22
4. Menggerakkan peran aktif masyarakat dalam
memujudkan lingkungan sehat
4.1.3 Data Geografi
Puskesmas Pemurus Baru mempunyai dua wilayah kerja
yaitu kelurahan Pemurus Baru 112,11 ha dan kelurah Murung
Raya 63,31 ha yang berbatasan dengan :
Kelurahan Pemurus Baru :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kelurahan
Perkapuran Raya dan Kelurahan Karang Mekar
Kecamatan Banjarmasin Timur
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan
Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Kelurahan Tanjung
Pagar dan Kelurahan Murung Raya
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Pemrus
Luar Kec. Banjar Timur.
Kelurahan Murung Raya :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Kelayan
Dalam
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Tanjung
Pagar
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Kelayan
Timur
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Pemurus
Dalam
23
4.1.4 Data Demografi
4.1.4.1 Jumlah Penduduk
Tabel 4.2 Estimasi Jumlah Penduduk
Puskesmas Pemurus Baru Tahun 2016
Target Pemurus Baru Murung Raya
Sasaran Laki- Wanita Jumlah Laki- Wanita Jumlah
laki laki
Bayi 164 162 326 144 135 279
Surviving 164 158 322 143 131 274
Infant Bayi
Balita 631 624 1255 560 542 1102
Anak 328 324 652 288 270 558
Prasekolah
Remaja 1590 1572 3162 1407 1355 2762
Caten 0 125 125 0 109 109
WUS 0 3374 3374 0 2946 2946
Bumil 0 358 358 0 307 307
Bulin/Bufas 0 341 341 0 293 293
Lansia 676 668 1344 598 576 1174
Total 2950 7961 15811 7036 6773 13809
Penduduk
Sumber Data: Sasaran Proyeksi PUSDATIN Tahun 2016
24
(berijin)
dr. Nida Amalya Dokter Jl. Bumi Mas RT. 6
2 Keluarga
(berijin)
3. Apotik
Tidak ada fasilitas apotik mandiri di wilayah kerja
puskesmas Pemurus Baru tahun 2016
4. Toko Obat
25
Juni 1032 351 117 142 111 1753
6
Juli 892 286 86 140 81 1485
7
Agustus 1064 291 108 142 91 1696
8
September 1109 336 133 179 127 1884
9
Oktober 1188 404 139 159 123 2013
10
November 1197 455 142 154 112 2060
11
Desember 974 403 102 168 90 1737
12
12785 4311 1418 1901 1389 21804
JUMLAH
Sumber : Register Kunjungan Puskesmas Tahun 2016.
26
- Puskesmas Pemurus Baru tersebut tidak
mengetahui bahwa Tn.M.R adalah warga
wilayah kerja Puskesmas Pemurus Baru
tersebut dan tidak pernah melakukan kunjungan
kerumah Tn.M.R dan keluarga Tn.M.R.
b. Pemecahan Masalah
- Menambah persedian obat yang sesuai dengan
jumlah klien yang datang.
- Menyediakan ruangan pelayanan yang memadai
sehingga pelaksanaan pelayanan lebih nyaman
baik bagi petugas mau pun bagi klien.
4.1.4.5 Angka Estimasi Gangguan Jiwa dan Perkembangan
GAP
a) Perhitungan GAP 2013
- Estemasi Jumlah Penduduk dewasa
berdasarkan jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Pemurus Baru
Banjarmasin
Jumlah penduduk total x 70% = jumlah
penduduk dewasa
27
- Estimasi angka kejadian gangguan jiwa
ringan berdasarkan jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Pemurus Baru
Jumlah penduduk dewasa x 5,1% = jumlah gg
jiwa ringan
28
Tabel 4.7 Perhitungan Estimasi Gangguan Jiwa
dan Estimasi GAP Tahun 2013 di
Wilayah Puskesmas Pemurus Baru
No. Estimasi Gangguan Jiwa Hasil
1. Total jumlah penduduk 29.620
Puskesmas Pemurus Baru
2. Jumlah gangguan jiwa berat 29
3 Jumlah gangguan jiwa 1.057
ringan
4. Jumlah angka kejadian 4
pasung
5. Total gangguan jiwa 1.086
6. Total kunjungan Puskesmas 21.804
2016
7. Perhitungan GAP 20%
9. Total jumlah penduduk jiwa 80%
yang belum tertangani
29
Sanitarian 0 0 1 0 1 2 0 0 2 0 0
Tenaga 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0
Gizi
Analis 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
Kesehatan
Tenaga 0 1 1 0 1 2 1 0 3 0 0
Farmasi
SKM 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
Non Nakes 0 0 0 0 4 2 2 0 4 0 0
TOTAL 0 6 15 0 9 26 4 1 28 1 2
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Pemurus Baru 2016
30
Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan, kadang klien tinggal bersama kakak klien yang
telah berkeluarga, dan sebelum sakit klien tinggal
bersama ayah dan ibu angkat klien yang merupakan
saudara dari ibu klien.
4.2.3.2 Keadaan Rumah
Rumah kakak klien yang merupakan tempat kunjungan
berstruktur kayu, berdinding kayu, beratap sirap dan
berlantai papan, keadaan rumah cukup bersih, kurang
pencahayaan tampak sempit karena ada barang-barang di
ruang tamu.
4.2.3.3 Penanggung Ekonomi Keluarga
Sejak ayah klien meninggal ibu klien merupakan
penanggung jawab dan tulang punggung keluarga, ibu
klien sekarang bekerja sebagai asisten rumah tangga.
4.2.4 Penilaian Sikap Keluarga Terhadap Penerimaan Kembali
Klien dari Rumah Sakit Jiwa
4.2.4.1 Riwayat sakit
Informasi yang didapatkan dari ibu klien, ibu klien
mengatakan klien tiba-tiba di antar pulang ke rumah
kakaknya oleh rekan kerja klien yang merupakan rekan
kerja sampingan klien sebagai penjaga parkir, karena
klien tampak bingung, melamun dan tidak melakukan
apa-apa, ± 4 hari klien hanya mondar mandir di rumah
dan banyak melamun, mengoceh tidak jelas, karena
takut klien mengamuk tangan klien diikat dan klien
langsung dibawa ke RSJ Sambang Lihum.
Informasi yang didapatkan dari klien, klien
mengatakan menggunakan lem fox sejak kelas 2 SMP,
minum alkohol sejak masuk SMA, dan mengkonsumsi
Zenith ± dua bulan terakhir sebelum masuk RSJ
Sambang Lihum, selama di rumah klien selalu
31
mendengar bisikan yang tidak jelas suaranya dan isinya
apa.
4.2.4.2 Sikap keluarga terhadap klien
Ibu dan kakak klien sangat menyayangi klien sehingga
ibu klien ingin anaknya dirawat sampai klien sembuh.
Sesekali ibu klien datang berkunjung ke RSJ Sambang
Lihum untuk menjenguk dan melihat perkembangan
klien
4.2.4.3 Hal-hal dirasakan berat dalam melayani/ menerima
klien di rumah
Kakak klien mengatakan klien termasuk orang yang
keras, dan jarang di rumah, sulit menurut, cenderung
selalu ingin kehendaknya dituruti.
4.2.4.4 Hal-hal yang mendorong keluarga untuk menerima
kembali klien
Klien merupakan anak laki-laki satu-satunya
4.2.4.5 Bagaimana rencana keluarga seandainya klien ini
tetap harus dipulangkan
Informasi yang didapat dari ibu klien, ibu klien
mengatakan setelah pulang nanti klien akan tinggal
sebentar selama beberapa bulan dengan ibu klien lalu di
bawa ke kampung untuk tinggal di kampung, fokus
melanjutkan sekolah dan ikut pesantren.
4.2.5 Tujuan Kunjungan
4.2.5.1 Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan menjadi
sistem pendukung yang efektif.
4.2.5.2 Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu menjelaskan penyebab,
tanda/gejala, akibat, serta mampu memperagakan
cara merawat.
32
2. Keluarga mampu menjelaskan cara menghardik
3. Keluarga mampu menjelaskan 6 benar cara
memberikan obat
4. Keluarga mampu menjelaskan cara bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi
5. Keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan mampu merawat serta dapat membuat
RTL.
6. Keluarga mampu melaksanakan follow up dan
rujukan serta mampu menyebutkan kegiatan yang
sudah dilakukan
33
mengerti cara merawat
Klien dengan halusinasi.
- Keluarga Klien
mengatakan akan
membantu menghardik
halusinasi Klien jika
halusinasi Klien muncul.
O:
- Keluarga Klien nampak
penuh perhatian pada
mahasiswa saat mahasiswa
menyampaikan informasi.
- Keluarga Klien tampak
aktif saat berdiskusi.
- Keluarga Klien mampu
menyebutkan pengertian,
tanda gejala serta proses
terjadinya halusinasi
- Keluarga Klien tampak
mempraktekkan cara
menghardik halusinasi
Klien jika halusinasi Klien
muncul.
A:
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi
pendengaran
P:
- Evaluasi SP 1 keluarga
(Melatih cara merawat
halusinasi : hardik)
- Lanjutkan SP 2 keluarga
Mengevaluasi
kegiatan keluarga
dalam
merawat/melatih Klien
menghardik beri
pujian
Menjelaskan 6 benar
cara memberikan obat
Melatih cara
34
memberikan/
membimbing minum
obat
Menganjurkan
membantu Klien
sesuai jadwal dan beri
pujian
SP2 Keluarga S:
a. Mengevaluasi - Keluarga Klien
kegiatan keluarga mengatakan sudah
dalam mengetahui cara merawat
merawat/melatih Klien dirumah seperti
Klien menghardik menghardik halusinasi
beri pujian Klien muncul
b. Menjelaskan 6 - Keluarga Klien
benar cara mengatakan sudah
memberikan obat mengetahui 6 benar cara
(benar obat, guna, memberikan obat yang
dosis, frekuensi, benar untuk Klien
cara, kontinuitas - Keluarga klien
minum obat, akibat mengatakaan sulit
jika obat tidak mengingat nama obat
diminum sesuai hanya ingat warna obat
program, akibat saja
putus obat). - Keluarga Klien
c. Melatih cara mengatakan akan
memberikan/ membantu Klien dalam
membimbing membimbing minum obat.
minum obat O:
d. Menganjurkan - Keluarga Klien tampak
membantu Klien melakukan re-demonstrasi
sesuai jadwal dan dengan baik cara
beri pujian menghardik halusinasi jika
halusinasi Klien muncul.
- Keluarga Klien tampak
memahami cara
memberikan obat yang
benar untuk Klien.
- Keluarga Klien tampak
mau untuk membantu
dalam membimbing Klien
minum obat
35
A:
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi
pendengaran
P:
- Evaluasi SP 2 keluarga
(Melatih cara merawat
halusinasi : hardik dan
memberikan obat yang
benar sesuai prinsip 6
benar obat)
- Lanjutkan SP 3 keluarga
Mengevaluasi
kegiatan keluarga
dalam
merawat/melatih Klien
dalam menghardik dan
memberikan obat
Menjelaskan cara
bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan
untuk mengontrol
halusinasi
Melatih dan
menyediakan waktu
untuk bercakap-cakap
dengan Klien terutama
saat halusinasi
Menganjurkan
keluarga membantu
Klien sesuai jadwal
dan berikan pujian
SP3 Keluarga S:
a. Mengevaluasi - Keluarga Klien
kegiatan keluarga mengatakan sudah
dalam mengetahui cara merawat
merawat/melatih Klien dirumah seperti
Klien dalam menghardik halusinasi
menghardik dan Klien saat muncul dan
memberikan obat memberikan obat secara
b. Menjelaskan cara teratur dengan prinsip 6
36
bercakap-cakap benar
dan melakukan - Keluarga Klien
kegiatan untuk mengatakan akan
mengontrol menyediakan waktu untuk
halusinasi mengajak Klien bercakap-
cakap dan melakukan
c. Melatih dan kegiatan untuk mengontrol
menyediakan halusinasi
waktu untuk - Keluarga Klien
bercakap-cakap mengatakan akan
dengan Klien membuat jadwal kegiatan
terutama saat aktivitas untuk Klien
halusinasi O:
d. Menganjurkan - Keluarga Klien tampak
membantu Klien sudah mengetahui cara
sesuai jadwal dan merawat Klien dirumah
berikan pujian. seperti menghardik
halusinasi Klien muncul
dan memberikan obat
secara teratur dengan
prinsip 6 benar
- Keluarga Klien tampak
akan menyediakan waktu
untuk mengajak Klien
bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinasi
- Keluarga Klien tampak
dapat membuatkan jadwal
kegiatan rutin untuk Klien
A:
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi
pendengaran
P:
- Evaluasi SP 3 keluarga
(melatih keluarga untuk
merawat Klien dirumah
seperti menghardik
halusinasi, memberikan
obat secara teratur dengan
prinsip 6 benar dan
37
menyediakan waktu untuk
mengajak Klien bercakap-
cakap serta melakukan
kegiatan untuk mengontrol
halusinasi)
- Lanjutkan SP 4 keluarga
Mengevaluasi
kegiatan keluarga
merawat/melatih Klien
menghardik,
memberikan obat dan
bercakap-cakap.
Menjelaskan follow up
ke RSJ/PKM, tanda
kambuh, rujukan.
Menganjurkan
membantu Klien
sesuai jadwal.
SP 4 keluarga S:
a. Mengevaluasi - Keluarga Klien
kegiatan keluarga mengatakan sudah
merawat/melatih mengetahui cara merawat
Klien menghardik, Klien dirumah seperti
memberikan obat menghardik halusinasi,
dan bercakap- memberikan obat secara
cakap. teratur dengan prinsip 6
b. Menjelaskan benar, dan menyediakan
follow up ke waktu untuk mengajak
RSJ/PKM, tanda Klien bercakap-cakap serta
kambuh, rujukan. melakukan kegiatan untuk
c. Menganjurkan mengontrol halusinasi)
membantu Klien - Keluarga Klien
sesuai jadwal. mengatakan akan
membawa Klien untuk
rutin kontrol RSJ Sambang
Lihum/PKM
O:
- Keluarga Klien tampak
sudah mengetahui cara
merawat Klien dirumah
seperti menghardik
halusinasi, memberikan
38
obat secara teratur dengan
prinsip 6 benar, dan
menyediakan waktu untuk
mengajak Klien bercakap-
cakap serta melakukan
kegiatan untuk mengontrol
halusinasi)
- Keluarga Klien tampak
mengerti untuk membawa
Klien untuk rutin kontrol
RSJ Sambang
Lihum/PKM
A:
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi
pendengaran
P:
1. Mengevaluasi kegiatan
keluarga dala merawat /
melatih klien menghardik,
minum obat, bercakap-
cakap, kegiatan harian dan
follow up. Memberi
pujian
SP 5 S:
1. Mengevaluasi - Keluarga Klien
kegiatan keluarga mengatakan sudah
dala merawat / mengetahui cara merawat
melatih klien Klien dirumah seperti
menghardik, minum menghardik halusinasi,
obat, bercakap- memberikan obat secara
cakap, kegiatan teratur dengan prinsip 6
harian dan follow benar, dan menyediakan
up. Memberi pujian waktu untuk mengajak
Klien bercakap-cakap serta
melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinasi)
- Keluarga Klien
mengatakan ingat bahwa
ketika Klien sudah pulang
39
klien harus dibawa untuk
rutin kontrol RSJ Sambang
Lihum/PKM
O:
- Keluarga Klien tampak
sudah mengetahui cara
merawat Klien dirumah
seperti menghardik
halusinasi, memberikan
obat secara teratur dengan
prinsip 6 benar, dan
menyediakan waktu untuk
mengajak Klien bercakap-
cakap serta melakukan
kegiatan untuk mengontrol
halusinasi)
Keluarga Klien tampak
mengerti untuk membawa
Klien untuk rutin kontrol
RSJ Sambang
Lihum/PKM
A:
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi
pendengaran
P:
Intervensi dihentikan
4.2.4.2 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa sudah membuat proposal kegiatan
kunjungan bimbingan rumah (home care)
sebelum pelaksanaan dan sudah berkonsultasi
dengan pembimbing.
b. Mahasiswa sudah membuat surat izin pelaksanaan
sebelum pelaksanaan kunjungan rumah (home
care).
c. Mahasiswa mencari secara mandiri semua alamat
yang akan dituju seperti puskesmas, kantor
40
kelurahan, rumah ketua RT dan rumah Klien
dengan cara bertanya dengan warga sekitar.
d. Mahasiswa mengalami sedikit kesulitan dalam
mencari puskesmas, kantor kelurahan, rumah
ketua RT dan rumah Klien karena mahasiswa
tidak tahu daerah tempat tinggal Klien
2. Evaluasi Proses
a. Saat pelaksanaan kunjungan rumah (home care),
mahasiswa diterima dengan baik oleh keluarga
Tn. M.R
b. Selama pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah
(home care), Ny. M bersedia memberikan
informasi yang diketahui tentang Klien.
c. Saat pelaksanaan mahasiswa melakukan SP
halusinasi keluarga 1-5 yaitu: mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien, menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
serta proses terjadinya halusinasi, menjelaskan
cara merawat klien dengan halusinasi, melatih
cara merawat halusinasi : menghardik, 6 benar
obat, bercakap-cakap, melakukan kegitan dan
menjelaskan follow up ke RSJ atau Puskesmas
terdekat
d. Saat pelakasanaan SP, ada SP yang mengalami
kendala yaitu SP 2, ibu klien sulit untuk
mengingat nama obat hanya mengingat warna
obat saja
e. Ny. M antusias dan terharu dalam mendengarkan
penjelasan tentang kondisi Klien.
f. Pelaksanaan kunjungan rumah berlangsung
selama ± 2 jam.
41
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mengerti dengan penjelasan SP
halusinasi keluarga 1-5 yang diberikan oleh
perawat.
b. Keluarga bersedia menjelaskan kondisi Klien
sebelum masuk BLUD RSJ Sambang Lihum dan
alasan Klien masuk BLUD RSJ Sambang Lihum
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kunjungan rumah yang dilakukan sangat bermanfaat untuk
memvalidasi data, menggali data yang belum lengkap, dan menggali
potensi keluarga serta mengoptimalkan kemampuan keluarga dalam
melakukan perawatan pada klien dengan kasus gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi BLUD RSJ Sambang Lihum Kalimantan Selatan
Hasil dari laporan kunjungan rumah ini diharapkan dapat
memberikan tambahan informasi terkait keadaan dan kondisi
keluarga klien untuk dapat mengoptimalkan asuhan keperawatan
baik pada klien dan keluarga serta meningkatkan pelayanan
kunjungan rumah pada keluarga klien lainnya.
5.2.2 Bagi Puskesmas Pemurus Baru
Hasil dari laporan kunjungan rumah ini diharapkan dapat
memberikan tambahan informasi terkait keadaan dan kondisi
klien beserta keluarga klien, sehingga puskesmas dapat
melakukan kunjungan rumah dan follow up pada klien dan
keluarga klien, serta puskesmas dapat berperan aktif untuk
melakukan pencegahan dini untuk masalah gangguan jiwa.
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan dapat menggunakan hasil laporan
kunjungan rumah ini sebagai informasi yang melengkapi
pengetahuan terkait asuhan keperawatan pada klien jiwa
keluarga klien dengan kasus gangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran.
5.2.4 Bagi Perawat dan Mahasiswa Profesi Ners
Hasil dari laporan kunjungan rumah ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan tambahan dalam melaksanakan
43
asuhan keperawatan pada klien jiwa dan keluarga klien dengan
kasus gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran.
5.2.5 Klien dan Keluarga
Diharapkan pelaksanaan asuhan keperawatan ini dapat
meningkatkan kemampuan klien untuk mengontrol halusinasi,
meningkatkan koping dan kualitas hidup klien serta membantu
keluarga klien agar mampu merawat klien di rumah dan
membantu klien mengontrol halusinasinya di rumah.
44