Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMELIHARAAN

Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan


kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan
instalasi dan sistem distribusi
Tujuan pemeliharaan :
Agar instalasi jaringan distribusi beroperasi dengan :
Aman (safe) bagi manusia dan lingkungan
Andal (reliable)
Kesiapan (avaibility) tinggi
Unjuk kerja (performance) baik
Umur (life time) sesuai desain
Waktu pemeliharaan (down time) efektif
Biaya pemeliharaan (cost) efisien /
ekonomis
• MACAM - MACAM PEMELIHARAAN
• 2.1. Berdasarkan waktu pelaksanaannya :
– Pemeliharaan terencana (planed maintenance)
preventif dan korektif
– Pemeliharaan tidak direncanakan (unplaned
maintenance)
– Berdasarkan metodenya :
– Pemeliharaan berdasarkan waktu (time base
maintenance)
– Pemeliharaan berdasarkan kondisi (on condition
base maintenance)
– Pemeliharaan darurat / khusus (break down
maintenance )
• 2.3. Pemeliharaan preventif
• Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan
yang lebih parah dan untuk mempertahankan
untuk kerja jaringan agar tetap beroperasi
dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi.
Kegiatan pokok pemeliharaan preventif
ditentukan berdasarkan periode / waktu dan
kondisi peralatan
• Kegiatan pemeliharaan preventif bisa berupa
pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan
peralatan, penggantian peralatan sampai pada
perubahan atau penyempurnaan jaringan.
• Lingkup kegiatan pemeliharaan preventif
antara lain :

• Pemeriksaan rutin
• Pemeliharaan rutin
• Pemeriksaan prediktif
• Perbaikan / penggantian peralatan
• Perubahan / penyempurnaan jaringan
2.3 Pemeriksaan rutin
• Pemeriksaan secara visual (inspeksi) untuk kemudian
diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan saran / usulan dari hasil inspeksi
antara lain perbaikan, penggantian, pembersihan,
peneraan atau pengetesan peralatan kubikel
• Contoh pemeriksaan rutin antara lain :
– Inspeksi gardu distribusi : memeriksa dan
melaporkan keadaan sipil gardu, ruang gardu
dan kubikel kubikel.
– Memeriksa kondisi kerangkan dan badan kubikel
dari kemungkinan adanya karat
– Memeriksa adanya suara yang aneh, suhu kubikel
• Pemeriksaan dilakukan secara periodik
dengan menggunakan cek list
2.4. Pemeliharaan rutin
• Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala dan terus menerus untuk mempertahankan
kondisi peralatan kubikel agar tetap berada dalam
kondisi baik dan prima.
• Contoh pemeliharaan rutin antara lain :
– Revisi instalasi 20 kv gardu induk, gardu hubung dan gardu
distribusi
– Pemeriksaan kondisi isolasi dan peredam busur, tahanan
kontak, serta keserempakan alat hubung kubikel
– Pemeriksaan pembumian sebagai sistem pengamanan
– Pemeriksaan unjuk kerja instrumen ukur dan proteksi
– Pemeriksaan kondisi derajat perlidungan dan pengatur
kelembaban
– Pemeriksaan kondisikontak dari sambungan-sambungan
2.5. Pemeriksaan prediktif
– Sistem pemeliharaan yang berbasis kondisi
(condition base maintenance) dengan cara
memonitor kondisi peralatan / jaringan secara on
line maupun off line
– Contoh pemeriksaan rutin antara lain :
• Pemeriksaan instalasi dengan alat
infrared / termo vision
• Pemeriksaan partial discharge terminal
indoor penyulang 20 kv gardu induk
• Pengukuran beban
• Test trip PMT penyulang 20 kv gardu induk dll
2.6. Pemeliharaan khusus / darurat

• Pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki jaringan


yang rusak akibat force mayeur seperti bencana alam,
kebakaran, huru-hara dll “.
• Contoh pemeliharaan khusus antara lain :
• Perbaikan penggantian kubikel yang rusak
akibat kebakaran
• Perbaikan penggantian instalasi gardu
yang rusak akibat banjir
3. PERSIAPAN PEMELIHARAAN KUBIKEL

• Adalah kegiatan menyiapkan segala sesuatu yang


diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan
seperti di maksud di atas antara lain
– Memahami kegiatan operasi jaringan yang akan dilakukan
sesuai SOP
– Mempelajari perubahan konfigurasi jaringan yang akan
dilaksanakan
– Memahami kegiatan pemeliharaan kubikel yang akan
dilakukan sesuai dengan SOP
– Mempersiapkan perlengkapan pemeliharaan, antara lain :
• Peralatan / perkakas kerja
• Alat ukur listrik dan mekanik
• Material / bahan
• Alat Pelindung Diri / Perlengkapan K 3
• PEDOMAN K3 DALAM
PEMELIHARAAN KUBIKEL

• Keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu hal yang


harus menjadi perhatian utama dalam setiap melakukan
kegiatan apapun. Apalagi yang menyangkut
pemeliharaan Kubikel 20 KV, dimana potensi bahayanya
sangat tinggi mengingat jarak antara bagian yang
bertegangan terhadap personil tidak terlalu jauh dan
hanya disekat dengan pelat logam yang tidak terlalu
tebal. Beberapa hal yang harus diperhatikan, dilengkapi
dan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan
yang dilakukan, antara lain :
• PETUNJUK / LANGKAH-LANGKAH
PEMELIHARAAN KUBIKEL

• Ada 4 tahap penting dalam pemeliharaan kubikel yaitu :


• Mengeluarkan kontak hubung, yaitu tahapan untuk
melepas beban dan memadamkan aliran listrik .
• Membuka pintu kubikel ; harus dalam keadaan benar-
benar tidak bertegangan, karena ada sistem interlock
bahwa pintu hanya dapat dibuka apabila saklar
pentanahan pada posisi ON / masuk. Pada tahap ini
harus ada koordinasi dimana aliran listrik baik dari
saluran sisi masuk maupun keluar sudah dinyatakan
padam. Pemeriksaan atau pemeliharaan pada bagian
dalam kubikel dilaksanakan pada tahap ini.
• Menutup pintu kubikel : tahap ini menandakan
pekerjaan pemeriksaan / pemeliharaan telah
dilakukan dan dengan hasil baik, berarti
kubikel siap dioperasikan kembali.
• Memasukkan kontak hubung (LBS,PMT),
tahap ini berarti memasukkan tegangan dari
• Saluran / penyulang ke busbar untuk kubikel in
coming
• Busbar ke saluran ke busbar untuk kubikul out
going
• Busbar ke beban ke busbar untuk kubikel PB
PEMELIHARAAN KOMPONEN
KOMPONEN KUBIKEL
• Pemeliharaan PMT / LBS
• Pemeliharaan pemisah ( PMS )
• Pemeriksaan sumber arus searah
• Pemeriksaan sumber arus bolak-balik ( Pemakaian
Sendiri / PS )
• Pemeliharaan relai
• Pemeliharaan pelebur ( fuse )
• Pemeliharaan pentanahan
• Pemeliharaan terhadap peralatan kontak

Anda mungkin juga menyukai