu Pengetahuan, Makalah disampaikan pada Acara Simposium dan Sarasehan Pancasila di UGM Yogyakarta, 14-
15 Agustus 2006.
Naisbitt, J., 1994. Global Paradox, New York : William Morrow and Company, Inc.
Narmoatmojo, W., 2014. Seri Pendidikan Politik Buku I Pancasila dan UUD NRI 1945, Yogyakarta: Ombak.
14
Oesman, Oe., dan Alfian, 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi. Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai bidang Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan bernegara, Jakarta: BP-7 Pusat.
Pasha, M.K., 2003. Pancasila dalam Tinjauan Historis, Yuridis dan Filosofis, Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri.
Poepowardojo, S., 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi. Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegera, Jakarta: BP7.
Pringgodigdo, A.K., 1991. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat.
Ricklefs, M.C. 1995. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sadikin.,ed., 1984. Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah) Bagian ke I. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Salam, B., 1997. Etika Moral Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.
Sastrapratedja, M., 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi. Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Budaya, Jakarta: BP7 Pusat.
Satori, Dj., et.,al. 2001. Buku Materi Pokok Profesi Keguruan I, Jakrta : Universitas Terbuka.
Sekretariat Negara, 1995. Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, Jakarta: Sekretariat Negara RI..
15
Siswomihardjo, K., Kaelan dan Soegito, A.T.,2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Pendidikan
Pancasila, Jakarta: Departemen Pendidikn Nasional Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaann Akademik dan
Kemahasiswaan.
Siswomihardjo,K.,W., 1998. Wawasan Kebangsaan dalam Era Reformasi, Jurnal Filsafat Pancasila No.2, Tahun II Desember 1998, Yogyakarta :
Pusat Studi Pancasila UGM : 3-14.
Soegito, A.T., dkk., 1995. Pendidikan Pancasila, Semarang: IKIP Semarang Press.
Soemardjan, S., 1991. Dalam Pancasila sebagai Ideologi. Pancasila dalam Kehidupan Sosial, Jakarta: BP7 Pusat.
Sukarno. 1986. Pancasila sebagai Dasar Negara. Jakarta: Idayu Press-Yayasan Pendidikan Soekarno.
Sukarnoputri, M., 2006. Kalau Kusut di Ujung Kembalilah ke Pangkal, Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila.
Sunoto, 1997. Mengenal Filsafat Pancasila Pendekatan melalui Sejarah dan Pelaksanaannya. Yogyakarta: Hanindita.
Sumarmo, A.J, 1991. Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Semarang: IKIP Semarang Press.
Syarkawi, 2008 Pembentukan Kepribadian Anak, Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri ,
Jakarta : PT Bumi Aksara
Thoha, N., 1954. Ilmu Etika Achlak, Jakarta: Bagian Kepenguluan Agama Pusat Jakarta.
16
Tifatul Sembiring, 2010, Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika dalam rangka Memperingati Hari Kebangkita Nasional ke 102 Tanggal 20
Mei 2010, tidak dipublikasikan.
Tjokrowinoto, M., 1998.. Nasionalisme dalam Prespektif Politik, Jurnal Filsafat Pancasila No.2 Tahun II, Desember 1998, Yogyakarta : Pusat Studi
Pancasila UGM : 37-46.
Toyibin, M. Aziz dan Djahiri, A. Kasasih. 1997. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Rineka Cipta.
Titik, T.T., 2015. Konsstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, Jakarta: Prenadamedia Group.
Warella, 1995. Wawasan Kebangsaan dalam Menghadapi Era Kebangkitan Nasional kedua, Makalah disampaikan pada Pentaloka Dosen
Kewiraan se-Jateng dan DIY, 28-30 Nopember 1995,Purwokerto : Unsoed.
B. Internet:
17
Purwokerto, 15 Agustus 2018
Dosen Pengampu
18